Budaya

Budaya

Siapa nan tak mengenal negara Korea Selatan? Di Indonesia, negara ini terkenal dengan film-filmnya, boysband dan girlsband-nya, lagu-lagunya, dan segala pernak-pernik nan berkaitan dengan K-pop. Pokoknya saat ini, anak muda bangsa ini sedang berkiblat kepada para seniman dan pesohor negri gingseng itu. Anak muda Indonesia melihat para seniman negeri nan memproduksi banyak gadget modern itu, sangat keren. Walaupun ada seniman nan ketampanan dan kecantikannya hasil dari meja operasi, hal itu tidak masalah. Bagaimana dengan kisah lain dari negeri nan bermusuhan dengan Korea Utara ini? Artikel ini akan membahas sejarah Korea Selatan, mulai dari kebudayaan, pendidikan, dan agama.



Sejarah Negeri Gingseng

Republik Korea atau dalam bahasa Koreanya Daehan Minguk dan bahasa Inggrisnya Republic of Korea /ROK lebih sering kita kenal dengan sebutan Korea Selatan. Negara ini merupakan negara di Asia Timur dan meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negeri ini dikaruniai alam nan latif dengan daratan nan cukup luas.
Berdasarkan inovasi arkeologis, Semenanjung Korea sudah didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah negara ini ditandai dengan pembentukan Gojoseon (kerajaan Korea pertama) pada 2333 SM. Pada 1592-1598, Jepang mencoba menjajah Semenanjung Korea, tetapi tak berhasil.

Hal nan sama dilakukan Jepang terhadap Korea pada awal 1870-an. Jepang sukses menjajah Korea pada 1910. Rakyat Korea pada waktu itu tak menyerah begitu saja. Mereka melakukan perlawanan dengan sebuatan Pergerakan 1 Maret . Konvoi ini lebih sering dilakukan di luar Korea, seperti di Cina dan Siberia.

Pada waktu menjelang berakhirnya Perang Global II, Uni Soviet dan Amerika melakukan pendudukan dan liberlisasi terhadap Korea. Akhirnya Korea dibagi menjadi dua, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara. Pada 1948, pemerintahan baru di Korea terbentuk, yaitu Korea Selatan dengan sistem pemerintahan demokratik dan Korea Utara dengan sistem pemerintahan komunis.

Dalam perkembangannya, Korea Selatan tumbuh menjadi satu negara modern dengan pembangunan nan pesat. Perekonomian memang sempat terpuruk ketika terjadi krisis ekonomi di Asia pada akhir tahun 1990-an. Tetapi dengan kerja keras nan sudah menjadi sifat masyarakatnya, Korea Selatan bangkit dan bahkan macan asia ini terlihat semakin andal dan menjadi salah satu negara nan sangat disegani di kawasan Asia bersama dengan China dan Jepang. Kebudayaannya pun berkembang pesat hingga negeri ini dapat mengekspor para artisnya nan potensial bahkan hingga ke negeri Amerika nan terkenal sangat ketat dalam persaingan di global hiburan.

Sebaliknya, musuh bebuyutannya, Korea Utara, tak mampu mengembangkan diri sebagai satu negeri nan makmur. Korea Utara tetap terpuruk dalam ekonomi. Bahkan sempat mengalami masa kekeringan nan sangat parah sehingga tersiar kabar rakyatnya menjadi kanibal. Orang nan wafat dikubur diam-diam agar jasadnya tak dimakan oleh orang-orang nan kelaparan.

Hingga kini Korea Utara nan mengembangkan senjata nuklir ini, masih menjadi musuh nan cukup ditakuti tak hanya oleh Korea Selatan nan bertetangga dengan negera nan cukup tertutup ini, negara-negara lain pun termasuk Amerka, juga mengkhawatirkannya. Korea Utara memang berusaha membuka diri walau sedikit. Pemerintahannya mengundang beberapa wartawan luar negeri buat meliput sebagian negeri nan sangat tertutup itu. Kesan angker dan menakutkan tetap saja masih terlihat di negeri nan dipimpin oleh pemerintah nan otoriter ini.

Keterbukaan itu diperlihatkan oleh Korea Utara dengan mengakui gosip nan beredar tentang seorang wanita misterius nan mengiringi pemimpin mereka. Awalnya ada nan berspekulasi bahwa wanita muda itu ada adik atau sepupu, sang pemimpin. Tetapi akhirnya, pemerintah Korea Utara mengutarakan kalau wanita itu ialah istri pemimpinnya.



Pemerintahan dan Ekonomi

Korea Selatan merupakan negara republik nan membagi pemerintahannya menjadi tiga bagian, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. Forum eksekutif dipimpin oleh presiden (kepala negara) dan dibantu oleh Perdana Menteri (kepala pemerintahan).

Pemerintahan Korea Selatan cukup ketat dalam memberantas korupsi. Bahkan mantan presidennya pun disidang. Mereka sangat menyadari bahwa krisis nan melanda negerinya tidak akan dapat diatasi kalau masalah korupsi masih juga menjadi duri dalam daging.

Korupsi nan hanya memperkaya sebagian orang itu memang sangat merugikan masyarakat luas. Masyarakat membutuhkan pembangunan nan akan mengangkat kesejahteraan mereka. Tetapi uang pembangunan nan dikorupsi itu membuat mereka tersisihkan. Apalagi ternyata uang korupsi hanya dipakai buat berfoya-foya dan bermain judi dan main perempuan. Betapa sakitnya hati rakyat nan dikhianiati pemimpin mereka sendiri nan tidak bertanggungjawab.

Setelah menegakkan hukum dengan lebih adil, Korea Selatan bangkit dan mulai menunjukkan taringnya sebagai satu negara nan cukup disegani di kawasan Asia. Mereka berusaha keras mendorong semua sektor agar tak setengah-setengah dalam menjalankan usaha meraih nan terbaik. Itulah mengapa kini Korea Selatan membuka diri seluas-luasnya dengan bangsa lain. Mereka berhubungan dengan negara mana pun demi meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Korea Selatan terkenal dengan julukan "Macan Asia Timur". Di bidang ekonomi, negara ini sudah mencapai rekor ekspor-impor nan sangat bagus. Nilai ekspornya menduduki peringkat kedelapan di dunia, sedangkan nilai impornya menduduki peringkat kesebelas terbesar. Perekonmian Korea Selatan dapat dikatakan berhasil pada akhir 1980-an.

Melihat kota metropolitan nan ada di wialyah Korea Selatan, orang akan beranggapan bahwa negara ini bukanlah negara sembarangan. Pembangunan dengan gedung-gedung pencakar langit serta taman-taman nan indah, membuat negara ini menjadi salah satu tujuan tamasya banyak orang nan berasal dari berbagai belahan dunia.

Bagi anak muda Indonesia nan sangat mengidolakan para seniman Korea Selatan, mengunjungi loka syuting dan berjumpa dengan seniman idola mereka langsung di tanah Korea Selatan ialah salah satu tujuan hayati mereka.

Mereka rela menabung sedikit demi sedikit demi mendapatkan tiket terbang ke Korea Selatan. Padahal mereka sendiri bukanlah orang dengan penghasilan nan banyak. Itulah nan terjadi ketika idola itu telah begitu merasuk ke dalam hati dan jiwa. Semua dilakukan demi melihat orang nan sangat diidolakan.



Budaya

Korea Selatan memiliki bentuk kebudayaan pada masa ini unik. Berdasarkan sejarahnya, kebudayaan Korea banyak dipengaruhi oleh RRC, tetapi Korea sukses mengembangkan kebudayaan sendiri nan unik dan berbeda. Keunikan budaya Korea Selatan itu sangat menarik sehingga kebudayaan ini mampu mempengaruhi bangsa lain nan ada di Asia. Anak-anak Indonesia nan sangat mencintai idola mereka nan berasal dari negeri gingseng ini bahkan sepertinya lebih paham budaya Korea dibandingkan dengan budaya sendiri.

Cinta nan begitu besar terhadap tontonan nan berasal Korea Selatan itu telah membuat orang Indonesia merasa memiliki budaya Korea itu. Hal ini mempengaruhi gaya hayati dan pola makan. Kini banyak ditemukan berbagai loka makan atau restoran besar nan menyediakan makanan khas Korea Selatan. Makanan nan mungkin terasa aneh di lidah itu tetap dimakan demi ingin merasakan apa nan dimakan oleh aktor dan aktris Korea nan main di sinetron berbahasa Korea.



Pendidikan

Seperti di negara-negara lainnya, pendidikan di negara ini terbagi dalam beberapa bagian, seperti kelompok bermain, sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada 2006, ada sebuah penelitian dalam bidang pendidikan nan menyebutkan bahwa Korea Selatan menduduki peringkat pertama dalam hal pemecahan masalah, peringkat ketiga dalam ilmu matematika, dan peringkat kesebelas dalam bidang sains. Pendidikan teknologi di sini juga berkembang pesat. Di setiap sekolah terdapat jaringan akses internet dengan kecepatan tinggi.

Perintah Korea Selatan sangat memperhatikan sisi pendidikan ini. Mereka sangat menyadari bahwa tanpa adanya pendidikan nan baik, negeri mereka tidak akan dapat berkembang dengan baik dan tidak akan mampu bersaing dengan negara lain nan ada di dunia. Ketika bimbingan belajar atau bimbingan tes menjamur di Korea Selatan dan menjadi salah satu ladang bisnis nan cukup menggiurkan, pemerintah Korea Selatan sempat berpikir buat melarang anak-anak sekolah belajar di forum pendidikan non-formal itu. Tetapi memang seperti juga di Indonesia, orangtua dan anak-anak merasa ada nan kurang kalau belum memasukkan anak-anaknya di loka pendidikan non-formal itu.



Agama

Ternyata banyak warga Korea Selatan nan memilih tak mempunyai agama atau atheis. Jumlahnya hampir setengah jumlah penduduk negara Korea Selatan. Tapi, agama Buddha merupakan agama nan paling banyak dianut di sini. Di Korea juga ada penduduknya nan menganut agama Kristen Protestan dan Katolik Roma. Ada juga penduduknya nan beragama Islam. Terdapat kurang lebih 45.000 warga Muslim Korea.

Itulah sejarah Korea Selatan. Dengan keterangan ini diharapkan pembaca mendapatkan citra sedikit tentang negeri nan cantik ini.

***

Sejarah mungkin tak asing bagi Anda. Dalam bahasa Indonesia, sejarah bisa diartikan sebagai riwayat kejadian masa lalu nan benar-benar terjadi. Dalam pandangan umum, sejarah seringkali diartikan sebagai sebuah informasi mengenai kejadian-kejadian nan erlangsung di waktu lampau.

Sebagai sebuah disiplin ilmu, sejarah dipelajari dari sekolah dasar hingga perguruaan tinggi. Dengan mempelajari sejarah berati kita mencoba buat menerjemahkan informasi dan catatan yan pernah dibuat orang per orang, keluarga, kerajaan, hingga peradaban nan pernah terjadi di masa lampau.

Mempelajari sejarah sangatlah menarik sebab cerita nan tersaji di dalamnya kadang membuat penasaran, mengerikan, bahkan terkadang menggelikan. Sebagian sejarah membawa kebaikan, sebagian nan lain menimbulkan polemik nan sukar dijelaskan.

Sejarah ditulis atas sebuah kepentingan. Namun, secara generik sejarah bisa dijelaskan. Ya, banyak kalangan nan sudah berusaha memberikan klarifikasi sejarah. Klarifikasi sejarah ialah usaha nan dilakukan seseorang dengan tujuan agar satu unit sejarah nan akan diungkap bisa dimengerti secara cerdas.

Penjelasan sejarah tersebut memiliki beberapa kaidah nan sangat penting, di antaranya regularity (keteraturan, keajegan, dan konsistensi), generalisasi (memiliki persamaan karakteristik), inferensi statistik dan metode statistik, pembagian waktu dalam sejarah, dan narrative history (cerita masa lalu).

Dalam klarifikasi sejarah, kaidah-kaidah nan disebutkan tadi tak boleh ada nan terlewat, apalagi dengan sengaja disembunyikan buat menutupi suatu kepentingan nan mungkin akan terungkap. Selain itu, masih ada cara buat menjelaskan sejarah, yakni dengan cara memilah informasi sejarahnya. Ada beberapa cara buat memilah informasi sejarah, yakni berdasarkan hal-hal berikut.

  1. Kurun waktu (kronologis);
  1. wilayah (geografis);
  1. negara (nasional);
  1. kelompok suku bangsa (etnis); dan
  1. topik/pokok bahasan (topikal).

Sejarah merupakan ilmu nan terbuka, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap sejarawan buat jujur, tak menyembunyikan data, dan bertanggung jawab terhadap keabsahan data dari setiap klarifikasi sejarah nan coba ia ungkap.

Karena keterbukaannya inilah sejarah pun dapat diungkap melalui dua tipe pendekatan utama, yakni pendekatan Causal Explanation dan pendekatan Moral Judgment . Bagaimana kedua tipe pendekatan ini mampu menjelaskan sejarah? Berikut ialah ulasannya.



Sejarah Berdasarkan Causal Explanation

Causal explanation atau karena dampak ialah suatu jenis klarifikasi nan berusaha memberikan jawaban di dalam sejarah terhadap pertanyaan " why something happened? " Metode klarifikasi sejarah ini pada dasanya ialah metode nan digunakan dalam menelaah ilmu kealaman nan berusaha buat mencari karena dari sesuatu nan mungkin terjadi.

Lebih dari itu, metode klarifikasi sejarah ini bertujuan buat mencari hukum generik (universal) nan terjadi dengan aktivitas alam semesta. Misalnya, air nan dipanaskan dalam suhu 100 derajat Celcius akan mendidih. Kenyataan ini akan berlaku kapan pun dan di mana pun.

Atau, pada siang hari angin di bahari bertiup sangat kencang, kemudian peneliti sejarah menyimpulan akan terjadi badai. Proses penyimpulan ini merupakan bentuk pengetahuan nan diperolehnya dari fakta-fakta masa lalu nan serupa.

Dengan pendekatan sejarah tipe causal explanation , manusia diperlakukan sama halnya dengan gejala alam. Mereka nan mempercayai klarifikasi ini berpendapat bahwa setiap manusia memiliki mobilitas nan determinis. Oleh karenanya, konduite manusia bisa diamati dan diprediksi secara tepat.

Salah satu sejarawan nan mendukung gagasan ini ialah Carl G. Hempel. Menurut Hempel, klarifikasi dalam semua bidang ilmu sama. Lebih lanjut dikatakan bahwa kejadian sejarah bukan suatu kebetulan melainkan sudah diharapkan terjadi mengingat kejadian-kejadian sebelumnya. Asa terjadinya peristiwa bukannya ramalan, tetapi melalui asumsi-asumsi hukum-hukum umum.

Salah satu pandangan sejarah nan dapat kita gunakan sebagai contoh dari causal explanation ialah mengenai keruntuhan kapitalisme nan diprediksi oleh kaum Marxis.

Menurut pendapat Marxisme--khususnya nan berhaluan ortodoks--dengan semakin berkembangnya kapitalisme nan menyebabkan jurang kemiskinan dan disparitas kelas membesar, maka revolusi tak akan terelakan. Hal ini akan terjadi tanpa gerakan buruh sekalipun.

Atau, misalanya di dalam sejarah peperangan, salah satu negara kalah sebab angkatan daratnya lemah. Maka, ketika ada suatu negara nan kalah dalam berperang, sejarawan tak melepaskan proposisi awal mengenai lemahnya angkatan darat.

Di dalam tipe klarifikasi sejarah causal explanation , moral tak diberi tempat. Bagi mereka, sejarah bukan buat melukiskan mengenai moral manusia, tetapi hanya bertujuan buat menjelaskan fakta-fakta nan terjadi di masa lampau.

Penulisan sejarah dalam hal ini nan ditujukan buat memberikan metode fragmental dalam menelaah masa lampau sehingga bisa memperoleh kebenaran mengenai masa lampau, dan dalam penulisannya seorang sejarawan tak memiliki kewajiban dalam melakukan penyimpulan moral



Sejarah Berdasarkan Moral Judgment

Penjelasan sejarah nan kedua ini ialah suatu jenis klarifikasi nan berusaha memberikan jawaban terhadap masalah tentang " how to evaluate what happened ?".

Kata " evaluate " pada dasarnya sudah membawa sebuah pesan bahwa dalam fakta sejarah masa lampau ada sesuatu nan harus dinilai. Proses evaluasi ini tentu tak lepas dari subjektivitas si penulis sejarah. Kembali lagi di sini tujuan menjadi patokan primer seseorang dalam melukiskan sejarah.

Collingwood (1889-1943) dalam hal ini menekankan bahwa sejarah bukan hanya unik dan tak terulang--juga sejarawan tak perlu menjelaskan gejala alam--melainkan ia harus menjelaskan tindakan manusia bebas nan melakukan tindakan sinkron dengan pikirannya.

Dengan tipe klarifikasi sejarah moral judgement , kita bukan hanya mendapatkan informasi mengenai sejarah masa lalu, tetapi kita pun mendapatkan interpretasi sejarah masa lalu itu buat kepentingan kita masa kini.

Tak lepas juga bahwa dengan klarifikasi sejarah ini kita bisa mengetahui apa motif seseorang dalam menulis sejarah. Misalnya, dalam buku-buku sejarah produk Orde Baru, penulisan sejarah perjuangan bangsa Indonesia lebih banyak diisi oleh cerita-cerita pertempuran bersenjata.

Memang, sejarah mengenai perjuangan diplomasi pun bisa kita temukan. Akan tetapi, Orde Baru telihat dominan menekankan sejarah pada cerita pertempuran sebab penguasa Orde Baru tak lain ialah penguasaa nan ditopang oleh kekuatan militer. Sejarah dengan demikian bisa dipandang sebagai alat legitimasi dan pencitraan kekuasaan.

Moral judgment pada intinya tak ingin melewatkan aspek humanisme di dalam penulisan dan analisis fakta sejarah. Karena sejarah global ialah sejarah manusia, maka kegunaan penulisan sejarah bagi manusia pun tak dapat dikesampingkan.

Dalam posisi ini, pendapat Carl G. Hempel nan menyebutkan bahwa sejarah hanya buat menceritakan fakta masa lalu, dibantah. Apakah kita hanya mendapatkan fakta semata dalam penulisan sejarah? Lalu, apa gunanya fakta itu jika tak kita nilai?

Atau, apakah kita akan membiarkan begitu saja pembantaian nan dilakukan oleh Hitler terhadap orang Yahudi? Hanya dipandang sebagai fakta masa lampau, lalu diceritakan kembali kepada anak cucu layaknya sebuah dongeng sebelum tidur?

Para penganut moral judgment tidak akan membiarkan fakta begitu saja ditampilkan. Mereka akan melakuan evaluasi moral mengenai apa nan terjadi di masa lalu agar kita nan ada di masa sekarang ini dapat mengambil pelajaran dari sejarah nan telah terjadi.