Kegunaan Periskop

Kegunaan Periskop

Apa manfaat periskop? Periskop memang identik dengan kapal selam sehingga sering diibaratkan seperti mata kapal selam. Periskop ditemukan dan dikembangkan buat membantu melihat benda di bawah atau di atas pengamat. Meskipun memiliki prinsip kerja nan sederhana, tetapi periskop memiliki bagian-bagian alat nan kompleks.

Alat ini sudah berumur sangat tua. Kecanggihan teknologi pada masa itu sukses menciptakan benda ini sebagai salah satu penunjang kegiatan manusia. Terutama bagi mereka nan bergelut di global bawah laut. Ya. Periskop akrab di kalangan awal kapal selam.

Awalnya, kapal selam dibangun tanpa periskop. Hal ini menyebabkan ketika kapal selam berada di dalam laut, para awak akan mengalami kebutaan sebab tak bisa melihat apapun. Kemudian barulah pada tahun 1814, Marie Davey, seorang warga Prancis, mendesain sebuah pipa sebagai alat pengamatan atau penglihatan.

Kebutuhan terhadap benda ini menjadi alasan mengapa periskop tercipta. Periskop memudahkan kerja dari para awak kapal selam pada masa itu.

Alat ini terdiri atas 2 cermin di mana salah satu cermin berada di atas cermin nan lain. Cermin ini memiliki sudut kemiringan sebesar 45 derajat dan memiliki arah nan saling berlawanan. Alat ini kemudian akan memberikan beberapa sudut pandang nan bisa dilihat dari dalam kapal selam. Alat ini kemudian disempurnakan pada tahun 1872 dengan prisma sebagai pengganti cermin tersebut.

Thomas H. Doughty, seorang warga Amerika Serikat, dipercaya sebagai penemu awal periskop. Penemuannya ini bukan sebagai hasil studi dan penelitiannya, tetapi penemuannya sebab berangkat dari sebuah keterpaksaan. Kejadian ini berawal saat Doughty menjadi pengamat monitor Osage. Tiba-tiba sekutu Calvary menyerang kapal Union dari pinggir sungai.

Saat itu kapal tak dilengkapi peralatan sehingga tak bisa melihat daerah pinggir sungai. Dari sinilah, Doughty mencari metode baru nan harus bisa digunakan buat melihat pantai. Dia kemudian mengambil pipa dan menaruh kaca-kaca di dalam pipa tersebut. Peralatan ini akhirnya bisa membantu pengamatan kru Osage sehingga melumpuhkan agresi lawan.

Desain awal periskop di mana desain alat ini bisa dilipat dibuat pada akhir abad 19 oleh Simon Lake. Desain ini disebut Omniskop atau Skalomniskop nan memperbaiki desain pipa periskop tadi. Selanjutnya, peralatan ini dikembangkan agar pipa bisa ditinggikan dan diputar dengan tangan. Hasilnya, benar-benar sangat memuaskan.

Meskipun desain periskop saat itu sudah mengalami perkembangan, tetapi masih saja terdapat beberapa kelemahan. Ketika kapal melaju dengan kecepatan rata-rata nan rendah kemudian kecepatan dinaikkan, maka tekanan akan terjadi. Tekanan ini mengenai pipa dan mengaburkan pandangan dari periskop. Akhirnya, desain periskop pun dikembangkan lagi dengan memberi pipa ganda. Satu pipa berada di luar buat menahan tekanan dan pipa di dalam kapal sebagai lensanya.

Kesulitan terbesar nan dihadapi dalam pengembangan periskop ialah ketika terjadi rotasi atas prisma. Hal ini menyebabkan pemandangan terlihat terbalik. Desain peralatan kemudian diperbaiki lagi.

Jerman menjadi negara nan melakukan pengembangan atas periskop modern. Meskipun begitu, prinsip dasarnya masih sama. Di mana refleksi objek melalui kaca atau prisma didesain pada pipa.



Istilah-istilah Krusial pada Periskop

Istilah periskop umumnya digunakan buat menyebut holistik sistem instrumen dari periskop. Akan tetapi, sebenarnya terdapat istilah-istilah spesifik pada setiap instrumen di periskop. Berikut ini ialah istilah-istilah krusial pada periskop

  1. Altiskop

Istilah ini dipakai buat periskop nan prisma bagian atasnya sudah dihilangkan. Pemandangan nan tampak berasal langsung dari atas puncak periskop.

  1. Altiperiskop

Istilah ini digunakan buat insrumen nan menggabungkan kualitas Altiskope dan periskop. Terkadang instrumen ini disebut sebagai Altiskop-periskop atau Alti-azimuth

  1. Unifocal dan bifocal

Istilah ini buat menyebut instrumen nan memiliki kekuatan lensa 1 atau 2.

  1. Periskop malam

Istilah ini digunakan buat desain periskop nan memiliki 2 transmisi tinggi dan bisa melakukan pembesaran diameter pupil.

  1. Attack periskop

Istilah ini dipakai buat periskop nan memiliki diameter minimum sebab terbatasnya transmisi dan diameter.

  1. Metreskop

Istilah ini digunakan buat desain periskop nan primer guna menentukan jeda objek.

  1. Azimuth stabil

Istilah ini buat alat nan memiliki kabel vertikal di periskop. Alat ini buat membantu menentukan posisi azimuth. Peralatan ini mampu memperkirakan kecepatan dari kapal musuh.



Prinsip Periskop

Setiap orang nan melakukan pengamatan dengan teleskop telah melihat objek nan kurang begitu tepat. Hal ini sebab kerja teleskop nan membalikkan bayangan dan memperkecil ukuran bayangan dari objek sebenarnya. Kelemahan ini terjadi sebab lebar sudut pengamatan dan mengurangi sudut pengamatan tersebut sebab pengamat hanya bisa menggunakan satu matanya.

Prinsip ini juga bekerja pada periskop. Namun, terdapat sedikit perbedaan. Periskop nan terdiri atas pipa vertikal dengan prisma nan memiliki kecondongan 45 derajat mengurangi kelemahan dari teleskop dalam hal lebar sudut. Periskop juga terdiri atas 2 prisma nan saling berhadapan satu sama lain. Dengan kata lain, periskop ialah 2 teleskop nan saling berhadapan satu sama lain. Hal ini meminimalisasi kelemahan dari teleskop.



Kegunaan Periskop

Kegunaan periskop nan primer ialah memberikan pemandangan di sekeliling kapal selam kepada awak kapal. Guna memaksimalkan fungsi ini, periskop dibuat panjang buat memperluas jeda pandang ke permukaan.

Artinya, cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun dan mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop nan berada di atas permukaan air haruslah tak menarik perhatian atau menyolok mata. Oleh sebab itu, pipa periskop dibuat dengan bentuk panjang, tetapi menyempit dan kecil.

Saat ini terdapat periskop modern nan dikenal dengan Photonic Mast. Periskop ini tak menggunakan prisma, apalagi kaca. Komponennya tersusun dari sensor elektro optik. Kegunaan periskop ini ialah memberikan tampilan visual, alat navigasi kapal, dan fungsi komunikasi lainnya.

Saat ini, periskop sederhana juga bisa dibuat oleh siapa saja. Kegunaan periskop sederhana ini ialah sebagai alat buat membantu penglihatan ketika di tengah kerumunan. Prinsip kerjanya tetap seperti periskop, tetapi dengan bahan dan alat nan lebih sederhana ketika membuatnya.



Membuat Periskop Sederhana

Alat dan bahan nan diperlukan buat membuat periskop sederhana, antara lain: 1) lembaran kertas karton, 2) 2 cermin saku, 3) lem, 4) lakban, dan 5) gunting atau pisau. Pertama, membuat gulungan dari kertas karton dan rekatkan.

Selanjutnya, membuat 2 buah lubang berbentuk persegi atau V pada gulungan karton itu dengan cara mengguntingnya. Kemudian, memasukkan cermin tadi ke dalam gulungan karton. Rekatkan cermin dengan lakban. Cermin harus dipasang pada celah nan berbeda dengan sudut kemiringan 45 derajat.

Dengan periskop ini, kita bisa melihat benda-benda nan jauh dari posisi kita. Cara kerja periskop ini seperti mata, di mana cahaya akan masuk ke periskop. Cahaya masuk secara horizontal mengenai cermin pertama dan refleksi bayangan di cermin akan tertangkap pada cermin kedua.

Nah, Anda telah mengenal dan mengetahui manfaat periskop. Di atas juga telah dijelaskan pembuatan periskop secara sederhana. Anda tertarik buat membuatnya? Selamat bereksperimen.