Jenis Dakwah Menurut Cara Penyampaiannya

Jenis Dakwah Menurut Cara Penyampaiannya



Beberapa Tujuan

Sebenarnya tujuan dakwah Islam itu sederhana saja. Dalam teorinya begitu ringkas dan mudah saja. Diantaranya sebagai berikut:

1. Mengajak Kebaikan

Dakwah Islam mengajak kepada kebaikan. Ya, semua umat Islam wajib melakukan hal ini. Selalu dan selalu, dalam kehidupan nan dijalaninya mengajak dan menyuruh orang berbuat kebaikan. Bukan hanya sibuk melakukan kebaikan buat dirinya saja. Tetapi mendorong orang lain buat melakukan kebaikan nan sama, bahkan lebih baik dari nan Anda lakukan.

2. Mencegah Kemungkaran

Berbeda dengan nan pertama. Yang kedua ini agak sulit. Kalau nan pertama itu mudah. Orang diajak berbuat baik mungkin tidak ada nan menolaknya. Tetapi ketika Anda mencoba buat mencegah kemungkaran, dimungkinkan ada orang nan tidak setuju atau tidak mau. Menghadapi nan demikian Islam mengajarkan buat merubah dengan tangannya (dengan kekuasaaannya) kalau tidak dapat dengan lisannya. Kalau tidak dapat lagi cukup diam dan tak melakukan kemungkaran atau keburukan tersebut.

Inilah dasar-dasar dakwah Islam. Semua umat Islam wajib hukumnya buat mempraktekannya dalam kehidupan keseharian. Suka tak suka, mau atau tak mau.



Macam-macam Dakwah dalam Ilmu Dakwah

Selain pengertian ilmu dakwah , Anda juga perlu mengetahui macam-macam dakwah nan dilakukan berdasarkan media nan dipakai serta tujuan nan hendak dicapai setelah dakwah tersebut dilaksanakan.

Sebagai upaya buat mengajak orang lain dalam melakukan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, pemeluk agama Islam tentunya memiliki visi misi dan taktik eksklusif buat dapat melakukan hal itu. Oleh karena itu, ada nan disebut media dakwah beserta macam-macam dakwah nan dilakukan dengan media tersebut.

Berdasarkan media nan digunakan, dakwah dibagi menjadi :
Dakwah bil Lisan, yakni jenis dakwah nan dilakukan secara lisan dan bersifat langsung sebab diungkapkan dengan kata-kata dan metode ceramah, khutbah, atau pengajian.

Dakwah bil Al-Hal, yakni dakwah nan dilakukan dengan cara memberikan suri tauladan atau contoh perbuatan nan konkret dalam kehidupan sehari-hari sinkron dengan apa nan ingin disampaikan dalam dakwah tersebut. hal tersebut diharapkan mampu memberikan pandangan nan baik terhadap pendengar dakwah buat melakukan hal nan baik nan dicontohkan tersebut.

Sebagai contoh, juru dakwah nan melakukan shalat sunat sebelum menduduki masjid akan mendapat perhatian dari pendengarnya sehingga mereka pun melakukan hal baik tersebut ketika mendatangi rumah ibadah.

Selain itu, dakwah jenis ini juga dapat dilakukan dengan merepresentasikan pengalaman hayati sehari-hari dan dihubungkan dengan firman Allah sehingga memberikan pengalaman hayati nan sinkron dengan ayat Allah dan nan tak sinkron dengan ayat tersebut. dakwah ini dilakukan oleh para juru dakwah buat membuat pendengar memahami secara aplikatif bentuk pemujaan terhadap Allah. Setelah itu, barulah mereka semua dapat mengaplikasikan perbuatan nan dicontohkan tersebut lewat tingkah laku sehari-hari.

Jenis dakwah selanjutnya ialah dakwah bit Tadwin, yakni dakwah nan dilakukan dengan menggunakan media tulisan, baik media cetak maupun media elektronik seperti nan dewasa ini banyak dipergunakan para juru dakwah. Anda dapat emndapatkan pemahaman kitab kudus Al Quran dan majemuk informasi tentang hadist dari berbagai media, baik itu majalah, koran, maupun internet.

Tidak hanya itu, majemuk makna kehidupan nan sinkron dengan syariat dan hakikat Islam juga dapat didapatkan melalui tulisan-tulisan bergenre fiksi nan terdapat di dalam cerpen Islami, kumpulan cerita Islami, dan novel Islami. Bahkan karya fiksi nan tak bergenre spesifik Islam pun banyak nan memberikan pengarahan tentang ajaran agama Islam.

Dakwah dengan menggunakan media ini memiliki banyak laba dibandingkan dengan media dakwah lainnya. Dengan dakwah ini, pendakwah cukup sekali memberikan ajaran tentang Islam, namun si pembaca dapat membacanya berulang-ulang hingga ia paham mengenai apa nan tertulis di dalam dakwah tersebut.

Selain itu, pembaca juga dapat mendapatkan informasi, pengetahuan, dan wawasan lain nan terdapat di luar pembahasan agama sebab pembahasan dalam tulisan biasanya akan mengalami pelebaran jika sudah tertuang di dalam sebuah media tulis. Orang-orang nan memiliki kesibukan pun akan lebih termudahkan dibandingkan dengan harus mendatangi acara khutbah dan pengajian secara langsung, meskipun kedua acara tersebut tetap krusial buat dilakukan demi menjaga interaksi silaturahmi nan kuat.

Akan tetapi, tak semua tulisan dakwah juga dapat memberikan kesadaran kepada pembacanya. Ada juga tulisan nan justru membuat pembaca bertanya-tanya mengenai apa nan dituliskan dalam media tersebut. hal ini merupakan pengaruh dari adanya persepsi nan berbeda antara penulis dengan pembaca sehingga pendakwah tak dapat langsung mengetahui persepsi pembaca seperti halnya dakwah jenis lainnya.

Hal ini disebabkan oleh komunikasi nan dijalin pada dakwah jenis ini hanya berlangsung satu arah sehingga satu sama lain tak memiliki jaringan buat dapat menyatukan persepsi dan asosiasi nan muncul pada saat menulis dan membaca tulisan tersebut.

Misalnya saja, sebuah buku pedoman mengenai konduite suami isteri dalam kehidupan sehari-hari dapat saja bersifat subjektif sehingga menimbulkan persepsi nan berbeda pada diri pembaca. Hal ini disebabkan pula oleh adanya dua pandangan dan pemahaman nan saling bersebrangan antara penulis dengan pembaca. Namun, hal tersebut tentu dapat disiasati dengan adanya diskusi atau bedah buku nan dapat emmpertemukan kedua persepsi tersebut.



Jenis Dakwah Menurut Cara Penyampaiannya

Dakwah menurut cara penyampaiannya terdiri atas tiga macam, yakni :

  1. Dakwah Faridah, yakni dakwah nan dilakukan dengan tanpa persiapan atau secara spontanitas sehingga apa nan keluar merupakan suatu kebenaran nan datang dari pengalaman pendakwah. Dakwah jenis ini bisasanya bertujuan buat memberikan pengalaman secara langsung dari pendakwah kepada orang nan mendengarkan. Dakwah ini bisanya ditujukan kepada beberapa orang atau kerabat dekat saja.
  2. Dakwah Ammah, yakni dakwah nan ditujukan buat kelompok besar dengan jumlah orang nan banyak dan diberikan secara lisan, seperti halnya ceramah, seminar, atau pidato buat memberikan pemahaman serta imbauan kepada siapa saja orang nan mendengar dakwah tersebut.
  3. Dakwah bil Hikmah, yakni jenis dakwah nan bersifat mengajak pendengarnya buat melakukan ibadah dan menjauhi perbuatan nan dilarang oleh agama dengan cara lisan, perbuatan, dan tulisan. Ajakan nan ditujukan kepada orang nan mendengar atau membaca tulisannya merupakan ajakan nan halus sehingga tak ada paksaan nan dapat membuat pendengar atau pembaca merasa terganggu.