Pertanian Organik

Pertanian Organik

Kegiatan dasar pertanian itu ialah kegiatan budidaya. Yaitu kegiatan menanami tanah dengan tanaman eksklusif dengan asa menghasilkan sesuatu nan bisa di panen nantinya, dan dalam kegiatan ini ada campur tangan manusia dalam daur hayati tanaman tersebut. Campur tangan manusia di sini meliputi pengolahan tanah, pemupukan, perawatan hingga panen dan pasca panen.

Dalam proses campur tangan ini selanjutnya berkembang teknologi-teknologi pertanian nan memiliki andil besar dalam merubah ekosistem pertanaman. Namun diharapkan penerapan teknologi pertanian haruslah sejalan dengan konsep dasar pertanian berkelanjutan.

Konsep dasar pertanian berkelanjutan ialah mempertahankan ekosistem alami huma pertanian nan sehat, bebas dari bahan-bahan kimia nan meracuni lingkungan. Pertanian berkelanjutan memutus ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimiawi dalam kegiatan pertania. Sehingga lingkungan pertanian nan sehat dan berkelanjutan bisa terus diupayakan.

Kemudian dalam konsep dasar pertanian berkelanjutan kita mengenal dua istilah nan mirip tapi tidak sama. Yaitu istilah ‘pertanian alami’ dan ‘pertanian organik’. Kedua istilah tersebut seringkali dianggap sama. Namun, jika dikaji lebih mendalam, maka kita akan menemukan disparitas nan sangat fundamental pada kedua istilah tersebut.

Di negara-negara maju telah dikembangkan konsep pertanian berkelanjutan dengan masif. Kini mereka telah bisa memetik hasil panen nan melimpah dari pertanian atau perkebunan nan tak merusak ekosistem alam ini. Tentu saja interaksi manusia dengan alam lebih serasi saat konsep pertanian berkelanjutan digunakan di berbagai loka di dunia. Di Indonesia memang telah ada upaya dari sejumlah pakar pertania dan organisasi di tengah masyarakat nan mempopulerkan cara bertani nan modern ini. Namun sambutan dari masyarakat awam masih rendah, karena minimnya pengetahuan buat memulai pertanian berkelanjutan ini.

Memahami sitem pertanian berkelanjutan ini krusial bagi siapa pun khususnya mereka nan belajar atau bekerja di bidang pertanian. Revolusi cara bercocok tanam ini akan menghantarkan pada hasil panen nan bebas dari bahan kimiawi nan berbahaya. Sehingga sebagian keluarga di negara maju menanam sendiri kebutuhan sehari-harinya dengan sistem pertanian bebas bahan kimia, guna menunjang kesehatan para anggota keluarga mereka.



Pertanian Alami

Konsep dasar pertanian alami ialah alam memiliki prosedur sendiri buat memulihkan kondisi ekologi tanah dan pertanaman nan ada di atasnya.

Istilah pertanian alami mengisyaratkan bahwa kekuatan alam berperan penuh mengatur pertumbuhan tanaman dan campur tangan manusia sama sekali tak diperlukan. Sederhananya tanaman tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia dalam proses perawatannya.

Ciri pertanian alami adalah;



  1. Tanpa olah tanah

Dalam sistem pertanian alami tanah tak perlu diolah, dicangkul atau dibalik. Secara alami tanah di alam memiliki prosedur sendiri buat memulihkan kegemburan dan kesuburannya. Yaitu melalui kegiatan pelapukan oleh mikroba, mikrofauna dan cacing tanah nan bersemayam di dalamnya.

Sistem pertanian alami ini akan banyak menghemat biaya dan tenaga dalam mengolah huma pertanian. Namun di sisi lain, para petani harus cekatan menilai kesuburan tanah dan ekuilibrium huma pertaniannya. Apabila ditemui kekurangan dalam unsur tanah huma pertanian, maka sebaiknya para petani mencari solusi nan cepat tanpa melibatkan bahan-bahan kimia. Tanyakan kepada petugas terkait bila merasa kesulitan dalam mengatasi permasalahan nan ditemui.



  1. Tanpa pemupukan

Tanaman dan tanah dibiarkan begitu saja. Alam dan ekosistem tumbuhan itu sendirilah nan akan memelihara kesuburannya. Semua dipercayakan pada prinsip daur ulang tanaman dan hewan nan terjadi secara alami di alam. Tumbuhan dan hewan nan wafat akan lapuk dan diurai oleh mikro fauna tanah menjadi unsur hara nan selanjutnya diserap oleh tanaman begitu terus mengikuti prinsip daur ulang, sehingga pemupukan tak diperlukan sama sekali dalam sistem pertanian alami.

Para petani di sebagian wilayah di pulau Jawa telah mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang aplikasi sistem pertanian berkelanjutan. Tetapi para petani mengaku berat buat meninggalkan sistem pertanian nan bergantung pada bahan kimia, karena menurut mereka sistem pertanian ini menghasilkan hasil panen nan sedikit sebab tanaman tak dipupuk kimia.

Sikap dari petani tersebut tak bisa disalahkan seluruhnya, karena menjalankan sistem bertani ini membutuhkan waktu dalam mengembalikan kondisi tanah secara sempurna. Maka waktu buat mengembalikan peforma tanah tersebut nan dirasakan berat.



  1. Tidak diperlukan pemberantasan gulma

Prinsip ekologi dengan sendiri akan memelihara tanaman tersebut dari gangguan tanaman lain nan merebut jatah hara nan dibutuhkanya. Alam menyediakan cadangan hara nan cukup buat semua tanaman sehingga tak perlu dikhawatirkan kompetisi dalam perebutan unsur hara.



  1. Tidak ada ketergantungan pada bahan kimia sama sekali

Sistem ekosistem alam merupakan kapital dalam sistem pertanian alami. Bila ditemui agresi hama maka ada beberapa cara alami nan mencegah hama tersebut berkembang biak dan mengganggu tanaman.

Sederhananya dalam pertanian alami manusia hanya menanam, selanjutnya biarkan sistem alam nan mengembangkannya. Pertanian alami hanya mengandalkan kekuatan alam seperti sumberdaya matahari, air bahan tanaman dan komponen alam lainnya. Pertanian alami bebas dari pengaruh bahan kimia dan sangat serasi dengan kondisi ekologi alam.



Pertanian Organik

Dalam pertanian organik campur tangan manusia lebih intensif dalam mengolah huma dan meningkatkan hasil berdasarkan prinsip daur ulang nan dilakasanakan sinkron dengan kondisi huma setempat.

Pertanian organik bertujuan buat meningkatkan produksi tanaman nan berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah melalui penggunaan sumber daya alami. Pertanian organik ialah salah satu upaya buat kembali ke alam, membatasi penggunaan pupuk anorganik dan bahan kimia lainnya.

Prinsip ekologi pertanian organik adalah;

  1. Memperbaiki kesuburan tanah dengan pengelolaan bahan organik, penambahan pupuk organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
  2. Mengoptimalkan ketersediaan dan ekuilibrium daur hara melalui fiksasi nitrogen, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
  3. Pengelolaan air dan tata iklim mikro pertanian buat membatasi kehilangan hasil panen dampak pengaruh unsur iklim seperti genre panas, udara dan air.
  4. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) melalui upaya preventif dan aman.

Pertanian organik dan pertanian alami ialah dua sistem pertanian nan memuliakan alam, dan mengembalikan fungsi alam buat menumbuhkan, menjaga dan memelihara kesuburan tanaman. Dan disanalah kunci keberlanjutan dari sistem budidaya pertanian.

Hasil panen pertanian organik kini bisa didapatkan di sejumlah supermarket dan swalayan besar di berbagai kota di tanah air. Tentu saja harga dari panenan organik ini lebih mahal daripada hasil pertanian biasa. Disebabkan beberapa faktor, semisal terbatasnya tenaga kerja nan ahli, permintaan pasar nan tinggi dan lain sebagainya.

Bagi para pembaca nan belum mencoba hasil panen organik bisa sekali-kali mencobanya. Bila dirasa khasiatnya sangat besar buat kesehatan, maka tak salah menjadikan bahan-bahan bebas kimia tersebut menjadi pilihan primer saat berbelanja.

Demikian ulasan informatif tentang konsep pertanian berkelanjutan atau organik. Semoga menambah wawasan bercocok tanam bagi kita semua dan selamat hayati sehat!