Budayakan Membaca

Budayakan Membaca

Belajar membaca untuk anak-anak merupakan hal nan sangat penting. Membaca ialah ventilasi buat menguasai informasi. Inilah nan mungkin memotivasi para orang tua buat mengajari anak-anaknya belajar membaca sejak dini.

Apalagi kini pendidikan prasekolah di Play Group (Taman Bermain) dan Taman Kanak-Kanak (TK) sudah memasukkan pelajaran membaca pada kurikulumnya. Walhasil, para orang tua akhirnya berlomba-lomba menuntun anak buat belajar membaca.

Kondisi ini ternyata berkebalikan dengan rekomendasi para ahli pendidikan. Syaraf mata pada anak usia balita, ternyata belum siap jika diajari membaca. Syaraf mata pada usia tersebut masih bersifat kontralateral.

Jadi sering terbalik saat membedakan huruf. Sebagai contoh, anak usia belajar membaca sejak usia tiga hingga empat tahun ternyata mampu mengungguli anak-anak nan baru belajar membaca sejak usia lima hingga enam tahun. Peluang mereka buat lebih unggul itu dapat bertahan hingga usia mereka menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dengan demikian, belajar membaca buat anak-anak usia dini sebenarnya dapat memberikan kegunaan positif, asalkan dilakukan dengan metode nan tepat. Lalu, metode seperti apa nan tepat buat mengajari anak-anak membaca? Kita akan membahasnya pada uraian selanjutnya.



Belajar Membaca buat Anak-Anak dengan Metode Flash Card

Usia TK ialah masa bermain. Oleh sebab itu, metode pembelajaran kontemporer juga melalui permainan. Demikian halnya jika kita ingin mengajari anak membaca pada usia TK, maka metodenya pun juga harus melalui permainan.

Jadi, tak boleh dengan cara formal sebagaimana di bangku sekolah taraf SD dan nan selanjutnya. Lalu, metode apakah nan tepat itu? Yakni dengan menggunakan flash card .

Sesungguhnya anak-anak memiliki kemampuan bahasa nan luar biasa. Kemampuan ini tak mereka peroleh dengan mempelajari satu per satu kosakata dari orang terdekatnya.

Sebab pada faktanya, orang nan terdekat anak, yakni ibu, hanya mengajari anak-anak beberapa kosakata saja. Namun demikian, ternyata anak dapat memahami puluhan bahkan hingga ratusan kosakata. Apa nan membuat itu dapat terjadi?

Berdasarkan penelitian para ahli, anak bisa memahami kosakata melalui konteks. Jadi, bukan menghapal satu per satu daftar kosakata sebagaimana nan dilakukan di sekolah saat anak-anak mempelajari bahasa asing.

Para pakar mengajurkan para orang tua agar mereka menggunakan kalimat sederhana nan mudah dimengerti anak ketika mereka mengajari anak-anaknya membaca. Dengan cara ini, seorang anak dapat belajar membaca secara alami dari orang tuanya.

Perlu diketahui, seorang anak dalam menyerap bahasa cenderung mengandalkan telinganya daripada matanya. Untuk mengoptimalkan hal ini, ada tiga hal nan harus diperhatikan orang tua.

Khususnya ibu, ketika mereka mengajari anak-anaknya membaca. Yakni lantang, jelas, dan diulang-ulang. Dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan flash card.

Flash card merupakan metode belajar membaca melalui permainan. Dengan cara ini, anak-anak akan menikmati proses belajarnya. Mereka sama sekali tak terbebani sehingga proses belajar berlangsung alami dan sangat menyenangkan.

Prinsipnya, flash card berupa kumpulan kartu. Setiap kartu bertuliskan sebuah kata sederhana nan ditulis dengan huruf berukuran besar dengan rona nan mencolok. Huruf nan digunakan bukan huruf kapital, melainkan huruf kecil.

Berikut ini langkah-langkah menggunakan flash card.

  1. Kelompokkan flash card menurut subjek nan sama.
  2. Tunjukkan setiap flash card kepada anak dengan waktu nan singkat, cukup satu detik saja. Bacakan dengan suara lantang dan jelas.
  3. Pastikan anak-anak dalam kondisi rileks. Jadi, jangan paksakan anak melakukan permainan ini jika mereka sedang rewel, merasa bosan, atau sedang sakit.
  4. Pastikan kita juga menikmati permainan tersebut. Jangan paksakan diri jika perasaan dan pikiran kita sedang tak fokus.
  5. Bila satu set flash card sudah selesai dibacakan, kita dapat beralih ke set berikutnya.
  6. Perlu diketahui, kemampuan masing-masing anak berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita pun harus menyesuaikan diri. Jangan paksakan sesuatu nan berada di luar kemampuan mereka.

Di manakah kita dapat memperoleh flash card ini? Kita dapat membelinya. Sudah banyak toko, baik offline maupun online nan menjual flash card dengan harga nan bervariasi pula.

Namun bila kita mau berhemat, tak ada salahnya mencoba membuat sendiri. Hanya saja, kita harus menyediakan waktu spesifik buat membuatnya. Jika membuat sendiri, pastikan huruf atau gambarnya berukuran besar.

Untuk flash card gambar, satu kartu hanya berisikan satu gambar saja tanpa ada latar belakang apapun. Bagaimana, tertarik mencoba sendiri?



Budayakan Membaca

Hal nan terpenting dalam mengajari anak membaca sebenarnya bukan terletak pada belajarnya. Melainkan membangun iklim nan aman dalam keluarga. Keluarga hendaknya menanamkan budaya membaca kepada anak sejak dini. Dan semua itu berawal dari peran aktif keluarga.

Keluarga, khususnya ibu sebagai guru pertama anak, hendaknya selalu meluangkan waktu buat membacakan buku kepada anak-anak. Dapat dimulai dengan buku cerita bergambar nan sederhana.

Lalu, dikembangkan sinkron dengan termin pertumbuhan anak. Dengan cara ini, anak tanpa sengaja telah distimulasi buat getol membaca. Sehingga mereka pun akhirnya memiliki ketertarikan buat belajar membaca.

Bila anak sudah memiliki minat membaca , proses belajarnya pun jauh lebih mudah. Dan nan terpenting, jangan pernah memaksa anak buat belajar membaca. Selamat mencoba!