Tips Menyusun Teks Dakwah Islam

Tips Menyusun Teks Dakwah Islam

Dalam Islam, berdakwah ialah hal nan harus dilakukan oleh seluruh muslim. Berdakwah dapat dilakukan dengan cara apapun, mulai dari ceramah di masjid maupun memberitahu kebaikan kecil pada seseorang. Apabila menempuh jalan berkutbah atau ceramah, Anda perlu menyiapkan teks dakwah Islam nan baik.

Berdakwah ialah kegiatan buat mengajak orang lain pada kebaikan, khususnya dalam koridor agama sehingga orang lain beriman kepada Allah Swt. dengan cara nan benar. Salah satu macam dakwah ialah dakwah ammah, yaitu berdakwah dengan cara ceramah pada banyak orang secara lisan.

Saat melakukan dakwah ini, Anda akan menuturkan banyak hal. Kebanyakan orang tak akan dapat menghafal sesuatu dalam jumlah banyak, apalagi saat ceramah agama. Di sinilah letak kegunaan teks dakwah Islam.

Karena dakwah dapat dilakukan di mana saja dalam acara apa pun, Anda sebaiknya menyusun teks dakwah Islam nan sinkron dengan acara saat itu. Inilah beberapa contoh teks dakwah Islam sinkron acaranya.



Contoh Teks Dakwah Islam Saat Salat Jumat

Berikut ialah contoh penggalan teks dakwah Islami nan disampaikan saat salat Jumat. Pembicara teks dakwah islami ini ialah Ustad Dzulqarnain Abu Muhammad al-Makassary. Transkrip ini diambil dari kaahil.wordpress.com.

Hadirin sholat jum’at nan kami hormati.
Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas nan terus bergulir tanpa henti ialah nan sering menimbulkan kendala nan melahirkan berbagai macam problema dan permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan perasaan nan tak tenang, ada nan terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa tenang dan senang di dalam kehidupannya.

Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan merupakan dambaan setiap insan nan ingin hayati di global dalam keadaaan baik dan penuh anugrah serta kebarokahan dari Allah.

Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab nan menyebabkan seorang hamba memiliki hati nan lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat nan besar nan Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu ialah anugrah dan nikmat nan diberikan kepadanya,Allah berfirman:

“Bukankah saya telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad)” (QS. Al insyiroh:1)

Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini ialah nikmat nan sangat agung dan luar biasa sebab pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini ialah permohonan Nabi Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul nan diutus menuju Fir’aun, beliau berdoa nan diterangkan dalam surat Thaha:

“Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah”

Maka kita dapat memahami besarnya nikmat ini, dan Alqur’an serta Sunah menjelaskan sejumlah karena nan mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:

“Bukankah seseorang nan nan hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya.” (QS. Zumar: 22)

Juga firmanNya:

“Barang siapa nan dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan dadanya menerima islam, dan barang siapa nan Allah kehendaki kesesatan maka Allah akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang nan tak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)



Contoh Teks Dakwah Islam Menyambut Bulan Ramadhan

Menyambut bulan nan kudus juga dapat dijadikan wahana buat berdakwah. Contohnya melalui teks dakwah Islam nan satu ini. Teks ini diambil dari www.indonesiaoptimis.com.

Waktu berjalan dengan begitu cepat, saat ini kita sudah menapaki hari-hari awal bulan sya’ban. Ramadhan telah tiba di hadapan, padahal seolah belum lama kita meninggalkan bulan mulia itu dengan suka cita hari raya. Maka benarlah apa nan diisyaratkan Rasulullah SAW dalam haditsnya : “ Ada dua nikmat nan kebanyakan manusia lalai daripadanya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang) “ (HR Bukhori) . Karena itulah, mari kita segera berbenah diri sejak dini, menata hati dan langkah menyambut ramadhan, di mulai dari bulan Sya’ban ini.

Rasulullah SAW dan para sahabat sejak awal telah menjadikan bulan sya’ban sebagai bulan persiapan menyambut Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah. Secara spesifik disebutkan dalam hadits tentang keutamaan bulan sya’ban : Dari Usamah bin Zaid, ia bertanya pada Rasulullah SAW : “ Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan nan lebih banyak dari puasamu di bulan sya’ban ? “. Maka Rasulullah SAW menjawab : “ (Sya’ban) itu ialah bulan antara Rojab dan Ramadhan nan kebanyakan manusia melalaikannya. Sya’ban ialah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan Semesta Alam, karenanya saya suka ketika amal-amalku diangkat, sementara saya dalam keadaaan berpuasa “ (HR Nasa’i)

Ibaratnya kedatangan tamu mulia, maka tuan rumah nan baik tentu akan mempersiapkan sambutan nan terbaik. Kita semua kaum muslimin ialah tuan rumah nan akan mempersiapkan kedatangan Ramadhan, mulai dari bulan Sya’ban ini. Adapun serangkaian persiapan di bulan Sya’ban nan dapat kita lakukan antara lain:

Pertama: Persiapan Keimanan dan Kejiwaan dengan Berdoa & Memperbanyak Ibadah

Perintah puasa sejatinya ditujukan kepada orang-orang beriman. Di dalam surat al-Baqoroh 183 begitu jelas keimanan kita disentuh dengan panggilan kesayangan: “ wahai orang-orang nan beriman” . Karenanya langkah awal persiapan di bulan Sya’ban ini ialah mengkondisikan keimanan kita, agar benar-benar layak dan siap buat mengisi bulan mulia tersebut.

Persiapan keimanan dan pengkondisian jiwa juga dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan sejak awal bulan Rajab. Dalam riwayat dari Anas bin Malik ra disebutkan: Bahwasanya Rasulullah SAW ketika memasuki bulan Rajab berdoa : “ Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (usia) kami pada bulan Ramadhan “ (HR Ahmad). Dengan berdoa dan memperbanyak ibadah, maka kondisi keimanan kita akan terjaga hingga Ramadhan menjelang. Begitu pula secara konsentrasi, pikiran dan jiwa kita akan fokus dalam menyambut tamu mulia itu.

Kedua: Memperbanyak Puasa dan Membayar Utang Puasa

Selain persiapan keimanan, kita juga dapat melakukan persiapan Ramadhan secara lebih fokus yaitu dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW telah memberikan contoh begitu jelas pada kita –sebagaimana disebutkan dalam hadits terdahulu – betapa beliau lebih mengintensifkan puasa sunnah di bulan Sya’ban.

Bagi kita ini persiapan semacam ini tentu menjadi sangat penting, khususnya banyak dari kita nan melewati satu tahun dengan penuh kesibukan hingga sporadis melakukan puasa sunnah. Begitu pula secara spesifik bagi kaum wanita nan masih mempunyai tanggungan hutang puasa ramadhan di tahun lalu, maka bulan Sya’ban ini waktu nan tepat buat segera melunasinya. Diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhori, bagaimana Aisyah binti Abu Bakar ra, istri Rasulullah SAW pun baru dapat mengganti hutang puasanya di bulan Sya’ban, sebab kesibukannya dalam membantu Rasulullah SAW.



Tips Menyusun Teks Dakwah Islam

Menyusun teks dakwah agama mungkin tak sulit, tapi juga tetap harus mentaati beberapa peraturan agar proses dakwah dapat berjalan lancar dan apa nan disampaikan pada khalayak ramai benar-benar dapat bermanfaat.

  1. Pilih tema nan sedang digemari atau sedang banyak diperbincangkan. Tema ini kemudian dikaitkan dengan agama Islam. Misalnya, ada kasus korupsi, kasus pornografi, atau kasus makanan haram nan beredar di pasaran. Anda dapat mengangkat tema ini dan melihatnya dari sudut pandang agama. Umumnya, orang suka mendengar ceramah dengan tema nan up to date, dan pesan dakwah dapat diingat dengan lebih mudah.

  2. Dalam pembuatan teks dakwah Islam, susun secara sistematis atau berurutan. Mulai dari pembukaan berupa salam dan kalimat-kalimat ringan, inti ceramah berupa kaitan tema dengan agama Islam, lalu apa saja pesan moral nan hendak Anda sampaikan pada pendengar ceramah. Setelah itu epilog dan salam. Penyusunan secara urut ini akan memudahkan Anda buat berdakwah, Anda pun tak akan lupa isi ceramah atau melenceng dari tema nan ingin disampaikan.

  3. Untuk mendukung isi ceramah, sertakan dasar agama berupa ayat-ayat Al-Quran atau hadis eksklusif nan sinkron dengan tema. Tulislah dengan lengkap pada teks dakwah Islam nan Anda untuk buat memudahkan proses ceramah.

  4. Pakailah kata atau kalimat nan sopan, apalagi ini ialah ceramah agama. Hindari kalimat nan menyinggung banyak orang, apalagi mengaitkannya dengan suku atau ras. Inti berdakwah ialah mengajak orang buat beriman pada Allah, bila cara mengajaknya saja salah, tentu tak akan ada orang nan tertarik.

  5. Orang umumnya lebih suka mendengarkan ceramah bila penceramahnya lancar dalam mengungkapkan sesuatu, bukan penceramah nan hanya membaca teks dakwah secara serius seperti orang nan berpidato. Untuk menghindari hal ini, Anda dapat menulis teks dakwah secara singkat atau poin-poin krusial saja. Setelah itu Anda kembangkan sendiri dengan bahasa Anda, sehingga Anda tak selalu terpaku pada teks ceramah agama nan sudah Anda buat.

Itulah beberapa tips menyusun teks dakwah Islam buat memudahkan Anda dalam berceramah atau berdakwah dalam mengajak orang kepada kebaikan.