Museum Teddy Bear – Rumah Si Beruang Lucu

Museum Teddy Bear – Rumah Si Beruang Lucu

Mendengar nama Teddy Bear niscaya saja sangat tak asing di telinga anak-anak, bahkan orang dewasa. Anda juga dapat jadi salah satunya. Boneka berbentuk hewan Beruang itu memang cukup terkenal. Hal nan membuatnya terkenal tentu saja bentuknya nan menggemaskan.



Semua Cinta Teddy Bear

Berbicara tentang Teddy Bear, nan terlintas pertama kali pastilah kegempalan tubuh boneka beruang itu. Dengan bulu nan tebal dan lembut, semua orang mencintai Teddy Bear. Keinginan buat memeluk niscaya dirasakan, terutama oleh para wanita. Jika sudah demikian, Teddy Bear bukan lagi sekadar mainan anak-anak. Tapi sudah menjadi sebuah mainan nan universal dan unisex.

Teddy Bear seolah memiliki magnet nan dapat membuat siapa pun menyukainya. Daya tarik utamanya ya itu, bulu nan lembut dan tebal serta aktualisasi diri muka nan innocent . Menggemaskan dan membuat siapa pun akan merasa nyaman ketika memeluknya. Tidak percaya? Peluk Teddy Bear Anda sekarang!

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sisi kelembutan dalam dirinya, dan ketika melihat Teddy Bear, secara otomatis dan tak dapat dijelaskan secara logis, sisi kelembutan itu akan muncul. Perasaan ingin memeluk bahkan hingga mengajak Teddy Bear berbicara akan muncul secara naluri.

Seorang pria pun tiba-tiba akan sedikit diam dan melembut ketika dihadapkan pada sosok Teddy Bear ini. Apakah pasangan Anda pernah memberikan sebuah Teddy Bear? Atau Anda nan sengaja memberikannya buat pasangan? Percaya atau tak Teddy Bear dapat menggantikan posisi Anda saat pasangan tengah rindu, atau bahkan sebaliknya.

Pernah melihat beberapa adegan dalam film nan mempertontonkan kedekatan pemainnya dengan sesosok Teddy Bear? Ya, kedekatan manusia dengan Teddy Bear bahkan dapat digambarkan secara spesifik dalam sebuah film. Atau Anda juga pernah melihat adegan ketika seseorang kesal dan justru merusak Teddy Bearnya dan berakhir dengan memeluk “bangkai” Teddy Bear nan telah dihancurkannya?

Bagaimanapun, adegan-adegan dalam film tersebut menunjukkan bahwa Teddy Bear memiliki kedekatan secara emosi dengan manusia. Sebuah penggambaran betapa Teddy Bear cukup banyak dicintai. Teddy Bear seolah dapat merekam semua kejadian nan dialami. Sedih, senang, Teddy Bear siap menemani.

Kecintaan semua orang terhadap boneka Teddy Bear ini dapat dilihat dari angka penjualan boneka Teddy Bear setiap perayaan-perayaan seperti Valentine dan Natal nan meningkat. Belum lagi, dengan angka nan menunjukkan bahwa boneka Teddy Bear menjadi pilihan hadiah ulang tahun terlaris.

Teddy Bear juga dianggap sebagai wahana propaganda nan lumayan manjur. Pernah lihat Teddy Bear dengan tema polisi? Ya, itu ialah salah satu propaganda nan dimaksud. Tujuannya ialah mendekatkan polisi kepada masyarakat, terutama anak-anak. Agar mereka mengerti peran dari seorang polisi di lingkungannya.



Sejarah Teddy Bear Si Beruang Lucu

Teddy Bear memang melegenda. Tak heran bila kecintaan masyarakat terhadap boneka nan satu ini begitu mengakar. Seperti Barbie, Teddy Bear juga memiliki sejarah penciptaannya. Fakta mengatakan bahwa boneka Beruang ini bukan hanya boneka. Magnet atau “daya magis” nan dimiliki oleh boneka ini memang benar-benar ada.

Jadi, sebenarnya, bukan hanya bulu dan mimik muka menggemaskan saja nan menjadi daya pikat dari Teddy Bear ini. Sejarah hadirnya Teddy Bear juga menjadi faktor mengapa mainan ini memiliki nilai tambah nan tak dapat dijelaskan hanya dengan menjabarkan bahwa “boneka itu lucu.”

Lalu, pernahkah Anda bertanya dalam hati, mengapa nama boneka beruang ini “Teddy”? Ternyata, menurut fakta sejarah, nama Teddy pada Teddy Bear berasal dari Presiden Amerika nan namanya juga niscaya tak asing bagi Anda, Theodore Roosevelt. Ya, nama “Teddy” pada Teddy Bear ternyata diilhami dari mantan orang nomor satu di Amerika.

Dahulu, pada Nopember 1902, Roosevelt nan memang hobi berburu berniat buat memburu Beruang di wilayah Mississippi. Saat itu, Roosevelt pergi ke Mississippi atas undangan dari Gubernur Andrew H. L Longino. Selain presiden Amerika itu, ikut beberapa pemburu lainnya. Pemburuan hewan beruang ini menjadi akar terciptanya Teddy Bear.

Roosevelt dan tim akhirnya sukses menangkap seekor beruang hitam Amerika. Beruang itu oleh anggota timnya lalu diikat di Pohon Willow dan dipukuli. Ketika diminta buat menembak Beruang itu, Roosevelt menolak. Peristiwa ini mengilhami terbuatnya sebuah kartun beraroma politik nan diciptakan oleh Clifford Berryman. Kartun karyanya ini dimuat di The Washington Post. Teddy Bear hadir dari kebaikan hati seorang presiden Amerika.

Kartun politik itu menyebar dan sampai di pandangan mata seorang Morris Michtom. Ia lalu terinspirasi buat menciptakan sebuah boneka dari anak Beruang tersebut. Michtom kemudian membuat satu boneka Beruang nan menyimpannya di etalase toko. Boneka Beruang kecilnya itu disertai dengan sebuah tulisan “Teddy Bear”.

Untuk memberikan nama “Teddy” pada cikal bakal Teddy Bear, Michtom juga tak sembarangan. Ia meminta izin langsung kepada presiden Amerika buat menggunakan nama Theodore Roosevelt nan disingkat Teddy menjadi nama boneka ciptaannya. Kemunculan boneka Beruang itu langsung berhasil di pasaran, Michtom pun membuka sebuah toko mainan bernama Ideal Novelty and Toy Co.

Produksi massal Teddy Bear terjadi pada 1906. Kesuksesan Teddy Bear ini bahkan digunakan Roosevelt sebagai maskot dalam sistem kampanyenya. Kefenomenalan Teddy Bear memang dahysat. Boneka itu menginspirasi beberapa orang buat menciptakan karya darinya.

Mereka nan terinspirasi dari Teddy Bear ada Seymour Eaton nan menulis serial buku anak-anak berjudul The Bear Roosevelt , komposer John Bratton nan menulis lagu berjudul The Teddy Bear Two Step, juga lirik lagu karangan Jimmy Kennedy berjudul The Teddy Bear’s Picnic.

Sejarah Teddy Bear membawa boneka itu ke masa kini. Boneka nan tergolong mewah ini kini dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu, Teddy Bear jenis Mohair dan Teddy Bear jenis Alpaka.

Boneka Teddy Bear jenis Mohair, bulunya terbuat dari bulu domba nan ditenun dan dijadikan kain. Sementara Teddy Bear jenis Alpaka terbuat dari bulu alpaka nan terkenal dengan serat halusnya.



Museum Teddy Bear – Rumah Si Beruang Lucu

Kebesaran nama nan dimiliki oleh Teddy Bear tak main-main. Boneka itu mampu membuat orang dewasa buat melakukan hal lebih. Setelah produksi boneka Teddy Bear besar-besar, museum Teddy Bear juga diciptakan sebagai bentuk kekaguman mereka terhadap sosok boneka ini.

Ternyata bukan hanya tokoh-tokoh besar saja nan memiliki museum sebagai “tempat tinggalnya”, tokoh fiktif seperti Teddy Bear ini juga memilikinya. Sebenarnya, museum ini ditujukan sebagai “rumah” bagi boneka-boneka Beruang nan ada di muka bumi. Tapi tetap sja, inspirasi awal datangnya dari sang legendaris, Teddy Bear.

Museum ini didirikan pada 1984 lalu oleh Judy Sparrow. Jika kebetulan Anda akan ke Inggris, coba mampir ke daerah Petersfield, Hampshire, Inggris. Di sana, akan ada sebuah bangunan nan berisi banyak sekali boneka Beruang, Teddy Bear akan menjadi tuan rumah nan menjamu Anda dengan kelucuannya.

Selain Judy, seorang penyiar asal Inggris juga membuat museum nan sama, ialah Gyles Brandreth mendirikan museum Teddy Bear ini di Starford-upon-Avon nan kemudian dipindahkan ke Wimbledon, London. Museum Teddy Bear ternyata bukan hanya didirikan oleh mereka berdua, beberapa tokoh lainnya juga mendirikannya.

Di Eropa, museum Teddy Bear masing-masing berdiri di Inggris dan Amerika.Jika Eropa terlalu jauh, Anda dapat mengunjungi museum Teddy Bear di Jepang, tepatnya di Tateshina, Nagano, Jepang. Di museum ini, Anda akan langsung disambut oleh boneka Beruang berwarna putih. Keceriaan niscaya akan berpendar dalam ruangan museum ini.