Fungsi Bahasa di Global Pendidikan

Fungsi Bahasa di Global Pendidikan

Bahasa telah menjadi alat komunikasi nan banyak digunakan orang-orang nan mendiami seantero Bumi ini. Setiap suku bangsa nan mendiami Bumi ini memiliki bahasa sendiri nan digunakannya dalam memajukan dan perkembangan peradaban setiap suku tersebut.

Meskipun banyak juga di antaranya, ada bahasa nan musnah dan tak lagi digunakan sebab suku bangsa tersebut telah punah. Fungsi bahasa sejak dulu hingga kini tak pernah berubah, yaitu digunakan sebagai alat komunikasi primer antarbangsa atau antarpersonal nan ada dalam setiap suku bangsa tersebut.

Saat ini, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi semakin berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan komunikasi itu sendiri. Komunikasi saat ini telah melampaui batas-batas nan luas nan ada di antara manusia sebagai pembawanya. Dalam sekejap saja, seseorang di belahan global eksklusif dengan mudah bisa berkomunikasi dengan seseorang nan ada di belahan global nan berbeda.

Jawabannya satu, saat ini telah banyak media komunikasi nan membantu orang buat melakukannya dengan serbamudah. Dengan demikian, fungsi bahasa sebagai media pengenalan telah menjadi bagian nan tak terpisahkan oleh siapapun.

Secara umum, bahasa merupakan lambang-lambang nan mewakili komunikasi di antara para pembawanya dan telah disepakati bersama sehingga lahirlah bahasa lisan dan bahasa tulisan. Keduanya merupakan hasil budi daya manusia didorong oleh kebutuhan buat bertahan dan menjaga kelestarian kehidupan mereka. Meskipun dalam perkembangan keduanya tak seiring sejalan.

Perkembangan bahasa tulisan dapat jadi lebih lambat daripada bahasa lisan sebab bahasa tulisan membutuhkan wahana dan prasarana lainnya hingga bisa berkembang sepesat bahasa lisan. Dengan kata lain, bahasa tulisan tak sepraktis bahasa lisan dalam aplikasinya. Namun, kedua fungsi tersebut tetap berjalan berdampingan seiring dengan kemajuan peradaban manusia.

Selain bahasa lisan dan tulisan, kita mengenal juga bahasa isyarat nan digunakan oleh para penyandang tunawicara dan tunarungu. Dengan menggunakan bahasa isyarat, para penyandang ketunaan tersebut tetap berada dalam komunitas pengenalan secara generik dan tak terkucilkan.

Mereka tetap mendapatkan haknya sebagai anggota masyarakat, seperti mendapatkan pendidikan dan pekerjaan nan layak.Hal ini membuat fungsi bahasa sebagai jembatan nan menghubungkan kepentingan antarmanusia telah sukses menjalankan tugasnya dengan baik.



Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Sejak masa peradaban para manusia pelopor bahasa sederhana telah mulai digunakan. Tentunya, fungsi bahasa saat itu pun masih berupa komunikasi sederhana antarmanusia. Terbatas hanya buat bertahan dan menjaga kelestarian hidupnya. Namun seiiring dengan perkembangan peradaban, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi ini pun semakin berkembang.

Demikian pula bahasa nan digunakannya, seakin lama semakin banyak digunakan sebagai media komunikasi dengan berbagai variasi dan ragamnya. Dalam hal ini, variasi bahasa menyangkut segala hal nan berkaitan dengan dialek atau logat, sedangkan ragam bahasa menyangkut semua bahasa nan dipakai orang buat berkomunikasi dewasa ini.

Seperti kita ketahui bersama bahwa komunikasi meliputi kegiatan hubungan antarmanusia secara lisan maupun tertulis sehingga semua tujuan nan melatari hubungan tersebut dapat dicapai dengan baik. Komunikasi nan baik akan menunjang keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan telah berkembang pesat hingga saat ini.

Bahkan, saat ini telah lumrah digunakan orang bahasa tulisan nan ditutupi oleh semacam kode eksklusif sehingga tak sembarang orang bisa memahami artinya. Tujuan pembuatan bahasa tulisan berkode itu buat menjaga agar pesan-pesan eksklusif tak jatuh ke tangan orang nan tak bertanggung jawab.

Bahasa lisan nan dipakai oleh sekian banyak orang nan mendiami muka Bumi ini telah berkembang pesat hingga diperkirakan, saat ini bahasa lisan global mencapai 3.000-6.000 banyaknya. Tidakhanya bermanfaat sebagai media penghubung antarmanusia, bahasa lisan juga digunakan buat karya cipta manusia dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bidang seni musik.

Lagu-lagu dalam berbagai aliran musik telah pula berkembang tidak hanya dalam bentuk permainan alat musik saja, tetapi juga dilengkapi dengan syair-syair atau lirik nan membuat lagu semakin terasa serta dipahami keindahannya. Selain itu, kita mengenal juga seni puisi nan juga telah berkembang dalam berbagai format sehingga sekarang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Sementara itu, bahasa tulisan memiliki perkembangannya sendiri terlepas dari perkembangan bahasa lisan nan banyak dipakai oleh umat manusia di dunia. Setelah lambang tulisan dirumuskan dan mulai dipakai sejak para manusia pelopor mendiami global ini, lambang-lambang tersebut digunakan buat menyampaikan pesan dalam jangkauan nan lebih luas. Awalnya, dituliskan di atas batu dengan cara ditatahkan sehingga pesan itu berlaku tak hanya kepada kelompok manusia nan berada dalam lingkupnya.

Selanjutnya, tulisan mulai berkembang dan berkembang hingga kita mengenalnya dalam bentuk alfabet seperti sekarang ini. Komunikasi, dalam bentuk apapun, lisan maupun tulisan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat global saat ini. Seiring dengan itu, komunikasi sendiri telah berkembang pesat menggunakan bahasa lisan dan tulisan.

Dengan demikian, tak ada kata halangan buat menyatukan umat manusia nan tersebar di muka Bumi ini sebab jenis komunikasi telah sangat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peradaban manusia. Jadi, jangan pernah memberikan alasan tidak berguna sebab kesulitan melakukan komunikasi!



Fungsi Bahasa di Global Pendidikan

Saat ini, tidak ada nan memungkiri lagi bahwa pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi siapapun nan telah cukup usianya. Secara lengkap, seseorang akan mengenyam pendidikan mulai dari prasekolah hingga ke jenjang tingkatan tiga.

Dunia pendidikan ini tak pernah terlepas dari bahasa sebagai pengantarnya baik berupa bahasa lisan maupun bahasa tertulis. Keduanya saling melengkapi berlangsungnya pendidikan dan berjalan beriringan sebab tak ada nan lebih primer antara satu dan lainnya.

Bahasa lisan biasa digunakan oleh pengajar (guru atau dosen) saat menyampaikan pelajaran di ruang-ruang kelas. Begitu pula, saat para siswa atau mahasiswa merespon pedagogi nan disampaikan tersebut, dibutuhkan bahasa lisan nan sama sehingga tujuan belajar-mengajar bisa tercapai dengan baik.

Bahasa tulisan pun tidak kalah pentingnya dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah atau perguruan tinggi. Bahasa tulisan terutama diperlukan sebagai bentuk variasi belajar-mengajar nan dilakukan di sekolah atau perguruan tinggi tersebut. Misalnya, saat membuat karya tulisan atau saat melakukan ujian.

Tidak ada nan lebih krusial dari keduanya, bukan? Namun nan pasti, fungsi bahasa dalam global pendidikan telah berkembang tak hanya buat media komunikasi semata, tetapi sebagai media krusial buat keberlangsungan pendidikan itu sendiri.

Untuk pendidikan di jenjang nan lebih tinggi, fungsi bahasa mendapatkan bobot lebih tinggi sebab dianggap sebagai kunci primer buat keberhasilan pendidikan tersebut. Untuk itu, salah satu syarat agar dapat mengenyam pendidikan di taraf tinggi, seperti universitas ataupun institut perguruan tinggi, para calon mahasiswa diharuskan mengikuti tes kemampuan berbahasa, seperti TOEFL atau IELTS.

Selain itu, para calon mahasiswa tersebut juga diberikan batasan syarat nilai tes kemampuan berbahasa tersebut sebagai batas minimal nan dianggap mampu mengikuti pendidikan dengan baik. Dalam tes tersebut, tentu nan berperan ialah bahasa tulisan, bukan bahasa lisan sebab pada praktiknya bahasa lisan jauh berbeda dengan bahasa tertulis nan lebih formal dan harus memenuhi kaidah-kaidah bahasa tertentu.

Untuk itu, tuntutan kepada para calon mahasiswa ialah memahami kaidah-kaidah bahasa tulisan dengan baik sehingga mereka bisa mengikuti tes kemampuan bahasa dengan baik pula. Saat ini, syarat kemampuan berbahasa nan generik diminta kepada para calon mahasiswa tersebut ialah minimal 550 buat TOEFL dan 7 buat IELTS

Saat ini, banyak para calon mahasiswa nan sukses melampaui syarat minimal tersebut, seiring dengan perkembangan kebutuhan berbahasa di kalangan masyarakat. Semoga bermanfaat!