Beri Klarifikasi Tentang Teori nan Diangkat dengan Jelas

Beri Klarifikasi Tentang Teori nan Diangkat dengan Jelas

Apa itu karya ilmiah? Karya ilmiah ialah karya tulis (laporan tertulis) atau bentuk lainnya nan telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Banyak kita jumpai karya ilmiah nan sebenarnya isinya menarik dan penting, namun dikarenakan kurangnya kreatifitas penulis menjadikan karyanya tak renyah buat dibaca. Ada beberapa tips nan bisa merubah karya ilmiah membosankan menjadi sebuah tulisan nan menarik buat dibaca.

Ada beberapa jenis karya ilmiah antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau symposium, dan artikel jurnal nan pada dasarnya semuanya merupakan produk dari ilmuwan.



Tujuan menulis karya ilmiah:
  1. Melatih penulis agar bisa menuangkan ide atau pemikirannya ke dalam sebuah karya tulis nan mengikuti metode penulisan nan diakui oleh para intelektual di tanah air atau luar negeri.
  2. Mendorong peserta didik buat lebih berkreasi dan produktif dalam mempraktekkan ilmu nan dia dapatkan di bangku pelajaran.
  3. Menjadi sarana penghubung pengetahuan atara sekolah dengan masyarakat ataupun orang-orang nan berminat tuk membacanya.
  4. Melatih keterampilan dasar buat melakukan penelitian.


Manfaat menulis karya ilmiah:
  1. Memperluas pengetahuan.
  2. Melatih perkembangan keterampilan membaca efektif.
  3. Mengenalkan kegiatan kepustakaan.
  4. Melatih menggabungkan hasil bacaan tak hanya dari satu sumber namun berbagai sumber.
  5. Meningkatkan pengorganisasian data secara jelas.
  6. Sebagai bahan acuan buat penelitian selanjutnya.


Karya Ilmiah nan Tidak Membosankan

Adakah karya ilmiah nan tak membosankan ? Karya ilmiah selalu dikaitkan dengan laporan memakai bahasa formal nan berbelit-belit bahkan kaku dan nyaris tanpa irama dan kosa kata nan indah. Padahal, perbendaharaan kata Indonesia pun kaya akan kata-kata sarat makna nan menyenangkan.

Ditambah lagi, seringkali timbul asumsi di dalam masyarakat kita nan menyatakan makin formal dan rumit bahasa nan digunakan, maka semakin berbobot isi sebuah karya laporan ataupun ilmiah. Asumsi nan kelewat galat bahkan salah kaprah.

Karya ilmiah nan dibuat dengan bahasa nan sederhana belum tentu juga isinya sesederhana bahasanya. Bahasa nan sederhana hanyalah satu cara buat memudahkan orang awam membacanya.

Karena salah kaprah nan kelewat parah, banyak karya ilmiah duduk membisu dan berdebu di salah satu rak buku perpustakaan tanpa sempat merasakan jamahan tangan manusia nan haus ilmu.

Masalah inilah nan harusnya dipikirkan secara baik dan dicari solusinya agar karya ilmiah nan membosankan itu tak jadi membosankan, namun jadi menyenangkan. Contoh nan nyata, lihatlah karya ilmiah nan sering ditulis di jurnal-jurnal asing.

Tulisannya menyenangkan, bahasanya mudah dipahami dan kaya makna. Penulisnya memilih bahasa nan kiranya enak dan renyah agar tak membosankan sampai di akhir laporan atau pun karya ilmiah.

Tentu saja buat membuat karya ilmiah nan tak membosankan harus memiliki trik tersendiri nan patut dipraktikkan. Ini ialah sedikit tips buat membuat karya ilmiah nan enak dinikmati.



Gunakan Bahasa Indonesia nan Baik dan Benar

Penggunaan bahasa Indonesia nan baik dan sahih dalam penulisan ialah berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Juga harus menggunakan bahasa sebagai wahana berkomunikasi. Selain itu perhatikan juga teknik penulisan ilmiah.

Teknik penulisan ilmiah maksudnya ialah persyaratan nan menyangkut cara mengutip, cara pembuatan catatan kaki, cara menyingkat catatan kaki, dan cara menyusun sumber bacaan menjadi daftar bacaan.



Ejaan dan tanda baca

Tulisan nan ejaannya jelas dan mempunyai tanda baca akan lebih cepat dipahami.



Kutipan dan catatan kaki

Dengan adanya kutipan, sebuah tulisan akan terkait dengan inovasi atau teori nan sudah ada sebelumnya. Namun nan perlu diperhatikan ialah kutiplah seperlunya. Jangan mengutip terlalu banyak. Kutipan ini ada kutipan langsung, kutipan tidak langsung, dan mengkutip dari kutipan.

Sedangkan cara mencantumkan identifikasi orang nan membuat pernyataan ilmiah, identifikasi media komunikasi ilmiah loka pernyataan ilmiah dimuat, identifikasi forum nan menerbitkan publikasi ilmiah dalam tulisan ilmiah disebut notasi ilmiah (catatan kaki). Notasi ilmiah ini dinyatakan dalam format dan simbol. Penempatan catatan kaki ini di belakang bagian nan diberi keterangan.



No Plagiat

Perlu Anda ketahui bahwa plagiat dan replikasi tak sama. Plagiat ialah menjiplak hasil karya orang lain. Sedangkan replikasi ialah membuat karya/jurnal nan alur penelitiannya sama namun kasus dan obyek penelitiannya berbeda. Sumber dari jurnal dijadikan acum utama.

Replikasi ini digunakan buat memudahkan mahasiswa dalam memahami alur nan logis. Jadi jangan sekali-kali menjadi plagiat, karya orang lain diaku sebagai karya sendiri. Jangan hanya copy paste saja. Karena sama saja dengan meremehkan karya orang lain tersebut dan berarti Anda gagal/tidak mampu dalam membuat karya.



Banyak Membaca

Sebelum menulis karya ilmiah hendaknya bacalah sumber dari buku apapun asal berkaitan dengan topik. Karena semakin banyak membaca semakin banyak pula surat keterangan nan nantinya diperoleh. Banyak membaca akan memberi akibat dalam mengolah kata serta kalimat. Menulis akan menjadi lebih mudah dan lancar ketika Anda rajin membaca. Tulisan nan Anda hasilkan pun bisa dipahami dengan mudah oleh pembaca. Selain kegunaan tersebut, Anda juga akan memperoleh banyak pengetahuan-pengetahuan tambahan.



Gunakan Perumpamaan nan Mudah Dicerna

Kebanyakan orang merasa semakin rumit dan sulit dipahami sebuah bahasa akan membuat wacana atau pun tulisannya berbobot, itu jelas asumsi nan keliru. Tujuan kita membuat karya ialah agar mudah dinikmati, namun nan lebih krusial lagi bisa menambah pengetahuan orang. sehingga nan tak tahu menjadi tahu, nan tahu semakin memahami dan kemudian meniru.

Oleh karena itu, berikan padanan bahasa buat kata nan dianggap rumit dan memakai istilah asing semisal istilah latin. Buat contoh nan mudah dicerna, baik oleh orang awam maupun orang berpendidikan.



Jangan Mengulang Kata dan Berputar-Putar

Kebanyakan orang terjebak oleh kata-katanya sendiri sehingga buat memperlihatkan kepandaian, kata-kata nan diputar-putar pun dipakai. Sebaiknya gunakan kata nan ringkas, jangan berputar-putar dan memberi pengulangan nan terus-menerus. Pengulangan bukannya menambah pemahaman tapi membuat kebingungan.



Beri Klarifikasi Tentang Teori nan Diangkat dengan Jelas

Para penulis karya ilmiah malas buat menulis ulang teori nan didapatnya, sehingga memilih menjiplak langsung teori tersebut. memang kalau pun ingin tetap menyertakan teori beri klarifikasi nan kiranya lebih singkat tentang persepsi kita terhadap teori nan kita ajukan.



Anda Tidak Sendiri

Yang paling penting, dan merupakan satu hal nan membuat Anda berusaha buat membuat karya ilmiah nan tak membosankan ialah perasaan bahwa karya Anda bukan buat diri sendiri. Baik buat menguatkan teori maupun orang nan tengah mencari. Menulis ialah pekerjaan dan hobi dari orang-orang nan berhasil dalam bidangnya masing-masing, jangan pernah bosan buat berkarya dengan bentuk tulisan atau media nan lain.

Membuat laporan nan enak dicerna memudahkan orang berikutnya buat membaca, bahkan dapat saja karya ilmiah Anda dipublikasikan buat khalayak ramai. Jadi, mulailah membuat karya ilmiah nan lebih bersahabat. Setuju!