Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina

Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina



Sejarah Singkat Rumah Sakit

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Pertamina dimulai ketika Dr. Ibnoe Soetowo ingin membuat sebuah rumah sakit dengan baku nan cukup baik. Pemikirannya cukup masuk akal sebab pada saat itu Indonesia belum mempunyai rumah sakit nan cukup representatif, baik bagi para pegawai Pertamina maupun masyarakat lain nan membutuhkan pelayanan nan prima. Padahal perekonomian rakyat Indonesia terus meningkat. Jangankan 40 tahun nan lalu, kini pun masih banyak orang kaya Indonesia nan berobat ke lauar negeri.

Mereka seakan tak percaya dengan para dokter dan fasilitas kesehatan di Indonesia. Oleh sebab itulah, atas prakrasa beliau, akhirnya didirikan RS Pertamina nan dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Primer Pertamina No. 89/KPTS/DU/1967 pada 23 Januari 1967. Saat itu, Dr. Ibnoe Soetowo menjabat sebagai Direktur Primer Pertamina. Rumah Sakit itu kemudian menjadi rumah sakit termodern di Asia Tenggara dengan fasiltas nan sangat lengkap.

Walaupun kini tak lagi dikatakan sebagai rumah sakit nan termodern di kawasan Asia Tenggara, RS Pertamina masih dapat dikatakan sebagai salah satu rumah sakit dengan fasilitas nan sangat baik. Akhirnya, Rumah Sakit Pusat Pertamina diresmikan pengoperasiannya oleh mantan Presiden RI, Jenderal Soeharto, pada 6 Januari 1972. Sejak saat itu telah begitu banyak prestasi nan ditorehkan oleh rumah sakit nan beralamat di Jalan Kya Maja No. 43, Kebayoran Baru, Jakarta ini.

Dengan luas bangunan sekira 40 ribu meter persegi, telah membuat Rumah sakit Pusat Pertamina terlihat sangat gagah. Kebersihan dan kenyamanan dijaga dengan sangat baik. Fasilitas nan lumayan canggih, seperti Lithostar, CT Scan Multislice, Gamma Kamera, MRI (Magnetic Resonance Imaging), Mammography, Linear Accelerator, ESMR (Extrocorporeal Shockwave Myocardinal Revascularization), ESWT (Extracorporeal Shock Wave Theraphy) and Deep Penetrating Electro Magnetic Therapy dan lain-lain, ada di rumah sakit ini.

Tidak salah kalau begitu banyak orang nan percaya kepada pelayanan salah satu ruamh sakit terbesar di Indonesia ini. Awalnya, kegiatan operasional Rumah Sakit Pusat Pertamina dikhususkan buat pemeliharaan kesehatan dan pengobatan karyawan serta anggota keluarganya. Oleh sebab itu, Rumah Sakit Pusat Pertamina dikukuhkan sebagai rumah sakit BUMN. Meskipun demikian, setelah dikeluarkannya Surat Direktur Primer Pertamina No. 1448/C.000/97-S8 pada 7 Oktober 1997, Rumah Sakit Pusat Pertamina resmi berbentuk Perseroan Terbatas.



Perluasan Pelayanan

Sejak ditetapkan sebagai Perseroan Terbatas, dengan segala pengalaman nan telah ada dan para penyelenggara pelayanan kesehatan nan mumpuni, Rumah Sakit Pusat Pertamina mulai bergerak melakukan berbagai ekspansi pelayanan kepada masyarakat Indoensia. Rumah Sakit Pusat Pertamina nan kemudian menjadi anak perusahaan Pertamina, membuka beberapa cabang rumah sakit di luar Jakarta. Kini rumah sakit milik Pertamina ini menjadi acum bagi banyak orang. Pelayanan nan prima telah membuat reputasi ruamh sakit ini cukup baik di masyarakat.

Atas dasar itulah, kegiatan operasioal Rumah Sakit Pusat Pertamina kembali kepada bisnis inti utamanya, yakni melayani kegiatan pengobatan dan pelayanan kesehatan buat masyarakat luas, tak hanya terbatas pada karyawan Pertamina dan keluarganya. Selain itu, dengan adanya Surat Direktur Primer tersebut, kini Rumah Sakit Pusat Pertamina memiliki beberapa anak usaha.

Anak usaha Rumah Sakit Pusat Pertamina umumnya berbentuk pelayanan kesehatan, seperti poliklinik dan rumah sakit. Anak perusahaan tersebut ialah 15 poliklinik layanan kesehatan Jakarta, RSP Jaya, RSP Klayan/Cirebon, RSP Balikpapan, RSP Prabumulih, dan Akademi Perawat Pertamina. Visi dan misi semua rumah sakit milik Pertamina itu selalu berorientasi kepada kepuasan para penggunanya. Keramahan, Kecepatan, Kebersihan, Kenyamanan, dan Keamanan ialah 5 hal nan sangat diperhatikan oleh rumah sakit ini.

Terbiasa dengan memberikan pelayanan nan profesional, manusiawi, terpercaya, dan terbaik di daerahnya, rumah sakit milik Pertamina selalu berusaha memberikan fasilitas nan prima. Semua fasilitas kesehatan diperhatikan agar tetap menjadi nan terbaik dan tercanggih. Pelayanan juga harus dijaga sebab kalau tak dijaga, maka para pasien tak akan kembali mempercayakan kesehatannya kepada rumah sakit tersebut.

RS Pertamina Balikpapan bahkan telah meraih beberapa penghargaan. Di antara penghargaan itu ialah dibidang lingkungan hayati dengan penghargaan Prestasi Biru nan didapatkan dari Gubernur Kaltim. Tidak hanya itu, RS Pertamina Balikpapan juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigarsi dalam hal kecelakaan nihil di lingkungan RS Pertamina Balikpapan. Pada tahun 2009, RS Pertamina Balikpapan mendapatkan penghargaan dari Pemkot Balikpapan.

Rumah sakit ini juga mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2000. RSPB juga mendapatkan akreditasi fasilitas dari Ministry of Helath (Kementerian Kesehatan) negara Brunai Darussalam. Adalah sesuatu nan cukup istimewa kalau RSPB ini mendapatkan pengakuan dari negara Brunai. Perlu diketahui bahwa orang-orang Brunai Darussalam nan mempunyai dana nan cukup besar itu tentunya sangat tahu bangaimana mengetahui pelayanan dan fasilitas kesehatan nan bagus. Jadi perhargaan tersebut cukup membanggakan.

Situs RSPB juga cukup menarik. Selain adanya warta tentang pelayanan etrmasuk nomor darurat nan dapat dihubungi, ada juga warta dan artikel tentang kesehatan lainnya. Artikel-artikel ini cukup menarik, misalnya tentang terapi musik dan manfaatnya. Jadi para pengunjung situs tak hanya mengetahui apa dan bagaimana visi dan misi rumah sakit ini ke depannya, namun, mereka juga mendapatkan pengetahuan tambahan.


Peningkatan kualitas paramedis sangat krusial bagi RSPB. Mereka ingin menjadi rumah sakit nan terbaik se-Kalimantan. Kalimantan nan merupakan daerah nan cukup kaya ini memang membutuhkan pelayanan kesehatan nan prima. Para pasien tak harus terbang ke Jakarta buat melakukan katerisasi jantung, misalnya. Rumah sakit nan berada di Balikpapan ini telah mampu melakukannya. Tim dokter dan peralatan sudah cukup canggih sehingga hal nan cukup serius itu dapat dilakukan di ruamh sakit daerah satu ini.

Inilah salah satu kehebatan dan keberhasilan rumah sakit milik Pertamina satu ini. Selain itu, perawatan kesehatan lain seperti penyakit kulit dan kecantikan, sepertinya rumah sakit milik Pertamina ini juga dapat memberikan pelayanan nan cukup bagus. Kalaupun belum dapat di RSPB, Rumah Sakit Pusat Pertamina telah dapat memberikan pelayanan penanganan jerawat batu atau acne vulgaris. Hal-hal nan menyangkut kecantikan ini sekarang banyak dikeluhkan orang. Tidak salah kalau ruamh sakit juga turun tangan.

Selain peralatan nan memadai, dokter nan mumpuni, pihak rumah skait juga dapat bekarja sama dengan forum pendanaan. Bagaimanapun, penampilan itu krusial walaupun nan lebih krusial lagi ialah kecantikan dari dalam. Untuk memberikan pelayanan nan lebih baik lagi, Rumah Sakit Pusat Pertamina juga mempunyai situs nan cukup bagus. Banyak juga artikel nan menyangkut tentang kesehatan nan dapat dibaca di situs ini. Misalnya artikel tentang jerawat batu tersebut. Mulai dari penyebab hingga taraf keparahan dapat dilihat di situs itu.



Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina

Tugas pokok dan fungsi berdirinya Rumah Sakit Pusat Pertamina ialah buat memberikan pelayanan kesehatan seluas-luasnya. Berdasarkan sejarahnya, rumah sakit ini awalnya memang hanya melayani kesehatan karyawan dan anggota keluarga Pertamina. Seiring perkembangannya, pelayanan tak hanya diberikan kepada karyawan Pertamina dan anggota keluarganya, tetapi meluas pada warga non-Pertamina.

Visi dan misi Rumah Sakit Pusat Pertamina bisa mencerminkan arah mobilitas salah satu rumah sakit modern di Asia Tenggara tersebut. Visi Rumah Sakit Pusat Pertamina ialah menjadi rumah sakit nan mandiri, efektif, efisien, dan terbaik di Asia Tenggara. Sementara itu, misi Rumah Sakit Pertamina ialah sebagai berikut.

1. Mengelola rumah sakit, poliklinik, dan fasilitas kesehatan lainnya secara mandiri, efektif, dan efisien.
2. Memberikan jasa layanan kesehatan bagi pekerja perminyakan dan keluarganya serta masyarakat luas nan berorientasi pada kepuasan stakeholder (pelanggan, kawan kerja, perkerja, dan pemegang saham).
3. Turut serta dalam program peningkatan tingkat kesehatan masyarakat.