Pengenalan Tanaman Mangga Gedong Gincu

Pengenalan Tanaman Mangga Gedong Gincu

Buah-buahan, termasuk mangga gedong gincu , merupakan komoditas nan bernilai cukup krusial bagi peningkatan ekonomi petani, ekonomi daerah, dan negara. Semakin berkembangnya usaha tani buah-buahan tropis seperti mangga gedong gincu pada skala perkebunan nan berpola agribisnis diharapkan bisa memenuhi permintaan pasar dan luar negeri. Peluang pengembangan perkebunan buah-buahan tropis telah dirintis antara lain oleh Thailand dan Malaysia.

Thailand telah berhasil mengembangkan perkebunan buah-buahan sehingga menjadi negara pengekspor buah terbesar di Asia. Pemerintah Thailand memprakarsai dalam menyiapkan sebidang tanah buat masyarakat berbagai kalangan seperti petani, guru, pemilik toko, dokter, pakar hukum, pengusaha atau orang kantoran lainnya, dengan syarat mereka dapat menyediakan waktu 2-3 jam sehabis jam kantor buat mengurus kebun buah .

Sementara itu, Malaysia sukses mengembangkan perkebunan buah-buahan nan didukung oleh “Malaysia Agricultural Research and Developmant Institute (MARDI)” dalam melakukan penelitian tentang teknologi budidaya sampai ke pascapanen hasil pertanian serta “Federal Agricultural Marketing Authority (FAMA)” nan menangani penelitian pemasaran produk pertanian .

Indonesia mempunyai peluang nan sama dengan Thailand dan Malaysia sebagai negara pengekspor buah-buahan tropis. Salah satu jenis buah tropis nan mempunyai prospek baik ialah mangga gedong gincu. Negara penghasil mangga terbesar di global ialah India, Indonesia, dan Thailand. Meskipun demikian, Thailand tak pernah memperhitungkan nama Indonesia dan India dalam persaingan perdagangan mangga di taraf dunia.

Di kawasan Asia Tenggara, nan diperhitungkan para petani Thailand justru Filipina dengan mangga carabaunya. Di taraf dunia, petani Thailand sangat memperhitungkan mangga dari Australia, meksiko, dan Mesir. Adapun alasan Indonesia tak diperhitungkan Thailand didasarkan pada dua faktor.

Pertama, musim mangga Indonesia nan jatuh pada bulan Juli (Jawa Barat) dan Oktober (Jawa Timur) tak bertepatan dengan musim mangga di Thailand nan jatuh pada bulan Maret-Mei. Kedua, Indonesia dengan penduduk sekitar 195 juta jiwa ialah pasar nan sangat besar bagi produk mangga nasional. Artinya, hampir seluruh mangga produksi Indonesia habis diserap oleh pasar lokal.



Produksi Mangga Gedong Gincu di Indonesia

Indonesia memiliki peluang buat meraih pangsa nan besar dalam pasar mangga global melalui optimasi pemanfaatan dari keunggulan-keunggulan; potensi kesesuaian ekologi, ketersediaan lahan, sumber daya manusia, dan keanekaragaman plasma nutfah mangga. Mangga gedong disukai oleh masyarakat Indonesia dan diminati konsumen luar negeri seperti di Timur Tengah, Jepang, Cina, Saudi Arabia, dan Eropa Barat.

Sentra produksi mangga gedong masih terkonsentrasi di Kabupaten Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Perkebunan mangga ini di tiga kabupaten dirintis melalui program Intergrated Horticulture Develompment in Upland Areas (IHDUA) donasi dana dari Japan Bank for International Cooperation (JIBIC Loan IP-477) pada areal seluas 2500 hektare, nan terdiri atas 500 hektare di Kabupaten Majalengka dan masing-masing 1000 hektare di Kabupaten Indramayu dan Cirebon.

Secara umum, mangga gedong ini mempunyai segmen pasar tersendiri sebab diidentikkan oleh mangga nan dikonsumsi oleh orang gedongan sehingga di Kabupaten Majalengka, mangga gedong ini dikenal dengan mangga “seraton”, artinya 'mangga selera ratu kedaton'. Pohon induk mangga gedong ini terdapat di Majalengka, juga ditemukan di Cirebon dan Indramayu.



Pengenalan Tanaman Mangga Gedong Gincu

Pengenalan tanaman mangga akan menambah wawasan mengenai potensi plasma nutfah komoditas secara arif dan bijaksana, khususnya dalam menguak prospek pengembangan mangga ini. Dalam uraian ini, penulis akan membahas tentang daerah asal dan penyebaran tanaman mangga, taksonomi, morfologi, dan pelukisan varietas mangga gedong. Bagaimana pembahasannya? Berikut uraian lengkapnya.



A. Daerah Asal dan Penyebarannya

Tanaman mangga berasal dari India dan Indo-Malaya. Kawasan Indo-Malaya meliputi Indo-Cina, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Sentra pengembangan tanaman mangga terkonsentrasi di Asia Tenggara. Jumlah akses plasma nutfah mangga di Asia tenggara diperkirakan mencapai 1163 akses, yaitu terdiri atas 305 akses di Thailan, 148 akses di Filipina, 370 akses di Malaysia, dan 340 akses di Indonesia.

Dalam perkembangan selanjutnya, varietas mangga nan tumbuh di Asia sekitar 650 varietas dan lebih dari 500 varietas di antaranya terdapat di Asia tenggara. Di Indonesia, saat ini, terdapat sekitar 242 varietas mangga nan dikoleksi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karang Ploso-Malang (Jawa Timur) dan juga ditanam di berbagai daerah. Daerah nan menjadi pusat persebaran mangga antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa tenggara Timur, Kalimantan Barat, Nusa tenggara Barat, dan Sumatra Utara.



B. Taksonomi, Morfologi, dan Pelukisan Varietas

Kedudukan tanaman mangga gedong dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan nan diklasifikasikan sebagai berikut.

  1. Kingdom: plantae (tumbuh-tumbuhan)
  2. Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
  3. Subdivisi: Angiospermae (Berbiji tertutup)
  4. Kelas: Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
  5. Ordo: Sapindales
  6. Famili: Anacardiaceae
  7. Genus: Mangifera
  8. Spesies: Mangifera indica L. cv gedong gincu

Kerabat dekat mangga gedong gincu ialah mangga gedong biasa. Ciri morfologi tanaman mangga gedong biasa ialah batang atau pohonnya tinggi mencapai lebih dari 9 meter, tajuk pohon bulat bergaris tengah sekitar 9 cm, percabangan sedang, dan berdaun lebat. Daunnya berbentuk sempit dan melipat dengan pucuk daun runcing.

Letak daun mendatar, permukaan daun berombak, dan dasar daun runcing. Panjang helai daun 19cm dan lebar 6cm. Bunga tersusun dalam malai. Malai kembang berukuran 38x29,3cm dan berbentuk piramida lancip. Bunga berwarna kuning, sedangkan tangkai malai berwarna merah jingga kecoklatan.

Tanaman mangga gedong biasa berbuah sporadis dan teratur, namun kerontokan buah sedikit. Buah berbentuk bulat, letak tangkai di tengah, pangkal buah miring sedikit melekuk, pucuk buah sedikit pecah, dan tak berparuh. Ukuran buah 9,4 x 7,4 x 6,1cm dan beratnya mencapai 600 gram. Kulit buah tebal, halus berlilin, berbintik-bintik agak jarang, dan pada stadium muda berwarna putih kehijau-hijauan.

Buah masak berwarna merah jingga pada bagian pangkalnya, sedangkan pucuk buah berwarna merah kekuning-kuningan. Daging buah tebal, kenyal, berserat halus sekali, air buah banyak, beraora keras, dan rasanya manis. Produksi buah berkisar antara 23,27 – 29,70kg/ pohon per tahun.

Karakteristik fisik kultivar buah mangga gedong biasa: panjang 9,4cm; lebar 7,4cm; tebal 6,1cm, berat utuh 230-300gr, dan proporsi daging buah mencapai 59%. Buah berserat banyak, daging buah berwarna orange, dan kandungan sari halus sekali. Kandungan kimia buah mangga gedong biasa terdiri atas air 82,9% - 83,3%, total pada terlarut (TPT) 16,0 -17,5 derajat brix, keasaman 0,12% - 0,30%, vitamin C antara 7,21 - 47,6 mg/ 100 gram, dan nisbah gula atau asam sebesar 144,7. Bijinya besar, berukuran 7,9 x 4,5 x 2,1cm, dan sebagian biji berserat pendek.

Buah mangga gedong gincu hampir sama dengan mangga gedong biasa, hanya berbeda pangkal buahnya. Buah mangga gedong biasa nan matang, kulitnya berwarna kuning cerah dan daging buah berwarna kuning. Rona kulit pada pangkal buah mangga gedong gincu, yaitu berwarna kemerah-merahan atau keungu-unguan, aroma harum, dan rasanya manis.

Karakteristik rona merah pada pangkal buah mangga gedong gincu disebabkan oleh pengaruh lingkungan sehingga terjadi mutasi alami. Mangga ini merupakan kultivar atau varietas gedong biasa. Mangga gedong ini dinyatakan sebagai varietas unggul berdasarkan surat keputusan menteri pertanian No. 28/Kpts/TP. 240/I/95.

Nah, itulah sekilas sosialisasi tanaman mangga gedong gincu nan dapat penulis sampaikan. Semoga apa-apa nan terdapat dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama nan memiliki keinginan buat memulai usaha budidaya tanaman ini.