Manfaat Laporan Keuangan PT

Manfaat Laporan Keuangan PT

Laporan keuangan PT. Apakah membuat pembukuan krusial bagi Anda? Apakah Anda memerlukan informasi keuangan? Jawaban buat kedua pertanyaan tersebut ialah ya. Mengapa demikian? Kita semua menggunakan informasi pembukuan buat mengambil keputusan nan berhubungan dengan uang.

Misalnya, jika Anda ingin membeli kendaraan baru secara kredit, tentu terlebih dahulu Anda harus melihat informasi laporan keuangan PT buat mengetahui jumlah pembayaran nan sanggup dipenuhi dalam setiap bulannya.

Sama halnya nan dilakukan para manajer perusahaan, mereka membuat keputusan seperti nan kita lakukan buat menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Misalnya, seorang manajer restoran pizza harus memutuskan apakah perlu menambah armada kendaraan roda empat buat mengantarkan pesanan pada pelanggan. Dengan melihat kondisi keuangan perusahaan maka manajer tersebut bisa memutuskan membeli atau menunda pembelian mobil buat operasional. Bukan hanya itu, informasi laporan keuangan PT akan menentukan apakah pembelian kendaraan dilakukan secara tunai atau dicicil.



Laporan Keuangan PT

Kegiatan mencatat transaksi keuangan disebut pembukuan. Transaksi keuangan meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun kelompok atau organisasi. Meskipun sedikit berbeda dari akuntansi, tetapi memiliki bentuk pencatatan secara umumnya sama.

Akuntan akan memberikan laporan keuangan berdasarkan informasi dari pembukuan. Seseorang nan bertanggung jawab mencatat transaksi harian dalam suatu organisasi disebut pakar pembukuan. Dialah nan memastikan semua transaksi tercatat dengan rapi setiap harinya. Ada berbagai metode pencatatan pembukuan berdasarkan jenis usaha.



Manfaat Laporan Keuangan PT

Tujuan primer dibuatnya pembukuan ialah menyajikan informasi transaksi usaha ekonomi suatu badan usaha kepada pihak nan berkepentingan, baik di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Bagaimana Anda mengetahui usaha nan sedang dijalankan untung atau merugi, jika tak ada bukti atau pencatatannya.

Untuk itu, mulai sekarang mulailah mencatat setiap pemasukan maupun pengeluaran perusahaan dengan rapi dalam bentuk pelaporan keuangan PT. Pembukuan bersifat kuantitatif sebab berupa angka-angka satuan uang nan dituangkan dalam bentuk laporan keuangan sangat berguna buat mengerjakan hal-hal berikut.

  1. Perencanaan. Melalui informasi ekonomi nan tepat maka seorang pengusaha bisa menyusun rencana,baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
  1. Pengendalian. Melalui informasi ekonomi nan seksama maka seorang pengusaha bisa mengontrol, menilai terhadap jalannya suatu usaha.
  1. Pertanggungjawaban. Meskipun laporan keuangan PT bersifat kuantitatif, tetapi bisa juga digunakan buat menelusuri data kualitatif (misalnya jumlah karyawan) sehingga bisa digunakan buat bahan pertanggung jawaban manajemen atau pengelola, sebagai pertimbangan pengambilan keputusan strategis di masa nan akan datang.

Syarat-Syarat Laporan Keuangan PT

Secara umum, pembukuan harus memenuhi berbagai informasi nan berhubungan dengan masalah ekonomi, antara lain sebagai berikut.

  1. Di dalam pembukuan sekurang-kurangnya mencatat tentang arus kas, harta, kewajiban atau hutang, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian.
  1. Pembukuan harus ditutup secara periodik (akhir bulan atau akhir tahun) dalam bentuk neraca atau laporan rugi laba.

Syarat-syarat tersebut akan diilustrasikan secara lebih detail pada klarifikasi berikut ini.



Laporan Arus Kas Laporan Keuangan PT

Inti dari menyusun pembukuan ialah membuat catatan harian tentang pemasukan dan pengeluaran keuangan dari usaha nan sedang dijalankan atau rekapitulasi usaha. Catatan harian tersebut lebih dikenal dengan arus kas atau cash flow .

Sebelum menyusun laporan-laporan keuangan PT nan lain, terlebih dahulu kita membuat arus kas atau persamaan akuntansinya. Dimulai dari catatan sederhana ini, maka suatu usaha dapat dianalisa. Dengan menyusun laporan arus kas maka seorang pengusaha bisa memprediksi genre kas berdasarkan asumsi-asumsi baik pengeluaran maupun pemasukan dari usaha nan kelak dijalankan.

Dengan demikian, pengusaha dapat menentukan jumlah kapital nan disetorkan di awal dan nan dicadangkan selama usaha berjalan, serta waktu nan diperlukan buat mengembalikan modal.

Contoh kasus: Ibu Simon pada 23 Juni tahun 2011, memutuskan membuka usaha gerai makanan dengan cara waralaba. Berdasarkan estimasi pewaralaba, ibu Simon akan mendapatkan pemasukan sebesar Rp35.000.000,- tiap bulannya. Ini berarti, dalam waktu 6 bulan, ibu Simon akan memperoleh keuntungan sebesar Rp210.000.000,-.

Saat memulai usahanya, ibu Simon menyetorkan kapital awal sebesar Rp75.000.000,- dan mendapat pinjaman sebesar Rp25.000.000,- dari sanak saudara. Setelah bisnis berjalan beberapa bulan, omzet nan diterima tak mencapai Rp35.000.000,-.



1. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi keuntungan merupakan suatu laporan nan mengilustrasikan pencapaian keberhasilan atau kegagalan nan menimpa suatu usaha dalam jangka waktu (periode) tertentu, nan dinilai atau diukur dengan jumlah satuan uang. Rugi atau keuntungan perusahaan bisa dihitung dengan membandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi.

Jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah beban atau hutang maka perusahaan tersebut mendapatkan laba. Sebaliknya, jika jumlah pendapatan lebih kecil dari pada beban, maka usaha tersebut menderita kerugian.

Penyusunan laporan rugi-laba perlu memperhatikan judul laporan, antara lain memuat nama perusahaan, nama laporan dan periode laporan tersebut dengan penulisan secara berturut-turut menjadi tiga baris. Dalam laporan rugi-laba harus mencakup unsur-unsur, antara lain sebagai berikut.

  1. Pendapatan. Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi harus diperinci, manakah nan termasuk ke dalam pendapatan dari usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana nan merupakan pendapatan di luar usaha pokok (pendapatan non operasional).
  1. Beban atau Biaya-biaya. Sama halnya dengan pendapatan, beban nan harus dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus diperinci mana nan termasuk beban operasional yaitu beban nan harus dikeluarkan buat membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan mana nan termasuk beban nonoperasional, yaitu beban nan dikeluarkan buat membiayai kegiatan di luar usaha pokok perusahaan.
  1. Saldo rugi-laba. Saldo rugi-laba kita peroleh dengan cara membandingkan antara jumlah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban atau biaya-biaya.

Pencatatan laporan rugi keuntungan bisa dibuat dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

  1. Laporan rugi keuntungan model single step. Laporan rugi-laba berbentuk single step atau biasa disebut bentuk langsung, merupakan bentuk laporan rugi-laba nan menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu kelompok. Cara penyusunannya ialah bagian pertama merupakan perincian pendapatan baik pendapatan operasional maupun non operasional. Kemudian bagian kedua ialah perincian beban baik beban operasional maupun non operasional. Setelah itu, pada bagian ketiga ialah saldo rugi-laba nan merupakan selisih antara jumlah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.
  1. Laporan rugi-laba model multiple step. Model multiple step disebut juga bentuk bertahap, dimana bentuk pencatatan rugi-laba buat pendapatan dan beban dipisahkan antara usaha operasional dan usaha non operasional. Cara penyusunannya ialah sebagai berikut pada bagian pertama merupakan perincian pendapatan operasional, lalu bagian kedua ialah perincian beban operasional. Kemudian pada bagian ketiga ialah saldo rugi-laba operasional. Bagian keempat buat memerinci pendapatan maupun beban nonoperasional, lalu bagian terakhir buat mencari saldo rugi-laba bersih.


2. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan kapital ialah suatu laporan keuangan PT nan mengilustrasikan perubahan-perubahan atas kapital nan terjadi pada suatu periode akuntansi. Perubahan kapital awal menjadi kapital akhir akan terlihat pada laporan perubahan kapital ini. Dalam laporan perubahan kapital mengandung unsur-unsur, antara lain sebagai berikut.

  1. Modal awal ialah kapital nan diinvestasikan pada awal memulai usaha atau dapat juga disebut awal periode akuntansi.
  1. Rugi atau keuntungan perusahaan buat suatu periode akuntansi tertentu. Jika suatu usaha mendapatkan keuntungan maka akan terjadi penambahan kapital awal. Demikian sebaliknya.
  1. Setoran kapital atau tambahan investasi merupakan penambahan investasi kapital oleh pemilik usaha selama kegiatan usaha berlangsung atau selama periode akuntansi berjalan. Suntikan kapital ini akan meningkatkan jumlah nominal kapital awal.
  1. Prive (penarikan pribadi pemilik). Suatu saat kadang pemilik mengambil sejumlah aktiva atau keuntungan perusahaan buat keperluan pribadi. Pengambilan pribadi ini akan mengakibatkan berkurangnya kapital awal.

Adapun bentuk laporan perubahan modal, antara lain sebagai berikut.

Neraca laporan keuangan PT. Neraca ialah laporan keuangan PT nan disusun secara sistematis nan mengilustrasikan posisi keuangan pada suatu saat eksklusif nan terdiri dari aktiva, utang, dan modal.

Penyusunan laporan neraca bisa dilakukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

  1. Account Form atau neraca nan disusun berbentuk rekening. Neraca nan berbentuk rekening memiliki dua belah kolom, yaitu debit dan kredit. Untuk kolom debit, merinci unsur-unsur aktiva (pemasukan/penerimaan), sedangkan kolom kredit merinci utang dan modal.
  1. Neraca berbentuk laporan ( Report Form ), biasanya menyusun aktiva, utang, dan kapital secara berurut-urut dari atas ke bawah disebut neraca berbntuk laporan. Prinsip penyusunan aktiva, utang, dan kapital sama seperti bentuk rekening.

Demikianlah langkah-langkah menyusun laporan keuangan PT. Semoga bermanfaat bagi usaha Anda.