Bertema Cinta

Bertema Cinta

Pantun jenaka merupakan salah satu alternatif karya sastra serius. Karya sastra ini dihadirkan buat memberikan hiburan sekaligus nasihat dengan insinuasi dan candaan nan terdapat di dalamnya. Pantun jenaka ini kemudian dikumpulkan menjadi kumpulan pantun jenaka nan jika dibacakan akan membuat orang-orang nan mendengarnya tertawa sekaligus berpikir.

Untuk membuat sebuah pantun jenaka , Anda tak perlu banyak berpikir apalagi jika membuat rangkaian nan sulit diingat. Anda tinggal menciptakan dan merangkai majemuk kata nan sering didengar. Kata tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kalimat nan berirama a-a-a-a atau a-b-a-b.

Pantun jenaka ini diciptakan dengan tujuan buat menghilangkan rasa jenuh atas rutinitas nan dilakukan oleh masyarakat. Pantun jenaka sendiri memiliki banyak tema nan dapat diangkat, dari mulai religiusitas, pendidikan, sampai tema cinta .

Anda dapat mencari berbagai kumpulan pantun jenaka di situs-situs popular dan menemukan berbagai jenis pantun. Ada nan terdengar lucu, bahkan ada nan memberikan beberapa petuah atau nasihat nan baik buat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ialah salah satu bunyi pantun jenaka nan menggunakan berbagai kata-kata modern dan dikombinasikan dengan kata-kata konvensional atau bersifat alam;

buat apa panen kelapa

kalau belum tumbuh tunas

buat apa membeli vespa

cicilan kompor juga belum lunas.

Sebagian orang mungkin akan tertawa mendengarkan bunyi pantun jenaka tersebut. Namun, sebagian orang nan memiliki utang akan segera terkena sengatan sindirannya dan berpikir kembali buat membuat utang nan baru.



Terlebih Dahulu Mengenal Pantun

Sebelum berangkat buat membuat pantun jenaka, terlebih dahulu Anda perlu mengenal pantun beserta ciri-cirinya. Pantun merupakan salah satu jenis puisi Melayu Lama nan tiap baitnya terdiri atas empat larik. Selain itu, pantun juga ada nan bersajak a-b-a-b dengan tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

Seperti nan sudah sering dijelaskan, dua baris pertama dalam pantun berisi tentang sampiran dan dua baris kedua merupakan isi. Isi dalam pantun ini terdiri atas nasihat atau candaan nan membawa manusia pada tujuan hiburan dan sesuatu nan bermanfaat.

Ciri-ciri pantun nan dikenal oleh masyarakat ialah sebagai berikut.

  1. Tiap bait pantun terdiri atas empat baris
  2. Tiap baris pantun terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
  3. Tiap baris bersajak a-b-a-b
  4. Baris pertama dan kedua berisi sampiran
  5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun (makna)

Untuk dapat menulis pantun, terlebih dahulu seseorang harus memiliki pengetahuan sekaligus wawasan dalam berbahasa. Sensitivitas berbahasa juga diperlukan agar pantun dapat dilagukan dan terdengar indah. Akan tetapi, hal tersebut tetap memiliki makna nan dalam bagi pendengarnya.

Gunakan bunyi nan sama buat akhiran baris pertama dengan baris ketiga, dan baris kedua dengan baris keempat. Hal ini digunakan agar pantun mudah buat diingat, sehingga orang-orang zaman dahulu nan belum mengenal alat tulis tak sulit buat mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan-pengetahun dalam pantun ini dapat tentang akhlak dan budi nan biasanya diberikan oleh guru dan orang tua mereka.

Selain memikirkan sampiran dan isi nan terdapat dalam pantun, kita juga perlu membuat pesan atau amanat dalam pantun. Hal ini merupakan fungsi dari pantun sendiri nan merupakan media penyampai pesan tidak tertulis.

Misalnya saja, dalam pantun nan berbunyi ;

buah nangka buah kedondong

jangan dimakan di siang terik

hai teman jangan berbohong

karena berbohong itu tidak baik

Pantun tersebut memberikan kata-kata nan sederhana, namun memiliki makna nan baik agar manusia tak berbohong.



Jenis-jenis Pantun

Selain kumpulan pantun jenaka , ada pula jenis-jenis pantun lainnya nan diciptakan demi kepentingan dan kebutuhan kalangan masyarakat tertentu. Misalnya saja, pantun adat nan dibuat buat menegaskan masyarakat mengenai kebiasaan adat nan berlaku di masyarakat tersebut. Berikut ialah contoh pantun adat :

Menanam kelapa di pulau Bukum

sedepa sudah berbuah

adat bermula dengan hukum

hukum bersandar di kitabullah.

Jenis pantun selanjutnya ialah pantun agama nan merupakan media penyampaian pesan-pesan agama secara universal. Misalnya saja pantun agama nan berbunyi;

Banyak bulan perkara bulan

tidak semulia bulan puasa

banyak tuhan perkara tuhan

tidak semulia Tuhan nan Esa.

Jenis pantun selanjutnya ialah pantun budi, yakni sebuah penyampaian pesan mengenai bagaimana seyogyanya seorang manusia berperilaku. Berikut ialah contoh pantun budi :

Bunga Cina di atas batu

daunnya lepas ke dalam ruang

adat budaya tak berlaku

sebabnya emas budi terbuang.

Pantun-pantun lainnya nan juga sering muncul dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu, seperti pantun kepahlawanan, pantun nasihat, dan tentu saja pantun jenaka. Pantun kepahlawanan biasanya digunakan buat memberikan apresiasi terhadap para pahlawan negara.

Pantun nasihat biasanya digunakan sebagai media buat memberikan nasihat kepada seseorang. Hal ini bertujuan agar orang tersebut menjadi lebih baik dengan melakukan berbagai kebaikan dan menghindari berbagai keburukan. Sementara itu, pentun jenaka merupakan pantun nan dibuat dengan cara menyindir, memberikan candaan, dan berbagai hal nan menghibur agar terhindar dari rasa tersinggung.



Kumpulan Pantun Jenaka Bertema Cinta

Seperti nan sudah disebutkan di atas, kumpulan pantun jenaka dapat bertema macam-macam, termasuk tema universal nan sering dijadikan topik pembicaraan dalam banyak aspek kehidupan , misalnya tentang cinta. Pantun jenaka bertema cinta ini dapat digunakan buat menyatakan cinta terhadap pasangan.

Berikut ialah kumpulan pantun jenaka denan tema cinta dan kehidupan sehari-hari beserta maknanya :

Buah pisang buah tomat

disimpan di dalam lumbung padi

pantas tercium bau menyengat

rupanya kau nan belum mandi

Pantun tersebut tentu menyindir seseorang nan belum mandi. Dalam berhubungan dengan siapa pun, baik itu kekasih maupun seorang teman. Dalam pantun ini mengajarkan bahwa seseorang perlu menjaga kebersihan tubuh dan hatinya.

Pantun jenaka lainnya berbunyi;

Memasak ikan di dalam peti

paling enak dicampur teri

gayanya saja sok selebriti

tapi dompetnya tak berisi

Pantun ini menyindir kebanyakan orang nan lebih mementingkan prestise dibandingkan apa nan dimilikinya. Oleh karena itu, sebaiknya seseorang lebih bersifat sederhana dan tak menonjolkan sesuatu nan tak dimilikinya ketimbang menonjolkan hal tersebut dan membuat orang merasa tak nyaman.

Makan siang di desa sebrang

makan buah di atas sampan

jika cinta pada seseorang

buatlah ia merasa nyaman

Dalam hal ini, pantun jenaka tersebut memberikan nasihat kepada seseorang buat senantiasa menjaga kenyamanan demi orang nan dicintainya.

Malam hari gelap gulita

memakan cabe dicampur minyak

kau memang cantik, cantik jelita

sayang tertawa seperti kuntilanak.

Sebuah insinuasi nan cukup lucu dari pantun tersebut mengenai seorang wanita cantik nan tak dapat menjaga tingkah lakunya di hadapan orang dengan tertawa secara berlebihan.

Buah nangka buah manggis

gak nyangka kamu manis

Sebuah pantun mini nan membuat seseorang merasa tersanjung sekaligus tertawa sebab kegombalan nan diungkapkan melalui pantun tersebut.

Burung merpati terbang ke sarang

sarangnya di pohon jati

ada orang nan saya sayang

diamnya di dalam hati

Sama seperti pantun cinta lainnya, pantun jenaka ini terbilang gombal. Namun, tak ada nan melarang seseorang buat memberikan pantun jenaka kepada orang nan disayanginya.

Dari kumpulan pantun jenaka nan disebutkan di atas, Anda juga tentu memiliki banyak ide nan dapat dikeluarkan buat membuat sebuah pantun. Pantun-pantun protesis Anda ini dibuat dengan sangat menarik dan bertema apa saja. Pantun-pantun jenaka ini dapat dibuat buat menghibur seseorang nan sedang sedih, marah, atau pun galau.

Demikianlah pembahasan mengenai kumpulan pantun jenaka nan bisa disampaikan. Semoga bermanfaat.