Sejarah Lembaga Lingkar Pena

Sejarah Lembaga Lingkar Pena



Lingkungan Penunjang

Banyak orang nan menginginkan menjadi penulis. Menurut mereka, jadi penulis itu asyik dan mudah. Penulis juga tak terikat dengan jam kantor. Mereka pun bebas menuangkan setiap ide menjadi sebuah karya nan dapat diapresiasi orang. Penghasilan pun cukup buat menunjang hidup. Lalu mereka berusaha membuat karya nan biasanya berupa naskah novel atau cerpen. Lalu karya itu dikirim ke berbagai penerbit. Sayangnya hingga bertahun-tahun, karya itu tidak juga diterima dengan baik oleh penerbit major.

Lalu karya itu dikirim ke penerbit tak terlalu terkenal dan nasibnya pun sama bahwa karya itu ditolak. Tidak puas dengan hal itu, karya itu diikutkan lomba. Nasibnya sama lagi bahwa karya itu tak lolos seleksi bahkan termin pertama pun kandas. Selanjutnya ditawari self-publishing alias menerbitkan sendiri naskahnya. Setelah diterbitkan sendiri, ternyata tak ada nan menyukai karya itu dan akhirnya beberapa novel nan diterbitkan sendiri itu hanya menjadi penghuni rak buku.

Setelah berkonsultasi dengan beberapa penulis senior nan telah mampu menerbitkan karya mereka di beberapa penerbit, baru disadari bahwa naskah tersebut hanya berisi kisah tentang diri sendiri nan telah banyak diketahui oleh orang lain. Kisah nan tak menggugah dan tak membawa kesadaran sebab tak jauh dari sekedar curahan hati saja. Karya itu tak berisi hal-hal nan pantas diperjuangkan dalam hidup. Karya itu hanya tentang sesuatu nan tak krusial seperti status di jejaring sosial.

Setting dan alur cerita nan dituangkan pun tak membuat orang penasaran dan ingin ke sana buat membuktikan bahwa loka itu memang ada. Dari analisis nan diberikan oleh penulis senior itu, barulah menyadari bahwa sebelum menjadi penulis nan baik, ada baiknya memang berkonsultasi dengan penulis nan telah berpengalaman. Memang ada beberapa penulis nan baru meluncurkan karya pertama, langsung meledak dan ia langsung terkenal. Misalnya, Andrea Hirata dan J.K Rowling.

Orang-orang seperti mereka seperti mendapatkan anugerah nan luar biasa dari Yang MahaKuasa. Mungkin tak banyak orang nan seperti ini sehingga proses belajar memang harus dilalui. Pembelajaran ini malah akan membuat penulisan itu menjadi semakin berwarna. Ilmu nan didapatkan juga akan membuat greget tulisan semakin membuat orang penasaran. Selain itu, mengetahui ejaan dan anggaran penulisan nan lain juga harus diupayakan. Jangan sampai ejaan menjadi kendala. Alur bagus tetapi ejaan dan gaya bahasanya tak sinkron dengan EYD.

Ada baiknya juga bergabung dengan kelompok penulis nan biasa menyelenggarakan kegiatan demi meningkatkan mutu tulisan. Informasi tentang lomba menulis dan lowongan naskah dari penerbit juga biasanya dapat didapatkan dari mereka.

Komunitas para penulis ialah kumpulan para penulis. Baik di global konkret maupun di global maya. Umumnya mereka bergabung berdasarkan ketertarikan dengan jenis tulisan tertentu. Di dalam komunitas ini, bergabung para penulis. Baik nan masih berstatus calon penulis alias belum menghasilkan satu pun karya hingga penulis senior nan sudah mumpuni.



Keuntungan Bergabung dengan komunitas para penulis

Bagi para calon penulis maupun penulis, bergabung dengan komunitas para penulis sangat menguntungkan. Beberapa laba tersebut ialah :
1. Dapat bertanya dan belajar tentang berbagai teknik penulisan. Mulai dari pencarian ide, pembuatan alur cerita atau kerangka karangan hingga bisa menghasilkan satu karya utuh.

2. Mendapatkan info-info terbaru tentang penulisan, lowongan naskah, sayembara / lomba. Hal-hal seperti ini sangat krusial sebab bisa mengasah kemampuan.

3. Anggota komunitas juga bisa berbagai karya buat dibedah bersama. Bedah karya bisa membantu seorang calon penulis maupun penulis senior menemukan kesalahan nan tak terlihat sebelumnya.

4. Berbagi semangat. Rasa jenuh dan bosan mungkin saja menimpa seorang penulis. Bergabung dengan komunitas penulis bisa menjadi pemacu semangat manakala melihat anggota lain telah sukses menerbitkan tulisannya. Penulis pun bisa menjadi produktif sebab adanya unsur persaingan sehat di antara mereka.

Mengenal Komunitas Penulis
Menyadari begitu banyaknya kegunaan bergabung dengan komunitas para penulis, Anda lalu tertarik buat menjadi anggota. Bagaimana jika Anda terhalang kesibukan buat bergabung dan berdiskusi. Tidak usah khawatir, kini banyak sekali komunitas penulis nan memfasilitasi anggotanya dengan kemudahan internet. Pilihlah komunitas nan sinkron dengan minat Anda.

Misalnya jika Anda tertarik dan ingin membuat novel, maka bergabunglah dengan komunitas penulis novel. Begitu pula dengan genre-genre tulisan lainnya. Bahkan beberapa komunitas dibatasi buat peminat sinkron latar belakang agama atau lokasi loka tinggal buat memudahkan jika sine qua non copy darat.

Demikian pula jika Anda berminat menulis cerita anak, maka Anda bisa bergabung dengan komunitas spesifik seperti Komunitas Penulis Bacaan Anak. Banyak penulis cerita anak senior nan bergabung di sini. Anda bisa bertanya tentang berbagai hal menyangkut bacaan anak. Info-info lowongan dari penerbit juga banyak ditemukan di sini. Bagaimana? Siap menulis bersama komunitas para penulis?

Penulis Lembaga Lingkar Pena (FLP)
Seperti namanya, komunitas penulis ialah komunitas atau kelompok dan terdiri dari anggota nan memiliki hobi atau karir nan sama, yaitu penulis. Komunitas seperti ini hampir tidak berbeda dengan komunitas lainnya seperti komunitas penggemar sepeda atau komunitas kolektor perangko.

Komunitas didirikan buat mengumpulkan orang-orang nan memiliki hobi serupa, sehingga dapat saling bertukar pikiran dan melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Lembaga Lingkar Pena atau nan biasa disebut FLP, tak hanya beranggotakan penulis saja. Bagi Anda nan belum pernah menerbitkan karya atau buku, bahkan bila Anda masih sebatas berniat menjadi penulis pun, Anda tetap dapat menjadi anggota komunitas penulis nan satu ini.



Sejarah Lembaga Lingkar Pena

Sebelum FLP terbentuk, para alumni mahasiswa Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, mengadakan suatu diskusi nan membahas tentang masalah perlunya bacaan bermanfaat dan banyaknya peminat sastra nan tak dapat menyalurkan hobi dan minatnya. Dari diskusi inilah akhirnya komunitas penulis bernama FLP lahir.

FLP pun akhirnya didirikan pada tanggal 22 Februari 1997 oleh seorang penulis wanita bernama Helvy Tiana Rosa. Nama ini tentu sudah tak asing lagi bagi Anda nan sering membaca buku atau novel, sebab penulis nan satu ini memang banyak sekali menelurkan karya nan kualitasnya sudah tak diragukan lagi.

Perkembangan FLP Saat Ini
Sebagai komunitas para penulis paling populer saat ini, FLP berkembang sangat pesat dan mmeiliki banyak anggota. Sekarang, FLP tidak hanya ditemukan di Jakarta, cabang-cabang FLP pun merambah ke berbagai daerah dan kota di Indonesia, misalnya FLP Bekasi, FLP Yogyakarta, FLP Riau, dan masih banyak lagi.

Tak hanya di Indonesia, komunitas penulis ini pun dapat Anda temukan di luar negeri, seperti di Hongkong misalnya. Kebanyakan nan bergabung di FLP luar negeri memang orang Indonesia nan tinggal di sana dan memiliki hobi menulis nan sama.


Tak hanya memiliki ribuan anggota nan tersebar di berbagai wilayah, FLP juga memiliki prestasi cemerlang di global kepenulisan. Para anggotanya sudah menunjukkan keunggulan kualitas karya mereka di pasaran Indonesia. Hampir semua karya/buku nan diterbitkan oleh anggota FLP niscaya mengundang decak kagum, dan tentu saja laku di pasaran.

Beberapa Karya Tulis Terbitan FLP
Saat ini, FLP memiliki penerbitan sendiri bernama Lingkar Pena Publishing House nan sudah menerbitkan banyak tulisan. Berikut contohnya:
* Selebaran Cinta (Helvy Tiana Rosa, 2005)
* Catatan Pernikahan (Helvy Tiana Rosa, 2008)
* Jilbab Pertamaku (Asma Nadia, dkk, 2005)
* Galz Please Don’t Cry (Asma Nadia, dkk, 2006)
* Long Distance Love (Imazahra, dkk, 2009)
* Zukhruf Kasih (Azzura Dayana, 2009)

Itu hanyalah segelintir karya buku nan diterbitkan oleh Penerbit Lingkar Pena, masih banyak sekali buku nan diterbitkan oleh penerbit nan terbentuk dari komunitas penulis bernama FLP ini. Apakah Anda sedang bingung mencari komunitas para penulis buat dapat berbagi manfaat? FLP ialah jawaban nan tepat.