Belajar dari Contoh Defleksi Sosial

Belajar dari Contoh Defleksi Sosial

Di dalam hubungan sosial, tak sedikit akan kita temukan beberapa contoh defleksi sosial nan disebabkan oleh ketidakpuasan seseorang atau kelompok terhadap suatu kebijakan. Bukan hanya itu, beberapa contoh defleksi sosial nan terjadi di tengah-tengah masyarakat juga sering disebabkan oleh pengetahuan seseorang atau kelompok nan minim serta pribadi nan lebih mementingkan ego daripada kemaslahatan masyarakat.



Contoh Defleksi Sosial dalam Kehidupan

Penyimpangan sosial ialah hal penting jika tak segera ditanggulangi. Bahkan, bisa menjadi biang konflik di dalam suatu negara. Untuk lebih jelasnya, mari kita telusuri contoh defleksi sosial di dalam kehidupan.



1. Contoh Defleksi Sosial nan Tertutup

Penyimpangan sosial sendiri bisa disimpulkan menjadi dua, yakni defleksi sosial nan terbuka dan defleksi sosial nan tertutup. Pada defleksi sosial nan terutup, biasanya seseorang atau sekelompok orang melakukan sesuatu nan tak terpublikasikan, tetapi memiliki akibat besar jika didiamkan.

Bahkan, hal tersebut bisa menjadi defleksi nan terbuka dan berdampak langsung pada masyarakat. Oleh karenanya, sebagai bagian dari anggota masyarakat nan baik, mari kita mengenal contoh defleksi sosial nan tertutup.

a. Perzinaan

Salah satu contoh defleksi sosial nan tertutup ialah interaksi terlarang antara versus jenis atau singkatnya perzinaan. Perzinaan biasa dilakukan pada ruangan tertutup dan hanya sedikit orang nan mengetahui perbuatan tersebut.

Perbuatan nista ini memang dilakukan di ruangan tertutup, tetapi bisa memberikan imbas besar terhadap kehidupan sosial; terjadi konflik berkepanjangan antara orangtua dengan anak, memberikan teladan jelek bagi orang-orang nan imannya rapuh, terjadi kesenjangan sosial dengan para tetangga, dan masih banyak hal jelek nan bisa terjadi apabila kegiatan nista ini dibiarkan merajalela.

Melakukan perzinaan juga bisa menimbulkan imbas berantai nan sangat merugikan salah satu pihak. Sebagai contoh, jika ada seorang mahasiswa berzina dan secara tak sadar direkam oleh kawannya, maka nan jelek bukan hanya reputasi mahasiswa tersebut, tetapi reputasi institusi pendidikan nan bersangkutan juga dipertaruhkan.

Dalam Al-Quran telah disebutkan, “ Jangan dekati zina, sebab sesungguhnya hal tersebut (adalah perbuatan) keji dan jalan nan buruk.” (Q.S Al-Israa’: 32). Jika buat mendekatinya saja sudah disebut sebagai perbuatan nan buruk, apalagi jika melakukannya, niscaya terdapat ganjaran nan lebih besar daripada itu.

b. Judi

Perjudian ialah sebuah bisnis kotor nan dilakukan pada ruangan tertutup, khususnya di Indonesia. Meskipun begitu, perjudian tetap salah satu contoh defleksi sosial nan cukup banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia meskipun hanya dalam skala kecil.

Pada taraf pelajar misalnya, banyak pelajar nan menggantungkan laba finansial dari bermain judi di lingkungannya. Meski tak menghasilkan nilai nan besar, tetapi hal tersebut menjadi contoh nan jelek buat orang lain sebab bisa menyebabkan kerugian dan utang kepada salah satu pihak.

Jika perbuatan ini dibiarkan menjalar di dalam hayati masyarakat, akan terjadi kesenjangan ekonomi nan sangat kontras. Banyak orang nan akan menerima laba besar dari permainan nan bersifat ‘untung-untungan’ dan akan banyak pula orang nan rugi dan miskin secara mendadak.

Perjudian ini akan melahirkan orang-orang malas nan hanya mengandalkan keberuntungan sebagai penopang hayati mereka. Itulah mengapa di dalam kitab kudus Al-Quran, judi disebut sebagai perbuatan setan, ” Hai orang-orang nan beriman! Sesungguhnya arak, judi, berhala, dan undian adalah perbuatan kotor dari syaitan .” (Q.S Al-Maidah: 90)

c. Mabuk

Sama halnya seperti perjudian, kegiatan mabuk-mabukan juga menjadi salah satu contoh defleksi sosial nan tertutup. Pada umumnya, masyarakat akan melakukan kegiatan jelek ini di tempat-tempat nan tertutup dan pada waktu di mana banyak orang telah tertidur pulas.

Namun, secara tak langsung, perbuatan orang mabuk akan terbawa ke lingkungan luar sehingga pada akhirnya masyarakat akan memilih buat mabuk ketika berada dalam keadaan tertekan. Jika hal ini dibiarkan, maka akan menjadi defleksi sosial nan besar.

Itulah beberapa contoh defleksi sosial nan dilakukan secara tertutup. Sebenarnya masih banyak contoh nan bisa dijadikan pelajaran. Namun, beberapa poin di atas ialah contoh defleksi sosial tertutup secara generik dan menempati urutan teratas.



2. Contoh Defleksi Sosial nan Terbuka

Penyimpangan sosial nan terbuka ialah defleksi sosial nan dilakukan pada loka terbuka dan melibatkan banyak orang buat tergabung dalam defleksi itu atau menjadi korban atas defleksi tersebut. Bentuk defleksi ini biasanya dilakukan dalam skala besar nan bisa merugikan satu wilayah eksklusif atau bahkan satu negara.

Berikut ialah beberapa contoh defleksi sosial secara terbuka.

a. Tawuran

Penyimpangan ini menempati urutan pertama dalam catatan defleksi sosial di Indonesia. Tidak hanya terjadi pada pelajar, tetapi juga kerap terjadi pada ormas tertentu, partai politik, bahkan aparat keamanan.

Persoalan ini bukan hal kecil nan bisa diremehkan mengingat masyarakat Indonesia juga tak terbiasa dengan disparitas prinsip dan pemikiran. Setiap kali terjadi perbenturan dua pemikiran, maka seringkali berujung kepada perselisihan nan berlanjut kepada ‘main otot’.

Bahkan, seperti nan kita ketahui bahwa pada kenyataannya tak hanya terjadi pukul-memukul, tetapi juga terjadi pembunuhan. Hal ini sangat menyedihkan sekaligus memalukan, sebab, apalah arti seorang pahlawan memperjuangkan kemerdekaan jika hanya berakhir pertikaian? Hal ini seharusnya menjadi bahan renungan bersama.



b. Geng Batil

Adalah sekelompok orang nan tergabung dalam sebuah komunitas tanpa tujuan nan jelas. Dalam hal ini, kita sebut saja geng motor nan banyak berkeliaran di Indonesia, khususnya wilayah Bandung.

Memang, kita tak bisa menuduh semua geng motor ialah komunitas nan buruk, tetapi beberapa dari mereka memang melakukan perbuatan-perbuatan nista nan hanya mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia, seperti pembunuhan dan pengeroyokan tanpa alasan nan jelas.

Persoalan ini terjadi dampak adanya para pelajar nan tak terpelajar dan hanya menginginkan kebebasan tanpa batas serta kesenangan nan tak bisa diraih di loka lain. Supervisi serta pendidikan orangtua juga kian rendah sehingga menimbulkan imbas negatif pada konduite anak itu sendiri; dapat jadi terlalu lembut atau dapat jadi terlalu keras. Intinya, kita telah melihat di berbagai media bahwa anggota geng motor ini umumnya ialah pelajar.

c. Pemberontakan

Penyimpangan sosial jenis ini ialah defleksi nan paling besar. Namun, intensitas terjadinya di tanah air Indonesia masih sangat kecil, tak seperti tawuran nan bisa ditemukan hampir di berbagai daerah.

Pemberontakan ialah defleksi sosial nan bisa merusak kondisi suatu negara, bukan hanya para pejabat politik nan menjadi sasaran, tetspi juga warga sipil.

Pemberontakan biasanya diawali dengan sikap tak setuju beberapa kelompok orang terhadap kebijakan maupun sistem nan diterapkan oleh pemerintah. Oleh karenanya, pemberontakan dianggap sebagai jalan terakhir nan ampuh buat menggulingkan kekuasaan pemerintah. Taraf bahaya pemberontakan setara dengan taraf perang sebab keduanya saling menggunakan kekerasan dan pembunuhan buat meraih satu tujuan tertentu.



Belajar dari Contoh Defleksi Sosial

Adanya defleksi sosial nan terjadi di dalam kehidupan bukan berarti tanpa arti. Hal tersebut menunjukkan bahwa sewaktu-waktu manusia bisa tenggelam kepada rasa tak puas dan hendak menyelesaikannya dengan cara nan singkat, tetapi justru menyimpang dari norma-norma kehidupan.

Kita harus maklumi bahwa pada skenario kehidupan ini akan ada tokoh protagonis dan tokoh berlawanan dengan perannya masing-masing. Sebab akan aneh jika semua orang di global ini baik; ustadz akan menganggur, polisi akan menganggur, presiden akan menganggur. Bahkan, penjara pun hanya akan menjadi sarang laba-laba nan besar.

Oleh sebab itu, sebagai tokoh protagonis nan menjadi pahlawan buat hari esok, sebaiknya kita saling bahu-membahu buat saling mengingatkan dalam kebajikan dan melarang dari kemungkaran. Mari kita tegur diri kita masing-masing dan orang lain sebelum Sang Pencipta nan akan menegur kita dengan bala dan murkaNya. Jika Dia telah murka sebab adanya contoh defleksi sosial, pasti tak akan ada satu makhluk pun nan selamat dari murkaNya, kecuali nan diberi rahmat olehNya.