Kunggulan BSE Depdiknas

Kunggulan BSE Depdiknas

BSE Depdiknas singkatan dari Buku Sekolah Elektronik dari Dinas Pendidikan Nasional/Depdiknas. BSE Depdiknas merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah terhadap mahalnya buku pelajaran nan diterbitkan oleh penerbit swasta. Setiap tahun ajaran baru, niscaya menjadi sebuah masalah bagi orang tua murid, betapa tak mereka harus mengeluarkan dana mahal guna membeli buku pelajaran buat anaknya.

Satu paket buku pelajaran nan diterbitkan oleh penerbit partikelir harganya mencapai hampir setengah juta sendiri. Bagi keluarga nan berkecukupan harga segitu tidak memberatkan. Namun bagi siswa nan berlatar belakang keluarga nan tidak mampu, niscaya memberatkan. Keberadaan BSE Depdiknas sangat membantu siswa dari keluarga miskin.

BSE Depdiknas merupakan salah satu upaya pemerintah buat mendorong, masyarakatnya rajin belajar. Sekarang ini siswa sudah tidak dibebani suruh membeli buku pelajaran nan mahal. Dia cukup mendownload BSE Depdiknas dari internet di sekolah. Atau siswa dapat menggandakan buku BSE Depdiknas dengan cara fotocopy milik temannya.



BSE Depdiknas Melawan Kapitalisme Buku

Walaupun kebijaksanaan pemerintah dalam mengadakan BSE Depdiknas dirasa terlambat, akan tetapi sangat membantu bagi siswa nan kurang mampu. Buku berbasis digital seperti BSE Depdiknas, di negara maju sudah diterapkan sejak lama.

Negara maju seperti Australia, Singapura dan Jerman, meniadakan kewajiban membeli buku pelajaran bagi muridnya. Karena semua kebutuhan pendidikan seperti buku dan alat peraga sudah disediakan perdeo oleh negara. Keberadaan BSE Depdiknas selain sebagai wujud komitmen pemerintah memajukan pendidikan. Secara ekonomi juga melindungi institusi edukasi / sekolah dari gurita kapitalisme global penerbitan buku, nan dikuasai oleh pemodal besar.

Ketika menjelang dimulainya tahun ajaran baru, team marketing buku pelajaran mulai bergerak mendekati pejabat dan kepala sekolah guna menawarkan buku pelajarannya dan menganjurkan siswanya buat membeli buku tersebut. Praktik semacam itu sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak ada tindakan sama sekali oleh dinas terkait. BSE Depdiknas hadir sebagai bentuk perlawanan bisnis kotor dari penerbit besar.

BSE Depdiknas melindungi praktik monopoli nan menganggap sekolah dan siswa itu ialah sasaran pasar potensial nan harus digarap. Kaum capitalist industry penerbitan buku, menempatkan siswa pada angka omset nan harus digenjot pemasarannya oleh marketing buku.



Tujuan BSE Depdiknas

Pemerintah mengadakan progam BSE Depdiknas guna dipakai oleh seluruh siswa nan ada di Indonesia secara gratis, memiliki banyak tujuan. Berikut ini merupakan klarifikasi tujuan pengadaan BSE Depdiknas:



1. Tujuan Pengayaan BSE Depdiknas - Memotivasi Siswa

Memotivasi siswa giat belajar. Kemudahan mendapatkan BSE Depdiknas memacu siswa bertambah giat belajar. Apalagi Buku Sekolah Elektronik tidak sebatas buku pelajaran saja, melain ada buku pendukung mata pelajaran seperti, kumpulan soal-soal UN / ujian Nasional, kumpulan rumus matematika, kimia dan lain sebagainya.

Setiap tahun judul-judul BSE Depdiknas bertambah guna melengkapi koleksi buku pelajaran bagi siswa nan membutuhkan.



2. Tujuan Pengayaan BSE Depdiknas - Membantu Pengadaan Buku Secara Gratis

Tujuan primer BSE Depdiknas ialah memberikan buku pelajaran kepada siswa secara perdeo dengan cara mengunduh di situs nan menyediakan BSE Depdiknas. Hampir semua mata pelajaran buat segala jenjang pendidikan dari SD sampai SMA, digratiskan dalam program BSE Depdiknas. Buku perdeo merupakan komitmen pemerintah nan selalu dijaga, seiring meningkatnya jatah aturan pendidikan pada Aturan Belanja Negara.



3. Tujuan Pengayaan BSE Depdiknas - Mendorong Minat Baca Siswa

Gampangnya mencari buku perdeo di web nan menyediakan BSE Depdiknas, niscaya menimbulkan minat baca di kalangan siswa. Akhir-akhir ini membaca merupakan kegiatan nan mulai ditinggalkan oleh sebagian besar pelajar di Indonesia sejak maraknya acara televisi partikelir nan berhasil merebut perhatian pelajar dengan sajian sinetron, infotainment dan lain sebagainya.

Bahkan minat baca siswa Indonesia menduduki angka paling rendah di antara pelajar Singapura dan Malaysia. Harapannya buku-buku perdeo nan disediakan oleh pemerintah dalam program BSE Depdiknas ini mampu mengembalikan minat baca siswa Indonesia agar tidak ketinggalan ilmunya dari pelajar negara tetangga.



4. Tujuan Pengayaan BSE Depdiknas - Membantu Kesejahteraan Penulis BSE

Di sisi lain dengan adanya program BSE Depdiknas, pemerintah membuka peluang selebarnya kepada penulis guna menulis buku ajar sebaik mungkin. Guna mewujudkan program BSE Depdiknas, pemerintah membeli hak royalti dari penulis dengan harga nan lumayan besar.

Naskah buku pelajaran nan lolos seleksi, dihargai 20 juta – 100 juta rupiah. Sebuah penghargaan nan besar bagi jerih payah penulis. Otomatis penulis berlomba-lomba membikin naskah nan bagus sinkron dengan kualifikasi nan diinginkan penulis. BSE Depdiknas terbukti menyejahterakan penulis buku pelajaran.



Kunggulan BSE Depdiknas

Terbukti buku-buku BSE Depdiknas banyak diminati siswa dan guru sebab memiliki berbagi keunggulan daripada buku ajar konvensional nan diterbitkan oleh penerbit swasta. Berikut ini merupakan keunggulan-keunggulan dari buku BSE Depdiknas:



1. Keunggulan Buku BSE Depdiknas - Isinya Sinkron Kurikulum

Jangan ragu memakai buku pelajaran BSE Depdiknas, karena isinya sudah sinkron dengan kurikulum pendidikan Indonesia. Setiap naskah buku nan masuk dari penulis, diseleksi ketat oleh tim penilai naskah nan anggotanya ialah ahli pendidikan Indonesia. Penulis naskah buku BSE Depdiknas harus dipertanggungjawabkan di depan tim penguji dalam bentuk presentasi singkat mengenai isi naskah buku nan dia tulis.

Fungsi seleksi ini buat menjamin kualitas naskahnya agar kelak tidak menimbulkan kebingungan ketika buku BSE Depdiknas dipakai siswa kelak.



2. Keunggulan Buku BSE Depdiknas - Bahasanya Mudah Dimengerti

Salah satu keunggulan buku BSE Depdiknas ialah disajikan dalam bahasa nan mudah dimengerti dan dicerna oleh siswa. Bahasa nan gampang dicerna memudahkan siswa menguasai pokok pelajaran. Pemilihan diksi nan tepat, menempatkan contoh pada setiap bahasan merupakan salah satu keunggulan buku BSE Depdiknas.



3. Keunggulan Buku BSE Depdiknas - Dapat Turun-temurun

Salah satu keunggulan buku BSE Depdiknas tidak mengenal kedaluwarsa, karena buku BSE Depdiknas dirancang agar dapat dipakai lagi di tahun mendatang, atau dapat dihibahkan kepada adik kelasnya nan membutuhkan BSE Depdiknas.

Pokoknya selama masih sinkron dengan kurikulum nan berlaku, buku BSE Depdiknas dapat digunakan lintas tahun ajaran baru. Ini sangat menghemat biaya pembelian buku baru pada setiap tahun ajaran baru, bahkan meniadakan sama sekali acara borong buku pelajaran.



4. Keunggulan Buku BSE Depdiknas - Mudah Didapat

Format buku BSE Depdiknas nan berupa PDF sehingga dapat disimpan dan dikirim via internet, memudahkan buat mendistribusikan BSE Depdiknas ke seluruh pelosok Indonesia. Guru dan siswa tidak perlu repot mencari buku-buku BSE Depdiknas, meraka hanya perlu membuka situs Depdiknas nan merupakan situs resmi menyediakan buku BSE guna di download oleh siapa saja nan membutuhkan.

Rasanya hampir semua sekolah sudah dijangkau oleh jaringan internet. Namun kalaupun ada daerah nan jauh dari jangkauan internet, dapat menggandakan buku BSE Depdiknas dengan cara foto copy.



Proses Terciptanya BSE Depdiknas

Berikut ini merupakan cara pemerintah memperoleh naskah buku BSE Depdiknas agar dapat dibagikan secara perdeo kepada siswa dan guru. Naskah buku pelajaran dapat bikin dengan dua cara yakni membeli naskah dari penulis maupun, membangun redaksi/ team penulis. Berikut ini merupakan klarifikasi bagaimana pemerintah memperoleh naskah buku buat BSE Depdiknas:

  1. Membeli royalti naskah dari penulis. Salah satu sumber buat mendapatkan naskah buku pelajaran ialah dari penulisnya langsung. Setiap periode pemerintah membuka semacam seyombara penulisan buku pelajaran. Naskah-naskah nan lolos seleksi dimeja panitia,akan diumumakan di media massa, nan nantinya pemerintah melalui Diknas membeli hak royalty dengan harga nan sudah ditetapkan. Yang jelas harganya mahal.
  1. Membangun team penulis buku aja. Cara kedua dalam rangka pengadaan naskah buku pelajaran BSE Depdiknas ialah membentuk team penulis spesifik pelajaran. Team penulis terdiri dari guru, dosen dan praktisi pendidikan. Mereka bersama-sama menyusun naskah-naskah buku pelajaran nan sinkron dengan jenjang sekolah. Naskah nan dipersiapakan buat BSE Depdiknas harus sinkron dengan kurikulum nan berlaku.

Demikianlah sekilas tentang BSE Depdiknas nan merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan Indonesia. Selamat belajar.