Lebih Jauh Dengan Si Kencing Manis nan Tak Manis

Lebih Jauh Dengan Si Kencing Manis nan Tak Manis

Salah satu penyakit nan pengidapnya tak mengenal umur ialah penyakit diabetes, penyakit ini menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, bahkan bayi baru lahir pun sudah ada nan mengidap penyakit ini tetapi nan lebih banyak ialah nan berumur 45 tahun keatas. Penyakit satu ini dapat sebab keturunan atau sebab gaya hidup. Mengingat beragamnya jenis makanan dan ketidakpedulian orang terhadap taraf kesehatannya telah membuat pengidap penyakit gula ini semakin meningkat. Lalu, apakah tanda-tanda penyakit diabetes nan harus diketahui dan bagaimana cara mengobatinya? Bagaimana pula cara menghindarinya?



Si Kencing Manis nan Tak Manis Sama Sekali

Tak ada nan mau terkena satu macam penyakit apapun. Semua orang ingin sehat walafiat. Tetapi ternyata tak semua orang mau melakukan langkah-langkah nan akan menghindarkannya dari satu penyakit. Banyaknya pekerjaan nan harus diselesaikan telah membuat banyak orang bersikap tak atau kurang peduli dengan kesehatan mereka. Tingginya taraf stres sebab tekanan kehidupan malah cenderung membuat orang mengabaikan hayati sehat dan gaya hayati nan menopang kesehatan. Kenyataan ini tentu sangat menyedihkan. Keinginan dan fenomena menjadi bertolak belakang.

Bagi orang-orang nan sangat peduli dengan kesehatan mereka, apapun akan mereka lakukan demi menjaga kesehatannya. Mereka berusaha menjaga makanan dan berolahraga secara teratur serta mengolah perasaan agar terhindar dari stres nan mengganggu kerja jantung dan kerja hati. Stres ini sendiri memang tidak akan mengkin terhindarkan sebab manusia dipenuhi dengan cobaan berupa rasa cemas dan takut terhadap masa depan. Hanya orang-orang nan bersandar pada kekuatan Tuhan dan tahu bahwa hayati ini ada nan mengatur nan dapat berkompromi dengan tekanan dalam hidup.

Tekanan hayati ini dapat menjadi salah satu sarang penyakit bila tak dikelola dengan hati nan lapang dan memupuk rasa syukur nan mendalam. Rasa syukur ini tak mudah mendapatkannya. Perlu belajar banyak agar dapat sampai pada tahapan mengerti makna hayati dan kehidupan serta tahu akhir dari semua apa nan telah diciptakan oleh Tuhan. Kalau tak mampu melakukan semua itu, nan terjadi ialah rasa depresi. Depresi ini akan menggiring orang menjadi tukang makan nan sangat rakus atau menjadi tukang tidur nan tidak tentu arah. Salah sedikit mereka dapat menjadi tukang mabuk dan tukang menyalahgunakan obat-obatan.

Kalau sudah menjadi tukang makan, mereka akan makan makanan apapun dan tak peduli lagi kapan makan dan apa nan dimakan. Apapun akan dimakan. Akibatnya ialah berat badan berlebih nan menyebabkan perut membuncit. Bahkan sebelum tidur pun mereka akan makan makanan tinggi kalori nan akan menyebabkan penumpukan lemak dalam perut. Penumpukan lemak dalam perut inilah nan akan menyebabkan berbagai penyakit termasuk diabetes, jantung, dan darh tinggi. Belum lagi sakit ginjal dan saluran kemih serta batu empedu nan terbentuk sebab kadar protein nan sangat tinggi.

Pembentukan kadar protein nan terlalu tinggi tanpa diiringi dengan pengeluaran racun dalam tubuh melalui keringat nan didapatkan dari berolahraga dan aktivitas fisik lainnya, akan membentuk batu nan bersarang di ginjal dan empedu. Sebaliknya bila tak mau makan, maka akan terkena penyakit kurang gizi. Penyakit nan akan membuat jantung kekurangan pasokan darah segar nan mengandung banyak oksigen. Kurang darah dan busung lapar dapat membuat perkembangan otak menjadi melambat dan intelektualitas menjadi berkurang. Kematian pun dapat mengincar orang-orang nan tak mau makan. Apalagi bila telah terserang penyakit anorexia nervosa dan bulimia. Hal ini niscaya akan lebih menyulitkan lagi.



Lebih Jauh Dengan Si Kencing Manis nan Tak Manis

Penyakit diabetes sendiri mempunyai beberapa pertanda sebelum akhirnya menyerang banyak fungsi organ tubuh hingga tubuh menjadi lemas. Diabetes atau nan sering disebut dengan istilah penyakit kencing manis ialah penyakit kelainan metabolisme nan terjadi dampak banyak faktor. Penyakit ini sering juga disebut penyakit keturunan (diabetes tipe 1). Bila salah satu keluarga ada nan terkena penyakit ini maka ada kemungkinan keturunannya mengalami hal nan sama. Walaupun pada dasarnya tak semua penyakit keturunan itu akan menjadi fenomena terutama kalau bergaya hayati penuh dengan perhitungan dan dengan pencerahan penuh berusaha terhindar dari penyakit nan telah menjadi langganan keluarga.

Kalaupun terkena penyakit turunan itu, hal ini bukanlah akhir dari semuanya. Banyak jalan buat meminimalisir agar penyakit itu tak terus menyebar dan melumpuhkan tubuh. Sementara ada pula diabetes nan disebabkan oleh perubahan pola hayati nan tak baik (diabetes tipe 2), seperti pola makan nan hiperbola sehingga seseorang mengalami obesitas, tak pernah melakukan olahraga, stres nan hiperbola dari pekerjaan atau lingkungan, merokok, dan pola hayati lainnya nan kurang baik.

Konsumsi minuman berkarbonasi seperti soft drink dan makanan cepat saja nan sangat tinggi kalorinya tetapi sangat rendah serat ialah di antara makanan dan minuman nan dapat dikatakan sebagai pencetus penyakit kencing manis. Penyakit ini malah telah melanda orang muda hingga anak-anak. Sangat disayangkan bahwa pada usia produktif, mereka telah berjibaku dengan penayakit nan membuat tubuh lemas tidak berdaya itu. Apalagi kalau harus hayati dengan insulin sepanjang hidup. Bagi laki-laki, penyakit kencing manis ini dapat menyebabkan impotensi. Sedangkan ibu hamil nan mengidap penyakit kencing manis ini, dapat melahirkan anak dengan ukuran dan berat badan nan sangat besar. Bayi nan dilahirkan dapat mencapai 4-5 kg. Bahkan ada nan berukuran 8 kg.

Ukuran bayi nan sangat jumbo itu tentu saja akan memberikan kesulitan kepada sang ibu buat melahirkan. Disamping itu juga adanya beberapa jenis obat nan tak dapat dikonsumsi oleh ibu atau beberapa obat nan dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan juga akan berdampak kepada anaknya. Perkembangan tubuh dan otaknya dapat saja terganggu. Jadi, kalau ada keturunan penyakit satu ini, berusahalah buat berpola hayati sehat dan berusaha menghindarkan diri dari semua hal nan dapat mencetuskan penyakit nan belum dapat disembuhkan total tersebut.

Secara generik diabetes disebabkan oleh peningkatan glukosa darah nan ditimbulkan oleh gangguan hormon insulin. Hormon insulin itu sendiri dihasilkan oleh sel beta pankreas, nan mempunyai fungsi krusial yaitu buat menjaga taraf kadar glukosa darah. Apabila terjadi gangguan pada pankreas maka insulin akan terganggu baik secara kualitas maupun kuantitas, akibatnya kadar glukosa darah cenderung naik.

Tanda-Tanda Awal Diabetes

Tanda-tanda penyakit diabetes gejala awalnya ialah sering buang air kecil, dan air seninya tersebut dikerubungi oleh semut sebab mengandung gula, dan mudah haus. Untuk kaum laki-laki, kalau tidur malam terganggu oleh terlalu sering kencing, berhati-hati dan waspadalah. Bersegeralah memeriksakan diri dan langsung kurangi asupan makanan nan terlalu manis. Antisipasi ini akan menghindarkan diri dari terserang penyakit kencing manis pada termin lanjutan. Penyakit satu ini bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

Bila hal ini tak segera diobati hormon insulin akan berkurang sehingga akan terjadi polidipsia (banyak minum) dan poliuria (banyak buang air kecil), nafsu makan berkurang dan cepat mudah lelah. Gejala kronik penyakit diabetes ialah merasakan kesemutan di kaki dan tangan, rasa tebal dikulit, kulit terasa panas, mudah lelah dan mudah mengantuk, pandangan mata kabur, gatal disekitar kemaluan terutama pada wanita, kemampuan seksual menurun bahkan dapat menyebabkan impoten. Biasanya buat ibu hamil sering mengalami keguguran.

Makanan nan masuk dalam tubuh penderita diabetes ini harus dibatasi terutama makanan nan banyak mengandung karbohidrat seperti nasi dan roti, makanan dan minuman nan manis-manis, dan makanan instan. Yang dianjurkan ialah banyak makan sayur juga buah-buahan serta berolah raga. Penderita ini harus berhati-hati dan mengontrol gula darah secara rutin, serta menjaga pola makannya. Sebab bila makan tak terkontrol gula darah akan naik secara drastis imbas selanjutnya nan akan ditimbulkan ialah komplikasi penyakit nan lain seperti jantung, liver, kebutaan, dan lainnya.

Apabila ada nan mengalami gejala-gejala seperti diatas disarankan buat memeriksakan diri Anda ke dokter dengan mengecek kadar gula darahnya ke laboratorium.Kisaran gula darah normal saat puasa ialah <110 mg/dl, sedangkan gula darah sewaktu(2 jam setelah makan) nan normal ialah <200 mg/dl. Kenali tanda-tanda penyakit diabetes sejak dini!