Pedagang Besar dan Sukses

Pedagang Besar dan Sukses



Sahabat nan Menginspirasi

Semua sahabat Rasulullah itu penuh dengan inspirasi nan tiada terbatas. Mereka berada pada masa terbaik dalam kejayaan Islam. Mereka bersama dengan orang nan paling mulia nan dosanya pada masa lalu dan dosanya nan akan datang telah terhapuskan. Dengan lingkungan nan begitu baik itu, para sahabat nabi ini tumbuh menjadi pribadi nan luar biasa. Ketika siang hari mereka bekerja buat dunianya dan ketika malam hari mereka bekerja buat Tuhannya. Setiap mobilitas tubuhnya, diperhitungkan agar tak menjadi satu laknat nan akan disesali nantinya.

Setiap sahabat itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Walau begitu, apa nan dianggap sebagai suatu kekurangan tak dapat serta merta ditafsikan sebagai sesuatu nan dijadikan surat keterangan bahwa kalau mereka pernah melakukan kesalahan itu, lalu umat zaman sekarang melakukannya lagi dengan alasan pada masa itu ada sahabat nan melakukannya. Terkadang riwayat nan menghimpun kehidupan para sahabat itu tak dibuat dengan surat keterangan nan sahih sehingga cenderung hanya sebagai suatu hujatan.

Umat sekarang harus sangat hati-hati dalam mempelajari riwayat nan berkisah tentang sahabat nabi ini. Kalau salah membaca riwayat, dapat jadi ternyata riwayat nan dibaca itu merupakan protesis orang-orang nan mau menyerang Islam dan tak mua melihat umat Islam mendapatkan surat keterangan nan sesungguhnya. Jangankan riwayat para sahabat, riwayat Nabi Zakaria dan Nabi Yahya pun menjadi simpang siur. Benarkah beliau berdua meninggal sebab dibunuh dan tak diselamatkan oleh Allah Swt ataukah mereka meninggal secara normal.


Banyak kisah nan seharusnya tak dipercaya kalau sumbernya tak dapat dipercaya. Bagaimana mendapatkan surat keterangan nan bagus? Pengalaman dan guru nan baik akan memberikan pengaruh nan baik kepada para muridnya. Kalau tak ada guru, ditakutkan apa nan dipelajari malah akan menyimpangkan pemikiran nan sebenarnya telah baik. Dari guru inilah akan didapatkan surat keterangan nan bagus sehingga murid dapat mendapatkan riwayat nan benar.

Penguasaan bahasa Arab dan hapalan serta mempelajari tafsir Al-Quran dari buku-buku nan dapat dipertanggungjawabkan juga dapat memberikan ilmu nan tepat dan pantas dalam memberikan inspirasi tentang apa nan telah dilakukan para sahabat semasa hidupnya. Begitu juga ketika mempelajari perselisihan nan sempat terjadi diantara para sahabat termasuk cucu Rasulullah. Ada nan mengatakan bahwa salah satu cucu Rasulullah itu dibunuh dengan keji. Tetapi ada juga nan mengatakan bahwa Husein dibunuh tak dalam keadaan nan sanagt keji.

Simpang siur warta ini tentu saja membuat banyak orang bingung. Tetapi satu hal nan dapat dikatakan sahih ialah bahwa perselisihan para sahabat itu tak boleh diperbesar dan dianggap sebagai suatu acuan melakukan perselisihan dengan sesama muslim. Tidak boleh merasa paling baik. Orang baik itu memang akan menjadi tak terlalu baik ketika merasa ia ialah nan paling baik. Akhlak tetap dijaga. Ibadah bagus tanpa akhlak nan bagus, akan membuat seseorang itu terlihat tak bagus.

Apalagi kalau ibadah tak bagus. Akhlak bagus, ibadah tak bagus, tentu tak akan bagus dimata Alalh Swt. Yang paling latif memang akhlak bagus dan ibadah bagus. Lihatlah apa nan dilakukan oleh Abdurahman bin Auf. Sahabat satu ini memang luar biasa. Ia tak mau membiarkan apa nan telah diberikan oleh Allah Swt menjadi sia-sia. Ketika ada seorang sahabat menawarkan bantuan, ia malah hanya ingin ditunjukkan di mana pasar. Ia tahu bahwa di pasarlah ia harus berniaga. Ia konfiden bahwa rezeki itu hanyalah hak Allah Swt buat diberikan kepada siapa.

Bila tanpa usaha nan maksimal, bagaimana dapat mendapatkan apa nan diinginkan. Memang ada beberapa orang nan telah melakukan banyak hal tetapi hasil nan diimpikan belum juga diraih. Tetapi ternyata tidak ada nan sia-sia ketika semua itu diniatkan demi meraih ridho Allah Swt. Bila saja apa nan diharapkan iti tak diraih di dunia, ia akan mendapatkannya di akhirat. Bahwa janji Allah Swt sahih adanya dan tak boleh menyangsikan apa nan telah dijanjikan oleh Sang Pencipta.

Keyakinan-keyakinan inilah nan membuat para sahabat terus beribadah dan berusaha meraih amal nan terbaik. Mereka tahu bahwa hayati bukan buat bermimpi dan hanya bertopang dagu. Kerja keras itu tak akan memberikan sesuatu nan tak bermanfaat. Niscaya ada yanga kan didapatkan sebagai hiburan nan menyenangkan.



Sahabat Akrab Abu Bakar Siddiq

Abdurahman bin Auf ialah sahabat akrab dari Abu Bakar Siddiq. Oleh karenanya, ia mengenal islam melalui Abu Bakar. Ketika Abu Bakar memperkenalkan estetika Islam, Abdurahman bin Auf langsung menerimanya tanpa ragu. Abdurahman bin Auf termasuk generasi awal nan menerima Islam sebagai agama dan keyakinannya. Ia masuk Islam sebelum Rasulullah saw menetapkan rumah Al arqom bin Abi Al Arqom sebagai pusat dakwah dan tarbiyah.

Mengejar surga dengan pengorbanan jiwa dan harta ialah sesuatu nan patut dicontoh. Abdurahman bin Auf telah mengajarkan pada kita jalan menuju surga. Dalam riwayat sahabat nabi (shiroh sahabat) digambarkan betapa Abdurahman bin Auf telah menemukan jalan menuju surga melalui pengorbanan seluruh harta dan jiwanya.

Sejarah perang Uhud nan digambarkan dalam riwayat sahabat nabi merupakan bukti sejarah pengorbanan Abdurrahman bin Auf. Dahsyatnya peperangan Uhud telah memberikan bekas lebih dari dua puluh luka pada anggota tubuhnya. Bahkan salah satu luka menyebabkan kakinya pincang. Bahkan perang Uhud juga telah merampas estetika giginya, sehingga mempengaruhi kejelasan ucapan dan tutur kata.



Pedagang Besar dan Sukses

Menelaah riwayat salah satu sahabat Nabi Muhammad aaw, kita akan menemukan bahwa Abdurahman bin Auf merupakan seorang pedagang besar nan sukses. Abdurahman bin Auf terkenal sangat mahir menguasai perdagangan. Dan melalui perdagangan itu itu ia menguasai perekonomian. Ia menjalani hayati dengan harta nan berlimpah lagi barokah. Namun kekayaan dan aktivitas perdagangan tak pernah menghalanginya buat memurnikan akidah dan ikut dalam perjuangan Islam.

Abdurahman bin Auf ialah sosok dai hasil binaan madrasah kenabian. Ia telah dipersiapkan buat membawa panji dan penyebaran dakwah Islam. Ketika Rasulullah dan ummat Islam berhijrah ke Madinah buat mempertahankan aqidah, Abdurahman bin Auf merelakan seluruh harta dan perdagangannya disita oleh kaum kafir Quraisy (penguasa makkah) sebagai imbalan dan syarat diijinkannya berhijrah.



Resep Sukses Berdagang Abdurahman bin Auf

Hijrah ke Madinah Abdurahman bin Auf tanpa harta dan perniagaannya, sebab semua kekayaannya disita oleh kaum kafir Quraisy. Namun ia tak mau berpangku tangan. Tawaran harta dan kekayaan dari kaum Anshor ditolaknya dengan halus. Di Madinah Abdurahman bin Auf kembali berdagang dengan kapital seadanya. Ia memulai usahanya dengan berjualan keju dan minyak samin. Tidak butuh waktu lama ia sukses mengumpulkan kapital dan laba nan cukup besar.

Rasulullah kemudian menyerukan kaum Muhajirin dan Anshor agar meneladani perjuangan, usaha dan kerja keras Abdurahman bin Auf. Abdurahman bin Auf telah sukses merintis jalan hayati mulia dan terhormat. Tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah. Abdurahman bin Auf berhasil berdagang berkat mengikuti petunjuk-petunjuk dari Rasulullah Saw. Ia selalu menghiasi diri dengan akhlak islami dalam berdagang. Menjaga adab islami, sopan santun dan kejujuran sehingga Allah memberkahi setiap langkah dan perjuangannya dalam mencari rizki.

Abdurahman bin Auf juga terkenal cepat dalam menyambut seruan Allah dan RasulNya. Ketika Rasullullah menyerukan agar kaum muslimin nan kaya menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah, maka semenjak itu ia rajin beramal dan menyedekahkan hartanya di jalan Allah. Sehingga hartanya semakin berlimpah dan dilipatgandakan oleh Allah. Melalui riwayat sahabat nabi kita juga belajar bagaimana para sahabat berlomba-lomba menyedekahkan hartanya di jalan Allah. Abdurahman bin Auf selalu berlomba-lomba dengan Ustman bin Affan dalam membiayai perjuangan pasukan Islam. Mereka menyedekahkan lebih dari separuh hartanya buat perjuangan Islam.