Sujud - Membantu Ibu Hamil

Sujud - Membantu Ibu Hamil

Sujud merupakan salah satu dari gerakan shalat nan wajib dikerjakan oleh seluruh umat Muslim. Dalam shalat, gerakan tersebut merupakan rukun shalat nan tidak boleh ditinggalkan. Apabila seseorang melupakan gerakan tersebut ketika shalat, maka shalat nan dilakukannya tak sah.

Jadi, gerakan ini tidak boleh dihilangkan ketika melakukan ibadah shalat. Dengan bersujud, kita melakukan penyerahan diri secara total kepada Allah swt. Dalam kondisi nan penuh kepasrahan ini, kita akan semakin merasa dekat kepada sang pencipta dan konfiden tidak ada nan dapat kita punyai selain bergantung kepada Allah swt.

Manfaat sujud sangat banyak bagi tubuh. Ketika melakukan gerakan menelungkupkan badan tersebut akan melibatkan lima anggota tubuh nan bertumpu pada bumi, yaitu anggota tubuh dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan kedua ujung kaki atau jari-jari kaki. Saat posisi bersujud, badan akan terasa luruh dan massa tubuh seolah jatuh ke kepala.

Berdasarkan penelitian nan dilakukan oleh seorang dokter bernama Fidelma O'Leary, ditemukan kegunaan melakukan gerakan menelungkup (sujud) ini di antaranya mengalirkan darah ke otak. Dalam penelitiannya ditemukan ada beberapa urat syarat nan terletak di dalam otak manusia nan tak bisa dimasuki oleh darah. Hebatnya, urat syaraf ini dapat dialiri darah pada saat manusia melakukan sujud.

Namun, urat syaraf ini hanya memerlukan genre darah beberapa saat saja yaitu pada waktu-waktu shalat nan telah ditetapkan (saat waktu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya).

Manfaat lainnya dari bersujud ialah dapat memacu kerja otak menjadi stabil sebab mendapat genre darah nan lancar dan kaya oksigen. Hal ini akan berpengaruh dan bisa memacu kecerdasan seseorang ketika melakukan gerakan sujud secara tumaninah (tenang dan tak tergesa-gesa).

Manfaat lainnya dari bersujud ialah membuat tubuh menjadi rileks dan segar. Gerakan sujud dipercaya akan memperlonggar genre darah dan membuat tubuh seolah terasa ringan.

Dalam ajaran Islam, sujud terbagi menjadi tiga macam, yaitu sujud sahwi, sujud tilawah, dan sujud syukur. Aplikasi sujud ini tergantung dari situasi dan keadaan nan terjadi.



Macam-Macam Sujud

Seperti nan sudah dikatakan sebelumnya, dalam ajaran Islam, sujud terdiri atas tiga macam, yaitu sujud tilawah, sujud syukur, dan sujud sahwi.

Sujud tilawah dikerjakan ketika kita mendengar ayat-ayat sajdah. Ayat-ayat sajdah ialah ayat-ayat nan mengandung kata "sujud" di dalamnya. Sujud tilawah dapat dilakukan ketika sedang shalat atau di luar shalat. Misalnya ketika sedang mengaji dan menemukan ayat-ayat sajdah. Tilawah berasal dari kata "tala" nan berarti bacaan.

Sujud syukur dilakukan oleh seseorang apabila mendapatkan karunia atau kebahagiaan, baik lahir maupun batin. Melakukan sujud syukur hukumnya sunah. Jika dikerjakan mendapat pahala, kalaupun tak dikerjakan tak akan mendapat dosa.

Kata sahwi artinya lupa. Jadi, sujud sahwi ialah sujud nan dilakukan apabila seseorang galat atau lupa ketika menghitung jumlah rakaat shalat (baik shalat wajib ataupun shalat sunah) nan sedang ditunaikan.

Hal apa saja nan mengharuskan kita melakukan sujud sahwi? Seseorang wajib melakukan hal tersebut ketika misalnya kelebihan rakaat, misalnya ketika melakukan shalat Maghrib. Shalat Maghrib berjumlah 3 rakaat. Namun, Anda melakukan salam di rakaat ke empat. Ketika Anda sadar telah melakukan kekeliruan, lakukanlah sujud sahwi sebanyak dua kali.

Hal nan mengharuskan kita melakukan sujud sahwi lainnya ialah apabila kekurangan rakaat shalat, lupa membaca tasyahud, atau merasa ragu dalam jumlah rakaat shalat.



Cara Melakukan Sujud

Cara melakukan sujud sahwi sama seperti melakukan sujud di shalat wajib. Ketika melakukannya, ada bacaan doa nan harus diucapkan yaitu "Subhana man la yanamu wa la yashu" artinya "Mahasuci Dzat nan tak pernah tidur dan tak lupa." Namun, sebenarnya bacaan doa tersebut tak ada dalilnya (baik dari Alqur'an maupun hadist Rasulullah saw.).

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa doa tersebut tak ditemukan dalam kitab hadits manapun. Artinya, tak ada doa spesifik yagng harus dibaca ketika melakukan sujud sahwi, melainkan tetap membaca doa layaknya ketika melakukan sujud pada shalat wajib seperti "Subhana Rabbiyal A'la".

Cara melakukan sujud tilawah sama seperti melakukan sujud dalam shalat wajib. Setelah membaca takbir sambil bersujud dilanjutkan dengan membaca doa "Sajada wajhii lilla dzii khalaqahu wasya qqa sam'ahu wabasharahu bihaulihi wa quuwatihi". Sujud tilawah dilakukan satu kali baik dalam shalat maupun di luar shalat.

Apabila kita mendengar ada seseorang nan sedang membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah, kita disunatkan buat bertakbir lalu bersujud dan membaca doanya sinkron sabda Nabi Muhammad saw.

Dari Ibnu Umar ra. Berkata: "Sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca Alqur'an di depan kami. Ketika beliau melalui (membaca) ayat sajadah, beliau takbir lalu sujud. Kami pun sujud pula bersama-sama beliau." (HR. Turmudzi)

Berikutnya ialah cara melakukan sujud syukur. Melakukan sujud ini berbeda dengan melakukan sujud tilawah dan sujud sahwi. Sujud syukur ialah sujud sebanyak 3 kali dan melakukannya tak harus selalu menghadap ke kiblat. Kita dapat melakukan sujud syukur di luar shalat ataupun sesudah shalat ataupun ketika sedang beraktivitas setelah mendapat kebahagiaan atau syukur nikmat.

Bacaan sujud pertama ialah sebagai berikut. "Subhanallah Walhamdulillahi Walla Ilaaha Illallah Allahu Akbar" dibaca 10 x. Pada sujud kedua membaca doa sapu jagad "Rabbanaa aatina fiddunyaa hasanah waa fil aakhirati hasanah waa qinaa azabannar" dibaca sebanyak 10 x. Kemudian pada sujud ketiga membaca "Allahumma shalli alaa Sayyidinaa Muhammad waa alaa aalihii washohbihii azma'iin" dibaca 10 x.

Selanjutnya, bangkit tanpa salam. Namun, jika terjadi secara spontan, kita dapat langsung melakukan gerakan sujud secara langsung di loka nan higienis dan kudus dari hadas besar maupun kecil lalu membaca doa "Alhamdulillah wa syukurillah".



Sujud - Membantu Ibu Hamil

Bagi Ibu hamil, melakukan gerakan sujud sering dianjurkan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. Apalagi bila sang jabang bayi posisinya tak tepat di dalam rahim alias sungsang. Biasanya, setelah inspeksi USG akan diketahui posisi bayi di dalam perut ibu hamil. Jika bayi dalam posisi sungsang, risiko melahirkan normal sangat kecil sehingga ibu hamil akan disarankan memperbanyak posisi sujud.

Melakukan gerakan sujud ketika perut semakin membesar dan kehamilan semakin tinggi ialah tantangan tersendiri bagi para ibu hamil. Posisi janin nan seakan menekan perut akan menyebabkan rasa sakit nan nyelekit ketika melakukan posisi sujud.

Biasanya, sujud nan bertujuan buat membenarkan posisi bayi harus dilakukan minimal lima belas menit dalam setiap kali gerakan sujud nan dilakukan. Durasinya ini dapat ditambah setiap harinya ketika ibu hamil merasa tak kelelahan atau kesakitan.

Posisi sujudnya buat ibu hamil nan mengalami posisi janin sulit (sungsang) ialah tumit menyentuh lantai dan ketika punggung telah membungkuk, dahi harus menyentuh lantai dan sebagai penyangga ialah kedua bahu. Posisi sujud ini bagi ibu hamil akan menyiksa sebab kepala harus menyentuh lantai dan rebah sejajar dengan bahu. Jadi, sangat dianjurkan pada ibu hamil buat melakukan gerakan sujud.