Kemunculan dan Asal Usul Agama Islam

Kemunculan dan Asal Usul Agama Islam

Nama Islam semakin mencuat semenjak tragedi World Trade Center (WTC) 9/11 beberapa tahun silam. Tragedi ini mendapat perhatian dari seluruh warga global dan mendapat kecaman. Dengan isu nan dimunculkan ialah ulah terorisme, di mana para terorisme tersebut beragama Islam.

Maka Islam pun mendapat catatan baru nan kurang baik, yaitu sebagai agama terorisme. Padahal menurut sumber sejarah dan kitab sucinya, Islam ialah agama Rahmatanlillalamin (rahmat bagi seluruh alam). Walaupun awalnya bermunculan asumsi bahwa kejadian tersebut ialah perbuatan dari para teroris nan beragama Islam, tetapi seiring berkembangnya waktu, asumsi lain bermunculan. Bahkan tak sedikit nan menganggap bahwa hal tersebut ialah ulah dari sekelompok pihak nan menginginkan hancurnya reputasi agama Islam.



Asal Usul Agama Islam - Apa Itu Islam?

Secara definitif, Islam dalam bahasa Arab berarti berserah diri dan bila dikaitkan dengan agama berarti berserah diri kepada Tuhan. Sebagai salah satu agama samawi atau agama nan diturunkan dari langit, Islam ialah agama monotheism, artinya hanya percaya kepada satu Tuhan.

Tuhan bagi para pemeluk Islam ialah Allah. Dalam bahasa Indonesia, nama ini memiliki kecenderungan panggilan dan tulisan dengan agama Nasrani, namun berbeda dalam penyebutannya. Allah dalam agama Islam dibaca Alloh, sedangkan dalam agama Nasrani tetap dibaca Allah.

Islam tak sekadar agama nan mengajarkan kebaikan dan cara beribadah, namun juga mengajarkan bagaimana cara agar manusia bisa menjaga kebersihan, menjalani kehidupan sosial (bertetangga), berniaga (berbisnis), menjadi pemimpin, berkeluarga hingga bersuci. Semua ajaran agama Islam tersebut tertulis dalam kitab kudus agama Islam yaitu Al Quran beserta perkataan nabi Muhammad yaitu nabinya umat Islam nan perkataannya itu disebut dengan hadits.



Asal Usul Agama Islam - Siapakah Allah?

Dalam kitab kudus umat Islam, Al-Qur’an, Allah SWT ialah satu-satunya Tuhan nan patut disembah. Karena Tuhan memiliki sifat "Maha" sehingga "Maha" ialah puncak di atas puncak paling tinggi dari nan tertinggi.

Maka dari itu, Tuhan dalam agama Islam menekankan bahwa diri-Nya tak bermula dan sangat jauh berbeda dari segala ciptaan-Nya. Ia tak tidur, tak buta maupun tuli dan Ia memiliki 99 nama-nama baik nan disebut Asmaul Husna. Ke-99 nama baik dari Allah ini juga menunjukkan sifat Allah. Di antaranya ialah Ar Rahman nan berarti Maha Pengasih dan Ar Rahim nan berarti Maha Penyayang.

Sifat-sifat Allah ini juga tercermin dalam sifat-sifat manusia, misalnya saja Allah nan Maha Pengasih dan Penyayang juga terdapat dalam sifat manusia nan juga mempunyai sifat pengasih dan juga penyayang. Bedanya ialah bahwa sifat dari Allah tak ada batasnya. Allah maha pengasih dan memberikan kasihnya kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Berbeda dengan manusia nan pengasih, tetapi masih melihat kepada siapa dia memberikan sesuatunya. Tetapi, ada beberapa sifat nan hanya Allah sendiri nan berhak buat memilikinya.



Kemunculan dan Asal Usul Agama Islam

Islam muncul sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi umat manusia nan pada saat itu sudah tersesat dari jalan nan seharusnya. Manusia nan seharusnya menyembah Tuhan, malah menyembah berhala nan mereka ciptakan sendiri. Tata kehidupan masyarakat juga sudah tak pada tempatnya lagi di mana orang akan sangat malu jika mempunyai anak perempuan. Bahkan tak sporadis orang nan membunuh anak perempuannya sendiri buat menutupi malu. Maka melalui utusannya, sang nabi dan rasul terakhir Muhammad SAW, Allah SWT menurunkan agama Islam sebagai penyempurna agama-agama samawi sebelumnya.

Dalam ajarannya, Islam memberi arahan nan lebih manusiawi dan religius. Sehingga tercipta ekuilibrium hayati antara global dan akhirat. Umat Islam diperintahkan buat melakukan ibadah buat kepentingan akhiratnya tetapi juga disuruh buat bekerja demi kepentingan dunia. Dua hal nan tak dapat dipisahkan dalam ajaran Islam ini.

Pada proses kemunculannya di jazirah Arab, Islam mendapat perlawanan dari suku bangsa setempat. Namun, sebab kegigihan Nabi Muhammad SAW, Islam kini dikenal oleh seluruh penjuru global sebagai agama kedua nan terbanyak penganutnya setelah agama Nasrani. Bahkan pada zaman keemasannya, agama Islam merupakan agama terbesar di global dengan cakupan wilayah nan sangat luas. Pada masa keemasan ini, ilmu pengetahuan di segala bidang berkembang dengan pesat sebab di dalam agama Islam masing-masing umatnya diperintahkan buat mencari ilmu seting-tingginya sinkron dengan kemampuan mereka.



Asal Usul Agama Islam - Menjadi Islam

Untuk menjadi seorang muslim (sebutan buat penganut agama Islam), terdapat lima syarat nan harus dipenuhi. Lima syarat ini dikenal dengan sebutan rukun Islam di mana semua muslim harus melaksanakan lima syarat ini agar agamanya sempurna. Syarat nan pertama kali harus dilakukan ialah mengucapkan dua kalimat syahadat. Kalimat syahadat ini ialah sebuah kesaksian tentang adanya Tuhan nan harus disembah dan nabi nan diikuti.

Kalimat tersebut berbunyi Asyhadualailaha illallah Wa Asyhaduanna Muhammadarrasulullah , artinya "Aku Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Aku Bersaksi bahwa Muhammad ialah utusan Allah".

Kalimat syahadat ini ialah kunci pertama agar seseorang disebut sebagai muslim. Karena itu, ketika ada orang nan dulunya majemuk lain dan ingin masuk ke dalam agama Islam, hal pertama ang harus dia lakukan ialah mengucapkan dua kalimat syahadat.

Yang kedua dalam rukun Islam ialah mendirikan shalat. Shalat ialah ibadah wajib umat Islam nan dilakukan lima kali dalam sehari. Yaitu shalat subuh pada pagi hari, dhuhur pada siang hari, ashar pada sore hari, maghrib pada petang hari, dan shalat Isya pada malam hari. Ada anggaran eksklusif nan harus diikuti oleh seorang muslim dalam menjalankan shalat ini.

Yang ketiga dalam rukun Islam ialah berpuasa di bulan ramadhan. Bulan ramadhan ialah bulan pada almanak bulan nan biasa disebut dengan almanak hijriah. Pada bulan ini, semua umat Islam nan ada di seluruh global diwajibkan buat berpuasa yaitu tak makan dan minum dari subuh sampai dengan terbenamnya matahari.

Yang keempat dalam rukun islam ialah berzakat. Zakat ialah memberikan sebagian harta nan dimilikinya kepada orang lain dengan syarat nan telah ditentukan. Tujuan zakat ini ialah adanya pemerataan rezeki. Yang kaya berbagi kepada nan kurang mampu sehingga terjadi ekuilibrium dalam kehidupan.

Yang kelima ialah melaksankan ibadah haji. Ibadah haji ialah serangkaian ibadah nan dilakukan pada bulan Zulhijjah dengan syarat tertentu. Untuk melaksanakan ibadah haji ini umat Islam berkumpul di sekitar kabah dan ibadah haji ini hanya diwajibkan kepada orang nan mampu.

Pada dasarnya, tiada satu agama pun nan mengajarkan buat memerangi dengan sengaja atau menguasai satu sama lainnya. Agama hadir sebagai buku petunjuk kehidupan nan mengarahkan manusia menuju kebaikan kehidupan di global dan di akhirat.

Dan Islam, sebagai salah satu agama nan diakui di dunia, mengajarkan kebaikan lebih dari sekadar kebaikan.