Bukti Perintah Allah

Bukti Perintah Allah

Bagi umat Islam, doa sholat tahajjud diyakini memiliki peran nan sangat besar dalam upaya memohon sesuatu pada Allah SWT. Itulah mengapa, ketika seseorang merasa sedang dalam kesulitan, mereka kerap melakukan sholat nan dilakukan pada malam hari menjelang fajar tersebut.

Namun, tak banyak orang nan menyadari bahwa di balik doa sholat tahajjud, menyimpan misteri nan sangat besar. Antara lain di bidang kesehatan nan akan mampu meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Bersama dengan doa sholat tahajjud, Allah SWT memberikan berkah nan sangat besar pada manusia nan secara rutin melakukan ibadah sholat sunnah ini.



Rahasia Sholat Tahajjud

Dalam kajian ibadah, melaksanakan ibadah sholat tahajjud merupakan sebuah bentuk ketaatan umat Islam buat menjalankan perintah Allah. Sebab, nilai ibadah ini sangat besar, sebab sebagaimana hadist Nabi bahwa sholat malam memiliki pahala nan sangat besar. Sebab, sholat malam ini merupakan sholat nan ketika melaksanakannya akan disaksikan oleh seluruh malaikat nan turut mendoakan orang nan melakukannya.

Lebih jauh dari itu, melaksanakan sholat tahajjud secara rutin juga membawa akibat yan dapat dirasakan manusia saat di dunia. Hal ini berupa berkah kesehatan nan lebih baik daripada manusia nan tak pernah melaksanakan sholat tahajjud.

Dalam sebuah penelitian nan dilakukan salah satu dosen IAIN Surabaya, membuktikan bahwa melaksanakan sholat tahajjud secara rutin dapat mencegah manusia dari agresi infeksi serta ancaman penyakit kanker.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Mohammad Sholeh, pada saat melakukan penelitian buat meraih gelar doktornya. Melalui disertasi nan berjudul Pengaruh Sholat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologi : Suatu Pendekatan Psiko Neuroimunologi, Mohammad Sholeh sukses menemukan misteri di balik perintah sholat tahajjud.

Dari penelitian nan dilakukannya, sukses didapat sebuah inovasi bahwa sholat tahajjud bukan sekedar sebuah proses ibadah rohani semata. Namun lebih jauh, sholat tahajjud nan dilakukan dengan rutin, kontinyu sera khusuk dan ikhlas mampu menciptakan rangsangan di dalam tubuh. Rangsangan ini akan memicu ketahanan tubuh, terutama pada imonoglobin M, G, A sera limfositnya, nan diwujudkan dengan persepsi dan motivasi positif. Selain itu, sholat tahajjud mampu menciptakan efektivitas psikologi manusia buat dapat mengatasi masalah nan mereka hadapi.

Dalam penelitian ini, unsur ikhlas dikedepankan sebagai sebuah parameter nan sangat penting. Sebab, hal ini akan menentukan apakah aplikasi sholat tahajjud ini pada nantinya hanya sebagai ritual nan menggugurkan status sunnah muakadnya. Ataukah dapat menjadi sebuah ritual nan didasari pencerahan manusia sebagai makhluk kreasi Tuhan nan ingin mendekatkan diri pada Sang Penciptanya.

Parameter ikhlas selama ini dikatakan sulit buat diukur sebab lebih merupakan konsep psikis. Namun, dengan adanya penelitian nan berhubungan dengan sholat tahajjud ini, ikhlas dapat diukur dengan baku nan bersifat kuantitatif.

Pengukuran ini dilakukan melalui sekresi hormon kortisol. Caranya dengan melihat kondisi tubuh seseorang. Yaitu dengan membandingkan ukuran hormon kortisol pada waktu tertentu.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada 41 orang responden pada siswa SMU di sebuah pondok pesanteren. Dari 41 orang sample tersebut, didapat ada 23 orang nan dapat melakukan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Dari angka 23 orang ini, selanjutnya berkurang hanya menjadi 19 orang nan mampu melakukan sholat tahajjud selama dua bulan penuh.

Sholat ini dilakukan sejak pukul 02.00-3.30 sebanyak 11 rakaat. Pelaksanaannya ialah masing-masing dua rakaat dan empat kali salam serta tiga rakaat sekali salam. Setelah melaksanakan sholat tahajjud tersebut, pelaksana sholat tahajjud ini diambil sampel hormon kortisol mereka serta diukur pada tiga laboratorium nan berbeda.

Dari hasil pengukuran hormon kortisol ini, bisa diketahui bahwa masing-masing siswa memiliki ketahanan tubuh nan berbeda. Khususnya dari mereka nan melakukan sholat tahajjud secara ikhlas dan mereka nan melakukan secara terpaksa. Siswa nan melakukan sholat tahajjud secara ikhlas memiliki ketahanan tubuh nan lebih baik. Selain itu, mereka lebih mampu mengatasi masalah nan mereka hadapi secara stabil.

Dengan adanya hasil penelitian tersebut, bisa ditarik konklusi bahwa sholat tahajjud bukan sekedar ritual ibadah semata. Karena di dalamnya terkandung banyak muatan psikologis nan mampu memberikan pengaruh pada seseorang buat melakukan kontrol kognisi.

Seseorang nan mampu melakukan kontrol kognisi ini, memiliki kemampuan buat memperbaiki persepsi atas sesuatu dan juga motivasi secara positif. Hal ini berperan besar bagi seseorang buat terhindar dari ancaman stres menghadapi kondisi lingkungan mereka.

Seseorang nan mudah mengalami stres, akan lebih mudah terserang penyakit kanker dan juga terkena infeksi dari penyakit. Dengan demikian, sholat tahajjud ini apabila dilakukan dengan rutin dan ikhlas dapat memberikan rangsangan positif dalam diri seseorang. Lebih jauh, kondisi ini dapat menjadikan kekebalan tubuh manusia akna meningkat dan memiliki kemampuan buat menghadapi ancaman berbagai penyakit nan menyerang. Inilah nan dibuktikan dalam penelitian mengenai kegunaan sholat tahajjud nan dilakukan secara ikhlas dan diukur menggunakan parameter nan bersifat kuantitatif.



Bukti Perintah Allah

Dengan adanya penelitian dan bukti konkret mengenai fungsi dari doa sholat tahajjud tersebut, menunjukkan bahwa Allah tak semata-mata memberikan perintah ibadah buat memberatkan atau membebani manusia. justru sebaliknya, dengan melaksanakan perintah dan ajaran dari Allah, manusia diberi kesempatan buat mendapatkan kehidupan nan lebih baik melalui kesehatannya.

Di Amerika, seorang doktor nan sudah memiliki pengalaman di berbagai bidang penelitian akhirnya memutuskan buat memeluk Islam. Hal ini dilakukannya, setelah mendapatkan beberapa inovasi nan sebelumnya tak pernah dapat dikaji dengan menggunakan akal sehat.

Namun dengan menggunakan kitab kudus Al Qur’an, semua kajian nan pada awalnya tak dapat dipecahkan sukses diketahuinya. Bahkan, pada saat ini dokter tersebut memiliki sebuah klinik nan menggunakan metode pengobatan sebagaimana diajarkan dalam Islam. Untuk media pengobatannya, dirinya tak menggunakan obat-obatan kimia, namun menggunakan beberapa komponen alami nan disebutkan dalam Al Qur’an seperti madu, sari kurma atau habbatus sauda dan teknik bekam. Semua pengobatan ini diterapkannya pada klinik miliknya nan diberi nama “Pengobatan Melalui Al Qur’an”. Bahkan, sang dokter sering menyarankan para pasiennya buat berpuasa demi mendapatkan kesembuhan. Sebab, dia meyakini bahwa pada dasarnya puasa bukanlah sebuah aktivitas buat menyiksa manusia, namun sebaliknya menyehatkan manusia dengan membersihkan bagian nan tak baik.

Alasan dokter tersebut tertarik masuk Islam ialah ketika dirinya melakukan penelitian tentang urat saraf. Hal ini sebab latar belakangnya sebagai pakar urat saraf. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa ada beberapa bagian dalam urat saraf nan ada di bagian otak tubuh manusia tak dapat dimasuki oleh darah.

Padahal, darah merupakan organ nan sangat dibutuhkan manusia buat dapat hayati normal, khususnya pada bagian otak. Dalam kajiannya akhirnya ditemukan bahwa bagian nan tak dapat dialiri oleh darah tersebut, hanya dapat dialiri darah dalam posisi sujud. Dan urat tersebut hanya membutuhkan darah dalam kondisi eksklusif saja. artinya, darah akan masuk ke bagian tersebut ketika seseorang melakukan ibadah sholat dan melakukan posisi sujud sebagaimana nan diajarkan dalam Islam.