Syarat Absah Wudhu

Syarat Absah Wudhu



Fungsi Wudhu

Suci hati dan higienis jasmani merupakan salah satu wujud iman kita kepada Tuhan. Untuk itu sebelum melaksanakan ibadah shalat, kita juga harus membersihkan diri dengan cara melakukan wudhu. Karena fungsi dari wudhu ialah bukan sekadar hanya membersihkan badan dari debu dan kotoran saja. Namun juga membersihkan pikiran dari segala hal nan bersifat nafsu duniawi serta menyiapkan diri buat menghadap Allah SWT.

Cara melakukan wudhu ini juga tak hanya membersihkan badan dengan air begitu saja. Namun ada tata cara dan aturannya nan disebut dengan [kwd]rukun wudhu[/kwd], yaitu hal nan harus dipenuhi sehingga aplikasi wudhu kita menjadi sah.



Rukun Wudhu

Adapun urutan aplikasi dari rukun wudhu tersebut ialah :

1. Niat

Yaitu mengucapkan niat buat membersihkan diri dari kotoran (hadats kecil) agar bisa melaksanakan ibadah shalat nan ditujukan kepada Allah SWT. Niat ini dibacakan dalam hati ketika mulai membersihkan muka dengan air.

Perlu diperhatikan, bila ada orang nan menderita suatu penyakit sehingga mengakibatkan badannya selalu terkena hadats (misalnya air kencing dapat keluar sewaktu-waktu atau wanita nan selalu mengeluarkan darah maupun kotoran lain dari liang rahimnya), maka niat nan diucapkan hanya mengatakan bila dia berniat melakukan wudhu agar dapat melakukan kewajiban melaksanakan ibadah shalat. Jadi tak perlu mengatakan menghilangkan kotoran atau hadats.


2. Membasuh atau membersihkan muka

Yang dimaksud dengan muka ialah dimulai dari loka tumbuhnya rambut di atas dahi hingga pada dagu di bagian ujung. Kemudian buat sampingnya dimulai dari depan telinga di kedua sisi muka. Semua ini harus dapat terkena air hingga higienis serta tak ada satu benda pun nan membuat air tak bisa membasahi sebagian atau seluruh muka tersebut secara langsung.

3. Membasuh tangan

Rukun wudhu nan nomor tiga ini harus dilakukan hingga mencapai siku, baik buat tangan nan kanan maupun tangan nan kiri. Yang perlu diperhatikan pada bagian ini ialah kotoran nan berada di dalam kuku juga harus dihilangkan.

Terlebih lagi bila kotoran tersebut dapat mengkibatkan air tak mampu membasahi jari terutama di bagian ujungnya. Bila ini terjadi, maka wudhu nan kita lakukan tak absah dan akibatnya ialah shalat nan kita kerjakan juga tak sah.

4. Mengusap kepala dan rambut

Mengusap kepala dan rambut menggunakan tangan nan sebelumnya telah dibasahi dengan air. Batas dari rambut nan perlu diusap yaitu pada bagian kepala. Jadi bukan nan letaknya berada di bagian luar kepala. Jadi bila rambutnya panjang, maka rambut nan letak atau posisinya berada di bawah tengkuk tak perlu diusap.

Yang perlu diperhatikan dari rukun wudhu ini justru anggaran dari mengusap rambut ini, tak perlu menggunakan air terlalu banyak seperti keramas. Jadi hanya dibasahi saja.

5. Membasuh kaki

Seperti halnya ketika membersihkan atau membasuh tangan, kedua kaki juga harus di bersihkan dengan air hingga mencapai bagian mata kaki (bahasa Jawa : dengkul). Demikian pula dengan kuku-kuku jari kaki. Semua juga harus higienis dan tak ada kotoran sedikit pun di dalamnya.

6. Tertib

Inilah rukun wudhu nan terakhir. Yang dimaksud tertib di sini ialah ketika melakukan wudhu, harus dilakukan dengan urutan seperti nan telah disebutkan di atas. Jadi tak boleh dilakukan secara acak.



Syarat Absah Wudhu

Dalam surat Al Maidah ayat 6 disebutkan bahwa, “ Hai orang-orang nan beriman , apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”

Ayat tersebut tentu merupakan perintah nan wajib dilakukan sebelum mengerjakan shalat. Dengan melakukan rukun wudhu, Anda dapat melaksanakan shalat secara sah. Namun, ada pula beberapa syarat nan wajib dipenuhi agar wudhu nan dikerjakan menjadi sah.

1. Islam

Syarat nan pertama wajib dipenuhi agar wudhu nan dilakukan absah ialah beragama Islam. Orang nan tak meyakni agama tersebut dan melakukan wuhu tidaklah memiliki keabsahan meskipun wudhu nan dilakukan bersifat tumaninah. Jadi, jika dilakukan oleh orang kafir atau orang gila, maka wudhu pun tak absah hukumnya.

2. Berakal

Sama seperti syarat pertama, orang nan melakukan wudhu haruslah orang nan sadar dan berakal sehingga memahami maksud dan tujuan wudhu nan dilakukan. Akan lain halnya jika nan melakukan wuhu ialah orang nan tak memiliki agama atau orang nan dalam keadaan tak sadar.

3. Tamyiz dan Niat

Wudhu tak absah dilakukan oleh anak kecil nan belum mumayyiz atau tak berniat buat wudhu. Misalnya saja, orang nan berwuhu hanya buat menyegarkan anggota tubuh atau hanya buat menghilangkan kotoran nan menempel di bagian tubuh.

4. Menggunakan Air Kudus dan Mubah

Syarat nan keempat ialah menggunakan air kudus nan telah lewat sehingga jika air nan digunakan terkena najis, maka wudhu menjadi tak sah. Sementara itu, air nan mubah ialah air nan diperbolehkan buat digunakan. Misalnya saja, air nan diperoleh dengan cara merampas hak orang lain tidaklah absah dijadikan air buat berwudhu.

5. Didahului dengan Istinja dan Istijmar

Untuk memenuhi syarat wudhu, maka terlebih dahulu harus dilakukan istinja dan istijmar agar wuhu menjadi sah.

6. Menghilangkan Penghalang Air

Agar wudhu menjadi sah, Anda harus menghilangkan berbagai macam penghalang air buat sampai ke kulit, seperti halnya tanah, lilin, pasta, kotoran, cat kuku, tato, dan lain sebagainya.



Sunnah-sunnah Wudhu

Berikut ialah hal-hal nan menjadi Sunnah-sunnahnya wudhu :

1. Bersiwak

Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, maka Anda disunnahkan buat bersiwak pada saat berkumur. Hal ini tentu perlu dilakukan agar pada saat berjumpa dengan Allah, Anda memiliki kebersihan dan wewangian nan menandakan penghargaan sekaligus penghormatan kepada-Nya. Apalagi jika setelah shalat Anda melakukan ibadah mengaji.

2. Membasuh Telapak Tangan

Pada awal wudhu, Anda disunnahkan buat membasuh kedua telapak tangan Anda sebanyak tiga kali sebelum akhirnya melakukan rukun dan sunnah wudhu nan lainnya. Hal ini disebabkan oleh telapak tangan merupakan media nan digunakan buat memindahkan air wudhu ke anggota badan.

3. Berkumur-kumur Sebelum Membasuh Wajah

Sebelum membasuh paras sebagai rukun wudhu, Anda disunnahkan buat berkumur-kumur. Hal ini dilakukan sebagai bentuk niat nan sungguh-sungguh saat Anda sedang tak berpuasa. Sungguh-sungguh di sini berarti mengelilingkan air ke seluruh bagian mulut dengan menghirup air hingga pangkal hidung.

4. Menyela-nyela Janggut nan Tebal

Sunnah nan keempat ini dikhususkan buat kaum pria nan memiliki janggut tebal. Mereka disunnahkan buat menyela-nyela janggut dengan air sehingga sampai ke bagian dalamnya.

5. Mendahulukan Anggota Badan nan Kanan

Sunnah nan kelima ini memulai wudhu dari anggota badan sebelah kanan dengan niat mendahulukan segala sesuatu nan baik dan diperintahkan oleh Allah.

6. Menambah Basuhan

Menambah basuhan menjadi tiga kali tiap basuhan pada saat membasuh wajah, tangan, dan kaki ialah sunnah nan dianjurkan agar segala nan kotor di bagian tubuh dapat tersapukan dengan wudhu nan dilakukan.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hal-hal nan pertama kali perlu dipenuhi ialah syarat-syarat wudhu, setelah itu barulah Anda dapat melakukan rukun wudhu beserta sunnahnya agar wudhu menjadi absah dan tumaninah.