Peralihan Teknologi Transportasi Haji

Peralihan Teknologi Transportasi Haji

Setiap tahun umat Islam berjumpa di Mekah al-Mukaromah sebagai tamu Allah subhanahu wata’ala. Ritual itu ialah ibadah haji. Banyak makalah ibadah haji nan menjelaskan hal ini.

Pernahkah Anda berpikir bagaimana ibadah haji bisa terlaksana? Siapa di balik kelancaran ibadah haji tersebut? Banyak hal menarik di balik ibadah haji buat disimak dalam makalah ibadah haji.

Menilik sejarah ibadah haji di nusantara, di era sebelum kemerdekaan para jamaah haji nan berangkat ke kota kudus Mekah bisa dihitung dengan jari. Karena memang seorang nan berangkat haji ke tanah kudus akan menempuh perjalanan nan sangat berat. Kebiasaan masyarakat di Indonesia dulu, bila seseorang tak kembali dari perjalanannya selama satu tahun maka dipastikan dia telah meninggal dunia, dan akan dilaksanakan shalat ghaib atasnya.

Tentu kenyataan tersebut tak bisa ditemui saat ini, ditemukannya berbagai alat transportasi nan lebih cepat dan kondusif memperbesar keselamatan atas jamaah haji setiap tahunnya. Oleh sebab itu perlu diuraikan tentang jenis-jenis alat transportasi nan menunjang aplikasi haji bagi jamaah dari Indonesia.



Makna Haji

Makna lughrawi ‘Haji’ adalah menuju/mengunjungi. Etimologi bahasa Arab menunjukkan kata-kata ‘Haji’ berarti qashd artinya: bermaksud, tujuan atau mengunjungi. Secara syar’i ialah menuju baitullah mengunjungi loka eksklusif buat melaksanakan ibadah nan ditentukan pula.

Ibadah haji ialah ibadah perpaduan semua unsur. Baik kesiapan hati, harta nan cukup, dan persiapan mental serta fisik. Terakhir ialah panggilan Allah subhanahu wata’ala.

Meski banyak nan telah merasa siap menunaikan ibadah haji, namun bila belum mendapat karunia Allah SWT buat memperoleh kenikmatan beribadah haji, kecil kemungkinan niatnya itu terlaksana. Karena Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu.

Bagi setiap muslim harus mempunyai niatan buat berusaha pergi haji ke Masjidil Haram. Sebab haji merupakan sebagian dari rukun Islam, artinya posisinya krusial dalam menunaikan kewajiban dalam beragama Islam. Namun tak semua orang mempunyai kesempatan atau kekayaan buat berangkat haji. Tapi pastikan dalam diri sendiri buat bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah ini suatu saat nanti.

Ibadah haji merupakan perlambang dari persatuan kaum muslimin dalam satu akidah. Semua manusia berkumpul tak membedakan ras, rona kulit, bahasa dan wilayah asal mereka. Seluruh jamaah manunggal dalam ketaatan kepada Allah SWT. Ukhuwah islamiyyah akan sangat terasa bagi mereka nan pernah melaksanakan ibadah nan kudus ini. Tidak ada disparitas antara si kulit putih dan hitam sebagaimana nan terjadi di sebagian belahan global hingga sekarang.

Islam ialah agama nan menjunjung nilai persamaan antar manusia, semua dipandang sama kecuali dalam perihal ketakwaan kepada Allah. Ketaatan kepada Tuhan semesta ala inilah nan akan mengangkat derajat manusia di akhirat kelak, bukan dari fisik, harta, ataupun popularitas di dunia.



Peran Besar di Balik Ibadah Haji

Apabila jeli Anda bisa menyimpulkan bahwa berhaji ialah suatu ibadah gerak. Ibadah nan mengharuskan Anda aktif. Ibarat alam semesta nan telah Allah SWT ciptakan nan terus bergerak dalam rotasi dan revolusinya masing-masing.

Ibadah haji memiliki benang merah nan menyatakan bahwa dinul Islam ialah agama samawi nan selalu aktif, bergerak (harokah), perlambang perpindahan tempat, dan tak statis. Simbol revolusi dan evolusi alam semesta tercermin dari thawaf nan dilakukan oleh jemaah haji ketika mengitari ka’bah.

Ibadah haji sesungguhnya ialah manifestasi konvoi umat Islam sedunia nan terkonsentrasi di Mekah setahun sekali. Konvoi itu didukung kelancaran transportasi. Transportasi memegang peranan primer di balik skenario ibadah haji.



Peralihan Teknologi Transportasi Haji

Mungkin pernah mendengar dari kakek-nenek atau orangtua Anda, bahwa orang berhaji jaman dulu memakan waktu lama, sebab harus melakukan perjalanan jauh.

Bayangkan Anda harus melalui jalan darat hingga mencapai pelabuhan di pesisir. Kemudian melakukan pelayaran dengan kapal berhari-hari hingga berminggu-minggu buat mencapai tanah kudus Mekah di jazirah Arab.

Kemudian melewati gurun nan tak lebih ramah kondisinya, seperti perjalanan haji nan Anda lakukan sekarang. Intinya ialah sebuah konvoi nan Anda lakukan buat mencapai ridho Allah SWT.

Seolah Anda bercermin pada konduite ibunda Siti Hajar, ketika berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah saat mencari susu bagi anaknya, Nabi Ismail as. Maka muncullah ritual Sya’i itu, yakni berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.

Semua berhulu pada hal nan sama, yakni bergerak. Untuk bergerak maka memerlukan transportasi supaya mudah. Peralihan teknologi bidang transportasi berperan krusial dalam melancarkan ibadah haji Anda.



Peran dan Jenis Transportasi

Peran transportasi telah disinggung sebelumnya, lalu apa dan bagaimana transportasi itu berperan ialah sinkron dengan jenis transportasi itu sendiri. Banyak maskapai penerbangan di setiap negara merasa sangat diuntungkan dengan adanya ritual ibadah haji nan hanya dilakukan sekali dalam setahun itu.

  1. Pesawat
    Banyaknya maskapai pengangkut jemaah haji ditandai dengan adanya kepadatan lalu lintas udara nan cukup crowded di bandara King Abdul Aziz. Banyak jemaah menunggu pesawat nan delay di bandara tersebut. Terkadang memakan waktu lima hingga delapan jam.

    Di sini menunjukkan bahwa transportasi udara ialah salah satu alat transportasi primer nan membantu para jemaah haji dari semua negara dalam melaksanakan ibadah haji. Crew bandara, pilot, pramugari/pramugara terlibat dalam semua penerbangan haji.

Teknologi transportasi udara inilah nan membuat perjalanan ke tanah Arab menjadi sangat singkat dibandingkan perjalanan melalui air ataupun darat.

  1. Bus
    Bus ialah alat transportasi kedua nan dibutuhkan pula oleh jemaah ketika berada di lokasi haji. Bus berguna mengantar jemput jemaah haji dari dan ke Masjidil Haram. Rasio bus baku nan ditumpangi rata-rata ialah 1:500.

    Rasio jemaah haji Indonesia nan memanfaatkan wahana bus ini bahkan mencapai 1:700. Tidak seperti jamaah Turki nan hanya berasio 1:400. Bus pengangkut jamaah mempekerjakan puluhan supir beserta konduktornya.
  1. Taksi
    Apabila ada jemaah ketinggalan bus ke Masjidil Haram, mau tak mau menggunakan taksi. Ongkos taksi di Mekah lumayan tinggi. Sekali jalan ialah SAR15. Taksi di Mekah menjadi wahana penunjang nan membantu kemudahan perjalanan jemaah.

Secara holistik inilah nan dimaksud Allah SWT, dengan pengorbanan umat Islam dalam berhaji. Yang sekali lagi penekanannya ialah mencapai keridhoan Allah SWT. Sehingga mendapatkan predikat termasuk ke dalam golongan hamba-hambaNya nan ikhlas. Dan janji Allah ialah niscaya yakni jannah, bagi Anda nan mampu melakukan haji dengan totalitas ikhlas.

Kepulangan para jamaah haji di tanah air tentu menjadi momen nan perlu dirayakan menurut beberapa pandangan di tanah air. Rumah jamaah haji akan sesak dan penuh dengan para tamu nan ingin mendapatkan cerita atau mendengarkan kisah selama melaksanakan ibadah haji.

Bahkan tradisi di salah satu daerah di Jawa Timur, seremoni atau penyambutan orang naik haji berlangsung hingga berhari-hari hinga tujuh hari. Tak heran biaya mengadakan sambutan sering mengalahkan dana buat pergi haji itu sendiri. :)