Hikmah Penciptaan Manusia

Hikmah Penciptaan Manusia



Al Quran dan Penciptaan Manusia

Tuhan telah menciptakan manusia sebagai salah satu makhluk penghuni bumi dengan tujuan sebagai pemakmur bumi dan semata-mata menyembah dan beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Tuhanlah nan menciptakan desain rupa manusia sedemikian sempurna, bentuk paras nan cantik, fungsi tubuh nan optimal, bentuk bagian-bagian tubuh nan proporsional hingga manusia tampak sebagai makhluk nan sempurna.

Tak hanya bentuk fisik nan cukup baik Tuhan berikan kepada manusia dengan dilengkapi karunia akal pikiran dan nafsu sebagai pelengkap kesempurnaan fisik. Nikmat inilah nan menjadikan manusia lebih paripurna ketimbang makhluk-makhluk kreasi Tuhan nan lainnya. Keajaiban penciptaan manusia Harun Yahya merupakan teori nan cukup tegas melawan berbagai teori penciptaan manusia nan diungkapkan para ilmuwan barat.

Harun Yanya merupakan sosok ilmuan muslim nan terkenal dengan teori-teori sains berlandaskan pada keajaiban nilai-nilai Al Quran. Harun Yahya secara tegas menolak Teori Evolusi Darwin nan menyatakan bahwa hakikat penciptaan manusia berasal dari kera. Serta teori-teori evolusi lainnya nan jelas-jelas bertentangan dengan klarifikasi Allah swt di dalam kitab kudus Al Quran.

Keajaiban penciptaan manusia Harun Yahya menjadikan dalil-dalil tentang penciptaan manusia di dalam Al Quran sebagai alasan logis nan memuliakan manusia itu sendiri. Beberapa ayat Al Quran nan menceritakan tentang hakikat penciptaan manusia diantaranya sebagai berikut;

Firman Allah swt:

“Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging nan paripurna kejadiannya dan nan tak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu nan sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu ada nan diwafatkan dan diantara kamu ada pula nan dikembalikan dalam usia nan sangat tua (pikun) sehingga ia tak mengetahui lagi sesuatu nan telah diketahuinya….” (Qs. Al-Hajj: 5)



Hikmah Penciptaan Manusia

Secara jelas terlihat disparitas fundamental tentang hakikat penciptaan manusia nan disuarakan oleh teori-teori evolusi barat dengan hakikat nan terkandung mengenai proses penciptaan manusia di dalam Al Quran. Di dalam Al Quran, manusia diciptakan dengan penuh perencanaan, bukan sebuah kebetulan faktor alam seperti nan diungkapkan para ilmuan barat. Kejaiban penciptaan manusia Harun Yahya secar tegas membantah berbagai pemikiran barat terkait proses penciptaan manusia.

Kejaiban penciptaan manusia Harun Yahya bisa kita lihat dalam bentuk CD film dokumenter nan sudah cukup akrab di mata kita, melalui buku-buku bahkan website internet. Dengan mempelajari Kejaiban penciptaan manusia Harun Yahya ada banyak hikmah nan bisa kita peroleh terkait proses penciptaan manusia;

1. Apa nan pantas disombongkan oleh manusia?

Manusia tercipta dari asal bahan nan sama. Didunia diberikan kenikmatan nan bervariasi oleh Tuhan, sama-sama punya kewajiban buat menyembah kepada Tuhan. Manusia diciptakan dari sesuatu nan hina, yakni air mani. Apa nan pantas disombongkan? Dengan fisik atau kenikmatan nan dimiliki manusia di dunia, kerap membuat manusia lupa akan asal usul penciptaan dirinya. Padahal jika telah tiba waktunya, seperti nan dijelaskan Allah dalam surat Al-Hajj di atas, manusia akan dipanggil kembali oleh Sang Pencipta.

2. Bersyukurlah, karena Anda ialah pilihan Tuhan

Anda ialah pilihan Tuhan. Saat kita mempelajari secara biologis bagaimana ribuan sperma bersaing buat bisa mendapatkan satu buah sel telur buat dibuahi, maka Anda akan bersyukur bahwa Anda lah saat itu nan terpilih lahir ke dunia. Lahir ke dunia, menikmati indahnya hayati di global sebagai makhluk Tuhan nan dikaruniai banyak rezeki dan nikmat.

3. Semakin konfiden akan keberadaan diri sebagai makhluk kreasi Allah SWT

Dari teori nan telah dijelaskan oleh Harun Yahya akan didapatkan bahwa memang segala makhluk hayati nan ada termasuk juga manusia ialah kreasi Allah. Teori ini juga ditambahi dengan bagaimana sangat sempurnanya kreasi Allah ini sebab telah disertai dengan begitu banyak alat atau sistem tubuh nan begitu sempurna.

Dengan memahami bagaimana teori ini dijelaskan maka sejatinya akan bisa buat semakin membuat konfiden diri kita bahwa memang Allah ialah Pencipta kita dan kita ialah kreasi Allah SWT.

Dalam sebuah penciptaan, tentu ada sosok nan diciptakan sebagai hasil kreasi dan juga nan menciptakan. Dari teori ini sudah bisa dibuktikan dengan konkret dan sangat menyakinkan bahwa memang Allahlah pencipta dari semua makhluk nan ada.

Dengan ini sejatinya harus semakin bisa buat menambah keyakinan kita akan keberadaan Allah sebagai pencipta. Dan dengan itu seharusnya bisa buat membuat rasa iman nan ada di dalam diri kita menjadi lebih tebal lagi.

4. Menambah keimanan nan ada di dalam hati

Iman ialah percaya dan konfiden nan ada di dalam hati. Sehingga memang perkara iman ini ialah perkara nan erat kaitannya dengan perkara hati manusia. Namun iman ini bisa terwujud di dalam perkataan dan perbuatan dari sosok nan mengakui dirinya memiliki keimanan terhadap sesuatu.

Sebagai umat Islam nan telah dijelaskan bagaimana penciptaan manusia sebagai makhluk hayati kreasi Allah SWT maka haruslah bisa buat semakin menambah keimanan kepada Allah SWt tersebut di dalam hatinya. Semakin menyadari bahwa memang dirinya ialah kreasi Allah dan memang harus kembali kepada Allah sebagai ciptaan.

Rasa iman nan ada di dalam hati akan bisa buat mengarahkan hayati kepada apa nan seharusnya dilakukan, yaitu melakukan segala perintah Allah dan menjauhi atau menghindari buat tak sampai melakukan segala apa nan dilarang oleh Nya.dan itulah inti dari iman, yaitu penyerahan dri secara total terhadap apa nan telah ditentukan oleh Allah dalam hidupnya.

Dengan adanya benteng iman di dalam diri seseorang maka akan memberikannya jalan buat melakukan hal nan tepat. Iman di dalam hati ini akan mengarahkan pada pemahaman nan sahih mengenai apa nan seharusnya dilakukan.

Dalam teori nan telah disebutkan oleh Harun yahya mengenai penciptaan manusia sudah sangat terlihat bagaimana Allah SWT nan telah menciptaan manusia. Maka dari itu, sudah bisa buat menjawab pertanyaan, dari mana asal manusia? Yaitu dari Allah.

Ketika manusia tahu bahwa memang berasal dari Allah maka manusia tentunya akan menyeleraskan segala perbuatan di dalam kehidupannya dengan segala apa nan telah diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa nan telah dilarang oleh Allah SWT.

Hal ini juga didasarkan pada pemahaman bahwa manusia nan diciptakan oleh Allah ke bumi ini akan mengalami apa nan dinamakan dengan kematian. Kematian bukanlah akhir dari segala kehidupan manusia, justru ialah merupakan awal dari kehidupan sejati seorang manusia.

Justru kematian ini ialah awal dari fase kehidupan di mana manusia harus menerima konsekuensi dan tanggung jawab dari segala apa nan telah dilakukan semasa kehidupan dunia. Untuk itulah maka kehidupan global juga diperuntukan buat Allah SWT.

Dengan melakukan segala perbuatan di global dengan selaras dengan perintah Allah maka akan menjadikannya memiliki begitu banyak imbalan nan akan membuatnya buat masuk surga. Sebaliknya, jika di alam global ia hanya memperturutkan hawa nafsu dan mengindahkan anggaran nan telah dibuat atau dtetapkan oleh Allah kepadanya maka loka kembali baginya ialah neraka.

Setelah kematian terdapat loka kembali nan merupakan loka sejati di mana manusia akan terus berada di loka itu. Hanya ada dua loka kembali yaitu surga dan neraka. Surga ialah loka kembali kebanyakan manusia nan telah taat dan tunduk pada semua hukum atau anggaran Allah semasa hidupnya. Sedangkan neraka ialah loka buat kembalinya orang nan telah berani buat meninggalkan hukum dan ajaran Allah.

Di dalam surga akan terdapat banyak sekali kenikmatan nan ada. Semuanya ialah balasan bagi orang nan telah rela buat mengekang hawa nafsunya selama di dunia. Sedangkan di neraka, terdapat banyak sekali siksaan sebagai imbalan akan hawa nafsu nan tidak dikakang namun diperturutkan.

Itulah bagaimana sejatinya manusia menjalankan hidupnya semasa ia berada di dunia. Dengan melihat kembali apa nan menjadi hikmah dari keajaiban penciptaan manusia Harun yahya maka seharusnya bisa buat semakin menambah keimanan kita terhadap Allah SWT sebagai Pencipta seluruh makhluk hidup.