Potensi Sektor Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majalengka

Potensi Sektor Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majalengka

Majalengka ialah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat nan memiliki potensi pertanian dan perkebunan nan cukup bagus. Sebagian besar masyarakatnya masih menggantungkan hayati pada kedua sektor ini.

Kabupaten Majalengka dikaruniai dengan kekayaan alam melimpah dan huma nan subur. Sehingga sangat potensial buat pengembangan sektor pertanian dan perkebunan. Tidak heran jika kemudian kedua sektor ini menjadi perhatian primer dalam pembangunan daerah Majalengka, disamping sektor-sektor lain nan berorientasi bisnis, seperti pariwisata, industri, kelautan, jasa, dan lain-lain.



Mengenal Kabupaten Majalengka Lebih Dekat

Secara geografis Kabupaten Majalengka terletak di kawasan Timur Provinsi Jawa Barat. Lebih kurang 50% topografi wilayahnya merupakan perbukitan dan pegunungan (dataran tinggi bergelombang) dan sisanya ialah dataran rendah. Luas wilayah 120.424 Ha atau 3,65% dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan.

Majalengka terletak kira-kira 279 km dari Ibu kota negara, Jakarta dan 91 Km dari Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa posisi wilayah Kabupaten Majalengka sangat strategis dan bagus buat eksistensi daerah ini baik di taraf nasional maupun taraf regional.

Secara administratif Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 23 kecamatan, dengan 318 Desa dan 13 Kelurahan. Dengan batas-batas wilayah, yaitu sebagai berikut.

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu.
  1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Kuningan.
  1. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
  1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

Secara umum, citra topografi wilayah Kabupaten Majalengka, antara lain sebagai berikut.

  1. Dataran rendah dengan ketinggian antara 20-100 meter dpl. Memiliki kemiringan tanah antara 5% hingga 8%. Daerah dengan topografi seperti ini meliputi Kecamatan Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah. Kecuali di Kecamatan Majalengka terdapat beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15% - 25%.
  1. Daerah perbukitan nan bergelombang dengan ketinggian 300-700 meter dpl. Kemiringan tanah antara 15% hingga 40%. Daerah dengan topografi seperti ini meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka.
  1. Daerah perbukitan terjal dengan ketinggian antara 400-2000 meter dpl. Kemiringan tanah berkisar antara 25%-40%. Daerah dengan topografi ini meliputi di sekitar Gunung Ciremai, sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, dan Kecamatan Cikijing bagian utara, serta daerah sekitar Gunung Cakrabuana yaitu Kecamatan Bantarujeg dan Lemahsugih.

Beberapa faktor pendukung pengembangan potensi ekonomi sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Majalengka, antara lain sebagai berikut.



Jenis Tanah

Jenis tanah nan terdapat di Kabupaten Majalengka secara generik ialah tanah latosol, podsolik, grumusol, aluvial, regosol, dan mediteran. Jenis-jenis tanah ini merupakan kunci krusial nan menentukan kesuburan tanah bagi keberlangsungan kegiatan di sektor pertanian.



Curah Hujan

Kabupaten Majalengka memiliki curah hujan rata-rata 2.400 mm/tahun - 3.800 mm/tahun dengan hari hujan rata-rata 11 hari hujan per bulan.



Angin

Angin bertiup dari arah selatan dan tenggara, kecuali bulan April hingga juli, angin bertiup dari arah barat laut. Kecepatan angin berkisar antara 3-6 knot (1 knot setara dengan 1.285 m/jam)



Aspek Hidrologis (air)

Potensi Sumber Daya Air di Kabupaten Majalengka, antara lain sebagai berikut.

  1. Air permukaan, contohnya mata air, sungai, danau, waduk, rawa-rawa.
  1. Air tanah, seperti sumur bor, sumur pompa, dan sebagainya.
  1. Air hujan.

Selain itu, di Kabupaten Majalengka juga sudah dibangun beberapa jaringan irigasi nan terdiri dari 634 unit bangunan bendungan, 1.015 unit bangunan embung air, 578.519 km saluran air, dan 483.471 km saluran pembuang air.



Pola Penggunaan Lahan

Pola penggunaan huma nan ada di Kabupaten Majalengka, antara lain huma pekarangan, pesawahan dengan irigasi teknis, pesawahan dengan irigasi non teknis, tegalan/kebun, ladang/huma, padang penggembalaan, rawa, tambak dan kolam, perkebunan, hutan rakyat, dan lain-lain.

Kondisi geografis dan topografis wilayah Kabupaten Majalengka di atas menggambarkan bahwa daerah ini memiliki potensi nan cukup bagus buat pengemabangan sektor pertanian dan perkebunan.



Potensi Sektor Pertanian Kabupaten Majalengka

Hingga saat ini, sektor pertanian masih memegang peranan krusial dalam perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Majalengka. Kondisi geografis dan wahana irigasi nan memadai membuat sektor ini tetap menjadi tulang punggung pembangunan Kabupaten Majaleng.

Secara umum, potensi unggulan sektor pertanian di Kabupaten Majalengka khususnya subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura, antara lain sebagai berikut.



Komoditas Unggulan Tanaman Pangan

Majalengka mengunggulkan tiga jenis komoditas tanaman pangan, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Tiga komoditas tanaman pangan ini menjadi komoditas favorit nan banyak ditanam oleh petani. Selain sebab teknis penanaman sudah generik dan turun temurun dikembangkan oleh masyarakat, ketiga komoditas ini juga merupakan komoditas nan sangat laku dan diminati pasar. Ada citra luas tanam dan produktivitas tiga tanaman pangan unggulan di Kabupaten Majalengka tersebut, antara lain sebagai berikut.

Tanaman Padi

Ada beberapa rincian pengembangan tanaman padi per tahun 2010, yaitu Luas tanam 102.596 hektar, luas panen 103.396 hektar, produksi 614.390 gabah kering giling. (gkg) atau 59,42 kuintal/ha.

Tanaman Jagung

Dengan rincian per tahun 2010, yaitu luas tanam 18.938, luas panen18.575 hektar, produktivitas 60,85 kuintal/ha. Sentra penanaman tersebar di Kecamatan Majalengka, Bantarujeg, Maja, Argapura, Banjaran, Talaga, Cikijing, dan Lemahsugih.

Kedelai

Sentra penanaman tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Majalengka, Cingambul, Jatiwangi, Dawuan, Kasokandel, Ligung, Leuwimunding, Bantarujeg, Palasah dan Lemahsugih. Luas tanam 2.350 hektar, luas panen 2.348 hektar dan produktivitas 11,34 kuintal/ha.

Komoditas Holtikultura

Selain menjadi komoditas pertanian dan perkebunan, Majalengka juga menjadi sentra penghasil komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Adapun komoditas hortikultura unggulan Kabupaten Majalengka, antara lain sebagai berikut.

Bawang Merah

Sentra penanaman meliputi Kecamatan Argapura, Cingampul, Rajagaluh, Kertajati, Jatitujuh, Kadipaten, Dawuan, dan Majalengka. Luas tanam mencapai 2.558 ha, luas panen 2.562 ha dan capaian produktivitas 89,29 kuintal/ha.

Cabai Besar

Sebaran penanaman meliputi Kecamatan Ligung, Banjaran, dan Kertajati. Luas tanam 1.185 ha, luas panen 2.974 dan produktivitas mencapai 14,28 kuintal/ha.

Kentang

Sentra penanaman di Kecamatan Banjaran dan Argapura. Luas tanam mencapai 839 ha, luas panen 929 ha dan produktivitas mencapai 127,71 kuintal/ha.

Mangga Gedong Gincu

Sentra penanaman tersebar di Kecamatan Kertajati, panyingkiran, Majalengka, Jatiujung, dan Lingung. Luas tanam mencapai 2.027,30 ha, luas panen 531,41 ha dan produktivitas 61,84 kuintal/ha.

Durian

Sentra penanaman tersebar di Kecamatan Sindangwangi, Sukahaji, Leuwimunding, Sindang, dan Rajagaluh. Luas tanam mencapai 1.795,47 ha, luas panen 203,48 dan produktivitas mencapai 48,82 kuintal/ha.

Jambu Biji

Jambu biji termasuk salah satu komoditas unggulan di Kabupaten majalengka. Sentra penanaman komoditas ini tersebar di Kecamatan Panying dan Cikijing. Luas tanam komoditas ini mencapai 431,09 ha, luas panen 412,44 ha dan produktivitas 68,31 kuintal/ha.



Potensi Sektor Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majalengka

Komoditas unggulan kehutanan Kabupaten Majalengka meliputi aneka kayu dan madu. Sentra kayu di Kabupaten Majalengka terdapat di beberapa Kecamatan berikut, yaitu Kecamatan Kertajati, Cigasong, Majalengka, Talaga, dan Sindang.Produksi Kayu Kabupaten Majalengka mencapai 9.683,19 meter kubik. Sementara sentra lebah madu tersebar di Kecamatan Lemahsugih, Argapura dan Maja, dengan produktivitas mencapai 11.564 kilogram.

Sementara buat komoditas perkebunan, Kabupaten Majalengka mengunggulkan komoditas, antara lain sebagai berikut.

  1. Teh. Sentra penanamannya tersebar di Kecamatan Lemahsugih, Rajagaluh, dan Malausma.
  1. Tembakau. Sentra penanamannya tersebar di Kecamatan Bantarujeg dan Lemahsugih.
  1. Kopi. Sentra penanamannya terdapat di di Kecamatan Lemahsugih, Argapura dan Talaga.
  1. Cengkeh. Sentra penanamannya terdapat di Kecamatan Banjaran, Lemahsugih, Maja, dan Argapura.
  1. Tebu. Sentra penanaman tersebar di Kecamatan Panyingkiran dan Kertajati.