Jenis-jenis Khutbah

Jenis-jenis Khutbah

Pengertian khutbah bisa kita jajak secara bahasa dan secara istilah. Secara bahasa, khutbah artinya 'perkataan nan disampaikan di atas mimbar'. Sementara menurut istilah, khutbah ialah perkataan nan mengandung nasihat dan pedagogi dari seseorang.

Berdasarkan pengertian di atas, kita bisa mengetahui bahwa khutbah ialah pesan atau nasihat-nasihat agama nan disampaikan secara lisan di hadapan orang banyak dengan bahasa nan meyakinkan dan argumen-argumen nan kuat serta memberikan pengaruh kepada pendengar. Orang nan menyampaikan khutbah disebut khatib.

Dalam agama Islam, khutbah merupakan salah satu pokok dalam penyebaran agama Islam. Sejak Islam mulai datang, khutbah ialah salah satu media penyampaian Islam nan dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. kepada para pengikutnya.

Nabi Muhammad selalu menyebarkan ajaran Islam dengan cara berkhutbah. Karakter khutbah Rasulullah dikenal efektif dan tak bisa dipatahkan. Setelah Rasulullah tiada, khutbah dilanjutkan oleh para sahabat, tabiin , tabiut tabiin hingga sampailah khutbah ajaran agama Islam kepada kita.



Khutbah, Tablig, dan Dakwah

Khutbah, tabligh, dan dakwah memiliki persamaan, yaitu menyampaikan ajaran Islam. Sebagaimana nan diketahui, khutbah ialah perkataan nan mengandung nasihat dan pedagogi dari seseorang. Tablig dan dakwah memiliki pengertian nan hampir sama. Tabligh secara bahasa ialah 'menyampaikan', yaitu menyampaikan syariat Islam atau anggaran dalam Islam kepada umat Islam buat kebahagiaannya di global dan di akhirat.

Dakwah ialah menyeru atau mengajak umat manusia kepada ajaran Islam dan mengajak umat buat beriman kepada Allah. Orang nan berdakwah dinamakan dai.



Khutbah nan Sinkron dengan Tuntunan Rasulullah

Khutbah Rasululah saw. dimulai ketika ia mendapatkan wahyu buat menyebarkan agama Islam, walau dilakukan secara bertahap. Dalam menyampaikan tugas kerasulannya, beliau selalu memberikan panduan atau tuntunan kepada umat Islam buat diikuti dan diamalkan. Tidak terkecuali dalam menyampaikan khutbah. Untuk menyampaikan khutbah, seorang khatib harus memerhatikan tuntunan dari Rasulullah sebagai panutan dalam menyampaikan selebaran Allah.

Khutbah Rasulullah selalu dimulai dengan hamdalah , shalawat dan salam kemudian mengucapkan ' amma ba'du . Hal tersebut dijelaskan oleh Imam Ibnul-Qayyim nan mengatakan bahwa Rasulullah tak pernah menyampaikan khutbah kecuali beliau memulainya dengan hamdalah, dua kalimat syahadat dan menyebut dirinya dengan namanya.

Para ulama, terutama nan tergabung dalam madzhab Syafi'i menetapkan bahwa isi khutbah nan sinkron dengan tuntunan Rasulullah terdiri atas lima rukun, yaitu:

1. Membaca hamdalah ;

2. Membaca shalawat;

3. Berwasiat dalam keimanan dan ketakwaan;

4. Membaca ayat Al-Quran.

5. Berdoa buat kaum muslimin



Jenis-jenis Khutbah

Khutbah nan berisi nilai-nilai keagamaan memiliki beberapa jenis nan disesuaikan dengan kondisi dan keadaannya. Dalam Islam, khutbah terdapat enam jenis, di antaranya ialah khutbah Jumat, khutbah Idain, yaitu khutbah Idul Fitri, khutbah Idul Adha, khutbah Istisqa, khutbah gerhana dan khutbah nikah.



Khutbah Jumat

Khutbah Jumat sebagaimana namanya maka dilakukan pada hari Jumat ketika dilaksanakannya salat Jumat. Salat dan khutbah Jumat merupakan satu kesatuan dan khutbah Jumat ialah salah satu rukun dalam salat Jumat.

Khutbah Jumat dilaksanakan sebelum salat Jumat. Ketika azan Zuhur berkumandang, maka khatib naik ke mimbar buat melaksanakan khutbah Jumat. Khutbah pertama dilakukan khatib dengan berdiri kemudian Khatib duduk sebentar di antara dua khutbah. Dilanjutkan ke khutbah kedua. Setelah selesai khutbah, Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat buat melaksanakan salat Jumat.

Para ulama menetapkan syarat-syarat khutbah Jumat, di antaranya sebagai berikut.

  1. Khutbah dilakukan sebelum salat Jumat.
  2. Khutbah dilakukan setelah masuk waktu salat.
  3. Khutbah disampaikan dengan berdiri.
  4. Duduk di antara dua khutbah.
  5. Dalam keadaan kudus dari hadats.

Khutbah Jumat pada intinya berisi nasihat-nasihat bagi umat Islam. Khutbah Jumat biasanya diisi dengan pujian-pujian buat Allah, doa bagi umat Islam, janji dan ancaman Allah dan Rasul-Nya, dan semua nan dapat memotivasi melakukan ketaatan atau mencegah dari kemaksiatan.



Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha

Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha dilakukan setelah selesai salat. Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam nan jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah setelah sebelumnya, yaitu di bulan Ramadhan melaksanakan puasa sebulan penuh.

Biasanya dalam khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah, tentang makna kesucian diri, tentang nilai-nilai ketakwaan diri, atau tentang kewajiban bersilaturahmi. Sementara itu, Idul Adha merupakan hari raya kedua umat Islam sebagai bentuk penghormatan bagi mereka nan melaksanakan ibadah haji nan jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah.

Pada hari Idul Adha, terjadi peristiwa kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pada hari itu pula para jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Materi nan biasa dijelaskan dalam khutbah Idul Adha di antaranya mengenai hukum-hukum dan makna berkurban, kegunaan sosial dari berkurban, atau tentang pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam ketaatannya menjalankan perintah Allah.



Khutbah Istisqa

Khutbah Istisqa dilakukan setelah salat Istisqa dilaksanakan. Salat Istisqa sendiri ialah salat sunah berjamaah nan dilakukan buat meminta hujan. Tiga hari sebelum salat Istisqa dilaksanakan, seorang pemimpin seperti ulama atau aparat pemerintah terlebih dahulu menyeru kepada masyarakat buat beribadah dan bertaubat.

Salat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian dilanjutkan dengan aplikasi khutbah sebanyak dua kali oleh seorang khatib. Khutbah dalam salat Istisqa memiliki karakteristik tertentu, seperti khatib disunahkan memakai selendang.

Pada khutbah pertama, khatib hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali. Isi khutbah hendaknya berisi tentang ajakan buat bertobat dan memohon kepada Allah agar doa dikabulkan. Pada khutbah kedua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi makmum) dan berdoa bersama-sama. Pada saat berdoa, hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.



Khutbah Gerhana

Khutbah gerhana dilakukan setelah salat gerhana, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari. Salat gerhana sendiri ialah salat sunah nan dilakukan ketika terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan dengan tata cara dan gerakan tertentu.

Setelah melaksanakan salat gerhana kemudian dilanjutkan dengan khutbah. Hal tersebut sinkron dengan perkataan Rasulullah nan diriwayatkan oleh Aisyah, ia berkata: " Sesungguhnya Nabi Muhammad saw, ketika selesai shalat, dia berdiri menghadap manusia lalu berkhutbah ."

Isi dari khutbah gerhana biasanya mengenai tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah sebagai pemilik alam semesta dan seluruh isinya.



Khutbah Nikah

Khutbah nikah dianjurkan buat dilakukan sebelum aplikasi ijab kabul yang dilakukan oleh seorang ustaz atau seorang ulama. Hukum aplikasi khutbah nikah ini ialah sunah. Khutbah nikah biasanya berisi tentang nasihat-nasihat bagi calon pengantin pria dan wanita tentang bagaimana kehidupan berumah tangga atau tentang hak dan kewajiban suami istri.

Khutbah merupakan penyampaian ajaran agama nan dilakukan oleh seorang khatib. Sebelum melaksanakan khutbah, hendaknya seorang khatib harus memiliki kesiapan baik persiapan fisik maupun materi agar khatib menguasai materi nan akan disampaikan. Jika diperlukan, seorang khatib dapat melakukan latihan terlebih dahulu sebelum melaksanakan khutbahnya.

Untuk memudahkan para jamaah dalam menyerap khutbah nan disampaikan, hendaknya seorang khatib dalam menyampaikan khutbah menggunakan bahasa nan mudah dipahami dan dengan suara nan jelas dan tegas agar para jamaah bisa mengerti dan tujuan khutbah tercapai.