Kisah Nabi Isa - Awal Kenabian

Kisah Nabi Isa - Awal Kenabian

Kisah Nabi Isa a.s bisa ditemukan di dalam kitab kudus Al-Quran, terutama dalam surat ke-19, yakni Maryam. Dalam Al-Quran, Nabi Isa a.s disebut sebagai Isa, Putra Maryam, Isa Putra Maryam, dan Al-Masih. Nabi Isa a.s diturunkan di tengah-tengah kaum Yahudi sekitar 600 tahun sebelum Nabi Muhammad Saw. diturunkan ke tengah-tengah bumi Arab.

Berbicara tentang Kisah Nabi Isa tentu tidak dapat kita lepaskan dengan kejadian ajaib nan hanya dapat dilakukan oleh Allah Swt. Bagaimana tidak? Isa ialah seorang nabi nan terlahir dari rahim seorang gadis perawan bernama Maryam. Perempuan bernama Maryam binti Imran ialah seorang gadis nan hayati dalam keadaan higienis dan suci. Sebuah kehidupan nan dipuji Allah Swt. melalui firman-Nya dalam surat At-Thamrin ayat 12:

"Dan (Ingatlah) Maryam putri Imran nan memelihara kehormatannya, maka ditiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami. Dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya. Dan ialah dia termasuk orang-orang nan taat." (QS. At-Thamrin: 12)



Kisah Nabi Isa - Kelahiran Sang Nabi

Ketika Maryam menginjak usia remaja, ia keluar dari rumah menuju ke arah timur dari Baitul Maqdis. Tiba-tiba, di bawah pohon nan rindang, ia dikejutkan oleh kemunculan seorang lelaki tampan dan gagah. Melihat Maryam nan sangat risi dengan kedatangannya, lelaki itu kemudian menjelaskan tentang siapa dia sebenarnya.

Lelaki itu ialah Malaikat Jibril nan diutus oleh Allah Swt. buat memberikan anak nan suci, nan diberi derajat kenabian dan hikmah dari Allah Swt. Setelah mengetahui sosok lelaki nan mendatanginya, Maryam menjadi tenang dan menyetujui apa nan telah dikehendaki Allah. Setelah itu, Jibril meniupkan ruh ke dalam rahimnya.

Pertemuan Maryam dan malaikat Jibril terkait kisah Nabi Isa ini disebutkan di dalam Al-Quran (QS Maryam: 19 - 21):

"Dia (Jibril) berkata, 'Sesungguhnya saya ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, buat memberimu seorang anak laki-laki nan suci'".

"Maryam berkata, 'Bagaimana aka nada bagiku seorang anak laki-laki, sedangkan tak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan saya bukan (pula) seorang pezina!'".

"Jibril berkata, 'Demikianlah. Tuhanmu berfirman, 'Hal itu ialah mudah bagi-Ku; dan agar bisa Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu ialah suatu perkara nan sudah diputuskan.'"

Demikianlah kisah Nabi Isa dimulai dengan Maryam nan mengandung Nabi Isa a.s tanpa disentuh seorang lelaki pun. Dari semua perempuan nan ada di bumi ketika itu, Allah Swt. memilih Maryam buat memikul tanggung jawab dan ujian ini. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala wanita di global (yang semasa dengan kamu)." (QS Ali Imran: 42)

Setelah positif mengandung, Maryam mengasingkan hidupnya ke loka nan jauh buat menyelamatkan kandungan sekaligus menghindari cemoohan orang nan sudah niscaya akan diterimanya. Ia pergi ke suatu loka sejuk dan nyaman di suatu bukit nan jauh dari Baitul Lahm. Di loka inilah, Isa dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh afeksi dari ibunya, Maryam.



Kisah Nabi Isa - Mukjizat Pertama Sang Nabi

Kelahiran Nabi Isa ialah sebuah perjuangan jihad nan berat bagi Maryam. Dalam kisah Nabi Isa di Al-Quran, Maryam sempat merasa bersedih hati sebab kesakitan nan luar biasa saat ia melahirkan Nabi Isa sendirian di bawah pohon kurma. Allah memudahkan kelahiran Nabi Isa dan membesarkan hati Maryam melalui Jibril sebagai perantara-Nya.

Selepas bayinya lahir, Maryam turun dari bukit dan kembali ke Baitul Lahm. Di sana, seperti nan sudah diduga, orang-orang mencemoohnya sebagai perempuan pezina. Melalui Jibril, Allah memerintahkan Maryam buat tak menggubris cemoohan orang-orang, bahkan buat tak berbicara sepatah kata pun.

Ketika orang-orang menyerbunya dengan berbagai pertanyaan, Maryam hanya menunjuk Nabi Isa nan berada dalam gendongannya. Lantas bayi tersebut berbicara:

"Sesungguhnya saya ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan saya seorang nabi. Dan Dia menjadikan saya seorang nan diberkati di mana saja saya berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku buat (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama saya hidup, dan berbakti kepada ibuku. Dan Dia tak menjadikan saya seorang nan arogan lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dlimpahkan kepadaku pada hari ku dilahirkan, pada hari saya meninggal, dan pada hari saya dibangkitkan kembali." (QS Maryam: 30 - 33)



Kisah Nabi Isa - Awal Kenabian

Saat berusia 30 tahun, Nabi Isa a.s berkunjung ke rumah Yahya bin Zakariyah nan oleh orang-orang Nasrani dijuluki Yohanna Pembaptis. Lalu, Yahya memandikan Isa dengan mandi tobat nan dalam istilah Nasrani disebut "baptis".

Setelah itu, Malaikat Jibril turun kepadanya dan menyuruhnya pergi ke gurun pasir. Setelah selama 40 hari berada di gurun pasir tanpa makan ataupun minum, Nabi Isa diberi wahyu oleh Allah Swt. berupa kitab kudus bernama Injil.

Dalam Al-Quran, diceritakan tentang kenabian Nabi Isa a.s:

"Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata: 'Wahai Bani Israil, sesungguhnya saya ialah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab nan turun sebelumku, yakni Taurat, dan memberi kabar gembira tentang akan datangnya seorang rasul sesudahku nan bernama Muhammad (Ahmad)." (QS. Ash-Shaaf: 6)

Dalam kisah Nabi Isa , semasa beliau menyebarkan ajarannya, tak sedikit cobaan nan ia dapatkan dari cemoohan mereka nan kafir. Akan tetapi, sebagaimana Nabi dan Rasul nan lain, Nabi Isa juga memiliki pengikut-pengikut nan saleh lagi setia nan meyakini ajarannya. Mereka selalu ada di sisi Nabi Isa dan membantunya berdakwah di tengah cemoohan mayoritas kaum Yahudi. Para pengikut ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ash-Shaff ayat 14:

"... sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya nan setia, 'Siapakah nan akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?' Pengikut-pengikut nan setia itu berkata, 'Kamilah penolong-penolong agama Allah', lalu segolongan Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir..."



Kisah Nabi Isa - Perihal Penyaliban

Sebagai orang Islam, kita harus meyakini tentang kebenaran Al-Quran nan menceritakan bahwa nan disalib itu bukanlah Nabi Isa, melainkan orang Yahudi bernama Yudas Eskariot nan diserupakan dengan Nabi Isa oleh Allah Swt. Yudas Eskariot ialah seorang pengikut setia Nabi Isa nan berkhianat pada akhirnya dengan berpihak kepada orang-orang kafir. Dalam Al-Quran, disebutkan:

"Dan Karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Putra Maryam, Rasul Allah. Padahal, mereka tak membunuhnya dan tak pula menyalibnya, tetapi nan mereka bunuh ialah orang nan diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang nan berselisih paham tentang pembunuhan Isa benar-benar dalam keragu-raguan tentang nan dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka." (QS. An-Nisa: 157)



Kisah Nabi Isa - Berbagai Mukjizat Sang Nabi

Semasa hidupnya, Nabi Isa memiliki beberapa mukjizat seperti nan diterangkan dalam Al-Quran. Di antara Mukjizatnya itu ialah sebagai berikut.

  1. Dapat berbicara ketika masih dalam buaian ibunya.
  2. Dapat menghidupkan orang nan sudah mati.
  3. Dapat menghidupkan burung nan terbuat dari tanah.
  4. Dapat menyembuhkan orang nan buta sejak kecil.

Mukjizat-mukjizat Nabi Isa ini juga dipaparkan dalam Al-Quran, terutama bahwa Nabi Isa melakukan semua mukjizatnya dengan seizing Allah:

"... 'Hai Isa Putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu bisa berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis hikmah Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) nan berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniupkan kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) waktu kamu menyembuhkan orang nan buta sejak dalam kandungan ibu dan orang nan berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang wafat dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalagi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan nan konkret lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, 'Ini tak lain melainkan sihir nan nyata.'" (QS Al-Maidah: 110)



Kisah Nabi Isa - Nabi Tanpa Bapak

Di antara kekuasaan Allah nan maha hebat ialah dengan terciptanya Adam tanpa bapak dan ibu, menciptakan Hawa tanpa ibu dan menciptakan Isa tanpa bapak, serta menciptakan manusia lain dari bapak dan ibu.

Ketika Allah Swt hendak menciptakan Nabi Isa as , Ia mengutus malaikat jibril, nan berwujud menyerupai manusia, supaya mengunjungi Maryam. Pada waktu Jibril datang Maryam sedang menyendiri di sebelah timur rumahnya.

Tatkala Maryam melihat jibril, ia pun memohon konservasi kepada Allah Swt, supaya malaikat jibril menjauh darinya.

Malaikat Jibril menjawab, ia ialah utusan Allah Swt buat menyampaikan bahwa Dia mengaruniai Maryam seorang anak laki-laki nan kelak akan menjadi Nabi, Jibril berkata " Sesungguhnya saya ialah utusan Tuhanmu buat mengaruniaimu seorang anak laki-laki nan suci".

Dengan perasaan kaget Maryam menjawab apa nan Jibril katakan "Bagaimana saya dapat mempunyai anak, sedang manusia tak pernah menyentuhku dan bukanlah saya seorang untuk nan keji."

Dengan lantang jibril menjawab, "Ini ialah perkara nan remeh bagi Allah Swt. Allah Menghendaki hal itu agar menjadi tanda bagi manusia atas kekuasaan-Nya dan sebagai rahmat bagi siapa nan beriman kepada-Nya dan ia telah memutuskan buat mejadikannya dan itu niscaya terjadi"

Akhirnya Maryam pun hamil. Hingga tiba waktu bersalin, ia pun mendatangi sebuah pohon kurma dan melahirkan di bawahnya. Kemudian, ia pergi membawa bayi Isa kepada kaumnya. Sayangnya, mereka beranggapan bahwa bayi itu ialah hasil interaksi gelap.

Pada waktu itu orang-orang ingin menghukum Maryam dengan merajamnya. Namun, Maryam memberi isyarat kepada mereka buat bertanya kepada bayinya.

Orang-orang itu berkata,"Bagaimana kami dapat berbicara dengan seorang bayi?" Ternyata bayi Isa menjawab:"Sesungguhnya saya ialah hamba Allah, dia memberiku kitab (Injil), menjadikan saya sebagai nabi, dan memberkati saya di manapun saya berada.

Serta berwasiat kepadaku agar saya mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat selama saya hidup, berbakti kepada ibuku dan tak menjadikan saya sebagai orang arogan nan sengsara. Dan selamatlah atasku pada hari saya di lahirkan dan ketika saya dilahirkan dan ketika saya wafat serta saya di bangkitkan dalam keadaan hidup." Setelah itu barulah orang-orang menyadari kesucian Maryam.



    Pemberitahuan Tentang Kedatangan Nabi Terakhir Muhammad Saw.

    Diantara tugas Nabi Isa ialah memberitahukan tentang kedatangan nabi terakhir sesudahnya nan bernama Ahmad, yaitu Nabi Muhammad Saw.

    Tatkala Isa anak Maryam berkata: "Hai Bani Israel, sesungguhnya saya ialah utusan Allah kepadamu buat membenarkan taurat nan ada di hadapanmu, dan memberitahukan kedatangan seorang rasul nan akan datang sesudah aku, bernama Ahmad. " (QS.As-Shaf Ayat 6)



    Pembantu-pembantu Nabi Isa

    Pada saat itu kaumnya masih banyak nan membangkang dan kafir terhadap ajarannya, kecuali sebagian orang saja. Ketika itu Nabi Isa berseru kepada kaumnya, "Siapakah nan mau menjadi pembantu-pembantuku buat membela ajaran Allah?"

    Maka murid-murid Nabi Isa menyambut seruannya, dan mengumumkan keimanan mereka dengan berani, walaupun hanya terdiri dari beberapa orang.

    Para pembantu Nabi Isa as itu sangat sedikit. Mereka berjumlah 12 orang, dan mereka dinamakan Al-Hawariyin.

    Allah Swt Berfirman : Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah nan akan menjadi penolong-penolongku buat (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami ialah orang-orang nan berserah diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa nan telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, sebab itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang nan menjadi saksi (tentang keesaan Allah)." (Q.S Ali Imran Ayat 52-53)



    Akhir Kehidupan Nabi Isa as

    (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang nan kafir, dan menjadikan orang-orang nan mengikuti kamu di atas orang-orang nan kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal nan selalu kamu berselisih padanya ." (Q.S Al-Imran ayat 55)

    Arti mematikanmu adalah saya menetapkan ajalmu, dan tak menjadikan seseorang nan akan membunuhmu, maka di sini menunjukkan terpeliharanya Al-Masih dari musuh-musuhnya.

    Kebanyakan pakar tafsir menyebutkan bahwa Allah mengangkat Isa dengan tubuh dan ruhnya kepada-Nya.

    Dalam hadis benar menyebutkan, bahwa Isa akan turun ke bumi sebagai salah satu tanda akan datangnya hari kiamat. Turunnya Isa di tengah-tengah umat islam dan menetapkan syariat islam, nan bersumber dari kitab Allah (Al-Quran), yaitu membersihkan bumi dan memenuhunya dengan keadilan setelah dipenuhi dengan kejaliman.

    Pendapat kedua dari para pakar tafsir ialah, bahwa Isa hayati hingga Allah mematikan dia, sebagaimana Allah mematikan nabi-nabinya. Dijelaskan dalam hal pengangkatan sesudah kematian, terdapat pada firman Allah Ta'ala ("Akan tetapi Allah mengangkat kepada-Nya").

    Ia mengangkat derajat di sisi Allah sebagai mana Allah berfirman kepada idris "Dan Kami telah mengangkatnya ke prestise nan tinggi" . (Q.S Maryam Ayat 57)

    Nah, itulah sepenggal cerita tentang kisah Nabi Isa nan diyakini sebagai Tuhan oleh pemeluk agama Kristen. Semoga bermanfaat!