Saat Berjangkitnya Penyakit

Saat Berjangkitnya Penyakit

Hama dan penyakit tanaman sekan menjadi hal nan tak mungkin dipisahkan dengan global budidaya. Setiap hendak melakukan budidaya, hama dan penyakit selalu saja muncul sebagai musuh utama. Demikian halnya dalam usaha budidaya tanaman bawang merah.

Tidak selamanya tanaman bawang merah bisa berjalan lancer dan sehat, serta menghasilkan panen nan memuaskan. Akan tetapi, ada saja gangguan dari nan namanya hama dan penyakit. Untuk itu, pengendalian terhadap hama dan penyakit absolut buat dilakukan.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengupas semua hal nan berkaitan dengan hama dan penyakit tanaman bawang merah. Ya, penulis akan mengupas tuntas saat berjangkitnya hama dan penyakit hingga cara nan paling efektif buat memberantasnya. Bagi Anda nan penasaran, silakan lanjutkan membaca artikel dari awal sampai akhir.



Saat Berjangkitnya Hama

Dalam proses pertumbuhan bawang merah semenjak pembibitan hingga menjadi umbi besar tak pernah lepas dari gangguan hama. Hama pada tanaman bawang merah ada nan menyerang pada siang hari, ada nan menyerang pada malam, hari, dan ada pula nan menyerang pada siang dan malam hari. Hama nan menyerang pada siang hari biasanya aktif pada siang hari dan pasif pada malam hari.

Hama nan aktif pada siang hari misalnya ulat daun dan ulat umbi. Hama tersebut merusak dan memakan tanaman nan dihinggapi hingga habis. Jika tanaman nan dijadikan target sudah habis, maka hama tersebut akan berpindah ke tanaman lain. Selain itu, ada juga hama nan aktif pada malam harr, seperti belalang dan kepik. Hama ini menyerang daun hingga membuatnya rusak parah. Hama ini selalu berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain.



Pemberantasan Hama

Ada beberapa serangga perusak tanaman bawang merah nan menyerang dan merusak bagian-bagian tanaman nan berbeda-beda. Untuk mencegah timbulnya hama, seharusnya usaha pencegahan dan pengendalian dilakukan sebelum agresi hama dimulai. Jika terjadi hujan di siang hari bersamaan dengan cuaca nan panas, maka selesai hujan tanaman bawang merah harus disemprot obat.

Demikian juga jika hujan terjadi pada malam hari, tanaman harus diberikan pengobatan pada pagi harinya menggunakan fungisida. Tujuannya ialah buat mencegah timbulnya penyakit nan disebabkan oleh jamur atau munculnya hama tanaman. Adapun racun nan digunakan terdiri atas insektisida buat membasmi kemunculan hama berupa serangga. Penyemprotan ini harus dilakukan secara terpadu dengan sistem berjangka.

Ada beberapa kerusakan tanaman bawang merah nan disebabkan oleh serangga-serangga dan ulat. Bagian nan paling banyak diserang biasanya ialah bagian daun dan umbi. Agresi serangga dan ulat tersebut cara menyerangnya berbneda-beda sinkron dengan kegemarannya masing-masing. Berikut ialah beberapa hama nan menyerang tanaman bawang merah.



1. Ulat Daun

Ulat daun ialah hama nan menyerang tanaman bawang merah pada bagian daunnya. Ulat ini biasanya memotong-motong daun bawang merah hingga putus. Tanda-tanda agresi ulat daun, di antaranya sebagai berikut.

  1. Mula-mula, bagian nan dirusak ialah daging daun, kemudian memotong bagian ujung daun hingga putus.
  2. Daun nan sudaj diserang hama ini biasanya berwarna pucat dan menjadi kering.
  3. Ulat ini biasanya menyerang pada waktu pagi, sore, dan malam hari.
  4. Adapun cara pemberantasan agresi hama ini ialah dengan beberapa langkah berikut.
  5. Dengan cara mekanis, artinya memotong dan mencabut daun-daun nan terserang, kemudian dibuang jauh dari tanaman bawang merah, setelah terlebih dahulu ulat-ulat nan menyerangnya dibunuh dengan cara dibakar.
  6. Dengan cara kimia, artinye disemprot dengan menggunakan racun kontak lannate, nan berbentuk bubuk berwarna putih dan sedikit berbau belerang. Selain itu, racun nan biasa digunakan, di antaranyadiazinon 60 EC, Phosvel 300 EC, Atabron, demilin, Alcistin, Decis, Dipolatan, dan sebagianya.


2. Ngengat Daun Bawang

Ngengat merupakan hama tanaman bawang merah nan menyebabkan kerusakan tanaman. Ngengat ini biasanya akan merusak bagian nan sebelumnya sudah diserang ulat sehingga menyebabkan kerusakan bertambah parah, bahkan hingga menyebabkan kematian tanaman.

Tanda-tanda serangannya ialah pada daun akan terlihat rongga kecil. Meskipun hanya sebagian kecil, namun serangannya bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, layu, dan tak lagi mengalami pertumbuhan atau mati.

Hama ini disebabkan oleh larva nan berasal dari ngengat daun. Ngengat-ngengat ini berwarna abu-abu kecoklatan nan mempunyai titik putih, panjangnya kira-kira 18 mm. Larva ini memiliki daya tahan tubuh nan cukup stabil, namun dengan menggunakan racun folidol M, folidol E 650, dan serbuk foidol tentu akan sukses memuaskan.

Selain dua hama tadi, masih ada beberapa hama lain nan sering menyerang tanaman bawang merak yakni kuman-kuman daun atau maggot nan biasa menyerang tanaman muda hingga layu dan mati, serta orong-orong atau anjing tanah nan sering memakan tanaman muda dan merusak akan tanaman bawang.



Saat Berjangkitnya Penyakit

Pada umumnya, penyakit tanaman bawang merah berjangkit pada musim penghujan, akan tetapi bukan berarti pada musim kemarau penyakit tak berjangkit. Pada musim kemarau, penyakit masih memiliki kemungkinan buat menjangkit, hanya persentasenya lebih kecil.

Sebagian sumber penyakit seperti virus tanaman bisa hayati di mana-mana. Virus akan berkembang biak dengan baik bilamana mendapat loka nan cocok buat pertumbuhan selanjutnya. Biasanya virus tanaman lebih suka hayati di daerah nan memiliki udara lembap atau lebih suka hayati pada tanaman-tanaman nan memiliki kelembapan tanah tinggi.



Pemberantasan Terhadap Penyakit

Pada pertanian bawang merah, permasalahan selalu muncul tanpa diduga sebelumnya. Menghadapi berbagai macam gangguan hama sudah membuat petani pusing kepala, lalu masih harus ditambah pula dengan agresi dan gangguan tanaman bawang nan disebabkan oleh penyakit. Pada garis besarnya, penyakit pada tanaman bawang merah disebabkan oleh dua faktor, yaitu sebagai berikut.



1. Penyakit secara Fisik

Dalam hal ini, tanaman bawang merah terkena penyakit nan disebabkan oleh keadaan di sekitarnya atau di daerah setempat, misalnya sebab kekurangan atau kelebihan unsur0unsur hara dalam tanah, penyiraman kurang teratur, atau suhu tak cocok dan sebagainya. Pencegahan ini bisa diatasi dengan cara memperbaiki cara bercocok tanam.



2. Cendawan

Hampir semua penyakit nan disebabkan oleh cendawan atau jamur cukup membahayakan bagi tanaman bawang merah sebab bisa menyebabkan pertumbuhan nan terganggu hingga kematian tanaman. Beberapa penyakit bawang merah nan disebabkan oleh cendawan, antara lain sebagai berikut.

  1. Penyakit trotol atau tol,
  2. Penyakit moler atau daun lemas,
  3. Busuk umbi, dan
  4. Mati pucuk.


Penggunaan Obat Pembasmi Hama dan Penyakit

Dalam melakukan pengobatan, seringkali terjadi kecerobohan nan disebabkan oleh petani sendiri. Mereka terbiasa menganggap ringan tentang reaksi obat-obatan tanaman, artinya saat melakukan penyemprotan dengan obat kimia, mereka kurang memperhatikan imbas samping dan reaksi apa nan terkandung dalam obat tersebut.

Jika hal ini dibiarkan, tentu akan membahayakan keselamatan petani. Untuk itu, dalam penggunaan obat pembasmi hama dan penyakit tanaman bawang, harus senantiasa memerhatikan petunjuk dan peringatan nan tertulis pada label atau kemasan obat nan digunakan.