Suku Terbanyak Pada Tumbuhan Monokotil

Suku Terbanyak Pada Tumbuhan Monokotil

:

Masih ingatkah Anda akan istilah dikotil dan monokotil? Hal ini telah dipelajari sejak Sekolah Dasar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA. Tepatnya di biologi atau ilmu mengenai makhluk hidup. Lebih khusus lagi, istilah dikotil dan monokotil ada di ilmu mengenai tumbuh-tumbuhan. Ini ialah salah satu cara buat mengategorikan tumbuhan kelas tinggi berdasarkan keping biji buahnya atau kotiledon. Mari kita jajak kembali pengertian dikotil dan monokotil buat menyegarkan ingatan kita.



Definisi Dikotil Dan Monokotil

Dikotil atau dicotyledonae artinya ialah berkeping ganda atau dua. Antara keping nan satu dengan keping nan lain tak perlu sama besar. Ciri-ciri dari tumbuhan dikotil ini ialah memiliki banyak cabang atau ranting. Dengan pola tulang daun nan menjari atau menyirip.

Jenis akar dari tumbuhan dikotil ialah akar tunggang. Batang dari tumbuhan ini memiliki kambium. Kelopak kembang dari tumbuhan dikotil memiliki kelipatan empat atau lima. Contoh tumbuhan dikotil ialah belimbing, mangga, kacang tanah, rambutan dan lain-lain. Berikut ini ialah pengelompokan tumbuhan dikotil dalam beberapa suku, yaitu:

  1. Compositae atau komposite, contohnya kembang matahari.
  2. Euphorbiaceae atau jarak-jarakan, contohnya ialah jarak, ubi dan karet.
  3. Leguminoceae atau polong-polongan, contohnya ialah kacang tanah dan pete.
  4. Myrtaceae atau jambu-jambuan, contohnya ialah jambu air dan jambu biji.
  5. Solanaceae atau terong-terongan, contohnya ialah cabai, terong dan tomat.

Sedangkan monokotil atau monocotyledonae artinya berkeping tunggal atau satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil ini umumnya memiliki tulang daun nan sejajar atau melengkung, dan jenis akar serabut, serta batangnya tak memiliki kambium, kelopak bunganya kelipatan 3. Tumbuhan monokotil ini diklasifikasikan lagi menjadi lima suku, yaitu:

  1. Graminae atau suku rumput-rumputan, contohnya ialah padi dan jagung.
  2. Palmae atau suku palem/pinang-pinangan, contohnya ialah kelapa dan sagu.
  3. Musaceae atau suku pisang-pisangan, contohnya ialah pisang ambon dan pisang raja.
  4. Orchidaceae atau suku anggrek-anggrekan, contohnya ialah anggrek dan vanili.
  5. Zingiberaceae atau suku jahe-jahean, contohnya ialah jahe, kencur dan kunyit.

Baik ciri-ciri tumbuhan dikotil, maupun monokotil hanya bisa dilihat pada tumbuhan nan termasuk dalam sub divisi angiospermae . Karena tumbuhan pada sub divisi ini mempunyai kembang sesungguhnya.

Beberapa karakteristik lain nan membedakan antara tumbuhan dikotil dan monokotil ialah dari tudung akar atau kaliptrogen, pelindung akar dan batang tembaga, serta pertumbuhan akar dan batang. Pada tumbuhan dikotil, tak terdapat tudung akar, sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tudung akar atau kaliptra.

Tumbuhan dikotil memiliki pelindung akar dan batang lembaga, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki pelindung akar dan batang lembaga. Akar dan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh membesar, sedangkan pada monokotil tak bisa. Tumbuhan dikotil bisa tumbuh membesar dan meninggi sebab batangnya mengandung kambium.

Sedangkan tumbuhan monokotil hanya bisa mengalami pertumbuhan meninggi.
Jika dilihat dari pola pembuluh angkut dalam tumbuhan, maka pada tumbuhan dikotil tampak berkas pembuluh angkut memiliki bentuk nan teratur dalam cincin atau lingkaran. Sedangkan pola dari tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut nan bentuknya tak teratur.

Seperti telah dijelaskan secara generik mengenai pengertian dikotil dan monokotil, kita melihat bahwa keduanya dibagi lagi menjadi beberapa suku. Mari kita ulas lebih dalam mengenai masing-masing suku tersebut.



Pembagian Suku Pada Tumbuhan Dikotil

Setelah memahami mengenai perngertian dikotil dan monokotil dan ciri-cirinya. Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri dari masing-masing suku.



Suku Compositae atau Komposite

Ciri-ciri dari suku komposit ini ialah kembang nan majemuk. Bunga beragam ini terdiri dari kembang tabung dan kembang tepi. Pada kembang tabung, terdapat benang sari dan putik, sedangkan benang sari dan putik ini tak terdapat pada kembang tepi. Contoh dari tumbuhan dalam suku komposite ini ialah kembang crysan atau krisan, kembang dahlia, kembang matahari dan papilionaceae



Suku Euphorbiaceae atau Jarak-Jarakan

Ciri-ciri dari suku jarak-jarakan ini ialah memiliki getah pada batang, tulang daun menjadi dan memiliki buah kendaga. Maksud dari buah kendaga ialah buah nan memiliki 3 ruang nan di setiap ruangnya terdapat satu biji.
Contoh dari tumbuhan ini ialah ceremai, karet, pohon jarak, puring dan ubi kayu.



Suku Kacang-kacangan

Ciri-ciri dari suku kacang ini ialah bentuk kembang nan seperti kupu-kupu. Mempunyai buah polong nan setiap buahnya memiliki beberapa ruang biji. Pada setiap ruang biji, terdapat satu biji. Contoh dari suku ini ialah semua jenis kacang-kacangan.



Suku Petai-petaian

Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku petai-petaian ialah bentuknya berupa pohon atau perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah lamtoro, petai, petai cina, putri malu dan saga.



Suku Johar-joharan

Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku johar-joharan, ialah bentuknya berupa pohon atau perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah Flamboyan dan Kembang Merak.



Suku Kapas-kapasan

Ciri-ciri dari suku kapas-kapasan ialah tanamannya berupa semak atau perdu. Pada bunga, tampak mahkota terdiri dari lima kelopak nan saling menempel pendek. Contoh dari tanaman ini ialah kapas dan kapuk.



Suku Solonacaeae atau Terong-terongan

Ciri-ciri dari suku terong-terongan ini ialah tanamannya berupa semak, bentuk kembang seperti bintang atau terompet. Mahkota kembang memiliki lima kelopak nan saling menempel. Di dalam kembang terdapat sebuah putik dengan lima buah benang sari. Contoh dari tanaman ini ialah cabai, kentang, tomat, dan tembakau.



Suku Myrtaceae atau Jambu-Jambuan

Ciri-ciri dari suku jambu-jambuan ini ialah bentuk pohonnya berkayu atau perdu, bunganya memiliki mahkota nan kecil dengan benang sari nan banyak. Contoh dari tanaman ini ialah cengkeh, jambu air, jambu batu, jambu biji , dan jambu monyet



Suku Terbanyak Pada Tumbuhan Monokotil

Selain monokotil, jenis pengklasifikasian ini dikenal juga dengan nama liliidae dan liliopsida. Dengan menggunakan dasar analisa filogeni, kelompok monokotil memiliki sifat holofiletik atau monofiletik. Kelompok tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan nan sangat berguna dalam siklus kehidupan manusia. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sumber energi nabati, bahan standar industri, dekorasi, media penulisan, pakaian, perumahan, zat pewarna dan sebagainya.

Terdapat sekitar 50.000 hingga 60.000 jenis tumbuhan dalam kelompok monokotil nan telah dikenali. Pada satu suku sendiri, yaitu orchidaceae atau suku angrek-anggrekan sudah dikenal 20.000 jenis. Suku anggrek-anggrekan ini memang suku nan jumlah anggotanya terbanyak dalam golongan tumbuhan berbunga.

Nah, dari sisi sumber pangan, maka suku padi-padian atau graminae atau poaceae ialah suku dari tumbuhan monokotil nan begitu luas dikembangkan dalam pertanian. Bahkan huma dari penanaman suku padi-padian ini terluas di dunia. Tak heran, sebab tanaman ini begitu berguna bagi sumber bahan pangan.

Tak hanya padi nan masuk dalam suku ini, gandum ialah jenis nan banyak digunakan pada berbagai macam makanan di global ini. Termasuk mie instan dan roti nan biasa kita makan banyak nan terbuat dari gandum . Belum lagi campuran susu berenergi nan biasa kita minum.

Suku-suku lain dari tanaman monokotil nan tidak kalah pentingnya dalam kehidupan manusia ialah Arecaceae atau Palmae , nan dikenal sebagai suku pinang-pinangan, Alliaceae atau suku bawang-bawangan, zingiberaceae atau suku jahe-jahean, dan Musaceae atau suku pisang-pisangan. Selain sebagai sumber pangan, banyak pula tanaman ini nan dikembangbiakkan menjadi tanaman hias.

Nah, setelah mengetahui ulasan dari pengertian dikotil dan monokotil ini, mari kita kenali tanaman-tanaman di sekitar kita. Kira-kira, mereka masuk golongan nan mana ya? Selamat meneliti!