Pentingnya Daftar Pustaka

Pentingnya Daftar Pustaka

Cara menulis daftar pustaka nan sahih masih bisa kita pelajari. Dan sebenarnya hal ini cukuplah mudah buat kita lakukan jika kita sudah mengetahui rumusnya. Pedoman penulisan daftar pustaka bisa dengan mudah kita pelajari dalam buku pedoman menulis karya ilmiah. Jika tak punya maka dapat bertanya pada guru bahasa Indonesia. Tetapi jika masih saja kesulitan seilahkan baca artikel ini sampai tuntas. Dijamin dapat menulis daftar pustaka dengan benar.

Anda sering membaca buku bukan? Jika memang sering, maka daftar pustaka[/link] bukanlah hal nan asing buat Anda. Karena di setiap akhir buku dan karangan atau tulisan ilmiah selalu terdapat daftar pustaka. Apalagi, bila Anda sedang membutuhkan bahan-bahan pustaka atau literatur buat mengerjakan tugas, makalah, skripsi ataupun disertasi.

Dengan adanya daftar pustaka, Anda bisa menelusuri kembali sebuah bahan pustaka darimana berasal. Bahkan dengan daftar pustaka pula, Anda bisa melihat apakah teori nan ditulis dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki dasar nan konkret ataukah tidak.

Penting! Yup, daftar pustaka ialah sesuatu nan penting. Makanya Anda perlu tahu cara menulis daftar pustaka nan sahih . Agar tak galat atau nan lebih buruk, Anda dapat saja dituduh mencuri Hak Kekayaan Intelektual orang lain. Urusan dapat makin rumit kalau Anda sampai dipenjara, hanya sebab tak bisa menulis daftar pustaka nan benar.



Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka ialah daftar bahan pustaka nan dipakai oleh para penulis dalam buku atau karangan ilmiahnya nan dipakai sebagai sumber surat keterangan dan wajib ditulis sebagai pengakuan atas hak kekayaan intelektual milik orang lain.

Daftar pustaka erat kaitannya dengan segala informasiAda baku nan telah ditetapkan buat cara menulis daftar pustaka nan baik. Biasanya kalau sudah menjadi mahasiswa, pengetahuan tersebut Anda bisa di buku akademik fakultas, pada bagian tentang tata cara penulisan tugas akhir atau skripsi. Tapi, mungkin ada juga nan tidak memilikinya. Karena itu seringkali orang menganggap remeh si daftar pustaka ini.

Semua bahan pustaka nan dijadikan surat keterangan menulis wajib ditulis dan disebutkan ke dalam daftar pustaka. Bahan pustaka tersebut bisa berupa buku cetak, karangan atau tulisan ilmiah milik orang lain, materi seminar atau workshop, artikel-artikel dari internet, aturan-aturan hukum tertulis misalnya undang-undang atau surat keputusan dan lainnya.

Cara Menulis Daftar Pustaka nan Benar

Beberapa hal nan perlu diperhatikan ketika menulis daftar pustaka antara lain adalah Anda harus memiliki data buku atau informasi sumber tulisan nan dijadikan referensi. Mulai dari judulnya, pengarang/penulisnya, tahun terbit atau pembuatan, penerbit bukunya, kota penerbit bukunya.

Demikian juga bila Anda mengambil surat keterangan dari internet. Judul tulisan, penulis, tanggal Anda mengunduhnya, alamat link atau website-nya, wajib dicantumkan secara utuh.

Berikut ini beberapa pedoman menulis daftar pustaka nan baik:

  1. Nama penulis diurutkan secara alfabetis mulai dari huruf A-Z, dan nan ditulis lebih dahulu ialah nama belakang si penulis. Jika ada nama atau buku asing lebih didahulukan buat ditulis.

Jika nama penulis terdiri dari satu kata saja maka nama tersebut langsung ditulis. Namun jika terdiri dari dua kata atau lebih maka nama belakanglah nan terlebih dahulu ditulis.

Bisa jadi nama penulis nan ditulis terlebih dahulu dalam daftar pustaka ialah semacam penghargaan nan diberikan kepadanya sebab telah menulis buku tersebut. Atau buat menerangkan dengan jelas bahwa buku itu ialah karya seseorang agar bisa diketahui nama penulisnya.

Saat ini seorang penulis diupahi beberapa rupiah sebab tulisannya ole penerbit nan menerbitkan bukunya. Juga terdapat Hak Kekayaan Intelektual. Dengan hak ini maka setiap penulis dilindungi dari segala bentuk penggandaan atau pencurian ide.

Dengan pencantuman nama penulis ini maka hal ini juga salah satu cara buat melindungi Hak Kekayaan Intelektual.

  1. Setelah nama penulis, beri tanda titik sebagai jeda. Kemudian tulislah tahun terbit buku.

Harus selalu diingat bahwa pemisah antara nama penulis dan tahun terbit ialah tanda titik. Tahun terbit ditulis dengan menggunakan angka.

  1. Beri tanda titik lagi sebagai pemisah, lalu tuliskan judul buku dengan tulisan cetak miring atau ditulis tegak tapi diberi garis bawah ( underline ).

Judul buku haruslah ditulis lengkap. Jangan menulis judul buku secara sebagian saja. Judul buku nan ditulis ialah judul buku primer saja dan tidak perlu ditulis sub judul buku.

Tulislah judul buku sinkron kaidah penulisan judul yaitu setiap kata diawali dengan penulisan huruf besar. Hal ini harus benar-benar diperhatikan agar daftar pustaka nan kita tulis sinkron dengan kaidah penulisan daftar pustaka nan benar.

  1. Setelah judul buku, beri titik kembali. Yang berikutnya ditulis ialah kota loka penerbit buku.

Penulisan nama kota ini pun harus diawali dengan huruf besar. Pencamtuman nama kota ini buat menandaskan dimana buku tersebut diterbitkan.

  1. Kemudian nan terakhir setelah kota beri tanda titik dua, kemudian tuliskan nama penerbit.

Pencantuman nama penerbit dimaksudkan agar pembaca mengetahui penerbit nan telah mencetak buku tersebut. Hal ini dibutuhkan sebab penerbit memiliki peran nan sangat besar sampai bisa dicetaknya buku tersebut sehingga sampai ada di tangan pembaca.

  1. Jika surat keterangan nan dipakai nama penulisnya sama tetapi bukunya berbeda, Anda bisa menuliskannya tepat dibawah nama penulis nan sama kemudian beri tanda garis bawah nan panjang.
  2. Sebaiknya pisahkan serta kelompokkan antara surat keterangan buku cetak dengan surat keterangan dari internet, atau surat keterangan dari perundang-undangan, atau surat keterangan nan berupa media cetak.

Saat ini telah banyak media nan tersedia sebagai daftar acum dalam menulis sebuah buku. Jika di masa lampau daftar pustaka hanya berisi informasi tentang buku acum saat ini daftar pustaka bisa berisi tak hanya buku semata tapi juga surat keterangan lainnya. Surat keterangan lain ini bisa berupa acum dari internet.

Untuk acum nan berasal dari internet maka nan dilakukan ialah menulis alamat lengkap dari website nan dituju, juga dicantumkan tanggal diaksesnya web site tersebut.

Misalnya:

Rendra, W.S. 1985. Tentang Bermain Drama . Jakarta: Pustaka Jaya

__________. 1987. Blues buat Bonnie . Jakarta: Pustaka Jaya

Sylado, Remy. 2002. Cabaukan . Jakarta: Gramedia

Toer, Pramoedya Ananta. 2005. Bumi Manusia . Jakarta: Lentera Dipantara Referensi dari internet

Simatupang, Sihar Ramses. 2002. Pramoedya Ananta Toer: Dulu, Saya Tak Pernah Menyangka Akan Menjadi Tua . www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2002/04/4/bud01.html (diakses pada tanggal 7 Juli 2007)

Daftar Perundang-undangan

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional



Pentingnya Daftar Pustaka

Walau terlihat remeh tetapi daftar pustaka memiliki peran nan krusial dalam menggambarkan tulisan dari isi buku. Tidak semua orang membaca daftar pustaka suatu buku. Dapat dipastikan bahwa sangat kecil kemungkinan orang buat mambaca daftar pustaka.

Dengan melihat daftar pustaka kita tahu seberapa jauh acuan nan dipakai oleh penulis dalam menulis buku. Daftar pustaka merupakan penelitian nan dilakukan secara teroritis oleh penulis dalam menulis bukunya. Jadi secara tak langsung daftar pustaka akan menggambarkan sebagian kecil atau bahkan besar dari buku nan sedang kita baca.

Daftar pustaka mewakili jatidiri penulis dalam melakukan kajian pustaka. Semakin banyak daftar pustaka nan dicantumkan berarti kajian pustaka nan dilakukan oleh penulis akan semakin banyak. Sehingga hasil tulisan nan diberikan juga semakin baik dan benar.

Bila kita melihat dalam buku-buku ilmiah biasanya memiliki daftar pustaka nan sangat banyak. Hal ini menunjukkan bahwa dalam membuat buku ilmiah dibutuhkan banyak buku rujukan. Banyaknya acum ini membuktikan bahwa tulisan dalam buku ilmiah tersebut sangat serius dan memiliki sifat nan berhati-hati.

Sifat hati-hati nan dimiliki oleh buku ilmiah dikarenakan dalam penulisan buku ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kebenaran nan sudah ada dan dapat dipertanggungjawabkan biasanya merupakan teori nan sudah ada pada buku nan dijadikan acum daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka nan sahih ialah hal kecil dan remeh, namun berarti besar bagi para penulis. Sebab hanya dengan mengakui sebuah karya sebagai milik mereka dengan sahih dalam menulis sebuah daftar pustaka, maka para penulis pun tak akan merasa dirampok ilmu serta pemikirannya. Bahkan berterima kasih atas penghormatan Anda dalam sebuah daftar pustaka nan berada di akhir buku.