Pemerintahan dan Suku Bangsa di Kota Ambon

Pemerintahan dan Suku Bangsa di Kota Ambon

Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia nan terletak di sebelah timur kepulauan Indonesia. Provinsi Maluku beribu kota Ambon . Kota ini dikenal dengan sebutan Ambon Manise . Kota ini pun merupakan kota terbesar di Kepulauan Maluku. Kota ini pun merupakan pusat pendidikan, pariwisata, dan ekonomi di Provinsi Maluku.



Sejarah Kota Ambon

Sejarah perkembangan kota ini dimulai ketika bangsa Portugis datang pada 1513. Sekitar 1575, bangsa Portugis memerintahkan penduduk sekitar buat membangun sebuah benteng nan bernama benteng Kota Laha atau Ferangi di daerah Honipopu.

Seiring perkembangan zaman, masyarakat nan turut membangun benteng tersebut, kemudian mementuk sebuah perkampungan. Perkampungan itu bernama Soa. Kelompok masyarakat soa-lah nan mendasari pembentukan Kota ini.

Selanjutnya, setelah Belanda mendapatkan kekuasaaan atas Maluku dari tangan Portugis, benteng tersebut menjadi pusat pemerintahan Gubernur Jenderal Belanda. Dan, nama benteng itu pun berubah menjadi Nieuw Victoria.



Keadaan Geografis Kota Ambon

Kota nan berulang tahun pada 7 September ini berada di wilayah Pulau Ambon. Secara keseluruhan, kota ini berbatasan dengan Kabupaten Maluku Utara. Berikut ini batas-batas kota ini.

  1. Batas Utara: Kabupaten Maluku Utara.
  2. Batas Selatan: Bahari Banda.
  3. Batas Timur: Kabupaten Maluku Utara.
  4. Batas Barat: Kabupaten Maluku Utara.

Kota ini memiliki iklim tropis dan iklim pulau. Hal itu disebabkan sebab letak kota ini nan dikelilingi laut. Oleh sebab itu, iklim di kota ini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung secara bersamaan dengan iklim musim, yakni musim barat atau utara dan musim timur atau tenggara.

Pergantian musim ditandai dengan adanya musim pancaroba. Musim pancaroba merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Umumnya, musim barat berlangsung pada Desember sampai Maret, sedangkan musim timur berlangsung pada Mei sampai Oktober. Sementara itu, April merupakan bulan transisi ke musim timur dan November merupakan transisi ke musim barat.



Pemerintahan dan Suku Bangsa di Kota Ambon

Sistem pemerintahan kota ini dipimpin oleh seorang walikota dan wakil walikota. Saat ini, posisi walikota kota ini dijabat oleh Richard Louhenapessy dan wakil walikota dijabat oleh Muhamad Armyn Syarif Latuconsina.

Berikut ini pembagian wilayah di Kota ini.

  1. Kecamatan Leitimur Selatan

  2. Kecamatan Baguala

  3. Kecamatan Teluk Ambon

  4. Kecamatan Nusaniwe

  5. Kecamatan Sirimau

Di kota ini, terdapat banyak suku dan ras nan mendiami kota ini. Di antaranya, Arab, Buton (telah menetap hingga lima generasi), Tionghoa nan asalnya datang buat berdagang. Selain itu, ada juga suku Minahasa, Jawa, dan suku Alifuru. Suku Alifuru merupakan penduduk orisinil Maluku.

Pada zaman dahulu, kota ini tersohor sampai ke seluruh dunia. Hal ini menjadikan kota ini sebagai loka tujuan berbagai kerajaan Eropa buat melakukan eksplorasi. Maka tidak heran jika banyak penduduk kota ini nan memiliki wajah paras layaknya orang Eropa dan Arab. Hal ini terjadi sebab adanya perkawinan campur para pendahulu pada masa lalu. Di samping itu, ada juga ras Melanesia nan merupakan penduduk orisinil kota ini.



Pariwisata dan Peninggalan Sejarah di Kota Ambon

Sebagai ibu kota provinsi nan berupa gugusan pulau, kota ini dianugerahi estetika alam nan memanjakan, baik berupa pesisir pantai, gunung, bukit, dan laut. Ada banyak potensi wisata alam di kota ini. Selain itu, sejarah panjang kota ini juga meninggalkan bangunan-bangunan estetis bernilai historis. Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah juga merupakan potensi wisata, yakni wisata sejarah. Inilah beberapa bangunan peninggalan sejarah nan dijadikan objek wisata di kota ini:

  1. Patung Pattimura terletak di Lapangan Merdeka

  2. Patung Martha Chirstina Tiahahu terletak di Karang Panjang

  3. Tugu Trikora terletak di Urimesing

  4. Monumen Jepang terletak di Tawiri

  5. Pantai Namalatu terletak di Latulahat

  6. Pantai Natsepa Latif terletak di Natsepa

  7. Puing kapal pengangkut barang peninggalan Belanda/Portugis terletak diperairan Bahari Waiyame.



Berwisata Masakan di Kota Ambon

Berwisata ke suatu loka rasanya belum lengkap tanpa mencicipi masakan khas loka tersebut. Begitu juga berwisata ke kota ini. Di sini, ada beberapa makanan khas nan tak seharusnya Anda lewatkan. Inilah beberapa di antaranya:



1. Papeda dan ikan kuah kuning

Papeda ialah makanan tradisional khas Maluku. Papeda terbuat dari sagu mentah nan bertekstur kenyal seperti lem dan rasanya tawar. Karena tawar, papeda biasa dimakan dengan ikan kuah kuning. Bagi masyarakat kota ini, papeda dan ikan kuah kuning ialah makanan nan paling sedap. Papeda biasanya dikonsumsi sebagai makanan pembuka, alias sebelum makan nasi.

Papeda juga terkadang dimakan bersama kelapa tua nan dipotong-potong dan dimakan mentah-mentah, disebut kelapa sisi. Karena makanan ini banyak digemari, menemukan papeda dan ikan kuah kuning di kota ini tidaklah sulit. Kenali masakan khas Maluku dengan mencicipi papeda.



2. Ikan asap

Ikan asap dikenal juga dengan nama ikan asar. Sinkron namanya, makanan ini berbahan standar ikan. Ikan bahari segar nan baru ditangkap selanjutnya dimasak dengan cara diasapi. Ikan asap paling nikmat dimakan dengan nasi putih hangat dan sambal colo-colo. Jenis ikan bahari nan biasa digunakan buat memasak ikan asap ialah ikan tuna dan ikan tongkol. Seperti pepada, ikan asap juga tak sulit ditemukan di kota ini. terutama di wilayah pasar PLTD dan Galala, banyak pedagang ikan asap berjualan berjejeran merebakkan aroma sedap ikan nan diasapi.



3. Kopi Joas

Kopi Joas ialah rumah kopi nan terletak di wilayah Pangkalan Taksi. Seperti warung-warung kopi lainnya, Kopi Joas menyediakan majemuk ciptaan minuman kopi, seperti kopi hitam, kopi susu, kopi jahe, dan sebagainya. Yang lezat dan menarik dari rumah kopi ini ialah hidangan kopi susu sedap nan disajikan bersama kue popercis dan pisang goreng hangat.

Letak rumah kopi Joas nan berada di pinggir jalan membuatnya selalu ramai dikunjungi masyarakat kota ini. Biasanya, orang-orang mengunjungi Kopi Joas buat bersantai menikmati kopi dan penganannya sambil bercengkerama dengan teman-temannya. Rasa kopi susu khas Kopi Joas nan nikmat tak kalah dari kopi Phoenam Makassar dan kopi Sanger Banda Aceh.



4. Nasi kuning bagadang

Kata "bagadang" berarti "bergadang" dalam bahasa Indonesia. Sinkron namanya, nasi kuning bagadang cocok bagi mereka nan suka bagadang sebab nasi kuning ini dijual di malam sampai subuh hari. Untuk menikmati nasi kuning bagadang nan terkenal dan lezat ini, datanglah ke kawasan masjid Al-Fatah di pusat kota. Di sana ada banyak penjual nasi kuning bagadang. Cukup membayar Rp9.000, lidah dan perut Anda akan dimanjakan dengan lauk pauk berupa sayuran dan ikan serta nasi kuning nan wangi dan pulen.



5. Nasi kelapa

Di kota ini, terdapat warung makan nan bernama Nasi Kelapa Batu Merah. Rumah makan nan buka dari magrib sampai malam hari ini menyediakan nasi kelapa sebagai menu utamanya dan menu-menu lain sebagai pendampingnya, seperti telur, ikan bakar, ikan asin, telur asin, gorengan, dan sebagainya. Yang khas dari nasi kelapa ialah sambal kelapanya. Rasa nasi kelapa gurih dan nikmat, mirip nasi uduk.



6. Kopi sibu-sibu

Satu lagi kedai kopi nan layak Anda kunjungi ialah kedai kopi Walang Kopi Sibu-Sibu. Sebagaimana kedai kopi pada umumnya, kedai kopi ini menyuguhkan berbagai ciptaan minuman kopi. Yang paling populer di kedai kopi ini ialah kopi sibu-sibu dan kopi rarobang. Kopi tersebut terbuat dari biji kopi robusta nan dihaluskan menggunakan cara tradisional dan disajikan dengan bubuk cengkeh halus dan biji ketapang muda. Aroma kopi tradisional khas Ambon, Maluku ini sangat sedap dan mantap diminum di tengah suasana kedai kopi Walang Kopi Sibu-Sibu.