Jenis-Jenis Senjata Perang di Abad Pertengahan

Jenis-Jenis Senjata Perang di Abad Pertengahan



Di Balik Senjata Perang

Berbagai kisah mengenai peperangan mungkin tak akan pernah habis dimakan waktu. Apalagi hingga kini, peperangan masih selalu terjadi. Dalam berbagai film pun, peperangan sepertinya telah menjadi suatu kenyataan nan masa aktifnya tak akan pernah habis.

Bahkan ketika bendera perdamaian global sudah dikibarkan pun, senjata perang masih memenuhi global ini. Tidak heran jika semakin hari, taraf produktivitas industri senjata pun makin berkembang. Lantas, senjata seperti apa sih nan sebenarnya diharapkan oleh para pelaku peperangan sehingga sampai saat ini, industri senjata semakin meningkatkan kredibilitasnya buat sellau menciptakan produk senjata baru?

Medieval war selalu memberikan cerita menarik. Karena pada zaman ini peperangan ialah pertikaian langsung di sebuah medan laga. Bukan perang dengan jeda nan jauh seperti perang modern. Itulah mengapa, buat membedakan mana versus dan kawan, tiap-tiap pasukan memiliki karakternya sendiri. Biasanya ini ditunjukan lewat pakaian zirah atau senjata perang.

Sementara itu, ada banyak hal nan dapat kita ambil dari peperangan. Pertama, sejarah politik dan budaya nan menyebabkan peperangan itu terjadi. Kedua, senjata nan digunakan oleh para pelaku peperangan buat dapat melawan musuh mereka. Nah, buat mengetahui lebih lanjut mengenai senjata seperti apa saja nan digunakan pada masa abad pertengahan, kita simak uraian dalam artikel berikut ini.



Jenis-Jenis Senjata Perang di Abad Pertengahan

Berikut bebepara senjata perang nan sempat poupler di abad pertengahan.



1. Trebuchet

Trebuchet ialah alat buat membombardir benteng musuh. Kekuatannya sungguh luar biasa. Bayangkan, ia dapat melontarkan objek nan beratnya sampai 140 kg. Sebenarnya logika trebuchet sama dengan meriam, namun arah tembakan nan dilontarkan oleh trebuchet bentuknya melengkung.

Senjata ini banyak digunakan oleh tentara eropa dan muslim pada saat perang salib. Biasanya trebuchet melontarkan batu atau bahan-bahan lain nan dapat meledak. Namun, kelemahan dari senjata ini ialah ia hanya dapat menembak jeda jauh, dan sangat sulit buat dikendalikan. Selain itu, trebuchet juga sangat berat.



2. Sling

Sling ialah sebuah senjata nan digunakan buat melemparkan beberapa proyektil ke musuh seperti batu. Sling berbentuk seperti Tali, dengan sebuah gelang di depannya buat meletakan proyektil nan akan dilemparkan. Senjata ini sangat mudah dibuat.

Bahkan, sampai saat ini Sling biasa digunakan dalam olahraga dan permainan. Pada abad pertengahan, para Slinger (sebutan buat para pelempar batu) nan terkenal dari abad pertengahan berasal dari Barealic Island. Sebuah pulau nan terletak di Spanyol.

Orang-orang nan hayati di Barealic Island belajar melemparkan batu lewat sling sejak kecil. Bahkan mereka tak akan diberi makan oleh orangtuanya hingga dapat mengenai sasaran dalam lemparan pertama.

Sling juga menginspirasi banyak alat-alat lain seperti Trebuchet dan Catapult.



3. Pedang

Pedang ialah senjata nan paling lazim dipakai oleh pasukan. Senjata ini biasanya sangat identik dengan ksatria oleh karena itu, pembuatannya pun sangat membutuhkan kemampuan spesifik nan membuat pedang tersebut sinkron dengan pemegang pedang. Karakter pedang dari tiap negara pun berbeda. Ini dikarenakan, setiap pasukan harus memiliki kebanggan tersendiri terhadap pedang nan mereka gunakan.

Selain itu, pedang juga biasanya harus melewati beberapa termin pemanasan, penempaan, hingga penyelesaiannya sehingga dapat dihasilkan jenis pedang nan berkualitas, baik pedang nan terbuat dari besi lunak maupun tidak.

Pada abad pertengahan, jenis pedang pun bermunculan. Dari mulai nan bentuk bilahnya panjang, lebar, bersisi ganda, dan lain-lain sinkron dengan fungsinya masing-masing. Berikut ialah jenis pedang nan biasa digunakan sebagai senjata dalam melawan musuh pada abad pertengahan.

  1. Katana: Pedang orisinil Jepang pada 15-16 Masehi. Pedang ini bentuknya cukup pendek dan melengkung, orang kita sering menyebutnya samurai. Padahal Samurai bukan nama pedang, ia ialah gelar bagi orang nan menggunakan katana .

  2. Dao: Pedang Ini berasal dari Cina. Bentuknya seperti golok, tapi lebih panjang.

  3. Saif: Pedang khas dari Negara-negara arab. Bentuknya melengkung, tak seperti pedang-pedang dari daratan eropa nan seperti salib.

  4. Longsword: Pedang ini ialah pedang khas negara eropa pada era medieval . Bentuknya simetris seperti Salib. Ia bisa digunakan oleh dua atau pun satu tangan.

Bagi para prajurit, pedang hanya merupakan alat perang dan kehormatan. Namun bagi seorang jendral atau raja, pedang merupakan simbol kekuasaan. Itulah mengapa biasanya pedang raja atau pun jendral diberi aksesoris nan berbeda.



4. Tombak

Senjata ini dibuat dari kayu, dan mengkombinasikan belati pada ujungnya. Sebenarnya ini ialah senjata nan sangat tradisional. Ia sudah ada pada zaman 300.000 tahun sebelum Masehi. Namun pada saat itu, mata tombak masih menggunakan batu nan dipahat.

  1. Iklwa: Digunakan oleh bangsa Zulu, mata tombaknya terbuat dari batu. Dinamakan Iklwa sebab sinkron dengan bunyi nan terdengar oleh bansa Zulu ketika tombak itu ditancapkan dan dicabut dari tubuh.

  2. Assegai: ialah tombak khas dari daerah Arab.

  3. Pike: Tombak panjang nan digunakan bangsa eropa, Ini biasanya dipakai buat melawan kuda.


5. Panah

Senjata nan sering kita lihat di film ini merupakan bagian dari budaya antik nan sudah muncul sejak 30 ribu tahun nan lalu. Senjata ini ditemukan pada abad ke-3 di Kota Yunani. Busur panah terbuat dari material fleksibel berupa kayu dengan sebuah senar nan dihubungkan pada kedua ujung atas dan bawahnya sehingga dapat membuat senar tersebut menjadi tegang. Sementara itu, anak panah nan digunakan merupakan tangkai kayu nan tegak dan disertai dengan bulu-bulu di ujungnya buat menjaga ekuilibrium saat panah digerakkan.

Selain itu, panah juga memiliki mata panah nan dibuat dari kayu nan dipanaskan atau dibakar. Namun, pada perkembangannya, mata panah kemudian dibuat dari bahan batu, tulang, atau logam sehingga memiliki kekuatan nan lebih besar daripada mata panah nan menggunakan bahan kayu.

Pada abad pertengahan, pemanah di Eropa merupakan seorang nan dianggap sebagai ksatria sehingga ia bisa menembakkan panah sejauh 250 yard. Meskipun ada juga panah nan dapat mencapai tembakan sejauh 450 yard. Penggunaan senjata ini kemudian dimodifikasi menjadi penggunaan mesiu pada zaman berikutnya.



6. Tongkat

Senjata abad pertengahan lainnya ialah tongkat, yakni pegangan kayu ringan dengan kepala nan terbuat dari logam. Tongkat ini berbentuk mirip dengan gada sehingga bisa diayunkan ke arah versus dari jeda dekat (bergantung panjangnya pegangan).

Senjata ini biasanya digunakan pada masa peperangan bagi para pelaku perang jeda dekat atau digunakan sebagai alat buat memberikan sanksi terhadap seseorang nan tertangkap selama masa peperangan, berkhianat kepada kawan, dan lain-lain. Lantas pada perkembangannya, senjata ini kemudian digunakan sebagai simbol kekuasaan bagi kerajaan buat menaklukkan masyarakatnya.



7. Kapak Perang

Selain digunakan buat alat bercocok tanam atau bertani, kapak juga ternyata digunakan sebagai senjata perang di abad pertengahan. Senjata ini terbuat dari bahan besi nan bersifat ringan sehingga mudah dibawa dan digunakan.

Sama halnya dengan senjata pedang, kapak juga memiliki berbagai bentuk dan ukuran sinkron dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Senjata ini digunakan oleh Viking pertama kalinya pada abad ke-4. Kapak ini digunakan sebagai senjata nan dilempar sehingga dapat menembus target dari jeda nan agak jauh. Selain itu, kapak juga merupakan alat perang nan dianggap lebih murah dibandingkan dengan pedang sehingga para pelaku perang di abad pertengahan banyak nan menggunakan senjata ini.



8. Palu Perang

Palu nan digunakan ini berbeda dengan palu nan kita kenal sekarang. Palu perang biasanya dibuat dengan bagian kepala nan runcing dan terbuat dari bahan besi atau baja sehingga sekali menempa, dapat langsung melumpuhkan lawan.

Sama halnya dengan senjata perang lainnya, palu juga memiliki bentuk dan ukuran nan bervariasi. Lantas pada abad ke-14, palu dibuat dengan ukuran pegangan nan lebih panjang sehingga dapat digunakan oleh para ksatria perang nan menggunakan kuda saat berperang.