Mistis Dan Buku Primbon

Mistis Dan Buku Primbon

Harus diakui, Indonesia ialah negara nan kaya. Negara ini memiliki banyak sekali sumber daya alam nan sayangnya belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Selain sumber daya alam, Indonesia juga kaya akan berbagai kebudayaan, adat istiadat, bahasa, dan sistem kepercayaan. Semua hal tersebut merupakan warisan leluhur nan mau tak mau harus tetap kita lestarikan. Berbicara tentang kekayaan budaya nan ada di Indonesia, seperti tidak akan ada habis-habisnya, apakah itu kebudayaan lama maupun kebudayaan baru.

Salah satu warisan budaya Indonesia ialah primbon . Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa niscaya tak asing mendengar nama nan satu ini. Primbon ialah buku nan berisikan segala macam ramalan nan sudah lama dipercaya oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Di dalamnya berisi berbagai ramalan nan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ramalan baik dan jelek itu menyangkut masalah rejeki, kebaikan, kesehatan, jodoh, kesialan, usaha dan masalah-masalah kehidupan lainnya. Karena sifatnya ramalan tentu saja tak ada satu pun agunan tentang kebenarannya. Namun masyarakat Indonesia terutama nan lahir dan besar di dalam kultur Jawa, isi dari primbon bukan dipandang sebagai ramalan lagi melainkan telah dijadikan semacam panduan.

Sebagai sebuah panduan, buku primbon bagi masyarakat Jawa, benar-benar menjadi andalan apabila menghadapi sesuatu atau mengalami kejadian tertentu. Misalnya saja ketika terjadi kedutan di atas alis sebelah kiri, hal pertama nan terlintas dalam benak masyarakat Jawa bukan memikirkan buat menanyakan hal tersebut kepada seorang pakar medis, melainkan segera bertanya atau mencari di dalam primbon apa sesungguhnya nan sedang terjadi dan apa nan akan terjadi.

Sebagai sebuah ramalan, buku primbon berisi berbagai masalah nan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal luar biasa dari buku primbon ialah sekalipun disusun oleh nenek moyang nan hayati ratusan tahun silam, namun masalah-masalah nan ada di dalam buku primbon juga relevan dengan kejadian-kejadian sekarang. Karena itulah buku primbon bagi masyarakat Jawa dan masyarakat nan mempercayainya tentang isinya, buku primbon dianggap sebuah mahakarya nan isinya tetap relevan dan upto date buat masa sekarang bahkan buat masa nan akan datang.



Primbon Dan Ramalan Nenek Moyang

Berdasarkan bentuknya, primbon ialah semacam buku. Buku ini berisikan berbagai anggaran mengenai hal-hal apa saja nan seharusnya dilakukan dan seharusnya tak dilakukan. Primbon berisikan perhitungan mengenai berbagai hal nan berkenaan dengan kehidupan manusia.

Keberadaan primbon bagi masyarakat Indonesia bukan lagi merupakan hal nan aneh. Primbon tak sporadis sering dijadikan acuan berbagai upacara adat, terutama nan berkenaan dengan waktu. Acara adat nan biasanya menggunakan jasa primbon ialah pernikahan. Di dalam masyarakat Jawa, menghadapi acara pernikahan dapat dipastikan sangat kecil sekali nan tak mengikuti anjuran, ramalan dan tata tertib seperti nan digariskan di dalam buku primbon.

Cara menghitung hari baik buat melaksanakan pernikahan biasanya selalu mengacu pada beberapa hal, seperti tanggal lahir dan hari pasaran dari calon kedua mempelai. Hari pasaran nan dimaksud seperti wage, pahing, legi, pon, dan kliwon.

Primbon bukan hanya berisi mengenai rumus buat menentukan hari baik. Primbon dapat dikategorikan sebagai buku pintarnya masyarakat Jawa. Di dalam primbon kita dapat mengetahui apapun. Anda dapat mengetahui kepribadian seseorang dari tanggal lahir. Anda dapat mengetahui apa nan akan terjadi dengan melihat gejala-gejala nan dituntunjukkan sebelumnya. Di dalam buku primbon juga seperti telah disebutkan sebelumnya, berisi ramalan-ramalan.

Selain itu, primbon juga berisi tentang tafsir mimpi. Mimpi, seperti nan sering masyarakat Indonesia percayai ialah wahana penyampai informasi nan tersembunyi. Informasi tersebut dapat berupa warta gembira maupun duka. Apabila mimpi diramalkan berisi warta gembira, buku primbon juga memandu tentang apa nan harus dilakukan. Demikian pula sebaliknya dapat ramalan dari mimpi tersebut berisi warta duka, primbon juga menyediakan pedoman tentang apa-apa saja nan harus dilakukan.



Mistis Dan Buku Primbon

Hal-hal nan berhubungan dengan mistis semua dikupas tuntas dalam buku primbon. Menarik memang, terlebih jika Anda termasuk tipe orang nan penasaran mengenai hal-hal gaib. Primbon dapat dijadikan pemuas rasa ingin tahu Anda. Percaya atau tak primbon ialah buku nan sangat pintar dan "sok tahu". Tapi bagaimana pun, primbon ialah salah satu "keajaiban" budaya nan dimiliki oleh Indonesia. Primbon merupakan karya para leluhur nan menjadi aset budaya, nan tak sembarang bangsa memilikinya.

Masyarakat Jawa ialah masyarakat nan hingga sekarang masih menjunjung tinggi adat istiadat. Mereka pun sangat menghargai peraturan adat, baik nan tertulis maupun tak tertulis. Primbon ialah peraturan. Peraturan tertulis nan selalu dihargai dari masa ke masa. Dengan demikian masyarakat Jawa pada umumnya menjadikan buku primbon sebagai sebuah pedoman sekaligus acuan buat menentukan apa nan harus dilakukan dan apa nan tak boleh dilakukan.

Bukan hanya berisi hal-hal gaib, primbon juga berisi hal-hal nan berkenaan dengan budaya Jawa. Peraturan nan terdapat pada primbon tak selalu berkenaan dengan anggaran nan bersifat gaib, tapi juga anggaran nan berkenaan dengan aplikasi berbagai upacara adat, khusunya adat Jawa.

Sebagai sebuah karya tulis, primbon menjadi salah satu bukti bagaimana peradaban nenek moyang dahulu nan tentu saja telah maju, setidaknya telah memiliki karya monumental secara tertulis, sehingga dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Sebagai karya tertulis buku primbon juga berbeda dengan buku lainnya, sebab di dalamnya berisi tentang ramalan, panduan, nan disusun masa lalu tapi tetap relevan buat kehidupan sekarang ini. Tentu saja tak sembarang orang dapat menyusun karya tulis seperti ini. Hanya orang-orang pintar baik pintar secara intelektualitas maupun pintar secara spiritual nan akan mampun menyusun sebuah buku nan berisi ramalan dan hal-hal mistik nan terjadi di masanya namun tetap dapat dijadikan patokan.

Mungkin sebab primbon membahas tentang kehidupan nan pada dasarnya ialah pengulangan dari nan sudah-sudah dengan penambahan rona nan lebih variatif saja. Sehingga sesuatu nan terjadi di masa lalu, nan didahulu dengan gejala-gejala tertentu, maka akan terjadi hal nan sama di masa nan akan datang dengan penambahan rona sinkron dengan keadaan jaman nan akan datang. Demikian pula dengan karakter manusianya. Para penyusun primbon telah melihat banyak bukti bahwa orang nan baik dan dursila itu dapat dilihat dari karakter fisik, tanggal lahir dan unsur-unsur lainnya. Hal ini diyakini akan tetap sinkron buat manusia nan akan datang.

Tentang hal terakhir ini bila dikaji secara keilmuan modern, maka sebenarnya para penyusun buku primbon telah melakukan survey terlebih dahulu, mengumpulkan data buat dijadikan sample, kemudian mengolah data tersebut, menganalisa sebelum akhirnya mempresentasikannya. Dari tahapan-tahapan tersebut para penyusun buku primbon sebenarnya telah melakukan sistematika ilmiah seperti juga nan dilakukan oleh forum survey sekarang ini dengan berbagai output nan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi ini, buku primbon merupakan karya tulis monumental nan mengagumkan.