Fungsi Ibadah: Pahami Keberadaan Allah dalam Hidup

Fungsi Ibadah: Pahami Keberadaan Allah dalam Hidup

Selama ini, mungkin kita mengira bahwa ibadah hanya terdiri atas hal diwajibkan dan disunahkan saja. Ibadah nan terlihat kita laksanakan selama ini ialah sholat, zakat, puasa, ibadah haji. Karenanya manusia berlomba-lomba buat melaksanakannya setiap waktu. Namun, tahukah Anda mengenai fungsi dan hakikat ibadah itu sendiri?

Fungsi ibadah sebagai penjernih jiwa. Ibadah tak hanya salat, zakat, puasa, haji, sedekah, dan infaq saja. Ibadah ialah mobilitas kehidupan dari lahir hingga mati. Mobilitas holistik hayati dihitung sebagai ibadah bila diniatkan buat mencari rida Allah. Mulai dengan membaca basmallah, akhiri dengan membaca hamdallah .

Bagaimanakah mendapatkan makna fungsi ibadah sebagai penjernih jiwa?



Fungsi Ibadah: Pahami Keberadaan Allah dalam Hidup

Gunakan semua indera buat merasakan hakikat Allah dalam perkembangan kehidupan Anda. Berpikirlah dengan sederhana tapi dalam makna. Hanya dengan memahami cara kerja 5 bagian kecil dari tubuh, kita seharusnya dapat memahami kebesaran Allah.

a. Mata

Pernahkah melihat mata dari sudut ilmiah? Pernahkah memperhatikan bahwa mata kita tak membesar sejak masih berusia bayi? Dapat dibayangkan, bila mata membesar seiring dengan pertumbuhan tubuh, maka manusia akan memiliki mata sangat besar. Siapakah nan mampu mengendalikan pertumbuhan mata? Manusia jeniuskah? Tidak mungkin.

b. Lidah

Lidah tak hanya berfungsi sebagai alat pengecap, alat bantu berbicara, tetapi juga dapat digunakan buat mendeteksi suatu penyakit melalui warnanya. Misalnya, bila lidah berwarna pucat, itu berarti ada nan tak beres dengan jantung. Sama seperti mata, mata pun dapat dipakai buat mendiagnosis berbagai penyakit. Siapakah pembuat fungsi suatu organ begitu hebat dan canggih?

c. Kulit

Kulit dapat kering, dapat lembap. Kulit dapat merasakan dingin, panas, dan hangat. Kulit juga dapat membuat perasaan nyaman bila tersentuh dengan kulit orang nan kita sayangi. Bagaimana dapat kulit membuat perasaan nyaman? Siapakah pencipta simpul syaraf nan dapat terhubung ke mana-mana seperti itu?

Bahkan, dalam ilmu biologi jika kita tahu kulit dengan permukaan begitu tipis memiliki susunan sangat detail. Selain itu, seluruh bagian dalam kulit tak dapat dilihat dengan mata telanjang, ternyata memiliki fungsi masing-masing.

d. Telinga

Telinga mempunyai gendang dengan nama gendang telinga. Telinga bisa menjaga ekuilibrium tubuh. Kok, bisa? Siapa telah merancangnya? Tentu saja Allah SWT. Telinga manusia juga diciptakan dengan bentuk nan pas menempel di kepala. Silakan dibayangkan jika telinga kita lebih besar daripada kepala atau tempatnya tak seperti sekarang. Sungguh, Allah SWT telah menciptakan telinga sinkron dengan fungsinya dan latif pada tubuh manusia.

e. Hidung

Bulu hidung mampu menyaring kotoran sehingga dapat menganalisis taraf polusi di suatu tempat. Bila kotoran hidung banyak dan berwarna hitam, itu berarti daerah loka kita tinggal cukup banyak polusinya. Hebat, ya. Siapakah nan membuat hidung hebat seperti itu?

Selain kelima indra tersebut, jika kembali melihat dalam diri kita lebih detail lagi sebagai manusia, dapat diketahui bahwa semua nan diciptakan Allah utamanya berada dalam tubuh, tentu saja memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Sekecil apapun itu, tubuh manusia disusun atas organ, organ disusun atas jaringan-jaringan dan jaringan-jaringan itu tersusun atas sel-sel berada pada tubuh.

Contohnya saja alis. Alis ialah kumpulan jaringan dengan bentuk bulu-bulu menempel di atas mata kita. Tapi, Allah telah merancangnya dengan latif dan tak dapat tumbuh seperti rambut. Bayangkan saja kalau alis dapat tumbuh, tentu akan sangat merepotkan. Alis ini selain memiliki nilai estetika, juga berfungsi sebagai pelindung mata . Alis sangat sensitif dan rentan terhadap debu.

Belum lagi organ nan lebih besar seperti tangan dan kaki. Tangan memiliki fungsi sangat vital bagi segala aktivitas manusia, belum lagi organ kaki hingga jari-jari. Namun, beberapa dari manusia mungkin memiliki kekurangan-kekurangan menyangkut organ tubuh. Namun, sebenarnya Allah telah memberikan kelebihan pada mereka pada sisi lain dalam kehidupannya.

Allah menciptakan segala sesuatu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal nan menjadi kekurangan orang lain dapat dijadikan sebuah teladan. Teladan tersebut menjadikan manusia agar termasuk hamba Allah pandai bersyukur atas segala pemberian dari-Nya.