Akhlak Tercela Kepada Allah - Kufur

Akhlak Tercela Kepada Allah - Kufur

Apa nan dimaksud dengan akhlak tercela kepada Allah ? Agama Islam memiiki dua sumber hukum, yaitu Al Qur’an dan As-Sunnah nan dapat dan dijadikan pegangan bagi umat Islam dalam menjalani urusan kehidupan global dan akhirat. Kedua sumber hukum itu pula nan dijadikan sebagai sumber akhlak Islamiyah.

Al Qur’an dan As-Sunnah sudah mengatur berbagai pola interaksi antara manusia dan Allah Swt serta manusia dan manusia. Kedua sumber akhlak itu pula sudah mengatur rentetan akhlak-akhlak nan baik (akhlakul karimah) dan jelek (akhlakul mazmumah).

Sesuai dengan anggaran hukum Islam , apabila kedua akhlak ini dilakukan, maka akan mendapatkan reward and punishment. Reward berlaku apabila melakukan akhlakul karimah baik terhadap Allah Swt maupun kepada sesama umat dengan mendapatkan pahala atas perbuatannya.

Punishment berlaku sebaliknya. Seseorang nan melakukan akhakul mazmumah akan mendapatkan murka baik dari umat maupun dari Allah Swt. Di dalam Al Qur’an nul karim dan As-Sunnah semuanya sudah dijelaskan begitu detil. Apabila umat ingin tenang dan menjalankan kehidupan dengan damai, ikutilah kedua sumber hukum Islam tersebut.

Pada perjalanannya, seiring dengan sifat manusia nan ditakdirkan mudah menerima godaan, akan muncul berbagai konduite nan bisa memancing dan menjurus pada tindakan nan bisa dimurkai Allah Swt.

Dengan munculnya berbagai godaan tersebut, keimanan seseorang akan diuji dengan sebenar-benarnya. Bagi seoarang muslim, keimanan diri setidaknya memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai berikut.

  1. Membentuk dirinya menjadi muslim sejati;
  1. Agar senantiasa istiqamah dalam menjalankan semua perintah ibadah;
  1. Dapat melahirkan generasi-generasi nan berakhlakul karimah.

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai akhlak tercela pada Allah Swt, yaitu sifat syirik dan kufur. Akhlak tercela pada Allah ini sangat berpotensi buat menjauhkan seseorang dari keimanan. Selain itu, perkara ini merupakan perkara-perkara nan membatalkan iman seseorang.



Akhlak Tercela pada Allah - Syirik

Syirik merupakan akhlak tercela kepada Allah Swt nan boleh dibilang menduakan Allah Swt. Syirik dalam ajaran Islam dimaksudkan dengan menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu zat, sifat, dan af’alnya.

Perbuatan syirik ini hukumnya haram sebab mampu membatalkan iman seseorang, mencemarkan kesucian agama Islam, dan nan terpenting menafikan kekuasaan Allah Swt.

Munculnya sifat syirik pada diri manusia dikarenakan kurangnya pengetahuan agama, sehingga keimanannya berkurang. Ketika ada sebuah kekuatan nan lebih besar dari dirinya akan langsung memuja kekuatan tersebut tanpa mengetahui bahwa kekuatan tersebut semata-mata datangnya dari Allah Swt.

Pada akhirnya, dia akan menduakan keimanannya dan mempercayai kekuatan selain kekuatan Allah Swt. Menurut jenisnya, syirik terbagi ke dalam dua jenis, yaitu syirik Jali dan syirik Khafi.



1. Syirik Jali

Syirik jali menyiratkan perbuatan syirik nan dilakukan secara terang-terangan. Menyembah patung dan berhala, menyembah bulan dan matahari, mengakui nabi Isa As sebagai anak Tuhan, dan lain sebagainya merupakan segelintir contoh syirik jali.

Syirik jali lebih dititik beratkan pada interaksi manusia dengan Tuhannya. Apabila konduite syirik jali ini dilakukan, maka ganjarannya berupa dosa besar dan mendapatkan agunan azab di akhirat kelak.



2. Syirik Khafi

Syirik khafi bisa diterjemahkan sebagai suatu perbuatan nan tak meletakkan Allah Swt dalam niat terutama dalam beribadah. Contoh perilakunya ialah Riya, Ujub, dan Takabur nan pada intinya ketiga perbuatan tersebut membanggakan diri dan menganggap bahwa Allah Swt tak ikut berperan dalam keberhasilan dirinya.

Karena syirik khafi ini lebih ke interaksi antarmanusia, maka apabila seseorang melakukan konduite syirik khafi akan mendapat ganjaran dari nan lainnya. Yang paling kentara ialah dibenci masyarakat dan mitra dan sahabat akan meninggalkan dirinya.

Sebenarnya apabila keimanan seseorang kuat, perbuatan syirik ini bisa dihindarkan sedini mungkin dengan beberapa hal berikut ini.

  1. Umat muslim sedari dini mulai dikenalkan ajaran Islam nan baik dan benar;
  1. Masa anak-anak merupakan masa paling potensial buat menanamkan keyakinan dan kepercayaan terhadap kekuatan dan kekuasaan Allah Swt sebagai Tuhan Sekalian Alam, baik nan ada di global maupun kelak di akhirat;
  1. Pemahaman akan bahaya konduite syirik ini harus selalu diberikan oleh para pemuka-pemuka agama atau orang-orang yan berkompeten.

Orang nan melakukan perbuatan syirik (Jali maupun Khafi) sudah secara langsung membatalkan keimanannya dengan mengignore kekuatan dan kekuasaan Allah Swt nan pada akhirnya hanya akan mendapatkan murka dari Allah Swt.



Akhlak Tercela Kepada Allah - Kufur

Secara sederhana, kufur dijelaskan sebagai sebuah akhlak tercela kepada Allah Swt dengan tak mempercayai keberadaan Allah Swt dan mengingkari ajaran nan disampaikan oleh Nabi Muhamad SAW. Di dalam Islam terdapat 2 jenis kekufuran, yaitu sebagai berikut.

  1. Kufur kepada Allah, yaitu tertutupnya hati buat membenarkan segala hal nan dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
  1. Kufur kepada nikmat Allah, yaitu tertutupnya hati buat mensyukuri nikmat nan diberikan Allah Swt.

Penyakit kufur menyebabkan hati manusia ditutupi awan gelap dan seakan-akan terkunci kedap dari curahan dan limpahan rahmat Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah berfirman nan artinya,
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tak kamu beri peringatan, mereka tak akan beriman. Allah telah mengunci wafat hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka di tutup. Dan bagi mereka siksa nan amat berat". (Al Baqarah: 6-7).

Dari ayat tersebut dapat kita tarik konklusi bahwa apabila seseorang sudah mendapatkan penyakit kufur, maka dirinya akan menjadi pribadi nan dursila sebab Allah Swt telah mengunci kedap hati, telinga, dan mata dari rahmat-Nya.

Apabila dilihat secara lahiriyah, seseorang nan kufur terlihat baik dan mungkin terlalu baik. Tetapi, secara batiniah, dirinya termasuk orang nan sangat jelek di hadapan Allah Swt.

Ingatlah kepada Fir’aun nan dengan begitu sombongnya mengakui dirinya Tuhan dan menghalalkan segala cara buat mewujudkannya. Sebenarnya, hal-hal apa sajakah nan dapat memicu munculnya sifat kufur pada diri manusia?

  1. Rasa arogan nan melewati batas.
  1. Kecintaan nan hiperbola terhadap materi duniawi
  1. Ketakutan dengan cemoohan orang

Apakah seorang mukmin bisa menjadi kufur? Jawabannya, semuanya berpulang pada keimanannya. Apabila keimanannya tipis dan bolong-bolong maka, sangat mungkin mukmin tersebut dapat terkena penyakit kufur ini.

Akan tetapi, seroang mukmin nan taraf keimanannya tinggi sekali pun akan terkena penyakit ini apabila tak benar-benar dijaga keimanannya. Seorang mukmin bisa menjadi kufur dampak berikut ini.

  1. Beriman, tapi tanpa ilmu. Seorang mukmin begitu saja mengikuti semua perintah dan anggaran nan diserukan atau diperintahkan orang tuanya. Biasaya seorang anak akan serta merta mengikuti bentuk keimanan kedua orang tuanya dengan mengikuti semua Norma nan berlaku dalam kehidupan beragama dalama keluarganya.
  1. Perilaku nan tak terpuji dengan menganggap kurang krusial hukum-hukum Allah di dalam Al-Quran dan ingkar terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW.

Setiap mukmin harus menyadari dengan segala kepenuhan hati, bahwa kekufuran merupakan akhlak tercela pada Allah SWT nan dapat menjerumuskan insan tersebut buat menghadapi murka Allah SWT.

Apabila seseorang sudah mengidap penyakit kufur ini, maka bersegeralah bertobat meminta ampunan pada Allah Swt dan bersegeralah kembali ke jalan nan benar. Bentuk pengobatan penyakit kufur ini ialah sebagai berikut.

  1. Pasang mata, pasang telinga, dan pasang mulut buat senantiasa mewaspadai ancaman bahaya kekufuran.
  1. Senantiasa kuatkan keimanan dan keislaman dengan ilmu kepada Allah Swt diiringi dengan keyakinan nan sebenar-benarnya atas apa nan disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
  1. Menjalankan syariat keislaman dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai aktivitas dalam keadaan kesalehan, keikhlasan, dan senantiasa menghindarkan diri dari hal-hal nan bisa membawa ada kekufuran.
  1. Dekatilah para alim ulama dan fukaha.
  1. Bertawakallah pada Allah Swt dengan senantiasa memanjatkan doa-doa agar senantiasa mendapatkan lindungan hidayah.

Sifat syirik dan kufur seperti nan sudah dijabarkan dengan singkat di atas hanya merupakan segelintir dari sekian banyak akhlak tercela pada Allah Swt. Hanya dengan keimanan dan keyakinan nan penuhlah, seorang mukmin bisa membentengi dirinya dari berbagai godaan nan bisa mejerumuskan dirinya dan mendapatkan murka Allah Swt.

Sadar maupun tak sadar, sengaja atau tak sengaja, dalam kehidupan keseharian kita terdapat begitu banyak godaan nan menuju pada kedua akhlak tercela kepada Allah Swt tersebut.