Khotbah Jumat – Tiga Aspek Pokok dalam Ihsan

Khotbah Jumat – Tiga Aspek Pokok dalam Ihsan

Khotbah Jumat merupakan semacam nasihat-nasihat baik bagi umat muslim nan biasanya diberikan saat umat muslim, khususnya kaum lelaki pada saat melaksanakan shalat Jum’at. Khotbah Jumat merupakan pelajaran tentang akhlak nan dapat Anda bisa secara gratis.

Khotbah apapun jenisnya, niscaya selalu berisi ajaran-ajaran baik buat umat muslim, begitupun dengan khotbah Jumat. Ajaran-ajaran baik itu biasanya bersumber pada riwayat nabi atau perjalanan Islam itu sendiri.

Pelajaran hayati dan kisah-kisah menarik akan menjadi sesuatu nan dapat Anda petik ketika mendengarkan khotbah Jumat. Apa nan diriwayatkan oleh para sahabat nabi dan menginspirasi umat muslim menjadi semacam santapan rohani. Kebutuhan akan nasihat-nasihat baik dan petunjuk bagaimana seharusnya bersikap akan membuat kita menjadi insan nan lebih baik.

Khotbah Jumat seperti menjadi salah satu cara nan ditempuh Islam buat membuat kehidupan umatnya menjadi lebih baik. Dengan mengetahui nilai-nilai kebaikan, diharapkan umat bisa menjadi pribadi nan lebih baik. Melalui khotib, isi dari khotbah Jumat itu tersampaikan dan diharapkan akan membawa akibat baik.

Islam mempunyai cita-cita menjadikan setiap muslim menjadi pribadi nan berkarakter kokoh, sempurna, iman dan akidah nan kuat, serta akhlak nan baik. Untuk mencapai cita-citanya tersebut, khotbah Jumat menjadi salah satu cara nan ditempuh.

Berbuat baik kepada sesama atau ihsan merupakan puncak ibadah dan akhlak nan harus dimiliki oleh setiap hamba Allah. Meskipun demikian, setiap muslim hendaknya tak memandang ihsan sebagai akhlak nan utama, tapi harus dipandang sebagai bagian dari akidah dan bagian paling besar dari keislamannya.

Allah Swt telah membagi konduite interaksi manusia dalam dua hal, yaitu interaksi antara manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan manusia. Dua hal itu harus dipenuhi jika ingin menjadi pribadi nan lebih baik. Berbuat baik atau ihsan akan membawa Anda ke dalam kehidupan nan lebih bermakna.



Khotbah Jumat – Pengertian Ihsan

Materi dari khotbah Jumat dapat bertemakan apapun. Perihal konduite serta kenyataan nan tengah terjadi di masyarakat juga dapat dijadikan materi ketika seorang khotib membawakan khotbah Jumat. Apa nan tengah hangat di masyarakat justru akan menjadi sebuah materi nan menarik. Jama’ah Jumat akan merasa lebih terpanggil. Salah satu materi nan rasanya cukup sering dijadikan materi khotbah Jumat ialah mengenai konduite manusia.

Khotbah Jumat dalam artikel ini akan membahas mengenai apa itu ihsan. Arti ihsan ialah berbuat baik. Di dalam Al-Qur'an, Allah berfirman mengenai hal ini.

“Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri….” (Q.S Al-Isra’ : 7)

“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu….” (Q.S. Al-Qashash : 77)

Dua ayat tersebut cukup sering disampaikan dalam khotbah Jumat nan membahas tema ihsan ini. Menurut Ibnu Katsir, ayat tersebut menggambarkan bahwa berbuat baik merupakan sebuah keharusan bagi umat manusia kepada semua makhluk.



Khotbah Jumat – Landasan Syar’I Ihsan

1. Khotbah Jumat – Ihsan dalam Al-Qur’an

Terdapat 166 ayat di dalam Al-Qur’an nan membahas tentang ihsan dan implementasinya. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan agungnya konduite dan sifat ihsan. Ihsan mendapat porsi sangat istimewa di dalam Al-Qur’an. Berikut ayat-ayat nan menjadi landasan sifat ihsan. Ayat-ayat tersebut niscaya cukup sering Anda dengar ketika mendengarkan khotbah Jumat .

“…serta ucapkanlah kata-kata nan baik kepada manusia….” (Q.S. Al-Baqarah: 83)
“…dan berbuat baiklah terhadap dua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat maupun nan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan para hamba sahayamu….” (Q.S. An-Nisaa`: 36)



2. Khotbah Jumat – Ihsan dalam As-Sunnah

Selain Al-Qur’an, apa nan dikatakan oleh Rasulullah mengenai ihsan ini juga biasa diperdengarkan pada jamaah pada saat melakukan khotbah Jumat. Nyatanya, Rasulullah juga sangat memberi perhatian terhadap sifat ihsan ini. Ihsan ialah puncak asa dan perjuangan seorang hamba. Di antara hadits-hadits tentang ihsan, ada beberapa nan menjadi landasan primer dalam memahami agama Islam.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kebaikan pada segala sesuatu, maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik, dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan baik….” (HR. Muslim)



Khotbah Jumat – Tiga Aspek Pokok dalam Ihsan

1. Khotbah Jumat – Ibadah

Dalam beribadah, setiap muslim berkewajiban buat ihsan. Artinya setiap Muslim harus menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji dan ibadah lainnya dengan cara nan sahih (menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adab lainnya). Pelajaran tentang itu akan Anda bisa ketika mendengarkan khotbah Jumat nan memiliki tema ihsan.

Khotib selaku sosok di balik khotbah Jumat niscaya cukup akrab dengan kalimat berikut ini, bahwa ibadah bisa dilakukan jika seorang hamba tersebut sadar bahwa Allah senantiasa memantaunya sehingga ia merasa sedang dilihat dan diperhatikan Allah. Dengan cara inilah, seorang hamba bisa melakukan ibadah dengan baik dan sempurna. Hal ini sinkron dengan perkataan Rasulullah, “Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Ibadah itu memiliki arti nan luas. Selain shalat, ibadah lainnya nan juga krusial ialah hormat terhadap mukmin, mendidik anak, jihad, menyenangkan istri, dan lain-lain. Sikap ihsan dalam kehidupan sangat penting. Oleh sebab itu, Rasulullah menginginkan umatnya senantiasa dalam keadaan seperti itu, yakni selalu sadar jika ingin mewujudkan ihsan dalam setiap ibadahnya. Perbuatan baik seperti itu juga terpaparkan dalam khotbah Jumat.



2. Khotbah Jumat – Muamalah

Dalam hal muamalah, ihsan dijelaskan Allah pada surat An-Nisaa’ ayat 36:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga nan dekat maupun nan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu….”

Sekarang, kita akan membahas ihsan dari muamalah dan siapa saja nan termasuk dalam bahasannya. Berikut ialah mereka nan berhak mendapatkan ihsan tersebut.

  1. Ihsan kepada kedua orangtua.
  2. Ihsan kepada kerabat karib.
  3. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin.
  4. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman sejawat.
  5. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya.
  6. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan nan baik kepada manusia.
  7. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang.

Mereka nan dikenai perbuatan ihsan juga niscaya sering Anda dengar ketika khotbah Jumat sedang berlangsung.



3. Khotbah Jumat – Akhlak

Ihsan di dalam akhlak sebenarnya ialah buah dari ibadah dan muamalah. Seorang Muslim akan mencapai taraf ihsan dalam akhlaknya jika ia sudah melaksanakan ibadah seperti asa Rasulullah. Apabila hal ini sudah dicapai, sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Mendengarkan khotbah Jumat lalu mengamalkannya juga merupakan salah satu contoh ihsan.

Nilai ihsan pada seseorang bisa tercermin dalam muamalah kehidupannya, seperti bagaimana ia bermuamalah dengan sesama manusia, lingkungan, pekerjaanya, bahkan terhadap dirinya sendiri. Ihsan merupakan puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Setiap Muslim nan menyadari hal ini, tentunya akan berusaha semaksimal mungkin mencapai taraf tersebut.

Mendengarkan khotbah Jumat dengan tema berbuat baik terhadap sesama atau ihsan ini seperti sebuah anggaran main dalam sebuah kehidupan. Jika ingin hayati Anda lancar, mengikuti anggaran main ialah salah satu caranya. Semoga kita semua bisa mencapai puncak prestasi dalam beribadah. Wallahu a’lam bish-shawwab .