Jenis Bahaya Lidah

Jenis Bahaya Lidah

Lidah memang tak bertulang, tapi lidah dapat sangat berbahaya. Bahaya lidah dapat menyakiti hati seseorang. Meskipun tak tajam, tapi lidah dapat mengeluarkan kata-kata nan bisa menyakiti lebih sakit daripada goresan pisau. Bahaya lidah akan membuat luka nan membutuhkan waktu lama buat disembuhkan.

Jika luka sebab goresan pisau dapat cepat dicarikan obatnya lalu kemudian mengering, maka luka dampak perkataan tak demikian. Perkataan menyakitkan nan terlontar dari bibir manusia merupakan salah satu bahaya lidah nan harus diwaspadai.

Lidah memiliki fungsi nan sangat krusial dalam kehidupan manusia. Lidah sebagai indera pengecap dan lidah sebagai alat bantu ucap. Lidah lah nan bisa membuat manusia bisa berkata-kata. Lidah jugalah nan bisa membuat manusia sakit hati sebab kata-kata nan diucapkan.

Bahaya lidah hanya dapat dirasakan oleh hati. Ketika seseorang sudah merasakan sakit hati sebab hatinya terluka sebab perkataan seseorang, maka luka itu tak akan sembuh begitu saja. Membekas dan akan berlangsung lama.

Sebagai makhluk sosial, menjalin interaksi baik dengan sesama manusia ialah sebuah keharusan. Menjaga lisan dan meminimalisir bahaya lidah ibarat tugas nan harus dilaksanakan setiap harinya. Jika tidak, maka Anda akan hayati sebagai seorang nan dibenci dan dikucilkan.

Bahaya lidah selalu berhubungan dengan ucapan atau perkataan nan terlontar dari mulut seseorang kepada orang lain. Berikut ini ialah beberapa bahaya lidah nan harus dihindari.



Jenis Bahaya Lidah

1. Bahaya Lidah - Fitnah

Bahaya lidah nan pertama ialah fitnah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekaan diartikan sebagai perkataan dusta atau tanpa berdasarkan kebenaran nan disebarkan dengan maksud menjelekkan orang lain. Bahaya lidah ini sangat merugikan dan tentunya sangat dibenci oleh Allah. Dalam sebuah hadits dianalogikan bahwa rekaan itu tidur, dan Allah melaknat orang nan membangunkannya.



2. Bahaya Lidah - Ghibah

Bahaya lidah selanjutnya ialah Ghibah. Ghibah ialah membicarakan kejelekan orang lain, menirukan tingkah laku atau mobilitas eksklusif dari orang nan dibicarakan dengan maksud mengolok-ngolok. Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah, ia ialah sesuatu nan keji dan kotor.

Allah berfirman, "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian nan lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya nan sudah mati?" (QS. Al-Hujurat: 12).

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Allah sangat membenci bahaya lidah nan satu ini. Orang nan membicarakan kejelekan orang lain, menirukan tingkah laku atau mobilitas eksklusif dari orang nan dibicarakan dengan maksud mengolok-ngolok dianggap sebagai orang nan suka memakan bangkai saudaranya sendiri. Naudzubillah.



3. Bahaya Lidah - Berkata bohong

Bahaya lidah nan satu ini merupakan bahaya lidah nan dapat dikatakan terlihat paling lumrah. Bagi sebagian orang, kegiatan berbohong merupakan hal nan biasa. Berbohong ialah berkata tak sahih atau tak sinkron dengan kenyataan. Biasanya, perbuatan ini dilakukan buat menutupi suatu kekurangan nan ada pada dirinya.



4. Bahaya Lidah - Munafik

Bahaya lidah nan satu ini hampir sama dengan jenis penyakit pada nomor tiga. Penyakit lisan ini sama-sama berbahaya. Munafik merujuk pada orang-orang berpura-pura beriman padahal di dalam hati mereka ingkar. Atau, singkatnya, apa nan dikatakan orang munafik selalu tak sinkron dengan perbuatan.

"Ciri-ciri orang-orang munafik itu ada tiga, yaitu apabila berkata-kata ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam Al-Quran disebutkan bahwa loka orang munafik ialah di neraka Jahanam. Naudzubillah.



5. Bahaya Lidah - Mengumpat atau Mencaci Orang Lain

Mengumpat atau mencaci maki orang lain dengan kata-kata kasar atau kata-kata nan membuat orang sakit hati jelas merupakan salah perbuatan nan tak baik. Dengan mencaci maki atau mengumpat, persoalan tak akan selesai. Malah, hal ini akan menambah rumit persoalan. Tali silaturahmi pun akan sedikit pudar. Untuk menghindarinya, kita harus lebih bersabar dalam menghadapi setiap persoalan.



6. Bahaya Lidah - Mempermainkan dan Mengejek Manusia

Perbuatan mengejek atau mempermainkan orang lain sangat lazim dilakukan oleh sebagian di antara kita. Biasanya, hal ini dilakukan atas dasar main-main atau bercanda saja. Padahal, perbuatan ini tak dapat dijadikan sebagai hal nan sepele. Dampak dari perbuatan ini dapat menjadi sangat luar biasa.



7. Bahaya Lidah - Mengadu Domba

Mengadu domba ialah suatu perbuatan nan membuat seseorang menjadi berselisih dengan orang lain. Adu domba ini dapat dalam bentuk mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak interaksi di antara keduanya sehingga menyulut barah kebencian dan menyebabkan ikatan silaturahmi mereka terputus. Kalau hal ini tak diluruskan, dapat saja mereka akan bermusuhan selamanya. Padahal, mereka hanyalah korban dari orang nan suka mengadu domba. Bahaya lidah nan satu ini berpotensi buat memecahkan interaksi baik antara sesama manusia.



8. Bahaya Lidah - Melontarkan Kata-kata Kotor atau Kasar

Ketika sesorang tersulut emosi, amarah pun meluap. Kata-kata menjadi tak terkontrol lagi. Lalu, menyemburlah kata-kata kotor atau kasar dengan tujuan buat menyakiti orang nan kita benci sebab dianggap telah melakukan suatu kesalahan kepada diri kita. Setelah melakukan perbuatan itu, kita tak langsung beristighfar dan meminta maaf malah kita menjadi puas telah sukses membuat orang lain sakit hati. Inilah salah satu kerugian dari bahaya lidah ini.



9. Bahaya Lidah - Bertengkar

Bertengkar atau berselisih ialah salah satu kegiatan manusia dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya, pertengkaran terjadi sebab ada suatu kesalahpahaman nan terjadi di antara dua pihak. Ketika bertengkar, kadar kemarahan seseorang biasanya menjadi naik. Kalo sudah begini, bahaya lidah bukan lagi menjadi suatu hal nan dirasa harus dihindari.



10. Bahaya Lidah - Berdebat kusir, Berbelit-belit

Yang ini biasanya muncul dalam suatu lembaga diskusi atau dapat juga dalam dialog sehari-hari. Debat kusir ini maksudnya membahas suatu hal nan tak ada ujungnya. Selain membuang-buang waktu, kegiatan ini juga dapat melebar ke penyakit lisan nan lain. Agar tak terjerumus ke dalam kegiatan ini, kita harus benar-benar menggunakan waktu sebaik-baiknya. Bahaya lidah nan satu ini juga kadang tak disadari telah menyakiti hati seseorang.



11. Bahaya Lidah - Menyebarkan Misteri Orang Lain

Bahaya lidah selanjutnya ialah bergosip atau menceritakan misteri kita pada orang lain. Jika kita ingin berbagi rahasia, pastikan orang nan akan kita bagi cerita itu orang nan dapat menjaga amanah. Atau, kalau mau lebih aman, kita dapat menceritakan misteri kepada orang terdekat, misalnya orangtua. Niscaya misteri itu akan terjaga.

Setiap orangtua niscaya akan menjaga misteri anaknya sendiri. Selain dapat dipercaya, bercerita kepada orangtua juga dapat memberikan kegunaan lain, yaitu kita akan langsung diberi saran, kritik, atau pemecahan masalah nan dihadapi.



12. Bahaya Lidah - Menambah Kata- kata nan Tidak Perlu

Bahaya lidah ini biasanya dilakukan dengan maksud mendapat pujian atau membuat sesuatu menjadi terlihat lebih hebat. Padahal, faktanya sama saja dengan nan lainnya. Perbuatan ini merupakan hal nan berlebihan. Allah sangat tak menyukai hal nan berlebihan. Perbuatan ini juga dapat menyebabkan pertengkaran di antara dua orang sahabat sebab ada salah seorang teman nan melebih-lebihkan pembicaraan mengenai seorang temannya.