Terkait Kenaikan Harga BBM, Pemerintah akan Tambah Stok Beras Murah

Terkait Kenaikan Harga BBM, Pemerintah akan Tambah Stok Beras Murah

Warta kenaikan BBM mutakhir menjadi headline di berbagai media. Itu pasti! Lengkap dengan berbagai bumbu. Di saat Jakarta tengah ribut gara-gara kenaikan harga BBM, di berbagai loka lain di Indonesia harga BBM nan selangit ternyata sudah menjadi hal nan generik terjadi. Di Indonesia Timur, misalnya, warga sudah terbiasa dengan membeli BBM dengan harga dua puluh ribu per liternya.

Terkait dengan program kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Arminda Alisjahbana, ternyata masih harus berhadapan dengan berbagai hal nan harus diselesaikan. Salah satunya ialah mencari solusi nan tepat bagaimana mencari energi alternatif lain buat menggantikan peran BBM sebagai bahan bakar utama.

Setelah beberapa tahun lalu program pemerintah mencanangkan penggunaan BBM Pertamina dinilai sukses, kini Bappenas dihadapkan pada tantangan baru buat mencari solusi energi buat menekan tingginya taraf konsumsi BBM oleh masyarakat.

Berita kenaikan BBM mutakhir mengungkapkan bahwa pemberian subsidi tampaknya bukan lagi menjadi solusi utama. Pemberian kompensasi berupa pemberian jatah BBM ternyata hanya berdampak pada subsidi dan tak memberikan akibat besar terhadap solusi kelangkaan energi. Bahkan, pemberian kompensasi ini justru berujung pada kenaikan BBM bersubsisdi.

Armida mengaku kini tengah mengupayakan satu solusi buat energi alternatif pengganti BBM. Salah satu cara nan diterapkannya ialah dengan menjalankan program konversi energi.

Konversi energi merupakan proses bertahap nan tentu akan membutuhkan waktu nan lama. Jika sebelumnya masyarakat sudah terbiasa menggunakan bahan bakar minyak, kini masyarakat harus mau terbiasa dengan dengan menggunakan bahan bakar nan ramah lingkungan, sekaligus murah.

Kebijakan pemerintah terkait dengan program konversi energi ini di antaranya ada nan merujuk pada pemakaian energi gas, CNG, atau beberapa inovasi nan baru-baru ini dicanangkan sebagai energi alternatif pengganti BBM. Salah satu negara nan sudah mencanangkan kebijakan seperti ini ialah India.

India sudah mencanangkan penggunaan energi alternatif gas buat kendaraan bermotor. Kini, rata-rata kenadaraan bermotor di kota-kota besar di India sudah menggunakan bahan bakar gas sebagai energi alternatif. Bahkan, gas juga sudah digunakan kendaran umum, seperti bajaj. Bajaj di India kini sudah menggunakan energi gas berupa Compress Natural Gas (CNG).

Program pemerintah India ini tentu perlu dicontoh oleh pemerintah Indonesia. Indonesia dan India seolah memiliki permasalahan transportasi nan sama, yaitu jumlah kendaraan nan banyak serta masalah transportasi publik. Meskipun demikian, program pemerintah India tersebut berhasil sebab di negera itu sudah mencanangkan harga pasar buat BBM sehingga rata-rata harga BBM di setiap daerah akan sama.

Di Indonesia tak semua wilayah memiliki harga rata-rata BBM nan sama. Ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah buat memberikan solusi terbaik buat memulai konversi energi. Warta kenaikan BBM mutakhir menyebutkan bahwa kenaikan harga sudah memberi akibat pada sendi-sendi ekonomi masyarakat.



Masalah Transportasi Publik dengan Kenaikan Harga BBM

Masalah transportasi publik memang tak akan terlepas dari harga BBM. Setiap kali pemerintah mencanangkan harga BBM naik, tarif buat transportasi publik niscaya juga akan ikut naik. Jika pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM, pemerintah seharusnya sudah memiliki estimasi mengenai berbagai akibat dan dampak nan bisa ditimbulkan setelah kenaikan harga.

Seperti nan kita ketahui, Indonesia sudah berkali-kali menaikkan dan menurunkan harga BBM. Kali ini, sepertinya pemerintah dituntut lebih siap dan sigap dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

Transportasi publik akan selalu menjadi salah satu aspek nan sangat terpengaruh dampak kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM seharusnya dibarengi dengan peningkatan wahana buat moda transportasi publik.

Tantangan buat mengembangkan wahana transsportasi publik memang sebenarnya terpusat pada kota-kota besar atau wilayah padat penduduk saja. Akan tetapi, ini dinilai sangat krusial mengingat gerak penduduk di kota besarlah nan akan sangat berdampak pada perkembangan ekonomi nasional.

Membicarakan masalah transportasi pubik nan hanya terpusat di kota-kota besar saja rasanya tak adil. Bagaimana dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia nan kebanyakan masih memanfaatkan teknologi nan sangat sederhana. Dari warta kenaikan BBM terkini, masyarakat di berbagai pelosok Indonesia tampaknya juga akan terkena efek dari kenaikan harga BBM.



Pentingnya Pembangunan Infrastruktur

Selain transportasi publik, pembangunan wahana berupa infrastruktur perlu diperhatikan, khususnya di daerah-daerah terpencil nan masih tertinggal. Ini bukan saja sebagai efek dari kenaikan harga BBM, tetapi memang sudah menjadi kebutuhan bagi semua lapisan masyarakat.

Untuk meningkatkan potensi sumber daya di seluruh wilayah Indonesia, seharusnya masyarakat dilengkapi dengan wahana infrastruktur nan memadai buat membantu konvoi ekonomi nasional.

Sarana infrastruktur nan perlu diperhatikan pemerintah ialah pembangunan infrastruktur di daerah terpencil, seperti pedesaan, akses penghubung antardesa, dan juga wahana infrastruktur nan mampu menunjang kegiatan ekonomi masayrakat pedesaan. Jika wahana ini terpenuhi, bukan tak mungkin pemerataan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan rakyat pedesaan akan tercapai.



Terkait Kenaikan Harga BBM, Pemerintah akan Tambah Stok Beras Murah

Bulog kini tampaknya juga tengah direpotkan terkait dengan kenaikan harga BBM nan baru saja dicanangkan pemerintah. Direktur Perusahaan Generik Badan Urusan Logistik, Sutarto Alimosesi, mengungkapkan bahwa dirinya akan meningkatkan stok buat beras murah. Hal ini terkait dengan kenaikan harga BBM secara nasional.

Penambahan stok beras murah ini bertujuan buat mengurangi kemungkinan pngeluaran masyarakat buat kebutuhan primer, pangan, bisa berkurang. Ini terkait juga dengan gerak masyarakat.

Dengan menaiknya harga BBM, gerak masyarakat diperkirakan akan menurun dan pemenuhan kebutuhan pangan diperkirakan akan meningkat. Karenanya, dari warta kenaikan BBM terkini, Bulog sudah mengantisipasi terjadinya hal tersebut dengan menambah stok beras murah.

Lebih lanjut, direktur Bulog, Sutarto, juga mengungkapkan bahwa pemerintah sudah sejak awal meminta bulog buat menambah stok beras. Tambahan dari stok beras murah nan ditambahkan di antaranya raskin ke-13, raskin ke-14, dan bahkan raskin ke-15. Jika pemerintah mau menambah stok beras murah hingga raskin ke-16, volume buat beras murah nan dibutuhkan sekitar 900.000 ton.

Meskipun demikian, Bulog mengaku tak akan risi sebab stok nasional buat beras murah saat ini sudah hampir 2,7 juta ton. Stok ini merupakan stok terakhir dari tahun lalu nan mencapai 2,3 juta ton. Ini merupakan akibat dari residu pengadaan beras murah tahun lalu nan terlalu tinggi.

Tahun lalu, bulog mengadakan persediaan beras murah mencapai 3,6 juta ton. Namun, volume beras murah ternyata sedang menurun dan kini pemerintah tengah mempersiapkan buat pengadaan stok beras buat tahun ini.

Terkait dengan kenaikan harga BBM nan dicanangkan pemerintah tahun ini, Indonesia tampaknya tak akan mengalami kesulitan buat melakukan stok beras murah. Dengan stok paling tinggi di tahun ini, pemerintah tak perlu risi dengan stok beras. Akibat kenaikan harga BBM lainnya ternyata tak hanya berpengaruh pada kebutuhan pangan masyarakat.

Di beberapa kota di Indonesia, kenaikan harga BBM ternyata juga berpengaruh pada pertumbuhan kendaraan. Pertumbuhan kendaraan ternyata dapat ditekan dengan naiknya harga BBM. Sebagai contoh, di Makassar, Sulawesi Selatan, jumlah kendaraan baru tahun ini menurun sekitar 30%.[]