Objek Wisata Kota Sambas

Objek Wisata Kota Sambas

Kalimantan Barat merupakan barometernya objek wisata nan salah satunya ialah kota Sambas di pulau Borneo. Masyarakat nan tinggal di tanah Kalimantan Barat ini datang dari berbagai latar budaya nan berbeda-beda. Mereka hayati berdampingan mesra di Borneo Barat, tentunya menjadi sebuah budaya egaliter nan dapat di tampilkan pada ranah pariwisata nan dapat mendatangkan pemasukan daerah. Tidak hanya menjadi sumber pemasukan daerah, menjadikan kota sebagai wisata atau objek wisata merupakan sebuah kebanggaan pada setiap tuan rumah nan menjadi objek loka wisata tersebut.

Membicarakan pariwisata di Kalimantan Barat, datanglah ke kota Sambas. Sebuah kota tua nan dibangun dari perpaduan unsur budaya lokal, dan budaya pendatang nan digabungkan dengan elemen modern tanpa meninggalkan lokalitas khas Borneo. Secara geografis kota Sambas merupakan kota eksotis nan dibelah oleh sungai Sambas nan merupakan sungai terbesar di Kalimantan Barat. Sungai merupakan salah satu urat nadi kehidupan masyarakat di sana.

Kabupaten Sambas berjarak sekitar 225 kilometer ke arah utara ibu kota Kalimantan Barat. Dari Pontianak, pengunjung bisa naik bus sampai Sambas dengan waktu tempuh sekitar lima jam.

Secara geografis Kota Sambas terletak hampir di tengah - tengah wilayah di kabupaten Sambas. Pada perkembangannya, Kota Sambas ini berkembang pada masa pusat Kesultanan Sambas nan terletak tepat di persimpangan sungai Sambas kecil dan sungai Teberau. Kota nan terletak di Kalimantan ini mempunyai jargon "Kota Sambas Terigas" nan biasa di panggil oleh penduduknya yaitu kecamtan Sambas.

Sambas ini dikenal sebagai kota pusat pemerintahan Kesultanan Sambas nan berpusat di Istana Alwatzikoebillah di desa Dalam Kaum. Di depan istana tersebut, terdapat mesjid tertua di wilayah Sambas tersebut. Mesjid nan merupakan terbesar di Kota Sambas itu pula bernama Masjid Sultan Muhammad Syafi'oeddin II atau sering juga diebut dengan Mesjid Agung Jami'.

Mayoritas penduduk Kota Sambas merupakan suku Melayu. Suku Melayu nan banyak mendominasi penduduk di sambas ini yaitu Melayu Sambas. Bahasa nan di gunakan penduduk Sambas sehari - harinya adalah bahasa Melayu Smabas nan memiliki khas tersendiri dari bahasa lainnya. Bahasa Melayu Sambas ini kurang lebih memiliki persamaan nan hampir sama dengan dialek nan dimiliki oleh orang Betawi, namun terdapat beberapa kosakata nan berbeda tentunya.



Objek Wisata Kota Sambas

Keraton Sambas

Sama halnya seperti kota Yogyakarta nan merupakan kota budaya, Kota Sambas pun demikian. Seperti nan sudah kita ketahui Yogyakarta memiliki Keraton Yogyakarta nan sarat akan kebudayaan orisinil dari Yogyakarta, Kota Sambas pun memilki keraton nan cukup tua nan diperkirakan berusia lebih dari 3 abad. Menurut sejarha, Keraton nan bernama Keraton Al-watzikhobillah Sambas ini di dirikan oleh Sultan Muhammad Syafi'uddin I.

Pada zaman dahulu, kerajaan Sambas ini merupakan kerajaan nan dijadikan pusat pemerinyahan di kalimantan Barat. Kepemimpinan nan terdapat di Kerajaan Sambas ini di pimpin oleh seorang sultan nan sekaligus juga memimpi pemeintahan Kerajaan Sambas tersebut. Namun saat ini, Kerajaan Sambas dijadikan simbol kebudayaan dari Kota Sambas sendiri. Dengan dijadikan sebagai simbol dari kebudayaan wilayah Sambas, Kerajaan Sambas ini kemudian dijadikan sebagai cagar budaya dan menjadi objek wisata Kota Sambas nan dilindungi dan dilestarikan keberadaannya.

Objek wisata Kerajaan Sambas ini merupakan objek wisata nan bersejarah di Kota Sambas. Objek wisata nan berupa keraton di Kerajaan Sambas ini terdapat beberapa bangunan nan dapat dikunjungi. Bangunan - bangunan ini di antaranya adalah dermaga loka bahtera atau kapal Sultan bersandar, dua buah gerbang nan merupakan gerbang primer atau pintu masuk primer dalam keraton nan digunakan dalam kegiatan Kerajaan Sambas, bangunan penghadapan nan terdiri dari dua buah, sebuah ruangan ang digunakan buat Sultan menjalankan pekerjaannya, kemudian bangunan inti dari kerajaan yaitu balairung, sebuah ruangan dapaur nan merupakan bangunan, dan masjid Sultan.

Bangunan keraton pada Kerajaan Sambas ini berbentuk segi delapan dengan luas nan mencapai 76 meter persegi. Halaman nan dapat kita lihat melalui gerbang masuk maenuju keraton ini memiliki halaman nan bertingkat dua. Halaman taraf pertama merupakan loka penjagaan dan loka beristirahat bagi tamu Kerajaan Sambas, dan taraf kedua merupakan loka buat mengatur penjagaan nan ada di keraton tersebut. Selain itu, taraf kedua ini juga biasa dipakai sebagai loka pagelaran gamelan nan diadakan pada saat eksklusif dan suatu acara.



Masjid Keraton

Letak dari Masjid Sambas ini satu lokasi dengan Keraton Sambas. Masjid ini merupakan saksi dimana ajaran agama Islam masuk ke Kalimantan dan di anut oleh sebagian masyarakat kota Sambas dan juga Sultan Sambas serta kerabatnya.

Masjid Sambas ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Syafiuddin II dan mencapai usia lebihh dari 150 tahun. Hingga saat ini, masjid nan dapat di bilang tua ini masih kokoh berdiri dengan kaslian dari ornamen hingga bentuk bangunanya dari dulu hingga sekarang. Banyak para wisatwan nan sengaja datang ke mesjid ini buat menunaikan ibadah setelah mengunjungi Istana Sambas nan lokasinya tak terlalu jauh.

Salah satu benda nan bersejarah di Masjid Sambas ini adalah sebuah mimbar tua nan terbuat dari kayu merah. Mimbar ini menurut sejarah diberikan kepada Sultan Muhammad Syafiuddin II nan merupakan sultan di Kerajaan Sambas tersebut sebagai ucapan terimakasih dari para nelayan. Mimbar ini syahdan di untuk di Palembang dan sengaja diberikan buat mesjid di Keraton tersebut.

Benda bersejarah antik lainnya ialah sebuah bejana nan terbiat dari perunggu nan saat ini masih terjaga kondisinya. Bejana perunggu ini dipakai buat menampung air wudlu di mesjid ini nan diberikan oleh Raja di Kerajaan Brunei Darrusalam sebagai cindera mata. Tentunya hal ini membuktikan bahwa interaksi antar kerajaan - kerajaan di wilayah Borneo terjalin secara harmonis.



Pantai Tanjung Batu Kota

Tempat wisata Kota Sambas selain Istana Keraton Sambas adalah Pantai Tanjung Batu. Pantai ini merupakan pantai nan sangat eksotis dengan pemandangan langsung ke arah Bahari China Selatan dan berpasir nan lembut. Pantai ini juga di hiasi dengan bukit batuan nan terjal dan disinilah letak keistimewaan dari Pantai Tanjung Batu tersebut.

Objek wisata pantai tanjung Batu ini terletak di 57 km Kota Sambas, lebih tepatnya di kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang. Pada hari libur, objek wisata ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal nan sengaja membawa sanak keluarganya ke pantai Tanjung Batu ini, sehingga objek wisata Pantai Tanjung Batu ini menjadi loka nan ramai di kunjungi pada hari libur seperti hari Lebaran dan hari libur lainnya. Kemudahan dalam menempuh ke pantai ini menjadi salah satu faktor juga banyaknya pengunjung nan mendatangi loka wisata tersebut.



Jeruk Sambas

Mungkin sebagian orang Indonesia mengetahui cita rasa nan khas dari jeruk Pontianak nan banyak di minati oleh masyarakat Indonesia. Sebagai informasi, jeruk Pontianak ini sebenarnya orisinil dari kabupaten Tebas nan merupakan kabupaten di Kota Sambas, namun jeruk ini lebih terkenal dengan nama Pontianak. Kepopuleran jeruk ini sempat menjadikan harganya nan melonjak naik, namun dengan donasi dari sebuah perusahaan jeruk ini kemudian berkmebang hingga saat ini.

Jeruk nan berasal dari Kota Sambas ini terkenal dengan rasanya nan manis alami. Kualitas dari jeruk nan dimiliki oleh Sambas ini tersohor hinga pasar Internasional. Karakteristik khas nan dimiliki oleh jeruk Sambas ini adalah memiliki kulit hijau nan mengkilat, rasa nan manis, rona buah oranye cerah, dan kandungan air nan melimpah. Jika musim panen tiba, harga dari jeruk ini akan lebih murah. Selamat mencoba !