Masih Rendah

Masih Rendah

Tidak sedikit orang nan sangat tergila-gila dengan air jeruk hangat maupun es jeruk nan segar. Minum air jeruk seolah telah menjadi menu wajib setiap hari. Hayati terasa tidak latif sebelum minum air jeruk. Apalagi kalau kepanasan habis pulang dari sekolah atau kantor sangat nikmat bila minum jus jeruk dingin, serasa menyegarkan dan menghilangkan dahaga seketika. Demikianlah sekilas kekhasan dari buah jeruk sebagai buah segar nan kaya akan vitamin C. Bila jeruk telah menjadi bagian dari diri sendiri, mengapa tak mencoba menanam sendiri pohon jeruk. Jangan dikira menjadi petani jeruk itu tak menguntungkan. Ternyata dari budidaya jeruk nan dilakukan di Indonesia hanya mampu memproduksi 16 ton/Ha.



Masih Rendah

Angka 16 ton/ha itu masih rendah. Ini artinya, masih ada celah nan sangat besar buat membudidayakan tanaman jeruk sehingga bangsa ini menjadi pengekspor buah jeruk nan tidak kalah dengan jenis buah jeruk nan berasal dari negeri lain termasuk China. Padahal, sebenarnya konsumsi buah segar ini terus meningkat. Tentu berbeda makan jeruk dengan makan apel. Jeruk mempunyai taraf kesegaran nan luar biasa. Apel dianggap buah mahal dan tak semua orang mampu makan buah mahal ini.

Sedangkan jeruk, kalau produksi meningkat dan cara menanamnya dengan teknologi tepat guna, maka harga jeruk di pasaran dapat dibawah 10 ribu rupiah . Dengan harga nan rendah ini, diharapkan taraf asupan vitamin C di masyarakat dapat meningkat. Vitamin C ini sendiri sangat krusial demi menjaga taraf imunitas tubuh. Kalau imunitas tubuh tinggi, kesehatan pun membaik. Bila taraf kesehatan masyarakat tinggi, itu artinya masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan nan cukup luas buat meningkatkan kinerja hidupnya dengan cara mencari ilmu dan memanfaatkan ilmu demi kehidupan nan lebih baik.

Rendahnya angka produksi jeruk di Indonesia memang menjadi satu pemikiran tersendiri. Beberapa hambatan produksi dari budidaya jeruk ini masih ditemukan misalnya setelah tanaman jeruk berumur 7 tahun maka produksinya pun mulai menurun, disamping faktor tanah lingkungan loka tumbuh, hama dan penyakit. Selain itu, masyarakat petani Indonesia terkadang masih juga bertani dengan cara nan sangat sederhana dan sangat tradisional.

Hal ini terjadi karena, pertama, ketidaktahuan mereka mengenai cara bertani nan baik. Kedua, sumber informasi nan masih terhambat oleh taraf pendidikan dan taraf akses ke sumber informasi. Ketiga, mereka terkadang merupakan petani miskin nan tidak mampu membeli pupuk atau membeli peralatan nan lebih modern nan dapat menunjang gaya bertani nan mampu meningkatkan produksi. Semua hambatan itu membuat bangsa ini masih sangat tergantung kepada jeruk impor. Apalagi beredar pendapat di masyarakat kalau jeruk impor itu lebih baik dan lebih nikmat. Padahal semua iti tak selamanya dan semuanya benar.

Syarat tumbuh tanaman jeruk

Bangsa ini memang harus meningkatkan pengetahuannya dalam segala bidang terutama bidang pertanian. Bangsa ini harus mampu memanfaatkan semua fasilitas nan telah dianugerahkan oelh Allah Swt. Tanah nan fertile dengan berbagai macam tanaman nan dapat tumbuh di sini. Yang pertama dipikirkan ialah bagaimana membuat para petani mempunyai akses kepada informasi cara bertani nan baik. Mereka harus mendapatkan semua informasi itu agar tak ketinggalan dalam hal memproduksi tanaman nan laku di pasaran.

Kedua, bila terkait dengan tanaman jeruk ialah bahwa seperti tanaman lainnya, budidaya jeruk pun terlebih dahulu harus mengenal tentang persyaratan tumbuh tanaman. Tanaman jeruk mampu tumbuh sampai ketinggian 650 m di atas permukaan bahari buat wilayah sub tropis sedangkan di daerah katulistiwa bisa tumbuh sampai 2000 m dpl (diatas permukaan laut). Suhu nan cocok berkisar antara 25- 30 oC, intensitas sinar matahari penuh ialah hal nan wajib dipenuhi buat budidaya jeruk.

Tanaman jeruk sangat memerlukan air khususnya pada masa vegetatif, mulai menunjukkan pembungaan, pembentukan dan proses pembesaran buah. Namun air tak boleh berlebih sebab akan merusak rona buah. Spesifik buat budidaya tanaman jeruk bisa ditanam di berbagai jenis tanah. Yang krusial bahwa tanah tersebut tak becek dan dan bertekstur baik serta tak mempunyai salinitas (tingkat kegaraman ) tinggi.

Pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan jeruk tersebut, harus diketahui terlabih dahulu agar tak melakukan hal-hal nan sia-sia. Adalah sesuatu nan tak menyenangkan kalau harus kehilangan impian mendapatkan panen nan bagus padahal ternyata tanah nan digunakan buat bertanam itu tak cocok dengan jenis tanaman nan sedang ditanam. Keputusasaan kadang akan membuat orang mundur dan lambat bangkit lagi. Hal ini tentunya bukan sesuatu nan baik. Memang sangat baik kalau pemerintah berperan lebih jauh dan melakukan upaya preventif sebelum masyarakat kelas bawah nan bergantung pada global pertanian merasa putus harapan dengan apa nan mereka lakukan.

Teknis Budidaya Jeruk

Tanah organik

Pengolahan tanah tanaman jeruk menyukai tanah dengan kandungan bahan organik tinggi, bersihkan tanah dari tanaman pengganggu dan buatlah selokan atau parit-parit kecil buat draenase bagi tanah-tanah dengan keadaan kurang baik atau sering tergenang. Kalau ternyata tanah nan akan ditanami jeruk dengan kualitas tinggi itu telah terpapar dengan pupuk kimia, maka tanah tersebut perlu diberi perawatan ekstra agar kembali menjadi tanah organik.

Caranya ialah dengan tak menanami tanah itu selama minimal satu tahun. Biarkanlah tanah mengembalikan unsur haranya sehingga ketika ditanami jeruk, tanah itu sudah siap dan akan menghasilan jeruk nan sinkron dengan harapan. Tidak mudah memang melakukan hal ini. Namun, demi mendapatkan hasil nan makasimal, pengorbanan memang harus dilakukan. Bila dilaksanakan dengan ilmu nan tepat, maka hal ini dapat memberikan hasil nan luar biasa.

Cara menanam

Selanjutnya, pelajarilah cara menanam jeruk nan baik. Pertama, buatlah lubang 2 sampai 3 minggu sebelum tanam dan diisi dengan pupuk organik buat menambah kesuburan tanah. Kedua, buatlah lubang di awal musim hujan dengan ukuran 60 x 60 x 50 atau 1 x 1 x 0,5. Lubang jangan terlalu dalam sebab kurang bagus buat tanaman jeruk. Pastikan semua lubang mempunyai jeda dan kedalaman nan telah dianjurkan.

Bibit nan berkualitas

Gunakan bibit nan telah diketahui indukannya, dan perhatikan perakarannya bila akar tanaman pendek usahakan daerah lubang tanam itu digemburkan lebih luas dan bila akar panjang maka buatlah lubang lebih dalam.

Lubang nan basah

Lubang tanam harus betul-betul basah dari atas ke bawah. Perhatikan akar tanaman jangan sampai melewati lubang tanam. Bisa dilakukan mutilasi akar bila diperlukan tapi perlu diperhatikan teknisnya dan jangan terlalu pendek hanya dilakukan buat meluruskan akar saja.

Penutupan lubang

Setelah bibit ditanam, lakukan penutupan dengan tanah nan fertile dan padatkan dengan tanah. Sebab bila ada rongga udara akan menggangu pertumbuhan tanaman. Beri naungan agar tanaman tak mengalami stress dengan cahaya matahari nan terik.

Pemeliharaan dan pemupukan

Pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan dari tanaman pengganggu (gulma) nan bisa dilakukan di sela-sela pembersihan parit. Pemupukan tanaman juga perlu dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu awal dan akhir musim hujan. Adapun takaran nan digunakan ialah masing-masing setengah dari urea 160 kg/Ha TSP 325 kg/Ha dan KCl 250 kg/Ha.

Dosis ini menjadi bertambah kurang lebih 20 % setiap tahunnya. Untuk mengimbangi kekurangan hara mineral dalam tanah. Akan tetapi penggunaan pupuk organik tetap harus diberikan 3 kali setahun yaitu pada awal musim hujan, pada saat tanaman jeruk hendak berbuah dan saat telah panen.

Masa Panen

Inilah masa memetik apa nan telah ditanam dan dipelihara selama berbulan-bulan. Tetapi, tetap diingat bahwa ada banyak hal nan harus diperhatikan agar apa nan telah dipanen akan memberikan hasil nan lebih baik buat panenan selanjutnya. Panen dan pasca panen bagi budidaya jeruk dimulai kurang lebih saat tanaman berumur 3 tahun. Beberapa hal nan bisa kita lakukan saat tanaman berbuah ialah lakukan penjangan buah sebanyak 40 % agar buah menjadi besar dan lakukan pemangkasan tunas air, cabang dan ranting kering.

Tanda-tanda buah nan siap panen. Pertama, buah nampak kekuningan. Kedua, bila dipegang buah tak terlalu keras. Ketiga, aroma harum tercium dari buah dan keempat, bagian bawah agak lunak ditekan. Simpan buah jeruk dalam suhu ruang 18-32 oC buat memperpanjang daya simpannya.

Itulah informasi singkat tentang budidaya jeruk. Semoga ada manfaatnya.