Dzikir Asmaul Husna: Definisi Tuhan dan 99 Nama-Nya

Dzikir Asmaul Husna: Definisi Tuhan dan 99 Nama-Nya

Bagi umat Islam, Allah sebagai Tuhan mereka mempunyai nama-nama nan latif dan bermakna sangat baik. Nama-nama kepunyaan Allah itu kemudian disebut dengan Asmaul Husna. Pada sebagian tradisi umat Islam, dzikir asmaul husna kerap kali dibacakan pada pengajian-pengajian bapak-bapak atau juga kaum ibu di majlis taklim.

Dzikir asmaul husna diyakini mempunyai kegunaan nan cukup besar dalam rangka menenangkan hati dan kegunaan lainnya. Karena hati menjadi tenang, maka dalam menjalani hayati seseorang akan menjadi optimis dan penuh motivasi.



Dzikir Asmaul Husna: Definisi Tuhan dan 99 Nama-Nya

Adalah lebih bijaksana, bila kita mengkaji terlebih dahulu pengertian Tuhan. Tuhan dalam kajian tauhid dimaknai dengan tak berhajat atau tak membutuhkan kepada sesuatu apa pun tapi sesuatu nan berhajat atau membutuhkannya.

Artinya, jika masih membutuhkan sesuatu, maka ia bukanlah Tuhan. Jika masih membutuhkan tempat, maka bukanlah Tuhan. Jika masih membutuhkan waktu, maka bukanlah Tuhan. Jika masih membutuhkan arah, maka bukanlah Tuhan. Jika masih membutuhkan pertolongan nan lain, maka bukanlah Tuhan.

Tuhan tak sama dengan makhluk. Setiap mahluk nan diciptakan Tuhan niscaya membutuhkan tempat, waktu, ruang, arah atau donasi nan lain. Jika tanpa ada keempat tersebut, maka ia tidak akan pernah dapat berdiri sendiri. Berbeda dengan Tuhan. Ia tidak membutuhkan semua itu. Karena itu, di dalam surat al-Ikhlas dikatakan,