Gotong Royong buat Membangun

Gotong Royong buat Membangun

Gotong royong dalam masyarakat Indonesia memang sudah mengakar sedari dulu. Hal ini sudah menjadi Norma nan hingga kini masih dijalankan dalam bebagai kegiatan nan ada di dalam masyarakat. Terutama buat kegiatan-kegiatan nan menyangkut kepentingan atau kebaikan bersama. Memetik nilai-nilai positif dan memanfaatkannya buat kebaikan bersama.

Tidak hanya orang tua saja nan melakukan gotong royong dalam masyarakat Indonesia, anak-anak juga diberi kesempatan buat mengetahui dan mencoba terjun langsung dalam kegiatan gotong royong ini. Harapannya tentu agar mereka terbiasa buat bekerja sama dengan teman-temannya dalam hal nan positif.

Gotong royong dalam masyarakat memang memiliki beberapa nilai positif nan bisa kita cermati bersama. Nilai-nilai tersebut adaah sebagai berikut:

  1. Kebersamaan

Gotong royong mencerminkan kebersamaan antaranggota masyarakat. Keharmonisan bisa terlihat jelas ketika sebuah komunitas baik kecil maupun besar melakukan kegiatan ini. Tidak peduli agama, etnis, suku, profesi, pekerjaan, status pendidikan, dan lainnya. Semuanya bersama-sama turun dalam kegiatan nan sama buat kepentingan bersama.

  1. Persatuan

Gotong royong menjadikan terjalinnya interaksi antara sesama nan lebih erat. Dengan semakin eratnya interaksi antara masyarakat nan satu dan masyarakat lainnya maka persatuan bisa tercapai. Setidaknya dalam satu lingkungan masyarakat. Jika semua lingkungan juga melakukan gotong royong, bukan tak mungkin akhirnya bisa memperkuat persatuan bangsa.

  1. Rela berkorban

Dengan bergotong royong berarti setiap orang belajar buat rela berkorban. Mengorbankan waktunya, tenaganya, pemikirannya, dan lainnya buat kepentingan bersama. Semua masyarakat mengesampingkan kepentingan-kepentingan pribadinya buat kegiatan ini. Demi tercapai atau terpenuhinya hal-hal nan menyangkut kepentingan bersama dalam masyarakat, bukan kepentingan golongan tertentu.

  1. Tolong menolong

Dalam gotong royong, semua masyarakat bahu membahu, saling tolong menolong satu sama lain. Apa nan dilakukan seseorang dalam gotong royong pastilah memberikan kegunaan dan ikut serta menolong orang lainnya. Itulah sebabnya nilai saling tolong menolong ini terealisasi dengan gotong royong dalam masyarakat.

  1. Sosialisasi

Pada zaman ini ketika individualistis sudah merajalela hampir di semua kalangan membuat masyarakat nan berada di suatu ligkungan tak saling mengenal satu sama lain, bahkan tetangganya sendiri. Hal itu bisa diatasi dengan adanya gotong royong dalam masyarakat. Kegiatan ini membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain, sehingga pengenalan diharapkan bisa berlanjut pada termin nan lebih baik.

Begitu banyak nilai positif nan dapat diambil dari kegiatan gotong royong dalam masyarakat. Itulah sebabnya kegiatan ini selalu dilaksanakan, terutama di pedesaan. Mereka lebih sering melakukan kegiatan gotong royong ini.

Para perangkat desa, terutama pimpinan terkecil dalam kelompok masyarakat atau RT atau RW setempat mencanangkan kegiatan ini dalam agenda kegiatan warganya. Gotong royong menjadi kegiatan rutin nan diadakan secara berkala. Hal ini sudah menjadi tradisi nan selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa bentuk gotong royong dalam masyarakat nan merupakan wujud konkret dari gotog royong itu sendiri:



Gotong Royong buat Membersihkan Lingkungan

Salah satu wujud konkret dari gotong royong dalam masyarakat ialah gotong royong buat membersihkan lingkungan. Ini biasanya dilakukan dalam lingkup kecil seperti RT dan RW. Alasannya sebab dengan lingkup nan kecil kegiatan gotong royong ini menjadi lebih mudah dan terkoordinasi dengan baik.

Selain itu, hasil nan didapatkan juga lebih maksimal sebab semua peserta gotong royong tak akan sampai kelelahan sebab cakupan nan luas buat dilakukan pembersihan. Terlebih sebab memang sulit buat mengajak semua elemen nan ada dalam masyarakat buat ikut terjun dalam kegiatan ini.

Pastilah ada beberapa orang nan secara sengaja atau tak sengaja tak dapat mengikuti kegiatan ini. Ada alasan eksklusif nan membuat mereka tak dapat mengkuti kegiatan gotong royong dalam masyarakat ini. Mulai dari kegiatan kantor nan tak dapat ditinggalkan, acara keluarga, pergi ke luar kota, atau bahkan kondisi kesehatan nan tak memungkinkan.

Dengan alasan tersebut, mau tak mau harus diterima oleh masyarakat lain. Dalam hal ini erat kaitannya dengan tanggung jawab dan peran sosial mereka dalam masarakat. Biasanya, jalan keluar nan ditempuh bagi mereka ialah dapat menyumbangkan tenaga mereka dalam kegiatan membersihkan lingkunga. Dengan begitu, mereka menyumbang dalam bentuk lain. Sumbangan tersebut bersifat sukarela dan ala kadarnya.

Nantinya akan digunakan buat alat-alat nan dibutuhkan atau makanan buat dijadikan konsumsi para peserta nan terjun langsung menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka buat gotog royong dalam membersihkan lingkungan setempat.

Semua warga turun buat membersihkan lingkungan rumahnya, terutama halaman rumah mereka, berlanjut ke trotoar, jalan, saluran-saluran air, dan juga fasilitas-fasilitas generik lainnya nan terdapat di lingkungan mereka. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan bagi warganya.

Dengan lingkungan nan higienis diharapkan kehidupan warganya lebih berkualitas sebab mereka lebih nyaman buat tinggal di lingkungan tersebut. Estetika lingkungan juga bisa tertata dengan baik, sehingga menimbulkan kebanggan setiap warga tentunya menjadi bagian dari lingkungan nan indah, bersih, dan sehat tersebut.



Gotong Royong buat Melaksanakan Kegiatan

Wujud konkret dari gotong royong dalam masyarakat nan seringkali kita lihat ialah ketika akan ada kegiatan. Misalnya kegiatan buka bersama, shalat Id, kurban, peringatan HUT RI, dan lain sebagainya.

Sebelum kegiatan dilaksanakan biasanya diadakan kedap terlebih dahulu buat melakukan musyawarah akan jadwal kegiatan nan akan dilaksanakan, tempat, susunan panitia dan tugas-tugasnya, dan semua pihak nan akan membantu berjalannya kegiatan tersebut. Masing-masing mengambil peran sinkron dengan keahlian dan waktu nan ia miliki. Jika semuanya sudah ditentukan maka sebelum kegiatan berlangsung, gotong royong buat mempersiapkan aplikasi acara tersebut dilakukan.

Dalam hal ini, pihak-pihak nan telah menjadi panitia dengan tugasnya masing-masing menjadi koordinator terhadap permasalahan-permasalahan nan menjadi tanggung jawabnya dalam acara atau kegiatan tersebut. Semua warga bergotong royong dalam memindahkan barang-barang, membersihkan lokasi nan akan dijadikan loka aplikasi acara, atau bahkan meminjamkan wahana dan prasarana nan dimilikinya buat dipergunakan pada aplikasi kegiatan tersebut.

Semua itu dilakukan semua warga dengan sukarela. Mereka korbankan waktunya, mereka kerahkan tenaga dan pikiran mereka buat mempersiapkan kegiatan nan akan berlangsung. Sebagai wujud konkret gotong royong dalam masyarakat indonesia.



Gotong Royong buat Membangun

Indonesia nan masih berkembang membuat membangun bukanlah hal nan tak biasa. Di sana sini terus dilakukan pembangunan. Namun dalam pembangunan ini, nan merupakan wujud konkret dari gotong royong dalam masyarakat indonesia yaitu pembangunan di daerah-daerah.

Daerah-daerah pinggiran nan masih jauh dari pusat pemerintahan. Mereka nan sulit menikmati fasilitas-fasilitas dan wahana generik sebab loka tinggal mereka. Akhirnya, melakukan pembangunan dengan swadaya masyarakat setempat ialah pilihan nan diambil buat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mulai dari pembangunan MCK, irigasi, mesjid, jalan, atau sekolah nan merupakan kebutuhan dasar bagi sebuah masyarakat.

Untuk melaksanakan pembangunan ini, peran serta semua pihak sangat diperlukan. Pastinya, semua pihak mengambil peran nan sinkron dengan kemampuan dan keahlian nan mereka miliki. Bagi mereka nan memiliki tenaga dan keahlian nan cukup buat mengerjakan pekerjaan bangunan maka turun langsung buat membangun fasilitas-fasilitas tersebut.

Menyumbang tenaga dan pikiran mereka buat menyelesaikan pembangunan tersebut buat kepentingan bersama. Mereka yag memiliki intelektual tinggi dan memiliki banyak rekanan berupaya buat membuat proposal buat pencarian donatur buat membantu membiayai pembangunan tersebut. Bagi para pemimpin nan pakar alam urusan manajemen, maka mereka menjadi koordinator utnuk pembangunan tersebut.

Bagi Ibu-Ibu biasanya mereka berperan sebagai seksi konsumsi. Mereka bergabung bersama ibu-ibu lainnya buat bergotong royong dalam memasak. Hasilnya dapat buat dijual buat menambah dana dan juga buat dikonsumsi oleh para peserta gotong royong dalam masyarakat tersebut.

Anak-anak juga terkadang ikut serta dala kegiatan ini dengan membantu orang-orang dewasa mengerjakan pekerjaan mereka nan ringan. Semua masyarakat bahu membahu buat menyelesaikan fasilitas-fasilitas generik tersebut. Fasilitas nan sangat krusial utuk mereka bersama. Mereka membuktikan bahwa tanpa pemerintah nan berperan langsung mereka dapat melakukan pembangunan. Itulah salah satu wujud nyata gotong royong dalam masyarakat?.