1. Buku

1. Buku

Dahulu banyak orang nan enggan ke perpustakaan sebab malas mengaduk-aduk laci katalog atau menelusuri rak demi rak buat mencari buku nan mereka butuhkan. Tapi itu cerita lalu.

Saat ini telah banyak perpustakaan nan menerapkan sistem informasi perpustakaan nan memudahkan para pengunjung menemukan buku nan mereka cari, sekaligus membantu pustakawan mengadministrasi dan memelihara koleksi perpustakaan.

Dengan sistem informasi perpustakaan, pengunjung cukup mengetikkan judul atau pengarang buku, dan mereka bisa langsung mengetahui ketersediaan dan lokasi buku.

Demikian pula pustakawan, cukup dengan memasukkan nomor anggota perpustakaan, baik secara manual ataupun memindai kode batang ( barcode ) di kartu anggota dengan alat pemindai khusus, seluruh informasi tentang anggota langsung terpampang di layar monitor.

Beberapa sistem informasi perpustakaan pun kini sudah dapat di- online -kan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengakses kelengkapan koleksi perpustakaan dari Internet. Sistem informasi perpustakaan berbasis web ini bukan hanya menyingkirkan laci-laci katalog dari gedung perpustakaan, melainkan memindahkannya ke dalam global maya nan luas.

Salah satu sistem informasi perpustakaan berbasis web nan dapat digunakan oleh perpustakaan manapun ialah Senayan. Sistem informasi perpustakaan open source nan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI ini dapat diunduh dari senayan.diknas.go.id/.

Fitur-Fitur Senayan

Sebagai sebuah sistem informasi perpustakaan nan lengkap, Senayan majemuk fitur nan para pustakawan melaksanakan pekerjaan mereka secara cepat dan mudah. Berikut beberapa fitur nan ditawarkan sistem informasi perpustakaan open source berbasis web ini :

  1. Online Public Access Catalog (OPAC) nan telah mendukung thumbnail gambar dokumen (digunakan buat menampilkan sampul buku), modus pencarian sederhana ( Simple Search ) dan lanjutan ( Advanced Search ).
  1. Detail catatan dokumen dalam format XML.
  1. Manajemen basis data katalog dengan dukungan gambar sampul buku.
  1. Manajemen basis data item dokumen.
  1. Manejeman berkas primer buat mengatur data referensial dokumen seperti general material designation (GMD), tipe koleksi, penerbit, penulis, lokasi, dan pemasok.
  1. Dukungan sirkulasi dengan beberapa sub-fitur berikut:
    1. Transaksi peminjaman dan pengembalian.
    2. Pemesanan koleksi.
    3. Pengembalian cepat.
    4. Peraturan peminjaman nan dapat dikonfigurasi dan fleksibel.
    5. Manajemen keanggotaan.
    6. Modul pengambilan stok buat membantu proses stock opname di perpustakaan
    7. Statistik dan pelaporan.
  2. Modul sistem dengan beberapa sub-fitur berikut:
    1. Konfigurasi sistem global.
    2. Manajemen modul.
    3. Manajemen pengguna dan kelompok aplikasi.
    4. Pengaturan hari libur.
    5. Utilitas pembuat kode batang.
    6. Utilitas rekam cadang basis data.


Kemudahan Mengggunakan Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem informasi perpustakaan merupakan sistem era modern. Dengan sistem ini maka akan sangat memberikan berbagai kemudahan kepada pengguna. Kemudahan tersebut meliputi berbagai hal. Di antaranya, bisa mencari buku nan diiinginkan dengan cepat dan mudah. Selain itu juga, tak perlu memeriksa setiap rak buku ataupun jurnal.

Sistem informasi perpustakaan ini memang sudah banyak digunakan. Untuk sekolah, penggunaan sistem ini belum begitu banyak. Sedangkan berbagai universitas, sudah banyak menggunakan sistem ini. Semua ini demi kelancaran dalam pencarian buku dan literatur nan lain. Di universitas, sistem ini lebih banyak diterapkan sebab literatur nan ada sangat majemuk dan juga sangat banyak jumlahnya.

Dengan sistem ini, semua buku, jurnal, karya tulis, dan nan lainnya akan teratur. Jadi, setiap bagian itu akan dikelompokkan secara sistematis. Sehingga memudahkan seluruh pengguna. Misalnya, mereka mau mencari jurnal ekonomi. Ketika itu mereka hanya mencari jurnal tersebut di menu jurnal. Maka mereka hanya mencari jurnal tersebut di menu jurnal bukan di menu buku.



Menu Sistem Informasi Perpustakaan

Pada sistem informasi perpustakaan, terdapat berbagai menu. Adanya menu ini buat memberikan kenyaman dan kemudahan bagi anggota. Sebab dengan adanya menu, mereka tak perlu mencari buku pada setiap rak. Selain itu juga, tak perlu menghabiskan waktu buat memeriksa setiap katalog pada pencarian.

Adapun menu nan ada pada sistem informasi perpustakaan ialah sebagai berikut.



1. Buku

Menu buku memang memiliki jumlah nan lebih banyak, khususnya di sekolah. Sebab bahasa nan disampaikan juga begitu mudah. Selain itu juga, terkadang disertai dengan gambar nan mendukung setiap tulisan nan ada. Sehingga buku ini lebih sering dibaca oleh setiap siswa maupun mahasiswa.

Karena begitu banyak buku nan dicetak lebih dari satu, maka perlu adanya pengelompokan. Hal ini buat membedakan mana nan cetakan pertama dan mana cetakan kedua. Maka dari itu, sistem informasi perpustakaan ini memiliki sistem nan sangat canggih. Demi kemudahan dalam pencarian, maka pencatatan buku dicatat harus mencantumkan: judul buku, pengarang, kota penerbit, dan penerbit.

Semua itu ialah hal nan wajib buat dicatat. Selain itu juga, ada ISBN dan tanggal masuk buku. Tanggal masuk begitu krusial buat mengetahui masuknya buku tersebut. Sebab dengan hal itu, maka buku akan diketahui lebih jelas oleh para anggota.

Selain itu, abstrak juga perlu dicantumkan. Dengan adanya abstrak maka anggota akan mengetahui gambarannya. Jadi, sebelum membaca lebih lanjut, mereka akan tahu inti dari buku itu apa. Selain itu juga, pembaca akan mengetahui kata kunci dari buku tersebut. Panjang abstrak ini biasanya setengah halaman.



2. Jurnal

Jurnal merupakan surat keterangan tertinggi dalam suatu karya. Jadi, strata jurnal ini berada di posisi atas pada penggunaan surat keterangan skripsi. Sebenarnya bukan hanya skripsi, melainkan juga tesis dan disertasi. Jadi, semakin banyak menggunakan surat keterangan jurnal maka skripsi atau tesis itu juga semakin bagus.

Dalam pencatatan pada sistem informasi perpustakaan , jurnal juga hampir sama dengan buku. Perbedaannya, pada jurnal menggunakan penulis. Sedangkan pada buku menggunakan pengarang. Selain itu juga, di jurnal dicatat juga universitas pada jurnal tersebut. Kemudian, pada jurnal juga dicatat katagori dari jurnal tersebut.

Jurnal ini memang perlu dicatat sinkron kategori. Sebab begitu banyak penulis menulis jurnal. Selain itu juga, agar pembaca bisa dengan mudah mencari jurnal nan diinginkan. Karena dengan adanya pengkategorian ini, maka pencarian akan lebih cepat.



3. Skripsi

Pada sistem informasi perpustakaan, skripsi juga perlu adanya pencatatan. Tujuan semua itu tentu sama, yaitu mempermudah pencarian. Skripsi ini memang sangat berbeda dengan jurnal dan buku. Maka dari itu, pencatatannya pun dibedakan dan dikelompokkan tersendiri.

Seiring banyaknya lulusan Strata-1 (S1) maka skripsi juga semakin banyak. Maka di setiap perguruan tinggi, skripsi ini di kelompokkan sinkron ketegorinya. Dalam pencatatannya, pertama kali nan dicatat ialah judul dari skripsi. Hal ini penting, sebab judul merupakan bagian primer dari suatu skripsi. Selain itu, penulis. Sebab penulis dan judul selalu digunakan secara bersamaan.

Dalam skripsi juga tercamtum pembimbing. Hal ini dilakukan sebab dia sebagai orang nan membimbing dalam menyelesaikan skripsi. Maka dari itu, pembimbing juga perlu dicatat. Tujuannya ialah buat memperjelas segala sesuatu nan ada pada skripsi. Selain itu juga, mengantisipasi pembaca melakukan pencarian sinkron pembimbing.

Selain itu juga, tanggal masuk, NIM, tahun lulusnya, email, dan nan lainya. Semua itu ditulis buat lebih memperjelas informasi skripsi tersebut. Semakin jelas dan valid suatu skripsi maka pencariannya pun akan lebih mudah. Oleh sebab itu, pencatatan skripsi ini dilakukan dengan begitu terperinci.



4. Pencatatan anggota

Pada sistem informasi perpustakaan ini, perlu adanya pencatatan anggota. Pencatatan tersebut meliputi berbagai hal. Misalnya, pengisian data angota baru perpustakaan. Selain itu juga, mengaktifkan adanya keanggotan tersebut. Hal ini dilakukan supaya bisa diketahui jumlah dari anggota perpustakaan. Hal nan dibutuhkan dari anggota terkait pencatatan tersebut meliputi beberapa hal.

Sesuatu nan sudah niscaya ditulis dari anggota itu ialah nama. Kemudian, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), tanggal bergabung, dan juga tanggal kadaluarsa. Itu ialah hal nan juga wajib dicatat selain menulis nama.

Sedangkan hal nan dianggap tak wajib, tapi perlu juga dicatat ialah alamat. Selain alamat juga, loka tanggal lahir, nama orang tua, dan juga alamat orang tua. Jadi, bagian ini tak ada simbol bintang pada kolomnya. Maka dari itu, tak begitu wajib buat diisi.

Selain menu di atas, masih banyak lagi hal nan perlu dicatat. Namun, menu di atas merupakan menu pokok nan perlu ada dan diperhatikan pada perpustakaan. Menu nan lainnya ialah peminjaman dan pengembalian buku, juga password . Selain itu juga, laporan dan jumlah pengunjung perpustakaan.



Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan

Dengan berbagai menu nan telah disediakan, tentu terdapat beberapa kegunaan nan dapat dirasakan. Menu nan ada sudah menunjukkan berbagai hal terkait literatur nan ada. Adapun kegunaan nan dapat dinikmati adalah



1. Software gratis

Sistem informasi perpustakaan ini merupakan software khusus buat perpustakaan. Laba dari adanya software ini ialah diberikan secara perdeo atau tanpa biaya. Sehingga bagian perpustakaan tak perlu mengeluarkan banyak uang.

Tentu, software ini tak seimbang dengan menu dan fitur nan ada di dalamnya. Berbagai hal nan digunakan buat kenyaman anggota dan pembaca. Tetapi, diberikan secara gratis. Oleh sebab itu, keberadaannya perlu disyukuri dan digunakan secara benar. Karena, dengan adanya hal ini maka pengunjung akan merasa sangat nyaman.



2. Mudah mencari literatur

Dengan sistem ini, buku sudah digolongkan sinkron kategori dan kelompoknya. Misalnya, data buku ekonomi sudah dikelompokkan ke kategori ekonomi, dan nan lainnya. Sehingga akan mudah buat mencari literatur nan dinginkan. Literatur ini meliputi buku, jurnal, karya tulis, dan karya-karya nan lainnya.

Keuntungan tersebut bukan hanya dirasakan oleh anggota, melainkan juga oleh pengunjung. Setiap perpustakaan terkadang memang berbeda. Ada perpustakaan nan hanya anggota perpustakaan saja nan boleh masuk. Selain itu juga, ada perpustakaan nan baik anggota maupun bukan boleh masuk. Maka, adanya sistem ini pada perpustakaan nan kedua mempunyai dua keuntungan. Yaitu, buat anggota dan non anggota.



3. Penyimpanan data lebih sistematis

Dengan adanya software sistem informasi perpustakaan, maka data akan tersimpan secara sistematis. Sebab data nan ada dikelompokkan sinkron bagiannya. Data nan ada sudah tersimpan pada server . Sehingga hanya bagian perpustakaan saja nan dapat melihatnya. Data tersebut meliputi semua data, baik literatur, anggota baru, dan nan lainnya.



Persyaratan Sistem

Berikut persyaratan minimum peranti lunak dan keras buat menginstal dan mengimplementasikan sistem informasi perpustakaan Senayan:

  1. Peranti lunak:
    1. PHP 5 ke atas.
    2. Pengaktifan dukungan GD (GIF Draw/Graphic Draw).
    3. Dukungan MySQLi.
    4. Server web (direkomendasikan menggunakan Apache 2.2 atau lighttpd).
    5. Server basis data MySQL.
    6. Utilitas mysqldump buat rekam cadang basis data.
    7. Sistem operasi GNU/Linux, FreeBSD, Solaris, atau Windows.
    8. Browser web nan mendukung JavaScript 1.5, AJAX, dan CSS2 seperti Mozilla Firefox 2, Opera 9, Konqueror 3.5 (termasuk Safari), atau Microsoft Internet Explorer 6.0 ke atas.
    9. Pembaca dokumen PDF seperti Adobe Reader, Evince, atau Foxit PDF Reader buat membuka dokumen PDF nan dibuat oleh Senayan.
  2. Peranti keras:
    1. Prosesor Pentium III ke atas.
    2. RAM 256 MB.
    3. Kartu grafis baku dengan dukungan rona 16-Bit.
    4. Opsional: Pemindai kode batang dalam modul sirkulasi.