Mempelajari Sunnah dan Hadist Rasul

Mempelajari Sunnah dan Hadist Rasul

Kisah Rasulullah atau nan lebih sering diistilahkan dengan Siroh Nabawiyah ialah salah satu hal wajib nan perlu dipelajari umat Islam selaku ummat Nabi Muhammad.

Siroh Nabawiyah mencakup gambaran kisah perjalanan hayati seorang Muhammad, semenjak beliau belum dilahirkan, setelah dilahirkan, sebelum dan setelah diangkat menjadi Rasul. Kita bisa melihat dan mempelajari segala konduite dan perbuatan nan telah dilakukan rasul di dalam siroh rasul ini.

Catatan sejarah perjuangan panjang seorang revolusioner global nan menorehkan banyak kesan takjub di hati non muslim sekalipun. Tak ada nan tidak mengakui kehebatan perjuangan seorang Muhammad, pada kapasitasnya sebagai seorang pemimpin, Muhammad mampu menyatukan jazirah arab sebagai satu kesatuan kekuasaan di bawah kejayaan Islam kala itu.

Sebagai seorang muslim, tentunya kita memilikikewajiban buat bisa mendekatkan sosok rasul kepada diri kita dan juga pada anak nan kita miliki. Dengan mengetahui sosok rasul ini banyak sekali hal nan bisa kita miliki.

Bahkan tidak hanya kaum muslim saja nan menempatkan rasul sebagai sosok paling mulia di muka bumi ini, banyak orang nan tidak majemuk islam pun telah menempatkan rasul sebagai tokoh nomer satu global nan paling bisa mempengaruhi peradaban dunia.

Kenapa seorang muslim perlu mempelajari kisah Rasulullah ? Berikut beberapa alasan logis nan bisa dijadikan jawaban logis buat menjawab pertanyaan ini;



Mempelajari Siroh Berarti Mengenal Rasulullah

Berpikirlah secara logika, betapa Rasulullah itu telah begitu berjasa pada ummat Islam. Membebaskan manusia dari kelamnya budaya jahiliah kepada sebuah peradaban Islam nan latif dan kontemporer.

Rasulullah telah memperkenalkan kita kepada Islam, sebuah ajaran nan oleh Allah diakui sebagai agama paling akhir. Mempelajari riwayat hayati seorang Rasulullah berarti berupaya buat mengenali siapa beliau sesungguhnya.

Upaya ini juga sebagai perwujudan rasa cinta kita kepada Rasulullah. Ingatlah bahwasannya mencintai Rasulullah berarti mencintai Allah. Sebab Rasulullah ialah kekasih Allah. Kisah Rasulullah ialah biografi bernilai nan menjadi salah satu panduan ummat Islam dalam menegakkan agamanya di tengah kehidupan.

Dengan mempelajari Siroh Rasululloh ini, kita akan benar-benar merasa dekat dengan sosok Rasul. Bagaiman konduite dan perbuatan beliau serta bagaiman akhlak yyang beliau miliki.

Hari ini banyak sekali kita menemukan orang-orang nan memfitnah sosok Muhammad dengan hujatan asal-asalan. Mereka nan menghujat sesungguhnya ialah mereka nan tidak pernah membaca kisah Rasulullah secara utuh.

Sebagai seorang muslim kita punya kewajiban buat mempelajari Siroh Nabawiyah. Salah satu gunanya tentu saja buat menjawab hujatan orang-orang nan membenci Muhammad Rasulullah SAW.

Jika kita tak mempelajarinya, jangankan buat menjawab, jangan-jangan kita malah ikut mempercayai fitnahan-fitnahan orang-orang nan membenci Muhammad dan agamanya.

Tentu kita akan menjadi di baris terdepan di dalam melawan semua musuh Islam nan suka menjelekan dan menghina rasul. Hati kita akan menjadi sangat tidak bisa menerima penghinaan tersebut.



Mempelajari Taktik Dakwah Rasulullah

Bagi seorang Da’i, mempelajari taktik dakwah nan dilakukan Rasulullah sangatlah penting. Ini menjadi acum dan pedoman konvoi dakwah nan akan dilakukannya. Bagaimana Rasulullah memulai dakwahnya dari fase sembunyi-sembunyi sampai kepada fase terang-terangan.

Ada banyak liku-liku dakwah hari ini nan sangat kompleks permasalahannya, jika tak dikembalikan pada taktik dakwah nan diajarkan Rasulullah, maka dikhawatirkan akan melenceng dari pedoman nan seharusnya.

Kisah Rasulullah di dalam Siroh Nabawiyah memuat banyak perjalanan panjang perjuangan dakwah Rasulullah. Bagaimana Rasulullah mendidik para sahabat menjadi pejuang-pejuang Islam nan handal, kemuliaan akhlak Rasulullah terhadap siapa saja, bahkan kepada musuh sekalipun. Apalagi di masa seperti saat ini di saat Islam memang harus diperjuangkan dari semua musuhnya. Sepatutnyalah kita mencontoh bagaimana Rasul memperjuangkan Islam.

Hal nan sama terjadi pada saat ini dengan apa nan ada di masa Rasul dahulu. Islam datang di tengah-tengah kemusyrikan. Dulu Islam datang di kala kkafir Quraisy juga masih menyembah berhala. Saat ini pun, walau pun banyak orang nan menamakan dirinya islam namun tidak sedikit dari mereka nan benar-benar mengerti dengan sahih apa nan diajarkan di dalam islam.

Dulu islam pun datang di kala kaum kafir Quraisy menerapkan hukum jahiliyah. Saat ini pun, islam juga ada di tengah-tengah hukum nan tidak islami nan diterapkan di masyarakat. Dan saat ini pun Islam harus diperjuangkan agar bisa diterapkan dengan sahih di dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan benar.

Dalam hal ini tentunya semua pengemban dakwah harusnya mencontoh apa nan telah dilakukan oleh rasul dahulu. Bagaimana taktik dakwah nan telah rasul lakukan. Tentunlah akan kita ketahui bahwa dalam memperjuangkan Islam rasul tidak pernah memakai kekerasan atau pun bermuka dua, Rasul selalu mengatakan nan sahih ialah sahih dan nan salah ialah salah.

Rasul selalu mendatangi para pemimpin dari banyak kabilah. Rasul datang buat menawarkan islam, pakah mereka mau buat menerapkan semua ajaran islam, jika memang pada saat itu di Mekkah rasul mengalami jalan buntu maka ketika dikirimnya sahabat Mush’ab bin Umair ke Madinah maka dakwah Islam menemukan titik terang.

Di sana banyak pemimpin madinah nan mau menerima Islam dan juga bersedia buat menerapkan hukum islam di dalam kehidupan masyarakat mereka. Sehingga di Madinahlah rasul mendirikan daulah Islam nan menerapkan Islam secara konstitusional di dalam kerangka kenegaraan.

Para pengemban dakwah tentunya akan mencontoh hal ini, bagaimana seharusnya nan mereka jalankan yaitu mencari pertolongan dari umat atau pun dari pemimpin umat buat mau menjadi penolong agama Alloh yaitu menerapkan Islam dengan benar.

Itulah nan memang harus dilakukan sampai pada suatu saat umat sendirilah nan menginginkan diterapkannya Islam di dalam kehidupan mereka. Hal nan sama nan terjadi pada semua penduduk nan ada di Madinah dulu.



Mempelajari Sunnah dan Hadist Rasul

Di dalam catatan panjang Siroh Nabawiyah, memuat banyak pelajaran mengenai sunnah-sunnah beliau. Sunnah menjadi bagian dari landasan hukum Islam. Baik berupa sunnah qauliah (ucapan Rasulullah), sunnah fi’liyah (perbuatan Rasulullah), sunnah taqririyah (ketetapan Rasulullah).

Mempelajari kisah Rasulullah merupakan bagian dari mempelajari hukum-hukum Islam, bahkan bisa juga dikatakan mempelajari Al-Quran. Sebab kehidupan Rasulullah ialah representasi dari isi Al-Quran.

Terlebih pada kehidupan saat ini dimana banyak sekali muncul halhal nan baru nan membutuhkan sumber hukum. dengan mempelajari apa nan telah dilakukan rasul di masa dahulu, maka kita akan menjadi tahu bagaimana sejatinya hal beru nan muncul dalam kehidupan kita ini dipandang dengan pandangan Islam.

Dengan demikian kita tidak akan menjadi lebih mudah buat menghukumi sesuatu tanpa mengkajinya dengan cermat terlebih dahulu. Karena di dalam islam, segal sesuatu haruslah jelas hukumnya, apakah diperbolehkan ataukah tidak. Karena ini akan mempengaruhi hukum dari pelaku perbuatan tersebut.

Sehingga kita tidak akan begitu mudah membuat hukum tanpa melakukan pendalam masalah dengan melihat apa nan telah di masa Rasul. Karena jika kita begitu mudah buat membuat hukum maka nan terjadi mungkin ialah kesalahan nan akan berakibat fatal dalam kehidupan kita.



Memperkuat Keimanan dan Ketakwaan

Di dalam Siroh Nabi, kita akan banyak menemukan pelajaran berharga. Kemuliaan akhlak Rasulullah nan terlukis jelas di dalam kisah-kisah tersebut akan memberikan efek penguatan keimanan seorang mukmin. Pada diri Rasulullah sungguh telah ada suri tauladan nan baik.

Beliau mengajarkan kepada manusia banyak hal. Mulai dari bagaimana menjadi pemimpin nan adil, pedagang nan jujur, suami nan sangat mencintai istri-istrinya, pemimpin perang nan andal dan sebagainya.

Beriman kepada Rsul ialah memang telah menjadi sebuah keweajiban bagi kita, kaum muslim. Karena iaman kepada rasul ialah salah satu dari iman nan harus da di dalam diri kita.

Iman nan ada di dalam diri kita selayaknya kita harapkan menjadi iman nan kuat seperti nan telah dimiliki oleh para sahabat nan begitu mencintai rasul. Kecintaan ini tentunya melebihi kecintaan kepada anak, istri dan juga anggota keluarga mnereka nan lain. Bahkan melebihi kecintaan kepada diri mereka sendiri.

Rasulullah mencontohkan banyak hal tentang beramal, beribadah, berdakwah, bersedekah, memuliakan orang-orang lemah dan sebagainya. Ada berjuta kegunaan nan akan kita dapatkan saat mempelajari kisah Rasulullah.