Zikir buat Ketenangan Jiwa

Zikir buat Ketenangan Jiwa

Di zaman modern seperti sekarang ini banyak orang nan diliputi rasa risi , resah, gelisah serta stres. Kejadian demi kejadian nan menimpa, banyaknya permasalahan nan tidak terselesaikan membuat hati menjadi tak tenang.

Salah satu cara terbaik buat menghindari dan mengobati perasaan hati tersebut ialah dengan berzikir. Karena kekuatan zikir akan mengarahkan hati menjadi tenang.



Makna Kekuatan Zikir

Zikir ialah melepaskan diri dari kelalaian dengan senantiasa menghadirkan kalbu bersama Allah Swt. Pendapat lain mengatakan bahwa zikir ialah mengulang-ulang nama Allah Swt dalam hati maupun lewat lisan. Ini dapat dilakukan dengan mengingat lafal jalalah (Allah Swt), sifat-Nya, hukum-Nya, perbuatan-Nya, atau suatu tindakan nan serupa.

Zikir dapat pula berupa doa, mengingat para rasul-Nya, nabi-Nya, wali-Nya, dan orang-orang nan memiliki kedekatan dengan-Nya, serta dapat pula berupa takarub kepada-Nya melalui wahana dan perbuatan eksklusif seperti membaca, mengingat, ceramah, dan bercerita.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka mereka nan berbicara tentang kebenaran Allah Swt, atau nan merenungkan keagungan, kemuliaan, dan tanda-tanda kekuasaan-Nya di langit dan di bumi, atau nan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya sesungguhnya dengan berbuat demikian mereka tengah berzikir.

Zikir dapat dilakukan dengan lisan, hati, anggota badan, ataupun dengan ucapan nan terdengar orang. Orang nan berzikir dengan menggabungkan semua unsur tersebut berarti telah melakukan zikir secara sempurna.

Apa itu zikir lisan? Zikir lisan ialah zikir dengan kata-kata semata tanpa kehadiran kalbu. Itulah kekuatan zikir lahiriah nan memiliki keutamaan besar seperti nan ditunjukkan oleh beberapa ayat Al Quran, hadist, dan atsar.

Zikir lisan terbagi lagi ke dalam beberapa bagian. Ada nan terikat dengan waktu dan loka serta ada pula nan bebas. Yang terikat misalnya bacaan ketika dan setelah salat, bacaan ketika haji, sebelum, tidur, setelah bangun, sebelum makan, ketika menaiki kendaraan, zikir di waktu pagi dan petang, dan seterusnya.

Sementara nan tak terikat dengan waktu, tempat, ataupun kondisi, misalnya pujian kepada Allah Swt, berupa doa, atau munajat lainnya. Demikian pula dengan bacaan salawat atas Nabi Muhammad Saw nan akan memberi pengaruh nan lebih besar ke dalam kalbu kepada para pemula ketimbang zikir nan tak disertai munajat.

Zikir lisan ada nan bersifat ri’ayah (memelihara ingatan dan pencerahan terhadap Allah Swt), permintaan duniawi, atau permintaan ukhrawi . Yang bersifat ri’ayah misalnya ketika mengucapkan kalimat, “ Allah bersamaku, Alah melihatku .” Ucapan tersebut mengandung usaha buat menjaga kemaskahatan kalbu.

Berikut dikemukakan beberapa ayat Al Quran nan berkaitan dengan anjuran dan keutamaan atau kekuatan zikir.

“Wahai orang-orang nan beriman berzikirlah dengan menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (QS. Al-Ahzab 33: 41-42)

“Yatu orang-orang nan mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran 3: 191)

“Dan laki-laki serta perempuan nan banyak mengingat Allah, Allah telah sediakan buat mereka ampunan dan pahala nan besar” (QS. Al-Ahzab 33: 35)

“Karena itu, ingatlah kalian pada-Ku, pasti Aku pun ingat pada kalian. Serta bersyukurlah kepada-Ku dan jangan mengingkari nikmat-Ku” (QS. Al-Baqarah 2: 152)

“Yaitu orang-orang nan beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Alah-lah hati menjadi tenteram” (QS. Al-Ra’d 13: 28)

“Ingatlah Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu di waktu petang dan pagi” (QS. Ali Imran 3: 41)

“Sebutlah nama Tuhanmu di waktu pagi dan petang” (QS. Al-Insan 76: 25)



Keutamaan Orang Berzikir

Lewat Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Bila seorang hamba mengucapkan la ilaha illa Allah secara tulus dari kalbunya, tentu pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya sampai tembus ke arasy selama ia menjauhi dosa-dosa besar” (HR. Tirmidzi)

Malik Ibn Anas mendengar bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Orang nan mengingat Allah di tengah-tengah kaum nan lalai seperti orang nan berperang dibelakang kaum nan lari. Orang nan mengingat Allah ditengah kaum nan lalai tidak ubahnya seperti ranting hijau di tengah pohon kering. Orang nan mengingat Allah di tengah kaum nan lalai seperti lampu di rumah nan gelap. Loka duduk mereka di surga akan diperlihatkan kepada orang-orang itu, padahal mereka masih hidup. Mereka akan diberi ampunan sebanyak orang fasih dan ajam. Yang dimaksud fasih ialah manusia sementara ajam ialah binatang.”

Menurut Mu’adz Ibn Jabal, “Tidak ada amal nan lebih dapat menyelamatkan seseorang dari siksa daripada zikir pada Allah” (HR. Malik dalam kitab Al-Muwaththa)

Abu Sa’id al-Khuduri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya, “Siapakah hamba nan lebih primer dan mulia di sisi Allah pada hari kiamat?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang-orang nan banyak berzikir kepada Allah”, Beliau ditanya lagi, “Apakah mereka lebih mulia daripada orang nan berperang di jalan Allah?” “Seandainya ia terkena pukulan pedang lalu mengucurkan darah. Tapi, kalau tidak, derajat orang nan berzikir itu lebih mulia.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

Dalam riwayat lain, Razin menyebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya, “Ibadah apakah nan lebih primer dan mulia di sisi Allah Swt pada hari kiamat nanti?”, Beliau menjawab, “orang nan berzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Abu Musa Ra, bahwa Nabi Muhammada Saw bersabda, “Perbedaan antara rumah nan terisi dengan zikir dan rumah nan tidak terisi dengan zikir seperti disparitas antara orang hayati dan orang mati” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, “Perbedaan antara orang nan berzikir kepada Tuhan dan orang nan tidak berzikir kepada Tuhan seperti disparitas antara orang hayati dan orang mati.” (HR. Bukhari)



Zikir buat Ketenangan Jiwa

Zikir ialah cara buat mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dengan zikir ini jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka seseorang akan terhindar dari perasaan tak tenang.Dalam QS. Ar-ra'du: 28 Allah berfirman, nan artinya "(yaitu) orang-orang nan beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" .

Melalui ayat tersebut Allah Swt menunjukkan kepada kita sekalian bahwa mengingat Allah Swt (berzikir) ialah obat nan paling ampuh buat mengatasi semua masalah baik nan sifatnya pribadi maupun umum.

Pada ayat lain yaitu QS. Al Baqarah: 152 Allah Swt juga berfirman, nan artinya "Maka ingatlah kepada Ku, pasti Aku mengingatmu dan bersyukurlah kepada Ku dan jangan kamu ingkari (nikmat) Ku", dan masih banyak ayat-ayat ataupun hadist nan menyatakan tentang keutamaan dan kekuatan zikir .

Kekuatan zikir itu sendiri selain bisa membuat hati menjadi tenang, juga mempertebal keimanan, mencegah perbuatan keji dan mungkar, serta membersihkan hati dan mensucikan jiwa.

Zikir bisa menjadi obat berbagai macam penyakit batin,seperti ujub, riya dan sombong. Dengan memperbanyak zikir maka akan menututupi kesalahan kesalahan nan dilakukan dalam beribadah kepada Allah Swt.



Zikir Menghalau Godaan Syaitan

Sebuah hadist Rasulullah menyatakan bahwa syaitan itu selalu bersemayam dihati manusia, dia akan selalu menggoda dari arah manapun. Dia tidak mengenal putus harapan dalam usahanya buat menggelincirkan manusia ke dalam lembah dosa.

Setiap waktu syaitan akan selalu berusaha menjerumuskan manusia, dia memasukkan perasaan risi ke dalam hati manusia. Bila manusia selalu berzikir maka syaitan akan menjauhinya, tapi apabila manusia itu lengah dari berzikir maka dia akan kembali mendekatinya. Syaitan ialah musuh nan konkret bagi manusia.

Pada hadist lain dinyatakan bahwa syaitan selalu duduk dan meletakkan ujung hidungnya di hati manusia. Dia akan pergi bila hati manusia berzikir, tapi akan datang kembali jika zikir itu tak dibacanya lagi.

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa seseorang telah dikabulkan do’anya oleh Allah Swt, dalam do’anya ia ingin melihat syaitan dalam mengganggu manusia. Orang tersebut melihat ke sebelah kiri hatinya, saat syaitan akan memasukkan belalainya. Syaitan tersebut berbentuk seperti nyamuk dengan posisi duduk, dimulutnya terdapat belalai nan berbentuk seperti jarum.

Saat manusia berzikir kepada Allah Swt, belalai tersebut akan ditarik ke belakang. Ketika sedang lengah syaitan memasukkan rasa was-was dan racun dosa dihati manusia itu melalui belalainya tersebut. Begitu besar kegunaan kekuatan zikir dalam menghalau bisikan dan godaan syaitan. Maka janganlah lengah dari berzikir.