Keindahan Alam Indonesia

Keindahan Alam Indonesia

Puisi estetika alam dapat Anda jadikan sebagai cara buat lebih dekat dengan alam semesta. Estetika alam nan dimuat dalam bentuk puisi ini, menjadi pengingat kita bahwa alam diciptakan buat kita jaga, bukan buat disia-siakan. Ada banyak makna nan tersimpan dalam sebuah puisi nan memuat estetika alam.

Puisi nan memuat estetika alam memang bukan sembarang puisi. Selama ini kita hanya mengenal sejumlah puisi cinta, puisi sedih, puisi perjuangan. Namun puisi ini, tidak kalah menariknya dari jenis puisi-puisi nan lainnya itu. Ada daya tarik tersendiri dalam rangkaian puisi nan memuat estetika alam. Bahwa estetika alam semesta ini begitu sayang bila tak diungkapkan dalam wujud puisi nan memuat estetika alam.

Ungkapan kata nan ada dalam puisi akan nampak lebih berwarna jika dirangkai dengan estetika alam. Banyak sekali kata nan dapat mewakili hasrat penulis puisi nan dikaitkan dengan estetika alam. Dengan alam dapat menimbulkan kesan damai serta menyejukkan dalam sanubari walbu nan paling dalam.

Perasaan serta emosi dapat diatur dengan apik melalui puisi. Puisi nan mengungkapkan perasaan kagum akan kreasi ayat-ayat Illahi nan terbentang luas. Sungguh latif nian jika kita dapat mengagumi estetika alam lalu menuangkannya dalam bentuk puisi.



Puisi Estetika Alam - Lebih Dekat dengan Alam melalui Puisi

Ada banyak cara nan dapat kita lakukan buat melestarikan alam nan latif ini. Salah satunya dengan membuat sebuah puisi nan memuat estetika alam. Jangan memandang enteng makna dalam sebuah puisi nan memuat estetika alam. Dengan hadirnya puisi ini, menjadi pengingat buat kita dapat bersahabat dengan alam. Kebutuhan hayati nan tidak pernah berhenti, membuat kita seakan lupa akan arti krusial menjaga ekuilibrium alam.

Puisi nan memuat estetika alam nan dibuat berdasarkan estetika alam semesta, membuat kita tersadar bahwa alam beserta seluruh isinya merupakan maha karya nan tidak tenilai harganya dengan emas permata. Estetika alam nan kita lihat, bila tertuang ke dalam rangkaian puisi menjadikan alam hayati dalam sanubari kita.

Lewat puisi ini kita akan lebih menghargai dan menikmati betapa indahnya alam nan ada. Sering kali kita tak melihat indahnya alam nan ada di depan mata kita. Sibuknya kita akan urusan duniawi membuat mata lupa akan apa nan ada di sekitarnya. Dengan membaca puisi ini kita dapat melihat betapa indahnya alam nan ada di depan kita.

Rangkaian puisi nan memuat estetika alam menjadi peringatan bagi kita buat tetap terus melestarikan alam. Bahwa kita banyak belajar dari alam. Entah bagaimana jadinya bila kita hayati tanpa alam nan indah. Kata-kata latif dalam puisi nan memuat estetika alam seakan tak pernah habis buat memuji estetika alam nan Tuhan ciptakan. Seperti contoh puisi nan memuat estetika alam berikut.



Keindahan Alam Ini

Betapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak
Awan berarak-arak
Udara segar bertiup-tiup

Aku berdiri di atas gunung
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat estetika alam ini
Keindahan dunia

Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahan diri di atas gunung
Demi melihat estetika alam
Keindahan kreasi Tuhan

***



Keindahan Alam Indonesia

Saat saya membuka mataku
Ku tidak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berpikir bahwa saya masih bermimpi
Tetapi saya sadar bahwa estetika itu benar-benar ada di depanku

Sungguh latif kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar
Membentuk gugusan pulau nan indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur

Samudra luas membentang
Dengan air nan biru
Dan berisi estetika di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanji saya akan menjagamu.

by: Cahya AW

***

Rangkaian kata dalam puisi yang memuat keindahan alam nan begitu menggugah hati. Estetika nan hanya dilukiskan dalam kata-kata, seakan masih belum legkap rasanya jika estetika alam itu sendiri melebihi estetika manisnya kata. Indonesia nan syahdan katanya negara kaya nan indah, memiliki berbagai estetika alam nan tiada terlukiskan. Melalui puisi nan memuat estetika alam, seakan belum mampu menggambarkan estetika alam nan terbentang luas.



Puisi Estetika Alam - Menjaga Alam Lewat Rangkai Kata

Alam nan latif dapat menginspirasi kita buat merangkai sebuah puisi nan memuat estetika alam. Alangkah sayangnya jika alam nan latif ini tak dapat kita jaga. Apakah masih dapat kita mengungkapkan keindahannya melalui puisi?

Rangkaian puisi nan memuat estetika alam dicipta ibarat dua mata uang. Untuk memuji sekaligus menjaga estetika alam. Jadi selain sebagai media buat memuji estetika dan ketakjuban alam, puisi nan memuat estetika alam juga dapat kita jadikan sebagai pengingat buat tetap menjaga keindahannya. Seperti nan tergabar dalam puisi-puisi sebagai berikut:



Derai Cemara Udang

Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udang

Kemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu nan reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai

Senja ini..
Tiada nan romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal nan beku
Dan ratusan hari terkubur diam

Pantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis nan tak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras

Ada nan berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, bahtera nelayan
Yang sepuluh tahun nan lalu belum kulihat
Ini ialah pantai kenangan

by: Katjha

***



Laut Yang Damai

Laut mendadak ramai
Deburan ombak terseret angin
Ke tengah samudera itu
Sedang di bibir pantai
Orang saja menari-nari

Laut mengundang sehamparan
Gunung samudera
Datanglah dari penjuru segala
Melihat kami menari
Menjelang akhir sodorkan air
Ketika tubuh bermandi peluh
Tapi jangan suguhkan seudati
Sebab ia sudah mati

Datang,
Datanglah dari penjuru segala
Ramaikan bahari kami nan sepi
Dengan lagumu nan sarat cinta
by: Ayi Jufridar

***



Puisi Alam

Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi saya bertanya
Lewat curahan kata saya bicara

Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini

Di loka surgawi
Tanahku fertile penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong

Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkeping

Sisa akar-akar nan suram
Satukan jemari, beri nan lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi nan sudah merambah

Tanpa kau ketahui kau melestarikan
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi nan asri
Kalau kita tidak peduli

by: Revo

***



Sajak Alam

Begitu indahnya
Kehangatan dan keakraban alam

Pohon dan rumput
Menyambut dengan tarian

Aspal dan kerikil-kerikil
Kecil tersenyum melihatku
Datang...

Sentuhan hangat
Sang mentari

Desahan keletah sang angin nan bersiul menggoda
Tatapan sang bulan dan bintang nan ramah menemani

Tuhan betapa indahnya semua ini
Izinkan saya bercengkrama dengan mereka di bawah langit-Mu nan biru
Untuk mensyukuri setiap detik nikmat karunia nan telah Kau berikan...

***



Gunung Yang Telah Lama Gersang

Aku dulu dilahirkan dalam alam nan permai
Dibuai dalam lindungan alam nan indah
Yang selalu mengingatkan saya pada belaian pertiwi
Selalu bersenandung rindu dalam dekapan alam

Semua kini telah dalam pandangan
Entah ke mana dan menjadi apa alam nan ku kenang dulu
Bagai ditelan dalam rakusnya manusia jahanam
Yang tiada belas kasihan dalam hidupnya

Selalu terasa pedih di hati ini
Tersayat sembilu dalam jiwa-jiwa nan kerdil
Terluka dan terobek sampai ke dalam sanubari
Tiada berbekas akan sakitnya hati

Kemana kan kucari lagi
Indahnya alam nan telah melahirkanku
Kemana saya mengadu buat kembalinya alam permaiku
Semua telah gersang tanpa kendali dan manusia tinggal menuai bencana

Kutunggu manusia-manusia baru buat berkarya
Tiada akal nan dapat menggapai
Entah kapan akan kembali
Gunung dan lembah nan kembali bersemi lagi

***

Keindahan alam begitu sayang dilewatkan jika tak diungkapkan dalam rangkaian puisi estetika alam. Sebagai tanda, bahwa alam ialah sahabat terdekat kita di global ini.