Meraih Predikat Khairul Ummah dengan Dakwah

Meraih Predikat Khairul Ummah dengan Dakwah

Dakwah? Apa artinya? Itulah sebuah pertanyaan dari mulut seorang wanita lugu, seorang anak SMP tahun 2002 lalu hingga kini sudah di penghujung tahun 2010 kata-kata itu teringat lagi. Ada apa dengan dakwah? Apakah dakwah hanya identik dengan agama Islam?

Dakwah itu secara etimologis artinya mengajak atau memanggil. Seorang pendakwah disebut dengan da'i. Jadi, setiap manusia dapat disebut sebagai da'i. Namun, mengajak di sini artinya mengajak kepada kebaikan. Bukankah semua manusia berpotensi buat menjadi pendakwah.

Itulah sekilas cerita tentang dakwah . Jadi, dakwah itu tak identik dengan Islam saja. Seorang nan bukan muslim juga dapat disebut pendakwah, mendakwahkan agama mereka masing-masing. So, tak boleh takut lagi ya dengan kata-kata 'dakwah'.



Perjalanan Dakwah Islam Nabi Muhammad Saw

Perjalanan tentang dakwah Islam nan dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw tidaklah singkat. Perjalanan dakwah Islam Nabi Muhammad Saw melalui proses cukup panjang, nan dilakukan dari pintu ke pintu selama 13 tahun. Selama kurun waktu 13 tahun Rasulullah saw akhirnya sukses menghimpun beberapa orang pengikut.

Jumlahnya pada masa itu mencapai puluhan bahkan ratusan orang. Dalam sejarah nan kita kenal, mereka disebut assabiqunal awwalun atau nan berarti generasi pertama Islam. Kelompok inilah nan secara ketat mendapatkan pembinaan keimanan dan keislaman langsung dari Rasulullah Saw melalui dakwah.

Semenjak terbentuk kepemimpinan di kota Mekkah atau biasa disebut dengan periode Mekkah. Setelah melalui berbagai macam perlakuan keji dari penduduk kafir Mekkah (kaum Quraisy) nan tak bahagia dengan dakwah Islam, kemudian garis kepemimpinan ini berjalan lebih efektif ketika para assabiqunal awwalun ini hijrah ke Madinah.

Di Madinah inilah kekuatan tentang dakwah dan pembinaan umat mulai terbentuk sempurna. Kekuatan nan ada di tengah masyarakat bisa disinergikan menjadi kekuatan nan dahsyat manakala aktivitas dakwah dan pembinaan umat telah digerakkan secara merata, ke seluruh penjuru dunia, baik kota maupun desa.



Wajib bagi Setiap Muslim

Pada dasarnya setiap individu muslim ialah da’i atau pendakwah dan penyeru kepada jalan islam. Dan setiap da’i ialah khalifah di dunia.

Tugas seorang khalifah ialah menyampaikan pesan, menanamkan, saling mengingatkan selebaran dalam ajaran Islam kepada umat muslim , supaya umat muslim tak lupa, paham, mengamalkan, serta menghayati ajaran Islam sepanjang hayatnya. Tugas ini merupakan lanjutan dari tugas kerasulan, nan berjalan secara berkesinambungan dari satu Rasul ke Rasul berikutnya, hingga sampai pada nabi Muhammad Saw.

Anggapan bahwa tugas dakwah Islam semata-mata dibebankan kepada ulama, ustadz, ustadzah saja ialah asumsi nan keliru. Dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 110 Allah Swt berfirman nan artinya: “ Kamu (umat islam) ialah umat terbaik nan dilahirkan buat manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat nan makruf dan mencegah dari nan mungkar, dan beriman kepada Allah ”. (Q.S. Ali Imran: 110)



Meraih Predikat Khairul Ummah dengan Dakwah

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pedagogi nan baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara nan baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah nan lebih mengetahui siapa nan sesat dari jalanNya dan Dialah nan lebih mengetahui siapa nan mendapat petunjuk .” (Q.S. An Nahl: 125)

Dalam Al-Quran surat An Nahl ayat 125 di atas, Allah Swt menyeru kepada seluruh manusia beriman buat melakukan dakwah Islam dengan cara nan baik. Ayat ini menjelaskan kepada manusia buat menyeru kepada jalan Allah (Islam) dengan hikmah.

Hikmah di sini maksudnya ialah perkataan nan tegas dan sahih nan bisa membedakan antara nan haq (benar) dan nan bathil (keliru). Oleh sebab itu dibutuhkan ilmu dan taktik nan matang serta sempurna agar dakwah Islam nan disampaikan bisa diterima oleh mereka kaum muslimin.



Dakwah Jalan nan Panjang

Dakwah itu dalam nasyid Saujana artinya jauh melalui jalanan sepi. Sebuah jalan kebenaran nan latif terbentang di depan mata para pejuang. Betapa merasa bertambahlah iman di dada bila sugesti kita bahwa kita ini sebenarnya ialah seorang pejuang.

Pejuang dakwah. Jalan dakwah ialah jalan nan panjang, di mana jalan ini penuh kebahagiaan dan hiruk-pikuk kenakalan alam baka. Teruslah berjuang. Teruskan kawan! Dan saling mendoakan?!



Cerita tentang Dakwah Menawan Hati

Mari kita saling berbagi cerita tentang dakwah , tentang seorang pemberani nan masih berada di jalan-Nya buat menyerukan perintah Allah, buat memanggil dan mengajak saudara-saudaranya terbebas dari belenggu dirinya sendiri dan setan. Mereka ialah orang-orang nan akan menjadi minoritas pada akhir zaman kelak.

Mereka nan sedikit itu benar-benar orang-orang nan terpilih sebab memilih dirinya sendiri tetap teguh di jalan ini, di jalan Tuhannya. Menawan sekali di hati tentang kehidupan senang mereka nan tetap di jalan dakwah, nan menggores sejarah abadi tentang dakwah, karena semua pintu surga terbuka buat mereka. Tinggal memilih saja mau masuk dari pintu nan mana.



Mari Menikah di Jalan Dakwah

Menikah di jalan dakwah seperti judul buku saja. Namun, menikahlah di jalan dakwah, di mana keluarga ini bukan hanya buat pribadi, namun juga akan berguna buat orang lain. Menikah di jalan dakwah akan mencetak jiwa-jiwa pendakwah nan taat pada Tuhannya hingga husnul khatimah. Aamiin ya, Rabb.



Hidupku Dalam Lindungan-Nya

Sebaik-baik hayati ini, seindah-indah dan semegah-megah hayati di dunia, masih baik, latif dan megah jika dibandingkan dengan kehidupan akhir para da'i di akhirat, nan di dunianya mereka hanya bergantung dan meminta pertolongan dari Allah saja. Hanya Allah loka mereka memohon pertolongan setelah berusaha keras dan tawakal.



Betapa Bahagianya Orang-orang nan Memilih Jalan Dakwah

Orang-orang nan memilih jalan dakwah ialah orang-orang nan jiwanya terpaut pada estetika Islam. Mereka termasuk orang-orang nan terpilih nan di dada mereka masih menyimpan kaca nan higienis lagi suci, sehingga cahaya Allah mudah masuk di hati mereka.

Mereka orang-orang nan menerima kebaikan, nan hatinya lembut, selembut salju walaupun sekeras Abu Bakar si Raja Singa di zaman Rasulullah dulu. Betapa bahagianya orang-orang nan berada di jalan dakwah, yaitu orang-orang nan ingin tetap berada di jalan Allah. Orang-orang nan telah memilih jalan nan paling mulia di sisi Allah Sang Maha Rahim.



Tentang Dakwah Nabi Nuh As

Dakwah Nabi Nuh tercatat sebagai dakwah terpanjang sepanjang sejarah penyampain selebaran Allah Swt. Tercatat usia dakwah Nabi Nuh mencapai 100 tahun lebih dengan jumlah pengikut nan tak terlalu banyak.

Jumlah pengikut nan tak begitu besar tak menyurutkan usaha dakwah Nabi Nuh. Dakwah tetap dilakukannya siang dan malam seperti diabadikan oleh Allah Swt dalam surat Nuh seperti terlihat pada cuplikan ayat di atas.

Begitu beratnya usaha dakwah tersebut, Nabi Nuh tetap berusaha bahkan tetap mendoakan agar umatnya mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. Sebagai seorang da’i. Tentunya pelajaran dari dakwah nan dibawa oleh Nabi Nuh harus menjadi pelecut.

Nabi Saw bersabda bahwa setiap muslim itu sejatinya ialah da’i. Oleh sebab itu, sebenarnya selebaran buat menyampaikan selebaran Allah Swt, mengajak kepada nan ma’ruf dan mencegah diri dan kaum kerabatnya dari kemungkaran sudah menjadi kewajiban nan tak terpisahkan dari diri seorang muslim.

Nabi Nuh dikenal sebagai pribadi nan lembut, memiliki tutur kata nan baik, visioner, argumentatif, santun, dan nan terpenting cerdas. Nabi Nuh tidak segan buat senantiasa berdoa kepada Allah Swt tentang nasib kaumnya.

Alih-alih membenci mereka, Nabi Nuh bahkan meminta keselamatan umatnya meskipun ia sendiri telah didustakan. Sebuah citra pribadi nan memiliki kelembutan hati dan tak dinodai oleh perasaan dendam. Segala urusan dikembalikan kepada Sang Maha

Mengetahui, Allah Swt nan memiliki kerajaan lebih luas dari langit dan bumi. Tatkala ditantang buat berargumen, Nabi Nuh dengan elegan membalas argumen-argumen nan dapat menandingi orang-orang nan ingkar kepadanya. Dengan jiwa visioner nan dimilikinya, area dakwah dijadikan medan persuasi nan dilakukan tanpa kenal lelah.

Balasan buat setiap keimanan nan diikrarkan akan mendapatkan kebaikan berupa nikmat. Kalimat persuasi itu bahkan tidak dapat mengajak orang berbondong-bondong buat pindah haluan keyakinan.

Karunia lainnya nan diberikan Allah Swt kepada Nabi Nuh, seperti halnya kepada nabi-nabi lainnya, ialah berupa kecerdasan. Bagaimana mungkin seorang nabi tak cerdas, ia harus mengolah dan menyelesaikan masalah nan terjadi di kaumnya.

Nabi Nuh dengan kecerdasan dan kemampuan persuasi nan dimilikinya berdakwah mengesakan Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun tak banyak dari umatnya nan tertarik bahkan istri dan anaknya sekalipun.