Besi dalam Evaluasi Pakar

Besi dalam Evaluasi Pakar

Di dalam Al-Quran, Allah Swt., berfirman, “Tidak Kami luputkan sesuatu pun di dalam al-Kitab.” (QS. Al-An’am: 38). Membaca firman ini mengajak kita merenungkan hal-hal apa saja nan dicantumkan di dalam Al-Quran. Memang tak secara spesifik diceritakan di dalamnya, namun secara generik dijelaskan sebab Al-Quran bukan buku diktat. Tentulah nan dijelaskan hal-hal nan memberi kegunaan dan kian mendekatkan manusia kepada Allah Swt. Salah satunya ialah besi .

Bahasa Arab besi ialah al-hadid . Salah satu nama dari surat-surat nan ada di dalam Al-Qur’an ialah Al-Hadid. Tentu menjadi pertanyaan, seberapa besarnya misteri besi sehingga diceritakan di dalam Al-Quran dan bahkan dijadikan salah satu nama dari nama-nama surat di dalam Al-Quran.



Antara Besi dan Al-Quran

Bila dikaji dalam surat Al-Hadid, penyebutan kata besi memang bukan terdapat di awal surat. Bahkan, dikaji dari karena turunnya ayat nan menceritakan besi di dalam kitab Lubabunnuquul fi asbaabin Nuzuul karya Imam Jalaluddin As-Suyuuthi, memang tak terdapat. Tetapi, kata besi nan dalam bahasa Arabnya Al-Hadid terdapat di dalam surat tersebut.

Ayat 25 dari surat Al-Hadid nan membicarakan tentang besi. Allah Swt. berfirman:

“… Dan Kami turunkan besi nan pada terdapat kekuatan nan hebat dan berbagai kegunaan bagi manusia…”

Kata “turunkan” nan digunakan dalam ayat tersebut sama dengan kata “turunkan” nan digunakan buat penurunan Al-Quran. Yaitu, kata anzalnaa . Hal ini dilihat dari surat Al-Qadr ayat 1,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) di malam qadar.”

Al-Qur’an hadir atau diturunkan Allah buat manusia sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut serta menjadi pembeda antara nan sahih dan nan batil. (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

Demikian halnya dengan besi nan diturunkan Allah kepada manusia, buat menjadi petunjuk dan pembeda antara nan sahih dan nan batil. Dari mana tahunya? Dari ayat nan terdapat setelah Allah menceritakan penurunan besi kepada manusia.

Petunjuk dan kekuatan ialah dua hal nan hampir sama. Petunjuk menjadi pelita buat dapat mencapai sesuatu nan benar. Kekuatan ialah pilar buat dapat meraih nan benar. Tanpa ada kekuatan sulit didapat kebenaran nan tepat. Ini sudah disaksikan dalam kehidupan kita. Makanya, besi dan Al-Quran di satu sisi diturunkan Allah buat memberikan petunjuk dan kekuatan terhadap keimanan kepada Allah Swt.



Ayat-ayat nan Membicarakan Besi

Allah Swt. tak hanya menceritakan tentang besi di surat al-hadid saja. Ada sembilan ayat nan mengupas masalah besi di dalam al-Qur’an. Di antaranya adalah:



1. Surat Al-Kahfi ayat 96

Allah menjelaskan proses pengelohan besi

“Berilah saya potongan-potongan besi. Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah saya tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)”



2. Surat Al-Anbiyaa’ ayat 80

Allah menjelaskan teknologi pengolahan besi di Jaman Nabi Daud

“Dan Kami ajarkan (pula) kepada Daud cara membuat pakaian besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperanganmu. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?”



3. Surat Saba’ (Kaum Saba) ayat 10-11:

Allah masih menjelaskan teknologi pembuatan pakaian besi

“Dan Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman),

“Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, “ dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (Yaitu) buatlah pakaian besi nan besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa nan kamu kerjakan.”



4. Surat An-Nahal ayat 81

Allah menceritakan kegunaan besi

“Dan Allah menjadikan loka bernaung bagimu dari apa nan telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakian bagimu nan memeliharamu dari panas dan baju (baju besi) nan memelihara kamu dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).”



Besi dalam Evaluasi Pakar

Dari beberapa ayat nan mengupas tentang besi, teknologi dan manfaatnya. Ada baiknya juga menilai dari pendapat para ilmuwan nan disiplin ilmunya mengenai astronomi.



1. Besi dalam Kajian Harun Yahya

Harun Yahya menyatakan bahwa logam besi nan ada di bumi ini dibuat dan dihasilkan dari bintatang-bintang raksasa di angkasa luar. Besi tak dapat dihasilakan secara berdikari dikarenakan sistem tata surya tak memiliki struktur nan cocok. Inti bintang-bintang besar nan dibuat dan dihasilkan menjadi besi ternyata lebih besar dari matahari.

Bahkan suhunya hingga beratus-ratus juta derajat. Ketika bintang tidak sanggup menampung jumlah besi nan telah melampaui batas maka akan terjadi ledakan nan dikenal dengan “nova” atau “supernova”.

Dari ledakan tersebut, meteor-meteor pun bertaburan. Termasuklah meteor nan mengandung besi. Meteor tersebut bertaburan di semua penjuru alam semesta dan bergerak lewat ruang hampa. Kemudian, terjadilah tarikan nan dilakukan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Menurut Harun Yahya, inilah nan menjelaskan kandung makna surat al-hadid ayat 25, bahwa besi tak dibuat di bumi, tapi kiriman dari langit hasil dari ledakan bintang-bintang nan menyebabkan meteor nan mengandung besi berhamburan.



2. Besi dalam Kajian DR. Michael Denton

DR. Michael Denton ialah ahli microbiology. Dalam bukunya “The Destiny of Nature”, ia mengungkapkan bahwa dari seluruh logam nan ada, besi nan paling krusial bagi manusia. Besi berasal dari letusan supernova, lalu pecahannya tersebar ke semua penjuru kosmos.

Gravitasi atom besi berada di posisi titik bumi, nan menciptakan panas dan mengawali terjadinya disparitas unsur kimiawi di bumi. Besi meleleh di posisi titik bumi seperti dinamo raksasa hingga menciptakan medan magnet bagi bumi. Lalu tercipta serbuk radiasi Van Allen nan fungsinya melindungi bumi dari segala radiasi nan berbahaya, serta menjaga lapisan ozon dari kerusakan nan ditimbulkan sinar kosmik.

Tahukah Anda, tanpa atom besi maka tak akan ada kehidupan nan berbasis karbon dalam semesta ini. Tanpa supernova, maka panas nan dibutuhkan saat awal-awal terbentuknya bumi ini juga tak ada. Atmosfer maka medan magnetis pelindung bumi ini pun tak ada. Serbuk Van Allen nan menyebabkan adanya lapisan ozon juga tak ada jika tanpa supernova. Bahkan, unsur zat besi dalam pembentukan hemoglobin manusia juga ada pengaruh supernova.

Intinya, kegunaan besi sangat besar bagi kehidupan manusia. Besi bukan hanya alat buat berperang saja. Bukan hanya alat buat membuat senjata dan pakaian perang. Tapi, kegunaan besi lebih dari itu. Bila dikaji kembali dalam surat Al-Hadid, Allah Swt. menceritakan besi di dalam Al-Quran tak lain menunjukkan bahwa keimanan orang nan mempercayai Al-Quran nan menjelaskan tentang hal-hal nan diluar jangkauan akal manusia. Jadi, di dalam surat Al-Hadid ayat 28, Allah Swt.,

“Wahai orang-orang nan beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Muhammad), pasti Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian..”

Artinya, Allah menurunkan surat al-Hadid dan hal ihwal diturunkannya besi ialah fakta bahwa Muhammad bin Abdullah ialah rasul Allah. Al-Quran nan menjadi mukjizatnya ialah sahih datangnya dari Allah. Besi nan dimaktubkan di dalam Al-Quran ialah bukti bahwa Al-Quran nan diturunkan pada abad ke-7 sudah menceritakan tentang besi nan sudah ada pada masa Nabi Daud As. Tak ada kebohongan nan dibawa oleh Rasulullah Saw. Karena itu, beriman kepada-Nya dan bertakwalah kepada Allah Swt.

Besi ialah satu bukti juga bahwa Allah Swt. Kuasa menjadi hal nan sangat dibutuhkan bumi dan manusia. Namun, kenapa manusia tidak kuasa membuat dirinya buat senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.