Manfaat di Balik Kisah Para Nabi

Manfaat di Balik Kisah Para Nabi

Sejarah para Nabi dan Rasul nan wajib diimani dan diteladani oleh umat Islam ialah sebanyak 25 Nabi dan Rasul. Meski pun sebenarnya, jumlah Nabi dan Rasul nan pernah ada di global ini jumlahnya lebih dari angka tersebut. Namun sebagaimana diperintahkan dalam Al Qur'an, umat Islam hanya cukup buat mengimani nan 25 tersebut.

Sejarah para Nabi dan Rasul banyak ditulis dan diceritakan dalam kitab kudus Al Qur'an. Meski ada beberapa nabi dan Rasul nan kemudian diklaim sebagai tuhan atau nabi agama lain, namun pada dasarnya mereka semua membawa ajaran Islam sebagai tuntunan pada umat mereka. Hal ini pun diakui dalam Al Qur'an sebagai sebuah fenomena nan perlu diluruskan dan diketahui oleh umat Islam.

Dengan mempelajari sejarah para Nabi dan Rasul, diharapkan manusia nan hayati sesudah mereka, dapat mengambil suri tauladan serta hikmah. Hal tersebut agar manusia dapat selamat dari godaan kehidupan global nan bermacam-macam. Selain itu, manusia dapat memperoleh bekal buat menjalani kehidupan setelah kematian, nan merupakan sesuatu nan harus diimani oleh setiap muslim.



Manfaat di Balik Kisah Para Nabi

Dalam sejarah para nabi dan rasul, terdapat banyak hal nan dapat diterapkan dalam kehidupan manusia saat ini. Hal ini merupakan misteri Allah, dalam menunjukkan jalan pada manusia buat dapat hayati sinkron dengan tuntunannya. Sementara, bagi mereka nan tak mau belajar dari sejarah tersebut, maka mereka hanya akan mendapatkan kerugian.

Beberapa sejarah para nabi dan rasul nan sangat berguna bagi bekal manusia saat ini seperti kisah tentang Nabi Nuh nan diamanahi anak nan tak taat pada orang tuanya. Hal ini pun sudah banyak terjadi di jaman sekarang, di mana banyak anak nan berani membangkang perintah orang tuanya.

Nabi Nuh. Nabi Nuh telah berdakwah ratusan tahun lamanya namun pengikut beliau sangatlah sedikit. Bahkan anak dan istri beliau pun tak beriman terhadap apa nan beliau bawa. Namun dengan itu tidak sedikit pun memadamkan barah semangat dakwah nan ada di dalam diri Nabi Nuh.

Hal ini tentunya sangat memberikan contoh tauladan bagi semua pengembang dakwah. Tugas mereka memang ialah buat menyebarkan Islam nan sesungguhnya ke tengah kehidupan manusia nan ada.

Namun memang dakwah ini terkesan tidak mudah buat dilakukan. Walalu pun sudah melakukan banyak cara namun orang nan mau menerima dakwah masih jauh dari sasaran nan diharapkan.

Pada saat seperti ini, seharusnya para pengemban dakwah tersebut mengaca pada kisah perjalanan dakwah dari Nabi Nuh. Beliau ialah seorang nabi pilihan, utusan Alloh. Namun pengikutnya pun jumlahnya sangat sedikit.

Jadi memang urusan hasil, sejatinya Allohlah nan menentukan. Sedngkan semua manusia nan ada di muka bumi memiliki tugas buat melakukan usaha nan terbaik dan paling optimal. Allohlah nan akan memberikan hasil. Dan memang hasil bukanlah patokan keberhasilan sebab memang itu semua ialah hak Alloh.

Nabi Sulaiman. Selain itu, manusia dapat pula belajar dari kisah sejarah Nabi Sulaiman nan merupakan orang terkaya di global sepanjang sejarah. Dengan kekayaannya, Nabi Sulaiman tetap mampu hayati sederhana dan tak arogan serta peduli pada orang miskin.

Jika kita mau belajar dari beliau, bukan tak mungkin kebahagiaan nan kita bisa di global melalui harta nan melimpah, akan ditambah dengan ridho dari Allah serta tabungan amal ibadah kita nantinya.

Untuk menjadi seperti Nabi Sulaiman mungkin akan terdengar lebih sulit saat ini. Banyak orang nan telah terkesima dengan banyaknya harta nan dimilikinya. Dengan harta nan dimiliki, mereka seakan lupa bahwa sejatinya mereka bukanlah pemilik dari harta tersebut. Bahwa harta itu ialah titipan Alloh kepada mereka.

Dengan pandangan seperti itu, banyak sekali nan menjadi kikir dan pelit buat mensedekahkan sedikit dari harta nan mereka miliki. Mereka lupa bahwa di balik harta nan mereka miliki terkandung hak dari para fakir miskin.

Nabi Ayyub. Manusia dapat pula belajar dari kisah Nabi Ayyub AS. Ayyub ialah seorang nabi nan diberikan limpahan harta dan kedudukan. Namun dalam waktu sekejap, semua tersebut musnah dan Ayyub harus jatuh miskin serta didera derita lainnya. Seperti terjangkit penyakit nan sangat menjijikkan serta ditinggalkan orang-orang nan dulunya ada di sekeliling Ayyub saat kaya.

Namun, dengan semua cobaannya, Ayyub mampu tetap sabar dan percaya pada semua ketetapan Allah. Dan dengan ketulusan do'anya, Allah mengabulkan permintaan Ayyub. Setelah menjejakkan kaki di sebuah tempat, memancarlah air nan kemudian digunakan Ayyub buat mandi dan menyembuhkan penyakitnya.

Sungguh kisah perjalanan Nabi Ayyub sangatlah menunjukkan taraf keimanan nan begitu tinggi dari seorang manusia. Pada awalanya, nabi Ayyub ialah orang nan memiliki harta nan sangat banyak, anak beliau pun banyak serta juga memiliki istri nan cantik.

Namun pada suatu ketika, semua harta nan beliau miliki habis, anak-anak beliau juga meninggal serta beliau pun mengalami sakit kulit nan tidak kunjung sembuh sehingga menyebabkan istri beliau meninggalkan beliau.

Di tengah terpaan cobaan nan bertubi, nabi Ayyub tetap menjadi orang nan beriman. Beliau tidak berpaling dari Alloh. Beliau sadar bahwa semuanya ialah cobaan dari Alloh dan tentunya beliau sanggup buat menjalaninya. Dan pada saatnya nanti, niscaya ada sebuah akhir dan pertolongan Alloh begitu dekat.

Demikianlah pada suatu saat Alloh menolong nabi Ayyub. Alloh telah menyembuhkan penyakit beliau dan mengembalikan istri beliau. Setelah itu, harta bendan hewan ternak beliau pun semakin banyak melebihi banyaknya sebelum terjadi cobaan nan berturut-turut tersebut.

Hidup memang penuh dengan cobaan dan ujian. Cobaan dan ujian diberikan Alloh niscaya kita sanggup buat menerimanya dan tentunya di akhir semuanya pastilah Alloh akan memberikan pertolongan dan hadiah ketika kita bisa melewati semua cobaan dan ujian dengan benar.

Nabi Ibrahim. Pada kisah perjalanan nabi Ibrahim tentunya tidak terlepas dengan perjalanan hayati anak beliau yaitu nabi Ismail. Nabi Ibrahim sangatlah endameba datangnya putra selama bertahun-tahun. Setelah datangnya seorang putra, Alloh malah mengilhamkan kepada beliau buat menyembelih anak beliau.

Bani Ibrahim dengan penuh keimanan mengutarakan apa nan ada di dalam mimpi beliau tersebut kepada sang anak. Nabi Ibrahim mengatakan bahwa Alloh telah mengilhamkan kepad beliau buat menyembelih nabi Ismail.

Pada saat itu, nabi Ismail masih dalam masa anak-nak. Namun nan terjadi ialah kepatuhan terhadap semua perintah Alloh termasuk dalam hal apa nan telah diilhamkan kepada ayahnya, Nabi Ibrahim. Dengan penuh rasa berani dan tidak gentar, beliau mengatakan kepada Nabi Ibrahim buat melakukan apa nan memang Alloh telah perintahkan kepada ayah beliau.

Disini tentunya kita melihat bagaimana taraf keimanan dari seorang anak kecil. Dan tentunya bagaimana pola pendidikan nan telah diterapkan kepada beliau dari orang tua. Tentu tidak semua orang tua bisa mendidik anaknya dengan baik. Bahkan boleh dikatakan bahwa aktivitas mendidik anak ialah aktivitas nan tidak mudah buat dilakukan.

Oleh sebab itu, dengan mengaca kepad kepatuhan nabi Ismail, tentunya semua orang tua menginginkan buat memiliki anak dengan taraf keimanan nan paripurna seperti apa nan telah dimiliki oleh nabi Ismail.

Dari cerita ini tentunya setiap orang tua akan termotivasi buat menerapkan pola pendidikan nan sahih kepada setiap anak nan dimiliki. Dengan pola pendidikan nan sahih tentunya nan diharapkan ialah terbentuknya taraf keimanan anak nan matang.

Memang tidak mudah buat mendidik anak, tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Namun tentu hal ini juga bukanlah tidak mungkin buat dilakukan. Orang tua memang harus menemukan cara nan tepat dan sahih agar memang tujuan pendidikan ini bisa tercapai.

Alloh telah menurunkan nabi dan rasul beserta kisah nan menyertai perjalanan mereka. Dari setiap kisah nan turt menyertai perjalanan setiap nabi dan rasul, tentu di baliknya ada hikmah nan bisa diambil.

Itulah beberapa kegunaan dari mempelajari sejarah para nabi dan rasul. Semoga membawa kegunaan dan memberikan semangat buat menjadi manusia nan lebih bertaqwa dan beriman lagi.