Fungsi Media Dakwah

Fungsi Media Dakwah



Yang Muda, Yang Bercahaya dan Yang Tua, Yang Bersinar

Media dakwah ini sangat krusial sebagai wahana saling mengingatkan dan wahana pendidikan bagi semua orang. Titik pendidikan boleh saja difokuskan pada generasi muda sebab mereka belum mempunyai pengalaman dan ilmu pengetahuan nan banyak. Namun, jangan lupa, bahwa orang tua pun perlu diberi pendidikan. Pendidikan nan mengingatkan. Terkadang begitu banyaknya urusan dunia, hingga lupa dengan kehidupan akhirat.

Perlu diingat bahwa tak mudah menjadi orang baik. Betapa banyak orang nan lelah menjadi orang baik. Ketika terkena musibah nan bertubi, ia balik menjadi pengkhianat Tuhannya. Ia bahkan sangat menentang apa nan telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Kalau dahulu ia merupakan orang baik dan membangun keluarga nan baik, ketika musibah datang, ia pun menyerah pada keadaan. Kini ia menjadi penjual ganja. Ia mengira dengan menjadi orang jahat, hidupnya akan bahagia.

Ia mengira kalau ada uang, semuanya beres. Ia tak membayangkan bahwa dari uang haram itu, pikirannya pun menjadi panas sehingga hidupnya makin sengsara. Ia masuk ke dalam kehidupan nan lebih gelap sebab hatinya kian kelam dan jiwanya makin sengsara. Ia baru tersadar ketika masuk penjara. Kesedihan itu kian membenamkan jiwanya nan rapuh. Dengan adanya media dakwah dalam bentuk bimbingann intensif kepada orang-orang nan berjiwa ringkih ini, akhirnya mereka pun dapat terselamatkan.

Paling tak sedikit demi sedikit orang-orang baik nan sempat tersesat ini akan kembali merasakan embun nikmat bersedekap dengan keagungan cahaya Allah Swt. Media dakwah dengan teknik perdekatan secara langsung kepada nan membutuhkan ini memang penuh dengan tantangan nan tak sedikit. Apalagi diawal pendekatan. Biasanya akan ada penolakan dan penyangkalan. Para pendakwah sangat tahu pola ini. Mereka tak mundur tetapi menjaga jeda hingga nan didampingi merasa nyaman.

Kepada anak-anak muda sistem pendekatannya berbeda. Metode dakwah nan berbeda ini membuat dakwah itu sendiri menjadi begitu dinamis. Kehidupan nan penuh dengan gelombang ini tak dapat hanya dihadapi dengan kekuatan dua lengan. Sine qua non alat nan membantu agar dapat berjalan di atas gelombang atau paling tak ada tali nan menarik diri ke pantai agar tak terus terombang-ambing di tengah lautan nan tidak bertepi.



Media Dakwah dan Pengelolaannya

Media dakwah lainnya ialah media pemberitaan, baik nan dicetak maupun nan digital. Islam memandang dan memposisikan media massa sebagai salah satu wahana pemercepat kebangkitan gerakan Islam itu sendiri. Media merupakan ruang luas nan memiliki majemuk potensi. Media banyak ditempatkan sebagai alat buat mencapai aneka macam tujuan orang-orang nan menggunakannya. Media ini mempunyai pengaruh nan cukup besar terhadap cara pandang orang terhadap dunianya.

Di samping sebagai fungsi media sebagai alat kontrol sosial kehidupan bermasyarakat dan bernegara, media juga memiliki aneka fungsi sesuaikan tujuan nan ingin dicapai orang-orang nan terlibat di dalamnya. Misalnya buat kepentingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan ekonomi, kepentingan sosial dan sebagainya. Orang Islam harus mampu memanfaatkan peluang apapun nan dapat menyebarkan kebaikan.

Sementara Islam menempatkan media sebagai kepentingan dakwah dari nilai-nilai Islam itu sendiri. Dengan demikian terbentuklah apa nan disebut media berdakwah, media di sini berfungsi semata-mata buat kepentingan dakwah Islam. Isi nan baik nan akan mengajak kepada kebaikan. Tanpa sine qua non kontradiksi nan menjurus kepada perpecahan.

Ada banyak macam-macam media buat dakwah Islam. Sama halnya dengan media pada umumnya, bedanya hanya terletak pada ideologi nan mendasarinya. Ada media dakwah Islam cetak dan ada pula nan bersifat online. Media-media tersebut meskipun disampaikan dengan aneka cara nan berbeda, namun pada hakikatnya memiliki tujuan nan sama yakni buat kebangkitan dan tersebarnya nilai-nilai Islam. Bahkan jejaring sosial pun dapat menjadi media dakwah nan cukup efektif.

Banyak pendakwah nan menggunakan facebook sebagai wahana berinteraksi dengan para pencari ilmu. Pembahasan tentang hadits atau ayat-ayat Al-Quran eksklusif disebarkan melalui status fb. Lalu para pencari ilmu nan memandang bahwa status itu baik, akan menyebarkannya ke orang lain sehingga semakin banyak jiwa nan diharapkan akan tersentuh oleh kebaikan. Kalau ada nan mengatakan bahwa jejaring sosial itu tak manfaat, mungkin harus dilihat bagaimana pemanfaatannya.

Mengelola sebuah media buat dakwah Islam bukanlah perkara nan mudah. Terlebih buat media-media nan berbentuk cetak. Membutuhkan banyak perjuangan dan energi buat menjaga konsistensinya. Ada beberapa kendala klasikal nan terus membayang-bayangi pengelolaan sebuah media massa Islam. Yang pertama dan paling primer ialah soal dana finansial. Bagaimanapun tak mudah mendapatkan dana ini. Terkadang kalau donator tetap sudah tak lagi terlibat, lalu tak ada lagi terbitan berikutnya.

Rata-rata media cetak sulit bertahan dengan mulai suramnya kondisi bisnis media cetak. Media Islam senantiasa konsisten buat menjaga sumber dana halal pengelolaan media tersebut. Biasanya pihak pengelola tak akan menerima iklan-iklan nan bertentangan dengan visi misi sebuah media dakwah Islam. Alhasil kondisi ini menuntut keberanian nan besar para pengelolanya buat bisa bertahan dengan kondisi keminiman dana.

Masalah kedua biasanya soal kualitas SDM pengelola. Meskipun hal ini tidak seberapa berpengaruh, bagi media-media amatiran dalam skala kecil misalnya di kampus, hal ini sangat-sangat menjadi faktor kegagalan pengelolaan sebuah media dakwah. Misanya, mahasiswa nan mengelolanya telah lulus dan kembali ke daerahnya masing-masing. Lalu regenerasi belum sukses mencetak penerus nan mempunyai kualitas nan sama dengan dedikasi nan sama pula.



Fungsi Media Dakwah

Perkembangan zaman menuntut adanya penyesuaian diri terhadap apa nan terjadi dan nan sedang berkembang. Tanpa adanya penyesuaian diri, maka keberlangsungan dakwah ini tak akan marak. Ketika tak ada lagi nan mau bergerak, maka kemunduran akan terjadi. Bagaimanapun, agama ini tak membutuhkan manusia buat menjaganya. Tetapi manusia butuh berdakwah sebagai jalan mencari pahala.

Manusialah nan butuh melakukan darma kepada Allah Swt agar menjadi manusia nan mendapatkan kemuliaan di hadapan-Nya. Berdakwah itu ialah satu kewajiban. Menyebarkan ilmu dan mengajak kebaikan itu memang tak gampang. Niscaya banyak kendala dan halangannya. Namun nan terpenting ialah keikhlasan nan tertuang pada kemurnian niat dan keteguhan iman. Tanpa adanya keikhlasan ini, media apapun nan digunakan buat berdakwah, tak akan efektif.

Beberapa fungsi dan peran primer sebuah media buat dakwah Islam bisa dirumuskan ke dalam poin-poin sebagai berikut.

1. Sebagai media alternatif acum nan akurat
Simpang siurnya arus informasi tentang bukti diri Islam di tengah-tengah media barat dan musuh-musuh Islam memberikan tuntutan kepada Islam buat bisa menghadirkan media alternatif sebagai pelurus informasi dan acum nan sahih terhadap tuduhan pihak-pihak nan tak menyukai Islam.

Media Islam ialah media acum nan shahih bagi ummat Islam itu sendiri. Dengan adanya media dakwah Islam diharapkan kepada ummat Islam itu sendiri buat bisa menjadikan media Islam sebagai media acum dalam mendapatkan informasi nan benar. Tidak sembaranga mempercayai media-media nan memburuk-burukkan Islam.

2. Membantu akselerasi mobilitas dakwah Islam
Media Islam juga berfungsi sebagai katalisator atau pemercepat gerakan dakwah Islam. Kehadiran media dakwah Islam ikut membantu penyiaran dakwah nan dilakukan secara lisan. Media mewadahi wahana dakwah tulisan kepada para pendakwah. Media merupakan sebuah ruang luas nan bisa menyebarkan informasi secara efektif dan berpengaruh bagi kehidupan sosial.

Demikian pula jika perbedaan makna dakwah mampu dikemas secara menarik melalui media. Nilainya akan bisa dirasakan lebih efektif dan mengena. Hal ini merupakan bagian dari ciri dakwah bil qolam itu sendiri.

3. Senjata melawan ghazwul fikri
Ghazwul fikri atau perang pemikiran nan dilancarkan musuh-musuh Islam salah satunya dilakukan melalui senjata media. Media dakwah Islam harus bangkit dan melawan arus agresi musuh ini.